Tensura: Rimuru And Frieren'S Journey
Ch. 4
???
Kamu seorang petualang kan...? Kumohon, tolong aku!
Pria asing itu nampak panik dan terburu-buru.
Frieren
Ada apa dengan desa mu?
???
Desa ku diserang oleh para monster...!
Frieren
Desa mu diserang oleh para monster?
Sementara itu Rimuru memilih untuk diam dan hanya menyimak. Dia tidak ingin membuat keributan karena masih dalam bentuk slimenya.
Frieren
Kalau begitu antar aku ke sana.
Pria itu mengangguk berulang kali lalu menuntun Frieren ke sebuah ujung dari suatu hutan.
???
Monster-monster itu bersembunyi di dalam sana..!
???
Tolong kalahkan mereka! Tolong lindungi desa ku!
Frieren diam sejenak sambil menatap ke arah hutan itu, sebelum akhirnya berbicara.
Sesuai permintaan pria asing itu, Frieren pun mulai berjalan memasuki hutan bersama dengan Rimuru di atas kepalanya.
Semuanya terlihat normal, sampai Raphael-sensei berbicara.
Raphael-sensei
Saya mendeteksi beberapa kehadiran individual.
Perkataan Raphael membuat Rimuru bertanya-tanya.
Bukannya monster, justru kehadiran dari beberapa orang? Rimuru pun merasa ada yang janggal.
Rimuru (Slime)
Frieren, stop.
Ucapan Rimuru yang tiba-tiba membuat langkah Frieren terhenti.
Frieren
Hm? Ada apa, Rimuru?
Rimuru kemudian berubah ke bentuk manusia nya.
Rimuru
Apa kamu tidak merasa ada yang janggal? Harusnya kamu sudah menyadarinya.
Frieren
Ya... Daripada monster, justru aku merasakan kehadiran beberapa orang.
Frieren
Mereka sudah mengamati kita semenjak memasuki hutan... Kurasa.
Rimuru kemudian melihat ke sekitar, namun ia tidak melihat adanya satu orangpun.
Raphael-sensei
Saya merasakan adanya penggunaan sihir.
Raphael-sensei
Kemungkinan sihir Ilusi, lebih tepatnya sihir penyamaran untuk menyamarkan diri dengan lingkungan sekitar.
Rimuru
Jadi itu alasannya aku tidak bisa melihat mereka?
Raphael-sensei
Apakah anda ingin menggunakan skill: Manipulasi Mana pada mereka?
Seketika, penyamaran orang-orang yang telah membuntuti mereka berdua terungkap.
Berkat skill milik Rimuru, aliran mana orang-orang itu terganggu dan menjadi kacau, sehingga penggunaan sihir mereka dibatalkan secara paksa.
Mereka sontak terkejut, tak mengira bahwa Rimuru dan Frieren menyadari keberadaan mereka sekaligus membongkar penyamaran mereka, membuat mereka tak memiliki pilihan lain selain segera melakukan penyergapan.
Frieren mengerti maksud Rimuru dan segera melancarkan serangan.
Zoltraak, sihir serangan yang sangat sederhana.
Awalnya dibuat oleh kaum iblis sebagai sihir pembunuh manusia, namun pada akhirnya sihir itu berhasil di kembangkan dan balik menyerang kaum iblis.
Frieren yang ahli dengan sihir, mampu memanipulasi spell Zoltraak yang membuatnya menjadi sihir serangan andalan miliknya.
Sihir Zoltraak melontarkan beberapa tembakan sihir dengan sangat presisi mengenai targetnya.
Dengan kemampuan Frieren yang handal, para penjahat itu seketika terkapar tak berdaya, tak menyisakan satu pun yang berhasil bertahan.
Kul - Bandit
Kau... Sialan-!!
Rimuru dan Frieren kemudian segera mengikat mereka semua di satu tempat bersamaan.
Frieren kemudian berjalan mendekati mereka.
Frieren
Jadi... Apa maksudnya ini? Kenapa kalian menyerang kami?
Kul - Bandit
Heh! Kau pikir aku akan menjawab mu?
Kul - Bandit
Tunggu saja kalian! Saat kekuatan utama kami menyadari hilangnya keberadaan kami, mereka akan segera mencari dan membunuh kalian!
Frieren menajamkan tatapannya.
Frieren
Hooo... Kami? Jadi masih ada banyak dari kalian?
Salah satu bandit yang terikat
Bo-Bos!!
Secara tidak sengaja ia membocorkan sebuah informasi.
Frieren
Terus... Dimana mereka?
Kul - Bandit
A-aku tidak akan menjawab mu-!!
Frieren kemudian mengarahkan tongkat sihir miliknya ke arah bandit itu.
Frieren
Kau tahu ini akan menyakitkan, kan?
Rimuru menghela nafas, lalu memegang pundak Frieren dari belakang.
Frieren mengangguk lalu agak mundur ke belakang, membiarkan Rimuru yang mengurus hal ini.
Kul - Bandit
Mau kau atau Elf itu, aku tidak akan membuka mulutku!
Tanpa menanggapi ocehan dari bandit itu, Rimuru mengulurkan tangannya tepat di depan muka si bandit. Seketika ekspresi bandit tersebut terlihat mati.
Rimuru menggunakan skill nya untuk memanipulasi pikirannya.
Rimuru
Dah, sekarang coba kamu interogasi lagi.
Rimuru mundur selangkah, membiarkan Frieren untuk menginterogasi bandit itu.
Frieren
Jadi... Dimana kawan-kawan mu itu?
Si bandit menjawab dengan nada yang datar.
Kul - Bandit
Di desa dekat sini...
Frieren
Terus apa motif kalian melakukan ini?
Kul - Bandit
Kami memanfaatkan penduduk desa yang kami jadikan budak untuk memancing para petualang yang lewat...
Kul - Bandit
Setelah itu kami akan menyergap dan membunuh mereka...
Frieren
Sihir hipnotis mu kuat juga ya, Rimuru.
Frieren
Dia sampai menjawab segamblang dan serinci itu.
Rimuru
Mengesampingkan hal itu, bukankah situasi warga desa kini cukup gawat?
Rimuru
Kalau perkataannya benar, seharusnya desa mereka sudah dijajah oleh para bandit ini. Bahkan sampai ada yang dijadikan budak.
Frieren kembali menoleh ke arah bandit.
Frieren
Dimana lokasi tepatnya desa itu?
Bandit itu lalu mengangkat tangannya dan menunjuk ke sebuah tempat.
Kul - Bandit
Cukup lurus ke arah sana, kau akan segera melihat desa itu...
Frieren kemudian menggunakan sihirnya untuk membuat mereka tertidur.
Lalu Rimuru melahap mereka untuk disimpan di dalam perutnya.
Sementara itu Frieren menunjukkan raut wajah terkejut. Menurutnya, Frieren justru lebih terkejut tentang hal ini daripada saat Rimuru bercerita kalau dia berasal dari dunia lain.
Rimuru
I-itu... Bukan seperti itu loh, ya!
Rimuru
Aku hanya menyimpannya di dalam perutku-!
Rimuru
Aku... Punya semacam skill yang berfungsi sebagai penyimpanan...
Ucap Rimuru berusaha menjelaskan.
Frieren
Jadi Slime cukup fleksibel juga ya.
Mengesampingkan candaan itu, mereka berdua segera berangkat ke desa yang diberitahukan oleh si bandit itu.
Mereka pergi ke sana melalui jalur langit.
Dan sesampainya di sana...
Frieren
Ini... Lebih buruk dari yang aku kira.
Keadaan desa benar-benar sangat kacau.
Di antara mereka ada yang disuruh kerja paksa, disiksa, bahkan di p**kosa.
Yang paling menyedihkan sekaligus mengerikan adalah pemandangan anak-anak kecil yang kurus dan penuh dengan luka.
Sementara Rimuru yang menyaksikan hal itu, mengingatkannya dengan memori dimana teman-temannya disiksa, dipermainkan, dan dibunuh.
Dengan tatapan yang tajam dengan niat membunuh, Rimuru berkata.
Rimuru
... ku bunuh mereka?
Comments
{ 舞い☆々} ang
Frieren: enak ya, pengen jadi slime aku
rimuru: ehh?! la kocak
( hanya joke ye 🗿🙏 dan nanti update ya )
2025-01-03
3