Chapter 05

"Aku pengen kamu usir Aura dari perusahaan ini dan juga pecat dia dari asisten kamu!" ucap Elena dan Evan sedikit terdiam.

Memang bukan hal yang sulit untuk memecat Aura di dalam perusahaannya, tapi sayangnya Evan masih memikirkan hal kedepannya. Meskipun Aura ini memang sedikit nakal dan binal, tapi Evan tidak bisa memungkiri kalo skill Aura dalam pekerjaannya ini cukup lumayan bagus. Dan dia tidak mungkin juga memecat orang lain tanpa adanya hal yang jelas.

"Sayang bukannya aku gak mau nurutin apa yang kamu mau ini, cuman masalahnya dia emang binal dan ya suka godain aku. Tapi bukan berarti aku bisa main pecat dia gitu aja," ucap Evan yang memang sedikit tidak enak hati kepada Elena.

Evan juga sebenarnya sedikit risih atas perlakuan Aura yang memang seperti seorang pelacur itu, tapi kalo untu urusan pekerjaan Evan cukup mengakui bahwa kinerja Aura itu sangat bagus,

"Ya baiklah Evan aku paham maksud kamu tadi, lgian aku juga gak bakalan maksa kamu buat ngelakuin apa yang aku mau," ucap Elena yang memang tidak bisa memaksakan kehendaknya sekarang.

Elena tidak bisa egois bukan untuk memecat Aura hanya karena dirinya cemburu?

Evan yang memang Elena bilang tidak apa-apa, tapi Evan yakin bahwa di lubuk hatinya yang paling dalam Elena ini kecewa karena dirinya tidak bisa melakukan apa yang Elena mau.

"Bukan kaena urusan pribadi atau apa sayang, cuman kamu sendiri juga tahu kan kalo sekarang ini aku masih belum ada cadangan asisten lagi. Aku nantinya bisa repot gimana mau ngeberesin kerjaan kalo sendiri sayang," ucap Evan dan ELena menganggukkan kepalanya paham.

"Kalo emang kamu permasalahkan dalam masalah itu ya aku juga bisa bantu kamu buat jadi asisten kamu jadi kita bisa bareng-bareng terus," ucap Elena yang sudah sangat excited yang bisa bekerja bersama-sama dengan Evan.

Elena tentunya tidak maslah jika dirinya harus bekerja, toh dulu juga dia pernah menjadi asisten ayahnya sebelum meninggal. Jadi Elena paham betul dengan apa yang harus dia lakukan slama jadi asisten.

Evan yang mendengar ucapan itu sedikit terdiam, Evan belum yakin kalo Elena akan bisa menjadi asistennya dan bekerja dengan sangat baik seperti Aura yang dulu membantu dirinya menyelesaikan urusan dan masalah di kantor.

"Aku bukannya gak percaya dan yakin sama kamu sayang, aku harap kamu gak tersinggung ya sama apa yang aku omongin sekarang atau nanti," ucap Evan yang meminta Elena untuk tidak memasukan kata-katanya ke dalam hati.

Karena Evan tidak bisa meyakinkan bahwa ucapannya ini bisa terdengar tidak enak di dalam hati Elena.

Elena yang mendengar ucapan Evan menganggukkan kepalanya paham, biarkan saja Evan mengeluarkan semua unek-uneknya dan pendapatnya.

"Iya sayang kamu tinggal ngobrol aja, tenang aku bukan tipe cewe yang emang baperan atau mudah sakit hati mendengar saran, kritik, dan pendapat dari orang," ucap Elena yang meyakinkan Evan bahwa dirnya tidak akan sakit hati dengan kata-kata yang akan dilontarkan oleh Evan.

"Aku cukup akui ya sayang kalo perusahan ini memang punya kamu, tapikan aku gak mungkin nyuruh kamu kerja sedangkan kamu udah nikah sama aku," ucap Evan yang tidak enak jika ELena harus ikut bekerja dengan dirinya.

Kalo Elena ikut bekerja dengan dirinya nanti apa kata orang? Bisa-bisa dirinya anya dianggap numpang oleh keluarga Elena.

"Ya terus apa masalahnya sayang, toh ini juga emang kemauan aku sendiri kamu gak ada maksa, terus ngapain juga kamu dengerin omongan orang lain hmm?" Tanya Elena yang heran juga kenapa Evan harus memikirkan pa yang orang lain ucapkan

"Iya sayang aku paham maksud kamu, tapikan tetep aja gak enak kalo kamu ikutan kerja juga. Jadi untuk sekarang biarin dulu Aura untuk kerja di sini ya sayang, sebelu aku atau kamu bisa gantikan asisten yang baru," ucap Evan yang sekalian memberikan solusi kepada Elena.

Elena yang mendengar penjelasan Evan pun mau tak mau harus menurutinya dan biarkan Evan menang kali ini.

"Ya udah ya sayang kalo emang itu yang terbaik buat kamu, aku pergi dulu aja ya mau ketemu sama sahabat aku," ucap Elena yang membicarakan tujuan awalnya itu.

Setelah kondisi dan hawa di ruangan itu mulai enakan, Evan pun dengan berani mencium kening dan bibir Elena dengan penuh kasih sayang.

"Iya sayangku kamu hati-hati ya, kalo gak kamu mau aku anterin ke lokasi sayang? Mumpung aku masih ada waktu senggang ini," ucap Evan yang memberi tawaran kepada Elena, tapi dengan halus Elena menolak tawaran dari suaminya itu.

"Gak usah sayang, lagian aku juga bwa mobil sendiri. Oh ya maaf sayang ku hari ini aku gak bawa makan siang buat kamu, soalnya ini juga dadakan mau ketemu sama sahabat aku soalnya lagi ada urusan penting yang emang gak bisa dinanti-nanti," ucap Elena yang merasa tidak enak hati kepada Evan karena dirinya lupa tidak membuat makanan untuk suaminya itu.

"Gak apa-apa sayangku, lagian di kantor ini banyak kantin kalo gak aku bisa pesan online aja. Ya udah kamu hati-hati ya berangkatnya, jangan kebut-kebut," kata Evan dan Elena tersenyum manis.

"Iya mas, aku pergi dulu," ucap Elena yang keluar dari ruangan Evan dan jangan lupakan sebelum pergi, Elena memberikan sedikit kecupan di bibir dan kening Evan.

Setelah kepergian Elena, Evan menatap punggung Elena dengan tatapan yang sulit diartikan.

Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 04
5 Chapter 05
6 Chapter 06
7 Chapter 07
8 Chapter 08
9 Chapter 09
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 04
5
Chapter 05
6
Chapter 06
7
Chapter 07
8
Chapter 08
9
Chapter 09
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!