Tensura: Rimuru And Frieren'S Journey
Ch. 5
Rimuru
...ku bunuh saja mereka?
Di momen itu, Frieren merasakan kengerian dari aura yang dipancarkan oleh Rimuru.
Karena itu lah, Frieren paham bahwa Rimuru benar-benar murka.
Rimuru memejamkan matanya lalu mengulurkan tangannya.
Dan dari telapak tangan Rimuru, muncul semacam barrier yang menutupi keseluruhan desa.
Raphael-sensei
Lapor, berhasil memasang Anti-Magic Barrier
Setelah itu, muncul sejumlah cermin tepat di atas barrier itu.
Tak hanya itu, muncul juga sejumlah kelereng, melayang di antara para bandit itu.
Sementara mereka kebingungan, Rimuru pun melancarkan aksinya.
Cermin-cermin itu kemudian menangkap cahaya matahari dan memfokuskannya di satu titik, membuatnya menjadi laser yang sangat panas.
Lalu disalurkan lah melalui kelereng-kelereng itu, dan dipantulkan yang secara otomatis mengenai para bandit itu.
Membuat mereka terbunuh seketika. Perlahan. Satu persatu.
Di samping itu, Frieren terkagum dengan kekuatan Rimuru.
Ia tahu kalau ini bukan sihir, tapi justru itulah yang membuatnya terkagum.
Frieren
Kamu memasang Barrier Anti Sihir untuk mencegah musuh kabur, lalu menggunakan sinar matahari untuk membunuh mereka seketika tanpa harus mengenai para warga desa.
Frieren
Kamu ini sebenarnya siapa sih, Rimuru?
Rimuru
Kita bicarakan itu nanti.
Rimuru menoleh ke arah para warga desa.
Rimuru
...mari bantu mereka terlebih dahulu.
Frieren terdiam sejenak sebelum mengangguk setuju.
Setelah itu mereka berdua turun ke tanah bersamaan.
Sementara itu para warga yang melihat sayap iblis Rimuru menjadi ketakutan.
Rimuru
Tenang lah, aku tidak berniat jahat pada kalian kok.
Ucap Rimuru tersenyum pada salah satu warga yang memeluk anaknya, berusaha melindunginya.
Setelah itu, Rimuru memberikan mereka Full-Potion.
Rimuru juga meminta Frieren untuk membagikannya pada yang lainnya.
Melly - Warga Desa
Apa... Ini?
Rimuru
Minum saja, tubuh mu akan segera pulih sepenuhnya.
Rimuru telah berusaha menjelaskan, tapi wanita itu masih merasa waspada.
Pada akhirnya dia memutuskan untuk meminumnya duluan sebelum anaknya, memastikan keamanannya.
Dan seperti yang dikatakan Rimuru, tubuh wanita itu pulih sepenuhnya.
Melly - Warga Desa
I-ini....!
Melly - Warga Desa
Nak, segera minumlah...!
Rika - Warga Desa
I-iya, Bu...!
Rimuru hanya bisa tersenyum melihat ibu-anak itu kembali pulih.
Tak lama, Frieren kembali.
Frieren
Aku sudah membagikannya pada warga desa.
Frieren
Aku juga sudah menjelaskan pada mereka kalau itu Healing Potion, jadi kamu tidak usah khawatir.
Rimuru
Meski kita berhasil memulihkan tubuh fisik mereka, bukan berarti kerusakan mental mereka juga sembuh.
Frieren
Biar aku saja, aku punya sihir penyembuhan mental.
Rimuru
Baiklah kalau begitu.
Rimuru
Tolong urus warga desa.
Rimuru
Ada hal lain yang harus ku urus.
Di kejauhan, ketua bandit itu berhasil kabur.
Tapi meski begitu, bukan berarti ia dengan beruntungnya berhasil menghindari serangan Rimuru.
Rimuru memang sengaja melakukannya.
Ketua bandit itu seketika terkejut saat Rimuru tiba-tiba muncul di hadapannya.
Gio - Ketua Bandit
Ka-kau....!
Gio - Ketua Bandit
Menjauh dariku...!!!
Terdengar suara ringikan ketakutan darinya.
Rimuru lalu berjalan perlahan mendekatinya yang sudah tersungkur ke belakang karena saking ketakutannya.
Seiring mendekatnya wajah Rimuru...
Rimuru
Setelah melakukan hal sekejam itu...
Seiring mendekatnya wajah Rimuru di telinga si ketua bandit itu...
Rimuru
Sudah siap untuk menerima akibatnya... Kan!?
Di momen itu, suara gadis cilik yang imut itu terdengar sangat mengerikan, membuatnya jatuh pingsan.
Rimuru menghela nafas, lalu menyimpannya di perutnya.
Kemudian, Rimuru kembali ke desa.
Sesampainya di sana, ia melihat Frieren sudah dikelilingi oleh para anak-anak kecil desa.
Frieren
Oh? Cepat juga ya, Rimuru.
Rimuru
Ngomong-ngomong, kamu cukup populer ya di kalangan anak-anak?
Frieren
Mereka sendiri yang menempel padaku.
Rimuru hanya tersenyum lalu duduk di sebelah Frieren.
Frieren
Apa urusanmu sudah selesai?
Setelah itu, Rimuru melihat ke keadaan sekitar, yang mana kebanyakan fasilitas desa telah hancur.
Beberapa rumah mereka juga hancur berantakan, begitu juga dengan pertahanan desa.
Rimuru
Frieren, aku mau bantu-bantu perbaikin desa dulu.
Frieren
Hm? Kalau begitu aku ikut juga.
Rimuru
Yosh, mari kita pulihkan desa ini seutuhnya!!!
Dengan begitu, seiring pulihnya keadaan desa, para warga desa juga menunjukkan tanda-tanda aktivitas normal.
Para warga desa juga dengan inisiatif membantu Rimuru dan Frieren.
Dan hanya dalam waktu beberapa hari, desa pun pulih total.
Willy - Kepala Desa
Tidak hanya menyelamatkan kami, kalian bahkan membantu memulihkan desa.
Willy - Kepala Desa
Rasa terimakasih dari kami tak cukup untuk mengekspresikan rasa syukur hormat pada kalian.
Ucapnya membungkuk tanda tulus.
Rimuru
Angkat kepala anda, pak kades.
Rimuru
Kami membantu juga karena kami ingin, itu saja.
Frieren
Kami ada juga untuk membantu mereka yang kesusahan, jadi tolong angkat kepala anda.
Rimuru
Lagipula, masih terlalu cepat untuk anda berterimakasih.
Tepat setelah itu, Rimuru membuat 2 buah Golem tanah yang diisi dengan roh.
Rimuru
Golem-golem ini akan menjadi penjaga desa kalian mulai dari sekarang.
Rimuru
Dia tidak akan menyerang warga desa ataupun pengunjung yang tidak memiliki niat buruk.
Rimuru
Selain itu, Golem ini juga akan pulih sendiri apabila mereka hancur. Meski hal itu tidak terpikirkan olehku sih.
Willy - Kepala Desa
Astaga...!!!
Willy - Kepala Desa
Anda sudah berbuat terlalu banyak, tolong jangan diteruskan-!!!
Ujar pak kades sambil berlutut.
Nampaknya perbuatan Rimuru semakin membuat pak kades merasa berhutang budi.
Frieren
Rimuru, aku ingin mempelajari sihir pembuatan Golem milik mu.
Frieren
Aku cuman bisa membuat Golem, tapi kalau itu hancur maka akan tetap hancur.
Frieren
Golem yang bisa memulihkan diri sendiri... Aku ingin mempelajarinya.
Rimuru
Ngomong-ngomong Frieren, para bandit ini mau diapain?
Frieren
Hm... Iya juga ya.
Frieren
Biasanya, mereka akan diserahkan ke pihak berwajib.
Frieren lalu menoleh ke arah pak kades.
Frieren
Pak kades, apakah ada kota di dekat sini?
Willy - Kepala Desa
Ada satu kota yang jaraknya paling dekat dari sini, tapi meski begitu masih terbilang jauh.
Beliau lalu menjelaskan secara rinci lokasi kota itu berada.
Mendengar wilayah yang disebut, Frieren kepikiran sesuatu.
Frieren
Rimuru, bolehkah aku mengunjungi seorang teman di perjalanan kali ini?
Setelah itu, para warga desa berkumpul beramai-ramai.
Dan bersama pak kades, mereka serentak mengucapkan terimakasih. Melambaikan tangan perpisahan seiring Rimuru dan Frieren melangkah pergi dari desa.
Lalu di sepanjang perjalanan, Rimuru menjelaskan secara rinci cara kerja dari sihir Golem yang ia pakai di desa. Sementara itu Frieren mendengar dengan seksama sambil mencatatnya.
Dan setelah seminggu berlalu, mereka tiba di sebuah Kabin yang dikelilingi oleh kebun dan taman bunga.
Suara pintu berderit terdengar, dan disana Frieren melihat seorang pak tua dan gadis kecil dengan rambut ungunya.
Comments
Frando Wijaya
yare2 🙄....setelah dh melakukan kejhtan mlh Bru tkt seseorang bls dendam? HA! bandit bner2 sampah
2025-02-28
1