Bring Unity Mahabarata Bab 4 Di Dunia Mahabarata

Ketika Nara membuka matanya, dia merasa tubuhnya jauh lebih ringan. Dia bangkit perlahan dan menyadari bahwa tangannya kecil, tubuhnya mungil, dan pakaian yang dia kenakan adalah baju sederhana khas seorang anak kecil dari zaman kerajaan.

Nara alexsa

Aku… jadi anak kecil?

system

Selamat datang, pengguna. Aku adalah Sistem, yang akan membimbing mu di dunia ini.

Nara memandangi sekeliling. Dia berada di tengah hutan yang lebat dengan pohon-pohon tinggi menjulang. Di sampingnya, koper kecilnya ada, sama seperti yang dijanjikan.

Nara alexsa

Sistem, apakah aku benar-benar berada di dunia Mahabharata?

system

Benar, pengguna. Tugas pertamamu adalah pergi ke Hastinapura dan mulai memahami konflik antara Pandawa dan Kurawa. Misi utamamu adalah mencegah perang besar antara mereka.

Nara alexsa

Baiklah. Aku akan mencoba. Meski tubuhku kecil, pikiranku tetap milik Nara dewasa.

Dengan koper kecil di tangannya, Nara mulai berjalan mengikuti arah yang ditunjukkan oleh peta holografis dari Sistem.menuju dunia yang penuh intrik politik, kekuatan ilahi, dan legenda. Meski tubuhnya kini seorang anak kecil, semangatnya tetap membara untuk menyelesaikan misinya. Langkah-langkah kecilnya menyusuri hutan terasa berat, terutama karena tubuh barunya yang mungil tidak sekuat sebelumnya. Namun, dia terus maju, didorong oleh rasa ingin tahu dan tanggung jawab untuk menyelesaikan misinya.

Nara alexsa

Sistem, berapa jauh lagi aku harus berjalan?

Suaranya terdengar manja seperti seorang anak kecil, meskipun pikirannya tetap milik seorang dewasa.

system

Sekitar dua kilometer menuju perbatasan kerajaan Hastinapura. Setelah itu, kau harus berhati-hati agar tidak menarik perhatian berlebihan.

Nara berhenti sejenak, mengambil napas panjang, dan melihat sekeliling. Hutan itu lebat, dipenuhi dengan suara burung-burung dan gemericik daun. Tidak jauh darinya, dia melihat seekor rusa kecil yang tampaknya tidak takut padanya.

Nara alexsa

Dunia ini... sungguh berbeda

Sambil tersenyum kecil. Namun, senyumnya segera hilang ketika dia mendengar suara langkah berat mendekat.

system

Pengguna, ada potensi bahaya di depan. Bersiaplah

Dari balik semak-semak, muncul seorang prajurit berpakaian zirah sederhana dengan tombak di tangan. Dia tampak lelah, mungkin seorang penjaga yang baru saja selesai berpatroli. Ketika matanya jatuh pada Nara, dia mengerutkan dahi.

prajurit

Hei, anak kecil! Apa yang kau lakukan di tengah hutan sendirian?

Nara mencoba berpikir cepat. Dengan tubuh kecilnya, dia tahu dia harus memanfaatkan kepolosannya.

Nara alexsa

Aku tersesat, Tuan

Mencoba menampilkan wajah paling polos yang bisa dia buat.

Nara alexsa

Aku tidak tahu Arah kerajaan Hastinapura di mana. Bisakah Anda membantu saya?

prajurit

Anak kecil sepertimu tidak seharusnya berada di sini. Hutan ini berbahaya. Mari ikut aku ke kerajaan Hastinapura. Aku akan memastikan kau aman.

Nara mengangguk, berusaha menyembunyikan rasa lega. Ini mungkin bukan bagian dari rencananya, tetapi mendapatkan perlindungan prajurit lokal bisa membantunya memahami lebih banyak tentang dunia ini.

Saat mereka berjalan menuju desa, Nara memanfaatkan waktu untuk mengumpulkan informasi. Dia memperhatikan cara prajurit itu berbicara dan pakaian yang dia kenakan. Dari percakapan ringan, dia mengetahui bahwa desa itu terletak di pinggiran Hastinapura, tidak jauh dari istana kerajaan.