Hari Pertama Kerja

Danica merapihkan belanjaannya untuk di simpan di dapur, baru setelah itu ia membersihkan diri setelah bepergian dari luar dan merasa badannya lengket setelah cukup lama berada di luar

Danica melepas bajunya dan berjalan ke arah kamar mandi tanpa mengincinya, sebab ia merasa tak masalah untuk karena ia kan tinggal seorang diri di apartemen, tangannya ber geram memutar keran dan berdiri di bawa shower sehingga air turun mengguyur tubuhnya, pikirannya terus berkelana untuk memikirkan cara mendekati keluarga Lucas dan Dario yang jadi targetnya untuk balas dendam

"bagaimana caranya aku bisa mendapatkan kepercayaan mereka jika aku saja memulai dari bawah" Danica memang mendapatkan rekomendasi dari salah satu dosen tempat ia menempuh pendidikan untuk mendapatkan pekerjaan di perusahaan Lionel tapi bukan berarti ia akan mendapatkan posisi di mana dirinya akan sering bertemu dengan Lionel karena memang ini adalah pengalaman pertamanya bekerja di negeri orang

Danica memang pernah bekerja di Swedia, tempat kelahirannya tapi itu tidak menjamin bahwa kemampuannya akan di akui di negara yang jelas tidak ia kenal sama sekali dan hanya tahu sebatas dari berita di dunia maya yang tidak bisa ia jamin kebenarannya seratus persen

"ah sudahlah" Danica mengenyahkan pikiran yang terus mengusiknya dan akan memikirkannya secara perlahan nanti agar ia tidak stress

***

Danica memakai pakaian santai dengan kaos oversize dengan celana pendek yang mempertontonkan kaki jenjangnya yang begitu mulus dan bersih

Satu yang mungkin ia syukuri dari sang ayah karena memberikan gen tinggi badan untuknya sebab jika mengikuti sang ibu ataupun neneknya, mungkin Danica tidak akan setinggi ini

walaupun mungkin di Swedia banyak yang setinggi dirinya, tapi untuk di Indonesia dengan tinggi 178 cm itu cukup membuatnya menonjol di banding wanita asli Indonesia yang kebanyakan hanya memiliki tinggi kisaran 150-170 cm

Danica mencepol rambut panjangnya agar bisa dengan mudah untuk memasak untuk makan siangnya yang di bilang cukup terlambat. Pasta menjadi pilihannya untuk saat ini, karena masakan itu yang menurutnya paling cepat dan mudah untuk di masak olehnya yang jarang memasak

masih sibuk memasak tiba-tiba ponselnya berdering "siapa ini" Danica tidak mengenal nomor kontak yang menghubunginya tapi tak urung menghentikan Danica untuk mengangkat panggilan itu

"Hallo" ucap Danica ketika mengangkat panggilan yang baru saja ia angkat dan belum ia ketahui siapa yang menghubunginya

"apa ini nona Danica " terdengar suara seorang pria muda menanyakan Danica

"iya, saya Danica, ini dengan siapa ya" tanya Danica dengan sopan

"saya Bara asisten tuan Lionel, tuan Lionel sudah membaca surat rekomendasi yang anda antarkan dan anda di minta untuk datang ke kantor besok pagi " ucap Bara langsung pada intinya

Danica cukup senang mendengar kabar itu dari Bara "baik tuan Bara saya akan datang ke kantor besok pagi " Danica cukup lega mendengar kabar dirinya untuk di minta ke kantor besok pagi

"besok anda minta pihak resepsionis untuk mengarahkan anda ke ruang HRD, nanti di sana anda akan di arahkan ke tempat kerja anda" ucap Bara lagi

"terima kasih banyak tuan Bara " ucap Danica dengan senyum lebarnya

"sama-sama nona Danica, kalau begitu saya tutup telponnya " ucap Bara

"tolong sampaikan rasa terima kasih saya pada tuan Lionel " ucap Danica

"baik nona, nanti akan saya sampaikan " panggilan pun segera berakhir

"Yes" teriak Dania dengan gembira karena satu langkah sudah ia pijaki untuk menuju tujuan utamanya demi menuntut balas untuk kehidupan mamanya yang di bilang kurang baik karena ulang seseorang

***

Danica yang sudah memakai setelan rapihnya, berjalan menuju kantor utama King Group dan langsung mengatakan pesan dari Bara agar dirinya di bawa ke ruang HRD pada petugas resepsionis

"anda akan di tempatkan di bagian marketing sesuai dengan bidang anda " ucap salah satu penanggung jawab di HRD ketika mengarahkan Danica ke ruang kerja baru Danica di bagian marketing

"selamat pagi semua " penanggung jawab HRD menepuk tangannya untuk mengkode para pekerja agar fokus pada dirinya

"perkenalkan ini Danica Xavier, pekerja baru di divisi satu " ucap penanggung jawab HRD itu

Penanggung jawab HRD menunjuk seorang pria muda dengan aura dingin tak jauh dari posisi mereka berdiri "dia adalah Dody, ketua divisi satu, semua pekerjaanmu ada di bawah kendalinya, jadi silahkan diskusikan semua pekerjaanmu padanya" petugas resepsionis tersebut langsung pergi setelah menyerahkan Danica pada Dody

Danica membungkuk hormat pada Dody " perkenalkan saya Danica Xavier" Danica memperkenalkan diri dengan nada sopan pada Dody yang jelas menatapnya tak suka namun Danica mana mau ambil pusing akan hal itu

Dody menatap Danica dengan tatapan sinis "bagaimana kamu bisa masuk kerja di sini padahal sekarang sedang tidak dalam masa merekrut pegawai baru, kamu pakai orang dalam ya" tuding Dody langsung pada intinya

Danica menampilkan senyum tipisnya, tak ingin terganggu dengan tudingan orang yang baru pertama kali ia temui "mungkin bisa di bilang pakai orang dalam karena saya masuk ke perusahaan ini atas rekomendasi dosen saya yang kebetulan juga pernah jadi dosen tuan Lionel " balas Danica

"kamu juga lulusan Cambridge " ada rasa tak percaya dari Dody bahwa Danica lulusan kampus yang sama dengan pemilik perusahaan tempatnya bekerja

Danica menggelengkan kepalanya " bukan kambus yang sama, saya lulusan University of Gothenburg, kebetulan tuan Smith Jhonson mengajar di kedua kampus itu " jelas Danica akan kampus yang ia tapaki untuk menyelesaikan jenjang S1 nya

"OH" jawab Dody singkat

Biarpun kampus Danica tidak sebagus kampus bosnya tapi bukan berarti itu kampus jelek, jadi ia akan mengawasi kinerja Danica dengan ketat setelah ini agar nantinya ia tidak perlu di repotkan jika ternyata Danica minim kemampuan

"ya sudah kamu duduk di kursi kosong itu" tunjuk Dody pada kursi kosong yang berada di bagian ujung

Danica melirik ke arah telunjuk Dody "baik tuan, terima kasih" Danica segera berjalan ke kursi yang kosong tersebut dan menyempatkan diri untuk berkenalan dengan teman di sebelahnya

Danica mengangkat tangannya untuk mengajak berjabat tangan "Danica, salam kenal " ucap Danica dengan ramah

Teman di sebelah Danica balas menjabat tangan Danica "namaku Ema, salam kenal juga Danica " balas Ema tak kalah ramah

"ini" Dody datang dengan setumpuk berkas dan langsung meletakan dengan kasar di depan meja kerja Danica "pelajari ini baik-baik, dan aku akan menguji sejauh mana kamu belajar " ucap Dody dengan datar

Danica melihat dari atas sampai bawah tumpukan berkas tersebut " sebanyak ini tuan " tanya Danica yang cukup terkejut melihat tinggi tumpukan di depannya yang mungkin ada 50 cm karena hampir menutupi kepalanya

"kenapa, gak bisa, kalau gak bisa tinggal keluar saja" ketus Dody menunjuk ke arah pintu "itu jalan keluarnya " lanjut Dody

"bukan seperti itu tuan, saya cuma mau memastikan saja " Danica memaksakan senyumnya kepada Dody dengan canggung

"ya sudah pelajari dengan baik, setelah saya mengetesmu besok baru saya akan memberikan pekerjaan apa yang sesuai untuk kamu " ucap Dody yang egera berlalu pergi dari pandangan Danica

"baik tuan" dengan terpaksa Danica mulai mempelajari setiap isi berkas di hadapannya

"sabar ya Danica" ucap Ema dengan wajah mengiba "pak Dody emang begitu kalau sama orang yang masuk dengan jalur koneksi, soalnya biasanya kalau yang masuk pakai jalur koneksi itu kerjanya lambat dan pak Dody biasanya minta di pindah atau di pecat bila perlu " ucap Ema dengan jujur

"emang perusahaan ini sering masukin pegawai jalur koneksi " tanya Danica

"ya begitu lah, tuan Lionel itu gak terlalu mengurus perusahaan ini, cuma sekedar tanggung jawab saja karena ini warisan kakeknya tuan Lionel, dia mah lebih suka hal yang menantang adrenalin " ucap Ema

"oh begitu " satu informasi baru akan ia catat baik-baik demi mendekati Lionel nantinya

Episodes
1 Melamar Kerja
2 Hari Pertama Kerja
3 Pertama Kali melihat Sasaran
4 Paling Beda
5 Memberi Pelajaran Hidup dengan Tegas
6 Rekan Kerja
7 Memiliki Kesan
8 Tugas Luar
9 Berusaha dengan baik
10 Pertemuan Menggetarkan Hati
11 Makin Dekat
12 Menginginkannya
13 Mengajak ke Janah
14 Jangan di Paksa
15 Berharap Sendirian
16 Momen Kedekatan
17 Kejutan Demi Kejutan
18 Masih Belajar
19 Merasa Makin dekat
20 Jatuh Hati
21 Bertemu
22 Merasa di Bohongi
23 Bukan hal yang penting
24 Kembali ke Awal
25 Menyibukkan diri
26 Harus Bicara
27 Salah Sangka
28 Salah Pilih Lawan
29 Menganggap Saudara
30 Pilihan Terbaik
31 Sebuah Fakta
32 Kecemburuan
33 Gencar
34 Nekat
35 Tidak Mau
36 Jalan Pelarian
37 Menolak Menerima
38 Trauma
39 Pertama
40 Anakku
41 Mencari jalan keluar
42 Meminta Penjelasan
43 Biarkan dia tetap hidup
44 Terpaksa Tinggal
45 Kembali Bekerja
46 Melihat Dari Jauh
47 Apakah Sepadan
48 Pertanda
49 Dugaan Yang Benar
50 Bingung
51 Pilihan Sulit
52 Mati Kutu
53 Batas Maksimal
54 Tinggal Bersama
55 Percaya Saja
56 Terdesak
57 Perjanjian Pranikah
58 Menikah
59 Masuk ke kehidupan suram
60 Memanfaatkan Jabatan
61 Makan di Pinggir Jalan
62 Posisi Istri Sah
63 Siapa?
64 Kalah
65 Tidak suka saja
66 Makan Berdua
67 Obrolan Malam
68 Menemani Tidur
69 Terlalu nyaman
70 Menang banyak
71 Suamiku Licik
72 Perasaan
73 Tidak Memahami
74 Apa Tujuanmu
75 Serba Salah
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Melamar Kerja
2
Hari Pertama Kerja
3
Pertama Kali melihat Sasaran
4
Paling Beda
5
Memberi Pelajaran Hidup dengan Tegas
6
Rekan Kerja
7
Memiliki Kesan
8
Tugas Luar
9
Berusaha dengan baik
10
Pertemuan Menggetarkan Hati
11
Makin Dekat
12
Menginginkannya
13
Mengajak ke Janah
14
Jangan di Paksa
15
Berharap Sendirian
16
Momen Kedekatan
17
Kejutan Demi Kejutan
18
Masih Belajar
19
Merasa Makin dekat
20
Jatuh Hati
21
Bertemu
22
Merasa di Bohongi
23
Bukan hal yang penting
24
Kembali ke Awal
25
Menyibukkan diri
26
Harus Bicara
27
Salah Sangka
28
Salah Pilih Lawan
29
Menganggap Saudara
30
Pilihan Terbaik
31
Sebuah Fakta
32
Kecemburuan
33
Gencar
34
Nekat
35
Tidak Mau
36
Jalan Pelarian
37
Menolak Menerima
38
Trauma
39
Pertama
40
Anakku
41
Mencari jalan keluar
42
Meminta Penjelasan
43
Biarkan dia tetap hidup
44
Terpaksa Tinggal
45
Kembali Bekerja
46
Melihat Dari Jauh
47
Apakah Sepadan
48
Pertanda
49
Dugaan Yang Benar
50
Bingung
51
Pilihan Sulit
52
Mati Kutu
53
Batas Maksimal
54
Tinggal Bersama
55
Percaya Saja
56
Terdesak
57
Perjanjian Pranikah
58
Menikah
59
Masuk ke kehidupan suram
60
Memanfaatkan Jabatan
61
Makan di Pinggir Jalan
62
Posisi Istri Sah
63
Siapa?
64
Kalah
65
Tidak suka saja
66
Makan Berdua
67
Obrolan Malam
68
Menemani Tidur
69
Terlalu nyaman
70
Menang banyak
71
Suamiku Licik
72
Perasaan
73
Tidak Memahami
74
Apa Tujuanmu
75
Serba Salah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!