5 tahun kemudian, hari berlalu begitu cepat, umur Bulkrish sudah menginjak 20 tahun dan Bulkrish sedang disibukan dengan pendidikan kemiliterannya atas perintah Mei.
Mei sendiri menikmati waktunya seperti biasa, Bulkrish selalu memanjakan Mei bahkan Mei sedang kuliah karena Bulkrish membiayainya.
Keluarga Mei hidup cukup bahagia dan tanpa kekurangan keuangan, bahkan saat hutang Ayahnya Mei yang mencapai 5 M langsung di lunasi oleh Bulkrish.
.
.
.
Hingga suatu hari, Bulkrish sedang belajar di ranjang, Mei datang dan langsung rebahan di ranjangnya,
"Kamu kenapa??" Bulkrish
"Bulkrish, ternyata susah juga ya, kuliah sambil kerja," Mei
"Kalau gitu berhenti saja kerja, lagian keluarga kita gak kekurangan lagi," Bulkrish
"Hm, tapi kamu kasihan menanggung semuanya sendiri, kamu kan juga masih kuliah," Mei
"Terus?? Aku gak ngerasa cape, aku udah biasa," Bulkrish
Mei pindah ke ranjang Bulkrish, dan tiduran di atas Bulkrish yang sedang baca buku, Bulkrish menyingkirkan bukunya dan menempatkan kepala Mei di dadanya,
"Bulkrish, aku mau kau membuat satu kamar lagi," Mei
"Hm?" Bulkrish
"Kita tak bisa selamanya sekamar," Mei
"Aku tak mau, jika kamu merasa ranjangku membuat kamar sempit, aku akan tidur di lantai saja, kamu bisa menyingkirkan ranjangku," Bulkrish
"Lahh, bukan gitu, aku ingin kamu terbiasa tanpaku, kamu sudah masuk usia dewasa, kamu harus menikah," Mei
"Aku akan menikahimu," Bulkrish
"Sudah 17 tahun sejak kau bisa berbicara lancar dan kau terus mengatakan akan menikahiku, dan aku jadi terkekang karena itu," Mei
Bulkrish memeluk Mei,
"Aku akan menjadi apa yang kamu inginkan Mei supaya kamu mau menungguku," Bulkrish
"Ahh, aku tak mau," Mei
Mei mengeluarkan ponselnya,
"Oh ya, aku menemukan titik terang dari Keluarga Aslimu," Mei
"Apa??" Bulkrish
"Ternyata kamu anak dari Keluarga Kaya tau dan mereka tinggal di Jakarta, tapi kenapa kamu dibuang yaa??" Mei
"Aku sudah tak perduli," Bulkrish
"Ugh!! Sudalah kau cepat lulus S3mu dan ikut aku ke Jakarta, kita akan mencari orang tuamu, setidaknya aku harus tau kenapa mereka membuangnu," Mei
"Tapi-" Bulkrish
"Jangan melawan. Oh ya, besok Dinara Mumuk dan Keponakanku yang lain akan datang," Mei
"Termasuk- Aji??" Bulkrish
"Tidak tau, aku sudah melarangnya pulang dari Amerika, jika kalian di satukan dalam ruangan pasti hanya jenazah yang keluar, aku tak mau," Mei
"Dia terlalu terobsesi padamu, aku membenci sifatnya itu, karena dia bisa sekolah di Amerika, jika kamu memberi perintah, aku bisa lebih dari dia, tapi kamu menyuruhku tetap di Bali, aku menurutimu," Bulkrish
"Lahhh kan keputusanku benar, jika kau ke Amerika 5 tahun lalu maka siapa yang membayar hutang Papa," Mei
"Hahaha, benar juga," Bulkrish
"Sudahlah aku mau tidur," Mei
Bulkrish mengelus kepala Mei dengan lembut, Mei perlahan tertidur dan tetap diatas Bulkrish tanpa memikirkan berat badannya, Bulkrish sendiri tak keberatan dan tersenyum,
"Mei, aku mencintaimu," bathin Bulkrish
Bulkrish memeluk Mei agar Mei tak jatuh dari atasnya.
.
.
.
Kebesokannya, Bulkrish sudah siap di depan cermin, Mei baru terbangun dan melihat Bulkrish,
"Hei kaca itu bisa pecah di tatap pria tampan sepertimu," Mei
"Sekarang kamu libur kan?? Aku harus ke kampus sekarang, aku sudah menyiapkan sarapan, makan siang juga udah ada di kulkas, aku sudah menyiapkan uang saku untuk hari ini, aku simpan dalam lemari, jika kamu mau jajan pakai aja itu, aku mungkin akan pulang terlambat, jadi jangan menungguku ya," Bulkrish
"Kamu sudah seperti suami aja, udahlah pergi ke kampus sana," Mei
Bulkrish mengambil tas besarnya,
"Baiklah, aku berangkat ya, jangan lupa makan Mei," Bulkrish
Bulkrish pergi, Mei mendengar Bulkrish berpamitan pada Ayahnya lalu terdengar suara motor Bulkrish, Mei lalu membongkar berkas penting dari koper rahasia Bulkrish, Mei melihat buku tabungan Bulkrish yang beragam dengan nominal yang tak biasa,
"Dari mana Bulkrish dapat uang sebanyak ini, bahkan apa ini, black card?? Anak kuliahan yang pekerjaannya hanya membuat pr orang lain dan juga pekerja panggilan mempunyai black card, jangan jangan-" Mei
Mei melihat buku tabungan miliknya yang sudah lama ia tak jumpai,
"Wahhh pantas aja aku selalu bisa gesek uang sesukaku, ternyata Bulkrish mengisinya melebihi perkiraan, hm kalo gitu aku bisa beli emas sesukaku juga," Mei
Mei tersenyum senang.
.
.
.
Disisi lain, sesampainya Bulkrish di Denpasar, Bulkrish sampai di sebuah mansion besar, Bulkrish masuk ke dalam sana, dan berjumpa dengan seseorang yang duduk di kursi megah di suatu ruangan,
"Kenapa kau mengganggu Mei?? Jika kau memang mau aku kembali, kau bisa langsung menemuiku," Bulkrish
"Ahhh, memang susah ya jika berbicara denganmu, jika aku tak memberikan sedikit informasi pada Wanita gemuk itu, kau tak akan datang kemari Asa- ah tidak Eka Putra Galung,"
"Jangan ganggu Mei lagi, jika kau melakukan itu lagi, aku tak akan segan menghabisimu, Kakak Dewa," Bulkrish
Putra Dewa Raja atau panggilannya Dewa ialah Kakak Kedua Bulkrish,
"Dewa Maha Asaputra, itu adalah nama aslimu Eka, kau adalah Bungsu Keluarga Dewa, Ayah sudah mencarimu selama 17 tahun, namun setelah tau kamu diadoksi oleh seorang biasa, menurut Ayah itu adalah hal yang baik ditambah saat itu terjadi perang besar antar dua grup mafia, sekarang sudah baik baik saja, sudah semestinya kau kembali," Dewa
"Aku gak mau, tanpa Mei, aku tak akan bisa hidup," Bulkrish
"3 tahun lalu setelah Ayah menemuimu, kau selalu mendapatkan kiriman uang banyak dari Ayah karena gak mau kau kesusahan, diantara kita 3 bersaudara hanya kau saja satu satunya yang pernah mendapat perhatian Ayah, seharusnya kau bersyukur, Ayah mati matian mencarimu bahkan satu dunia bergetar karena itu," Dewa
"Aku malah bersyukur karena aku di buang saat dulu, atau gak, aku gak tau apa yang akan terjadi," Bulkrish
Saat Bulkrish akan pergi,
"Jika kau atau orang orangmu ataupun yang lain dari Keluarga Dewa menyentuh Mei sampai menyakitinya, aku tak akan segan menghabisi kalian semua. Aku tak akan kembali, kecuali Boss Tertinggi menerima Mei sebagai calon menantunya," Bulkrish
Bulkrish pergi,
"Anak itu memang benar benar," Dewa
Dewa mengambil ponselnya,
"Ayah, Ayah dengar sendiri kan, Anak kesayangan Ayah hanya akan kembali jika wanita bernama Mei itu menjadi calon menantu Ayah," Dewa
"Mei sudah berumur 30 tahun lebih, bagaimana jika-" Ayah
"Aku gak mau, aku hanya mencintai Reya," potong Dewa cepat
"Baiklah, aku akan menjodohkan Bara dengan Mei, Asa tak mungkin menginginkan menikah dengan wanita yang lebih tua 15 tahun darinya," Ayah
"Aku gak tau, aku hanya tau, jika tatapan Asa kepada Mei adalah tatapan cinta, walau aku tak menyukai Asa, tapi aku lebih tak menyukai orang yang menghalangi cinta sepasang kekasih. Hm aku tutup teleponnya ya Ayah, aku masih sibuk," Dewa
Dewa menutup teleponnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments