Alvina, anak durhaka
Friedel
Koin emas ini jika kau terima, harus ditukarkan dengan Iblis pelindungmu..
Caily
Pelajaran sudah mau dimulai, saya permisi..
Caily
*menarik tangannya Belinda dan pergi ke tempat duduk paling belakang
Caily & Belinda: *menghela nafas lega
Belinda
Makasih ya Caily, tadi kamu berani banget bicara di depan dia seperti itu..
Caily
Itu hanya kebetulan aja kok..
Anak Laki-laki
Wah, wah.. Lihat siapa yang melawan putra mahkota negeri ini?
Belinda
Mau apa kau tukang judi?
Belinda
Jangan dekat-dekat, uang haram yang kau dapatkan tidak setara dengan uangku yang murni dari pekerjaan..
Belinda
*memalingkan wajahnya kesel
Anak Laki-laki
Santai dong, anak sultan..
Anak Laki-laki
Aku tidak membicarakanmu..
Anak Laki-laki
Tidak usah repot-repot, anak sultan..
Erikson
Namaku Erikson, sang pesulap terkenal di kota ini...
Erikson
*mengeluarkan kartu AS nya
Erikson
Silahkan, pilih kartu yang mana untuk meramal masa depanmu?
Caily
Uh, um... Masa depan?
Belinda
Jangan percaya, Caily..
Belinda
Dia hanyalah tukang judi yang akan memeras uangmu..
Caily
Tapi sepertinya kamu mengincar orang yang salah, Erik..
Erikson
Hm? Kenapa begitu?
Caily
Aku tidak pegang uang sama sekali, semua yang aku punya itu dibelikan oleh Linda..
Caily
Bahkan biaya sekolah ku pun, dia yang bayar..
Caily
Aku sangat berterima kasih pada nya.. 😊
Belinda
Dia sudah termasuk keluarga ku, jadi kau tidak boleh meremehkan 'adikku' seperti itu..
Erikson
Ugh, kau benar Caily..
Erikson
Sepertinya aku memang mengincar orang yang salah, kalau begitu..
Erikson
*berjalan ke tempat duduknya dengan lesu
Guru: “Selamat pagi semuanya..”
Guru: “Ibu mendengar kabar dari ketua kelas, kalau ada anak baru disini ya?”
Guru: “Mari maju ke depan dulu yuk, perkenalkan dirimu..”
Caily
*berdiri dan maju ke depan
Friedel
*berdiri dan menghalangi Caily dengan tangannya
Friedel
Tidak usah Bu, kita semua sudah kenal..
Guru: “Darrel, apa kalian semua sudah tau siapa namanya?”
Guru: “Baik, kalau sudah kenal ya..”
Guru: “Kamu boleh duduk, Caily”
Caily
*berbisik ke Friedel
Caily
*meningggalkan Friedel
Friedel
*terdengar dan menyeringai
Friedel
(Saat ini kau masih bisa berterima kasih kepadaku?)
Friedel
(Lihat saja, akan aku tangkap Iblis itu)
Friedel
*melakukan telepati dengan malaikat nya dan menyuruh Reya ke Mansion Belinda
Sementara di Mansion Belinda
Penyucian sudah selesai dilakukan, Cronus diperbolehkan masuk ke Mansion lagi.
Tapi dia hanya duduk di rumah kecil sambil minum teh yang disiapkan oleh pelayan.
Ayah dan Ibu nya Belinda melihat Cronus dari pintu utama.
Ibu Belinda
Dia tidak berani masuk ke dalam dan tetap di taman..
Ibu Belinda
Apa itu masih tidak bisa meyakinkanmu, kalau dia Iblis yang baik?
Ayah Belinda
Tidak, dia pasti sedang merencanakan sesuatu..
Ayah Belinda
Hanya saja, sekarang belum saatnya..
Ibu Belinda
Merencanakan apa?
Ibu Belinda
Kau curigaan sekali orangnya..
Bodyguard
*bergegas datang
Ayah Belinda
Gimana? Dia pasang berapa jebakan?
Bodyguard
*memberikan hologram nya
Bodyguard
Tidak ada tanda-tanda jebakan, pengintai ataupun kerusakan yang ditemukan di sekitaran Mansion Tuan..
Ayah Belinda
Apa? Tidak ada? Sama sekali??
Ayah Belinda
*meneliti hologram nya
Bodyguard
Tidak ada sama sekali, Tuan.
Ayah Belinda
Kamera kecil?
Bodyguard
Tidak ada, Tuan.
Bodyguard
Tidak ada, Tuan.
Bodyguard
Mansion Anda aman terkendali.
Ibu Belinda
Tuh kan, apa aku bilang?
Ibu Belinda
Jangan gampang curiga deh, langka tau Iblis yang baik seperti dia..
Ayah Belinda
Aaaarrrggghhhh!!!
Ayah Belinda
Tidak mungkin, dia pasti ada ngerencanain sesuatu..
Ayah Belinda
Aku harus lihat CCTV disana..
Ayah Belinda
*pergi ke dalam
Ibu Belinda
Sayang, kamu keras kepala banget si..
Ibu Belinda
*mengikutinya masuk
Jauh dari tempatnya Cronus, sebenarnya obrolan mereka berdua kedengaran sama Cronus yang juga mendengar speaker.
Cronus
Untuk apa aku pasang kamera dan bom nuklir disini?
Cronus
Kan Lily juga tinggal disini, kalau aku pasang bom nuklir dia juga kena..
Cronus
Lagian aku juga bukan penguntit, mana ada aku kamera?
Cronus
Aneh-aneh aja loh..
Cronus
*sambil meminum teh nya
Cronus
Teh zaman sekarang enak juga..
Cronus
Terdengar dari suaranya, Friedel seperti merencanakan sesuatu..
Cronus
Aku harus kasih tau Isra..
Cronus
*mengaktifkan telepati
Caily
(Ronus? Itukah kau?)
Cronus
Oh iya, kan aku Iblis..
Cronus
Mana bisa telepati dengan sesama malaikat?
Cronus
(Maaf Lily.. Lanjutkan saja kamu belajarnya)
Caily
(Tidak apa, Ronus..)
Caily
(Tadi kamu mencari Israfil ya?)
Cronus
(Ah iya, dikirain bisa tersambung.. Maaf ya)
Caily
(Tidak perlu sungkan, Ronus..)
Caily
(Ini sudah hampir selesai jam belajar nya, kamu mau bilang apa ke Israfil?)
Caily
(Biar Linda yang menyampaikannya.)
Cronus
(Itu, um.. Kamu tau Friedel?)
Caily
(Iya aku tau, kabarnya dia adalah Putra Mahkota negeri ini..)
Cronus
(Aku tau itu, apa kamu tidak merasa Friedel aneh gitu?)
Belinda
Sstt, Cronus bilang apa?
Caily
Menurutmu Edel ada yang aneh?
Belinda
*melihat Friedel di depan
Friedel
*menunduk kesakitan memegang kepala nya
Belinda
Iya kali, tidak biasa nya dia begitu..
Belinda
Aku tanyain Isra ya..
Belinda
(Reya ada disana, nggak?)
Israfil
(Ada si, tau tuh ngumpet di dalam meja..)
Israfil
(Ditanyain kenapa, malah teriak-teriak sendiri..)
Israfil
(Udah kemasukan kali.)
Belinda
(Mana ada malaikat bisa kemasukan?)
Belinda
(Coba kamu tanya lagi..)
Israfil
(Males ah, emang kenapa si?)
Belinda
(Disini Edel terlihat sakit kepala, pasti ada sesuatu sama Reya..)
Israfil
*berpikir, kemudian teringat kejadian di ruang kepsek
Israfil
(Aku tau, biar aku urus...)
Belinda
(Eh? Gimana maksudnya? Isra??)
Belinda
Edel sepertinya marah sama Reya..
Caily
Eh marah? Mereka berantem?
Belinda
*mengedikan bahu nya
Friedel
PAK, SAYA IZIN KE UKS!
Pak Guru: *terkejut dan terbata-bata
Pak Guru: “I-iya.. Silahkan, pangeran..”
Friedel
*pergi keluar dengan cepat
“Tidak biasanya dia marah seperti itu..”
“Siapa yang membuat nya marah? Lancang sekali..”
“Apa dia tidak tau malu?”
Caily
(Aku harus menemani nya nanti..)
Saat pulang sekolah di luar gerbang...
Belinda
Akhirnya pulang juga..
Caily
*menghampiri Linda yang jalan duluan dan melihat sekeliling nya
Caily
(Edel belum pulang ya?)
Alvina
Iyalah kau, siapa lagi?
Alvina
Kau kan yang membuat Edel marah?
Alvina
Tanggung jawab sana!
Belinda
Kenapa jadi Caily yang salah?
Belinda
Emang apa buktinya kalau dia yang membuat Edel marah?
Alvina
Linda, semenjak kau bawa anak ini..
Alvina
Dia udah ngerusakin sekolah ini tau gak?
Belinda
Heh? Maksudmu apa?
Alvina
Udah tau dia anak miskin, emangnya pantes dia sekolah di tempat ternama seperti ini?
Caily
*hati nya sakit dihina
Belinda
Kau juga sama miskinnya, orangtua mu kesusahan..
Belinda
Tapi kau paksa mereka untuk bisa sekolah disini..
Belinda
Kau juga masih minta uang sama aku, emang kau pantes untuk sekolah disini juga?
Alvina
Ya pantes lah, aku cantik sementara dia jelek..
Alvina
Biarin ortu ku kesusahan, kan itu emang tanggung jawab mereka menghidupi aku..
Alvina
Ngapain dipikirin??
Belinda & Caily: *kaget dengan jawabannya
Belinda
Kau anak durhaka, Vina!
Belinda
Untuk apa Tuhan memberimu perlindungan malaikat?
Alvina
Tidak tau! Emang aku peduli?
Belinda, Caily & Alvina: *menengok, disana ada Azra yang mendengarnya
Azra yang berniat mau mengantarkan Alvina pulang, malah sakit hati dengan perkataan Alvina yang baru saja diucapkan.
Azra pun mendekati mereka.
Alvina
Oh kau mau nganterin pulang ya?
Azrael
*langsung menampar Alvina dengan keras
Belinda & Caily: *kaget Alvina di tampar sampai terjatuh
Alvina
*terjatuh dan memegang pipi nya
Azrael
Aku dari kecil menjagamu, mencoba meyakinkanmu untuk lebih bersyukur dengan apa yang ada..
Azrael
Sia-sia orangtua mu meminta aku menjagamu layaknya adikku sendiri!
Mereka berempat pun menjadi pusat perhatian orang-orang.
Alvina
Gitu doang marah, pake nampar segala lagi..
Azrael
Kau sudah keterlaluan, Alvina!
Israfil
Dia orang yang harus kau lindungi, bukan yang kau sakiti..
Israfil
Terimalah kekurangan dia..
Azrael
Dia udah kelewatan, aku gagal mendidik nya..
Azrael
*menengok dan melihat kalung salib Caily yang bersinar
Azrael
Caily, pinjem kalungmu..
Caily
Hm? Kalungku? Buat apa?
Israfil
*matanya membulat mengerti maksudnya
Israfil
Azra.. Kau serius?
Israfil
*memegang bahu nya
Azrael
Hufft, aku tidak ada pilihan lagi..
Azrael
Caily, pinjem sebentar saja..
Caily
*melepas kalungnya dan memberikannya ke Azra
Azrael
*menerima kalungnya dan berdoa
Caily
*menggelengkan kepala nya
Israfil
Dia melepaskan perlindungan milik Alvina, dengan begitu semua berkat yang dimiliki Alvina telah hilang..
Israfil
Bisa, dengan adanya barang yang menyerupai salib..
Israfil
Malaikat bisa melepaskan perlindungan dari manusia sesuka mereka..
Terima kasih sudah membaca, maaf lama update...
Sampai jumpa di Episode selanjutnya..
Comments