Chapter 2

Di dalam kantor yang memang sekarang sedang sibuk sekali karena banyak proyek yang harus dikerjakan, maka Evan sudah sangat pusing hari ini. Ditambah dia memiliki asisten yang sangat menyebalkan.

Bukannya membantu dirinya, dia malahan membuat semuanya semakin runyam dengan tingkahnya terlewat binal yang hanya menggoda dirinya.

"Pak aku udah bikin sarapan yang enak loh buat bapak, emang bapak gak mau cobain nih sekalian sama susunya," ucap Aura dengan suara yang menggoda.

Aurora, asisten Evan yang memiliki perawakan yang seksi dan body goals dan juga memiliki tampilan yang cukup menarik, dan jangan lupakan dia selalu memakai pakaian yang seksi dan kurang bahan. Padahal Evan merasa gaji Aura cukup besar, apakah dia tidak mampu untuk membeli pakaian yang layak pakai?

"Maaf saya tidak tertarik," ucap Evan yang terus saja fokus dengan laptop yang ada di hadapannya dan mencoba menghiraukan Aura yang terus menggodanya terus-menerus.

"Bapak cemen banget sih takut selingkuh, payah banget," ucap Aura yang malah mengklaim bahwa Evan adalah seorang pria yang takut istri.

"Kalo saya mau mungkin saya sudah melakukan sejak lama, tapi satu hal yang harus kamu tahu tentang saya. Meskipun saya ingin selingkuh saya pastikan wanita simpanan saya itu bukan kamu," ucap Evan yang malah balik meremehkan Aura.

Aura yang mendengar apa yang diucapkan oleh Evan sedikit membuatnya emosi, Aura merasa dia cukup direndahkan oleh perkataan yang keluar dari mulut Evan. Tapi Evan adalah bukan pria sembarangan jadi mau tidak mau dia harus bisa mengendalikan emosinya, dan sayang sekali bukan Evan yang memang tidak mau dekat dengannya akan semakin jauh jika Aura mengedepankan egonya.

"Kenapa bapak berbicara seperti itu? apakah saya kurang cantik? kurang seksi? atau kurang menggoda?" tanya Aura yang malah makin berani duduk di meja kerja Evan.

Evan yang melihat tingkah binal Aura, sudah tidak tahan ingin membuat Aura geram dan enggan untuk mendekatinya lagi.

"Kamu memang cantik, tapi kamu bukan tipe saya," singkat padat tapi itu sangat menusuk di ulung hati Aura.

Fuck, seorang Aura ditolak mentah-mentah oleh laki-laki, dan ini sangat menggores hatinya sebagai pelakor yang memang sebelumnya selalu berhasil merebut sang CEO dan dia bercerai dengan istrinya.

Sedikit informasi bahwa Aura ini memang tipe-tipe wanita yang doyan dengan suami orang apalagi yang pekerjaannya sebagai CEO dan ya lelaki itu sangat bodoh, melepaskan orang yang sudah menemani dirinya dari nol dan malah menerima orang baru yang mungkin saja ingin merusak kehidupannya bukan?

"Lalu perempuan seperti apa yang bapak sukai? kalo bisa mungkin saya bisa berperan sebagai apa pun yang bapak sukai," ucap Aura dengan tatapan menggoda ke arah Evan.

Tapi yang namanya Evan tetap lah Evan yang kokoh dengan pendiriannya.

"Mau kamu berubah jadi apa pun saya tidak akan pernah tertarik dengan kamu, jadi saya harap kamu tidak usah berperilaku menjijikan seperti sekarang!" tegas Evan yang emang tidak suka dengan sikap Aura yang sangat agresif.

Sangat terlihat seperti perempuan murahan, Aura sudah tidak tertahan dengan apa yang dikatakan oleh bosnya ini. Tapi untuk menjalankan tugasnya dia harus sabar-sabar dan harus bisa mengontrol emosinya.

Tapi baru saja dia ingin duduk di pangkuan Evan, tiba-tiba saja ada orang yang masuk yang tentunya saja membuat rencana Aura itu gagal.

"Hai sayangku, kenapa wanita itu berdekat-dekatan dengan mu?" tanya Elena yang entah datang dari mana dia langsung saja menatap Aura dengan tajam.

Evan yang melihat kedatangan sang istri bukannya panik dia malah bersyukur, akhirnya dia bisa terlepas dari perempuan gila yang dari tadi terus saja menganggu dirinya itu.

Tanpa banyak berbasa basi, Evan langsung saja menghampiri sang istri dan jangan lupakan dia langsung mencium Elena dengan penuh kasih sayang.

"Bukan apa-apa sayang, hanya saja ada orang yang ingin menggodaku," ucap Evan yang lagi-lagi mencium kening Elena dan itu membuat Aura sedikit panas.

"Oh iya kah sayang? murahan sekali bukan padahal dia cukup cantik dan tentunya berpendidikan, tapi kenapa dia sangat ingin menggoda suami orang?" tanya Elena kepada Evan yang sepertinya dengan sengaja membuat Aura untuk tantrum.

"Mohon maaf ya Bu, tapi saya tidak seperti apa yang ibu bilang," ucap Aura yang tiba-tiba saja menyahut dengan ekspresi yang tidak enak untuk dipandang.

"Loh kenapa kamu berbicara seperti itu Aura? padahal saya sama suami saya tidak membahas kamu atau menunjukan sindiran itu untuk kamu?" tanya Elena kepada Aura dengan setenang mungkin.

Aura yang mendapatkan pertanyaan itu langsung terdiam, karena tidak ingin terlalu lama di sana karena tidak enak juga jika harus disindir-sindir oleh atasannya. Mau tidak mau Aura harus keluar dari ruangan yang membuat hatinya panas itu.

"Ah tidak apa-apa bu, kalo gitu saya izin permisi dulu," ucap Aura yang ingin keluar dari ruangan Evan.

Aura kira dia akan dengan mudah keluar dari sana dan akan terlepas dari sindiran Elena, tapi salah! Elena malah makin menjadi-jadi untuk membuat Aura semakin terpojok.

"Kamu tidak usah pura-pura tidak tahu dan tidak mengerti tujuan saya berbicara seperti itu, kamu ini baru saja jadi asisten suami saya. Kali ini saya masih bisa memanfaatkan kamu Aura, tapi lain waktu. Jangan harap hidup kamu bisa tenang Aura," ucap Elena dengan tatapan yang dingin dan itu sedikit membuat aura merinding.

"Baik bu, saya minta maaf kalo misalnya kelakuan saya membuat ibu tersinggung," ucap Aura yang mengalah saja walaupun dia tahu kalo disini dia yang salah.

Tanpa banyak berbasa basi juga, Aura langsung meninggalkan Elena dan Evan begitu saja. Biarlah dia dianggap tidak sopan atau apa, yang jelas sekarang dia hanya ingin ketenangan untuk tidak berdebat lagi dengan kedua orang itu.

"Kamu emang sering digangguin sama dia?" tanya Elena yang penasaran apakah suaminya itu sering diganggu oleh manusia tidak jelas seperti Aura? Kalo iya dia sedikit menyebalkan karena sudah berani-beraninya mendekati suaminya.

"Aku harus jujur atau berbohong sama kamu?" tanya Evan yang malah menguji kesabaran Elena.

Elana yang memang tahu suaminya itu sangat suka menjahili dirinya hingga dirinya emosi bukan main, tapi Elena harus sabar menghadapi suaminya ini yang memang agak laen.

"Ya menurut kamu aja gimana baiknya," ucap Elena yang memutar bola matanya malas, dan Evan hanya cengengesan tidak jelas dengan wajah watadosnya dan ingin sekali Elena untuk menampol wajah menyebalkan Evan.

Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 04
5 Chapter 05
6 Chapter 06
7 Chapter 07
8 Chapter 08
9 Chapter 09
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 04
5
Chapter 05
6
Chapter 06
7
Chapter 07
8
Chapter 08
9
Chapter 09
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!