"Kamu masih nanya aku sayang sama kamu? Ya jelas dong aku sayang sama kamu meskipun kita ini nikah karena dijodohkan juga," jawab Elena ngegas.
Evan yang mendapatkan jawaban tidak santai dari istri hanya bisa mengelus dada dengan sabar, untung saja dia sudah terbiasa dengan sikap istrinya yang memang tidak bisa kalem.
"Iya sayang iya aku paham, tapikan sayang kamu mau apa ke sini? Bukannya tadi bilang mau ke kantornya pas jam makan siang?" Tanya Evan yang heran juga kenapa istrinya ini datang pagi-pagi yang katanya dia akan datang ketika jam makan siang
Pertanyaan Evan sebenarnya memang masih simple dan ya masih wajar-wajar saja ditanyakan, cuman hanya saja sekarang mood Elena ini tidak baik. Maka mau tidak mau arti atau makna dari pertanyaan Evan ini sedikit menyinggung dirinya dan malah jadi ada hal yang seharusnya dia curiga kan.
"Loh emangnya salah aku mau dateng kapan aja ke kantor suami aku hah? Atau jangan-jangan kamu mau mesra-mesraan lagi sama Aura? Ya udah kalo gitu aku pulang lagi aja ya?" Tanya Elena yang malah marah atau merajuk kepada Evan.
Evan yang diperlakukan seperti itu oleh Elena dia tidak marah, tapi Evan malah paham dan mengerti kenapa Elena ini selalu saja membuat masalah kecil jadi masalah besar.
Sedikit informasi saja bahwa mereka selama menikah itu tidak ada kata saling rahasia-rahasia di antara keduanya. Jadi mereka berdua saling mengenal satu sama lain dan saling memahami satu salam lain.
"Bukan gitu sayang maksud aku, cuman ya tumben-tumbenan aja kamu datang pagi-pagi. Biasanya juga kamu paling males kalo harus datang pagi-pagi ke kantor," ucap Evan yang langsung to the point.
Dan ah jangan lupakan posisi sekarang mereka sedang di sofa dengan posisi Elena yang sedang duduk di pangkuan Evan dengan tenang.
Elena yang mendapatkan pertanyaan dari Evan hanya bisa diam dia masih enggan untuk menjawab pertanyaannya karena sudah sebal dengan drama di pagi hari ini.
"Sayangku, kamu denger kan aku ngobrol apa sama kamu?" Tanya Evan dengan lemah lembut.
Elena yang memang merupakan tipe perempuan yang memang mudah marah dan sangat sulit untuk mengontrol emosi, tapi untungnya dia dipertemukan dengan laki-laki yang memang memiliki sifat sabar yang seluas samudra dan tentunya bisa menjadi air di saat Elena menjadi api.
"Iya aku denger kamu ngomong apa tapi aku lagi males sama kamu," ucap Elena yang malah bilang malas kepada Evan tapi nyatanya dia malah asyik duduk di pangkuan Evan dan membuat pola abstrak di dada bidang milik Evan.
Evan yang melihat Elena seperti anak kecil yang sedang marah kepada ayahnya terkekeh pelan, dan dengan gemas Evan malah mencubit pipi Elena dan mencium bibir Elena dengan kasih sayang dan juga dengan sedikit lumatan di bibir Elena.
"Kamu kenapa cium-cium aku sih hah?mana kamu malah kaya gitu," ucap Elena yang malah makin marah kepada suaminya yaitu Evan.
"Ya salah kamu sendiri, udah tahu aku nanya sama kamu. Tapi kenapa kamu gak jawab pertanyaan aku?" Tanya Evan dan Elena memutar bola atanya malas.
"Ya kamu tahu sendirikan aku kalo udah males jawab ya males jawab, apalagi aku tadi udah liat kamu mesra-mesraan sama si aur auran ya aku malah makin bt sama kamu," ucap Elena dan Evan malah makin gemas dengan istrinya inu.
"Lucu banget sih istri aku ini hm, jadi kamu mau apa dan aku harus apa biar kamu gak marah lagi sama aku?" Tanya Evan yang menyuruh Elena mengeluarkan unek-uneknya.
"Aku pengen kamu usir Aura dari perusahaan ini dan juga pecat dia dari asisten kamu!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments