Suami Pilihan Kakek

Suami Pilihan Kakek

Bab 01 Tapi Saya Sudah Punya Istri

"Nayla !"

Suara cempreng dari seorang gadis membuyarkan lamunan Nayla Zahira Aditama. Gadis berusia 17 tahun itu sontak menoleh, menepis rasa gugup yang masih melekat di wajahnya. Dengan cepat matanya menangkap sosok gadis berkacamata dengan rambut sebahu yang berlari tergesa, diikuti seorang gadis berhijab yang tersenyum sambil sedikit terengah.

Nayla tersenyum kecil. Rasanya familiar dan menenangkan melihat dua sahabatnya itu.

"Baru sampai Nay?" tanya si gadis berkacamata, Tania Wijaya yang memang dikenal cerewet dan blak-blakan.

"Iya, kalian juga baru, ya?" sahut Nayla ringan.

"Udah dari tadi malah. Kita nungguin kamu di depan gerbang, tapi gak muncul-muncul juga. Tiba-tiba aja kamu udah di parkiran," jawab Tania, melirik curiga.

Alika Ramadhani yang berdiri di sampingnya ikut mengangguk. "Tadi kamu bareng siapa ke sekolah? Kayaknya bukan mobil bokap kamu, deh," tanyanya sambil mempersempit jarak seolah ingin lebih tahu.

Nayla langsung mematung beberapa detik. Ia tak tahu harus menjawab apa.

"Eh… itu… cuma nebeng, kok," ucapnya ragu, memalingkan pandangan.

"Itu siapa? Jangan-jangan kamu pindah hati dari Dafa?" celetuk Tania dengan ekspresi menggoda, alisnya naik-turun seperti ingin menggali rahasia terdalam Nayla .

"Apaan, sih! Bukan, 'lah. Itu, tuh...."

"Hai Nay!"

Suara familiar milik Dafa memotong percakapan mereka. Spontan ketiganya menoleh.

"Hai, Daf," sahut Nayla singkat, berusaha menjaga nada suara agar tetap netral.

"Lama gak ketemu, aku kangen, Sayang. Liburan ke mana aja?" tanya Dafa sambil mengusap lembut kepala Nayla . Sentuhan itu terasa asing di kulit kepala Nayla , padahal dulu adalah hal biasa.

Nayla tersenyum kecil. "Gak ke mana-mana. Cuma nemenin Kakek sama Nenek aja," jawabnya datar sambil mulai melangkah pelan menuju gedung kelas.

Dafa mengikuti di sampingnya, seolah tak menyadari perubahan sikap Nayla . "Pantesan waktu itu aku ke rumah kamu tapi kamu gak ada. Nyokap kamu bilang kamu pergi," lanjutnya.

"I-iya," balas Nayla, sedikit gugup. Ia melirik sahabatnya. "Udah, ya Daf. Aku ke kelas dulu. Yuk, Nia, Lika!" ujarnya lalu menarik tangan Tania dan Alika agar segera masuk.

"Entar kita makan bareng pas istirahat, ya?" teriak Dafa saat mereka hampir masuk kelas.

"Eeem… lihat nanti, ya Daf. Takutnya aku udah janji tapi gak bisa," jawab Nayla setengah hati.

"Gak masalah, Sayang," ucap Dafa santai sebelum akhirnya pergi setelah kembali mengelus kepala Nayla .

Setelah Dafa pergi, ketiga sahabat itu duduk di bangku mereka.

"Lo kenapa Nay? Kok gue liat lo agak beda ke Dafa. Kalian abis cekcok?" tanya Tania langsung, seperti biasa tanpa basa-basi.

"Gak kok gue gak hindarin dia," elak Nayla cepat.

"Yakin? Lo liat juga kan Lika? Sikap Nayla ke Dafa gak kayak biasanya," Tania menoleh ke Alika .

"Iya sih. Biasanya kalian lengket kayak perangko," tambah Alika sambil memperhatikan ekspresi Nayla yang tampak canggung.

"Ah gak! Gue dan Dafa baik-baik aja," Nayla mencoba tetap tenang, walau hatinya mulai tak karuan.

"Tap...!"

"EVERYBODY SEMUANYAAAA!"

Suara melengking khas Zia langsung memecah keheningan kelas. Tania langsung memutar matanya malas.

Zia atau Kezia Nathania masuk dengan gaya khasnya yaitu melambai-lambaikan kipas tangan pink dan langkah seperti di runway. Tak butuh waktu lama untuk menarik perhatian seluruh kelas.

"Kalian tau gak? Ada berita baru loh!" serunya antusias.

"Apa Zia?" tanya Nia dari barisan bangku depan.

"Guru baru gantiin Pak Yoko! Ganteng parah, dan katanya masih jomblo!" jawab Zia dramatis.

"Galak gak tuh?" celetuk seorang siswa dari belakang.

"Galak atau gak, gak penting. Yang penting enak dipandang biar semangat ngerjain soal MTK," balas Zia cepat. Beberapa siswi langsung tertawa dan mengangguk setuju.

"Dia dapet info dari mana sih?" bisik Alika ke Nayla dan Tania.

"Kayaknya punya orang dalam," sahut Tania santai.

"Dia cucu kepala sekolah, wajar aja tau semua kabar," timpal Nayla, mengingatkan.

"Oh iya! Duh gue bisa lupa," Tania nyengir dan garuk-garuk kepalanya.

Nayla hanya tersenyum kecil. Ia kemudian membuka buku catatannya yang masih bersih.

"Menurut gue sih guru baru atau lama sama aja. Kalo emang gak suka pelajarannya, ya tetap aja gak suka," komentarnya sambil mencoret-coret sudut buku.

"Jangan gitu Nay. Siapa tau guru barunya bisa bikin lo berubah pikiran soal MTK," kata Tania.

"Kayaknya gak deh. Gue dari dulu juga trauma sama angka," balas Nayla malas.

"Pamali loh. Siapa tau nilai kamu bisa naik. Jangan ngomong yang negatif terus," nasihat Alika .

"Ustadzah mode aktif, nih," bisik Tania.

"Eh, ini beneran," bela Alika dengan cemberut.

Tawa kecil keluar dari mulut mereka bertiga, tapi tak berlangsung lama karena...

"HEI! ADA KEPALA SEKOLAH!" seru Rudi, ketua kelas.

Semua siswa refleks duduk rapi di bangku masing-masing. Bahkan Zia pun langsung duduk dengan manis walau masih sempat membetulkan rambutnya.

"Selamat pagi, Anak-anak," sapa Kepala Sekolah saat memasuki kelas.

"Selamat pagi, Pak," jawab mereka kompak.

"Pak Yoko pindah tugas ke Singapura. Mulai hari ini, kalian akan diajar oleh guru baru. Silakan masuk Pak."

Semua kepala serempak menoleh ke arah pintu.

Tap Tap Tap

Langkah pelan namun pasti terdengar dari arah pintu. Sepatu pantofel menginjak lantai keramik dengan ritme tenang. Tak lama, sosok pria berperawakan tinggi, berkulit bersih, dan berwajah tegas namun ramah, masuk ke ruangan.

Spontan, hampir semua siswi menahan napas. Tania mencolek lengan Nayla .

"Eh Nay, liat deh!" bisiknya tergesa.

"Apa sih?" jawab Nayla malas.

"Itu guru MTK kita yang baru? Wajahnya tuh duh!" Tania menepuk-nepuk dadanya sendiri sambil tersenyum lebar.

Nayla hanya memutar bola matanya dan kembali menunduk, pura-pura sibuk menulis.

"Silakan perkenalkan diri, Pak," ucap Kepala Sekolah.

"Terima kasih, Pak," balas pria itu sopan.

Deg!

Seketika jantung Nayla seperti jatuh ke perut. Ia spontan menengadah dan menatap pria di depan kelas.

"Perkenalkan, nama saya Rayyan Alvaro Mahendra. Umur saya dua puluh lima tahun. Saya guru pengganti Pak Yoko. Saya berharap kita bisa bekerjasama dengan baik."

Nayla membeku. Wajah itu, suara itu, senyum itu, semuanya terlalu familiar.

Apa yang dia lakukan di sini?!

Pertanyaan itu berputar-putar dalam benak Nayla. Napasnya mulai tak beraturan. Apalagi saat tatapan Rayyan menembus langsung ke arahnya, disertai senyum tipis yang hanya mereka berdua pahami artinya.

Kepala Sekolah lalu menyerahkan kelas pada Rayyan dan berpamitan keluar.

"Baik, sebelum kita mulai pelajarannya, saya absen dulu," ucap Rayyan sambil membuka buku. Tapi belum sempat menyebut satu nama pun, tangan seseorang terangkat tinggi.

"Ada apa?" tanya Rayyan menoleh.

"Saya Kezia Nathania, cucu Kepala Sekolah. Boleh tanya satu hal?"

"Silakan."

"Pak masih single?"

Rayyan tersenyum. "Sepertinya itu tidak berhubungan dengan pelajaran kita."

"Tapi penting dong. Kita harus tahu status guru kita. Biar kalau ada yang pengen curhat atau nanya PR, kita bisa tau batasan. Ya gak teman-teman?"

"Setuju!" jawab para siswi kompak sambil tertawa.

"Jadi udah punya pacar belum, Pak?" tanya Zia dengan mata berbinar.

Rayyan menarik napas pelan. "Saya tidak punya pacar."

Kelas langsung riuh. Para siswi bersorak, beberapa bahkan sampai berdiri dari tempat duduk.

Namun Rayyan melanjutkan dengan kalimat pendek yang membuat semuanya terdiam.

"Tapi saya sudah punya istri."

Kelas mendadak senyap. Zia tampak terkejut, mulutnya setengah terbuka. Sebagian besar siswi mendesah kecewa.

Namun bukan Nayla namanya jika tak memberikan reaksi yang berbeda. Ia mematung, matanya membelalak. Bukan karena patah hati. Tapi karena kalimat itu disampaikan sambil menatapnya langsung tepat di kedua matanya.

Dan senyum di wajah Rayyan? Masih sama, masih sulit ditebak. Tapi entah kenapa, hanya Nayla yang bisa merasakannya senyum seorang suami pada istrinya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!