Putra Mahkota
Belinda
Sekolahnya besar banget kan?
Caily
*baru keluar dari mobil
Israfil
Cepetan masuk, udah hampir telat tuh..
Belinda
Aku tau, yuk Caily..
Belinda
*menggandeng tangannya dan menarik masuk
“Eh, itu kan anak orang kaya.. Tumben banget dia bawa temen, siapa itu?”
“Cih, orang sombong begitu bisa dapat temen.. Pasti temennya terpaksa disuruh ikut sama dia..”
“Mau ngapain lagi sultan ini? Semoga saja tidak membawa masalah..”
Caily
*mendengar mereka membicarakan Belinda dan melihat Belinda di sampingnya
Belinda
*bersemangat mengajak Caily memperkenalkan lingkungan sekolahnya
Israfil
*menyusul di belakangnya dan melihat murid lain dengan tatapan sinis
Israfil
Apa yang kalian lihat?
“Maaf Tuan Malaikat, kami permisi..” *ketakutan dan pada lari semua
Israfil
*menghela nafas kesal dan melihat Belinda menjauh
Israfil
(Bisa-bisanya dia masih tersenyum bahagia setelah dikatain kayak gitu..)
Israfil
(Hati nya kuat banget..)
Israfil
*kembali berjalan santai menyusul
Belinda
Nah, ini kelas kita...
Belinda
Nanti kamu masuk sini..
Belinda
*membuka pintu kelas
Anak Perempuan
Edel, ayolah..
Anak Perempuan
Jadi pacarku ya..
Anak Laki-laki
*merasa jijik dan mendorong nya
Anak Laki-laki
Jauh-jauh dariku, kau sangat tidak sopan!
Anak Perempuan
Edel, pliss..
Anak Perempuan
Aku diundang ke pesta dan tidak ada pasangan.. Jadilah pacarku..
Belinda
Alvina, jangan membuat keributan disini..
Belinda
Aku sudah muak mendengar suaramu..
Anak Laki-laki
Linda, kamu datang di waktu yang tepat!
Anak Laki-laki
Cepat, singkirkan dia dariku!
Belinda
*melipat tangannya di dada
Belinda
Friedel, aku ini bukan pelayanmu..
Belinda
Kenapa kamu tidak meminta malaikatmu saja untuk menjauhkannya?
Caily
*mendengar itu dan mencari keberadaan Israfil
Friedel
Huh, kau lihat sendiri..
Friedel
Reya tidak ada disini, dia pasti berkumpul di tempat biasanya mereka mengobrol..
Alvina
Linda, kamu jangan menggangguku ya..
Friedel
Justru kau yang menggangguku!
Friedel
Bukannya minta secara hormat, tapi kau malah menggeliat di tubuhku seperti kucing..
Alvina
Aku hanya memohon kepadamu, apa kamu tega membiarkan seorang wanita pergi ke pesta tanpa ada pria di sampingnya?
Friedel
Bodo amat!! Aku tidak peduli!!
Friedel
Pergi dari hadapanku, sebelum aku meminta pengawalku untuk menyeretmu!!
Friedel
*menggenggam seruling kecil di kalung lehernya
Alvina
Hiks, kau jahat Edel!
Alvina
*menangis keluar kelas
Belinda
Yee, seharusnya kayak gitu aja daritadi..
Friedel
Sorry, aku baru inget ada ini di leherku..
Belinda
*menoleh ke belakang
Belinda
Ini Caily, dia anak yang ditinggalkan oleh orangtua nya..
Belinda
Aku menemukannya di semak-semak, karena kasihan dia gak ada tempat tinggal jadi aku bawa ke rumah ku deh..
Friedel
*membungkuk ala bangsawan
Friedel
Perkenalkan, aku Friedel..
Friedel
Putra Mahkota di negara ini, salam kenal Caily..
Friedel
*mengulurkan tangannya
Caily
*wajahnya memerah dan menoleh ke Belinda
Belinda
Tidak apa, dia juga begini pas pertama kali aku bertemu..
Caily
*menerima uluran tangannya
Friedel
*mencium tangannya sedikit dan menengadah melihat Caily
Caily
*wajahnya merah padam dan tidak bisa berkata-kata
Belinda
Wajahmu pucet banget, kamu nggak apa-apa?
Caily
*melepas tangannya dan berbalik badan
Belinda
Caily tidak mengerti etika bangsawan mu..
Friedel
Tidak apa-apa, aku sudah terbiasa dengan itu..
Friedel
*kebingungan dengan pasir hitam di tangannya
“Ada Ibliss!! Ada Ibliss!!”
“Edel! Maaf aku terlambat!”
“Kamu nggak papa? Dimana Iblis itu? Biar aku tebas dia!”
Israfil
Tidak ada Iblis disini..
Reya
Tapi, aku merasakan kehadirannya..
Reya
Dia pasti bersembunyi disini..
Caily
*sedih dan melihat mikrofon yang terpasang di lehernya
Caily
(Pasti disana, Cronus sudah marah-marah mendengar ini...)
Israfil
*melirik ke Edel dan memberi kode
Friedel
*melihatnya dan mengerti
Friedel
Reya, Isra benar..
Friedel
Tidak ada Iblis disini, kembalilah..
Reya
Aura nya ada disini, dia pasti bersembunyi!
Friedel
Reya, kendalikan emosi mu dan kem-ba-li...
Friedel
*menekankan setiap katanya dengan marah
Reya
Iya-iya, maaf mengganggu mu..
Israfil
*mengeluarkan koin emas dan melemparnya ke Edel
Friedel
*menangkapnya, kemudian melihat Caily yang murung lalu mendekati nya
Friedel
Caily, kamu kenapa?
Caily
*memalingkan wajahnya malu
Friedel
*melihat mikrofon di lehernya Caily dan mendekat
Caily
*pasrah gak bisa bergerak
Friedel
Kamu kan Iblisnya?
Caily & Belinda: *kaget dan matanya membulat
Friedel
*menjauhkan dirinya dan berbalik melihat Belinda
Friedel
Untuk apa kamu menyembunyikan ini, Linda?
Belinda
*terdiam takut menjawab
Anak Laki-laki
*menepuk bahu nya
Anak Laki-laki
Edel, bel udah bunyi..
Anak Laki-laki
Mari, duduk di mejamu..
Friedel
*melihat Caily sebentar
Friedel
Aku tandain kamu, lihat saja..
Friedel
*pergi ke tempat duduknya
Anak Laki-laki
*mengantar mereka berdua keluar dan menutup pintu nya
Belinda
*menghela nafasnya lega
Belinda
Terima kasih banyak, Darrel..
Belinda
Kamu menyelamatkan kami..
Darrel
*melihat Caily menunduk
Belinda
Oh iya, dia belum terdaftar si..
Belinda
Tapi besok dia akan jadi anak baru, kenalin ini Caily..
Darrel
Ketua kelas disini, salken..
Darrel
*mengulurkan tangannya
Caily
*menerima tangannya dan berjabat
Darrel
*mendekat dan menunduk
Darrel
Salken juga Iblis disana..
Belinda
*memegang bajunya Darrel dengan khawatir
Darrel
*menjauhkan badannya
Darrel
Ini pertama kalinya ada anak unggulan yang tidak dipilih oleh malaikat kemari, karena itu aku bisa menebak dari pasir hitam ini..
Darrel
*menunjukkan pasir hitam di tangannya
Belinda & Caily: *kebingungan “Pasir hitam?”
Darrel
Ya, pasir hitam menunjukkan keberadaan Iblis..
Darrel
Karena itulah Reya datang tergesa-gesa ingin menyelamatkan Edel dan kebetulan aku melihat itu..
Belinda
Hufft, ternyata mau bagaimanapun juga gak bisa disembunyikan..
Belinda
Padahal itu udah ide paling terbaik aku loh, tapi masih aja tetap ketahuan..
Darrel
Karena kamu orang kaya, caramu mudah ketebak Linda..
Darrel
Siapa yang tidak tau mikrofon disini?
Darrel
Jika ada mikrofon pasti ada speaker, dan speaker nya pasti ada orang lain yang mendengarkan..
Belinda
Oh iya, kalau Reya panik...
Belinda
Kenapa Anahera gak panik?
Belinda
Dia gak peduli sama kamu?
Darrel
Hm, sebenarnya Anahera juga panik saat mengetahui keberadaan Iblis itu pas Caily bersalaman dengan Edel..
Darrel
*sambil membuka ruang Kepala Sekolah yang kosong
Belinda
*mengikuti nya masuk
Darrel
Aku sudah mengingatkan nya di telepati, jangan khawatir dan biar aku aja yang urus..
Darrel
*mencari dokumen pendaftaran sekolah
Belinda
Andai aja semua orang kayak kamu, selalu berhati-hati sebelum bertindak..
Darrel
*terkekeh dan menepuk pelan kepala nya Belinds dengan kertas
Darrel
Kalau semua orang sama kayak aku, aku yakin mereka akan bosen dengan kesabaran dan kepintaran ku..
Darrel
*memberikan kertasnya ke Caily
Darrel
Nah, isi pendaftarannya..
Darrel
Ayahku lagi sakit, jadi gak datang..
Caily
*menerima kertas itu dan membacanya
Belinda
Ayahnya Kepala Sekolah disini, jadi tentang surat-surat dia yang ngurus..
Darrel
*wajahnya merah padam
Darrel
Ekhem, iya sama-sama
Belinda
Keren kan, anak baru yang kubawa?
Belinda
Baru sehari aja udah banyak yang terpesona dengan kecantikannya..
Belinda
Bagaimana kalau satu bulan disini?
Belinda
Pasti ada yang nembak.. Ki-kiww 😏
Darrel
Apaan? Nggak ya? Aku nggak terpesona..
Darrel
*berjalan kaku keluar ruangan
Belinda
Halah, keliatan banget...
Darrel
Linda, cepetan kembali ke kelas..
Darrel
Atau aku buat Alfa kamu..
Belinda
Aku tinggal kamu disini, nanti pas istirahat aku kembali..
Caily
Iya nggak papa, terima kasih udah nemenin..
Belinda
Iya sama-sama, aku pergi dulu..
*Tiba-tiba ada tangan yang melindungi Caily*
Caily
Hm? Isra, kamu kemana aja?
Israfil
Ekhem, semuanya tolong tenang..
Caily
*melihat pandangan Israfil dan terkejut ada banyak malaikat yang menatap sinis
Caily
*ketakutan dan menarik dikit bajunya Israfil
Reya
Isra, singkirkan tanganmu..
Reya
Apa maksudmu melindungi pemilik Iblis seperti ini?
Reya
*mengetuk tongkat nya ke lantai
Israfil
*semakin dekat dengan Caily
Anahera
Sudahlah Reya, ini pasti ada alasannya kenapa dia melindungi pemilik Iblis..
Anahera
Mungkin Iblisnya baik..
######: “Hera, kami tau kamu selalu berpikir positif.. Tapi pemikiran mu ini sudah kelewatan, mana ada Iblis baik? Kalaupun ada, pasti Iblis itu langsung diterima di Surga..”
Israfil
Azra, gak semua Iblis jahat..
Israfil
Ada juga yang hatinya tulus, karena mau bertobat..
Caily
*tersenyum dengan kata-kata nya Israfil
######: “Bertobat? Sekalinya jatuh, akan selamanya jatuh.. Tidak mungkin dia bisa bangkit lagi..”
Anahera
Terkecuali, dirinya tidak menyerah..
Anahera
Pasti dia diberi kesempatan untuk bangkit dan memulai lagi..
Anahera
ingatlah, Tuhan Yesus itu murah hati dan penyabar..
Anahera
Tidak ada yang bisa mengalahkan kemurahan hatinya, Nimphy..
Nimphy
Hmph, aku tidak percaya ada Iblis yang mempunyai hati setulus itu..
Nimphy
Sudahkah, aku males mengurus ini..
Nimphy
*pergi dengan teleport
Reya
He? Jangan gitu, kamu janji untuk membantuku..
Reya
Ya udah, Azra bantu aku..
Reya
Kita harus menyegelnya..
Caily
*terkejut dan mendekat ke Israfil dengan ketakutan
Israfil & Anahera: “Reya!!”
Azrael
Lihat aja sendiri, Isra dan Hera membela pemilik Iblis itu..
Azrael
Nimphy tidak peduli, dan berakhir kita berdua..
Azrael
Jadi seri, tidak ada yang menang..
Reya
Isshh, tapi kamu mau membantu ku kan?
Reya
Penyegelan setidaknya harus dilakukan lebih dari satu orang, aku gak bisa sendirian..
Seketika itu juga, tongkat yang dibawa Reya berubah bentuk menjadi pasir dan jatuh berserakan di lantai.
Reya
Loh, tongkatku! Kenapa bisa hancur begini?
Reya
*melihat Anahera yang duduk di meja melindungi Caily
Reya
Kamu ya yang ngancurin?
Anahera
Bukan.. Aku ini Malaikat Etika, mana bisa aku menghancurkan tongkat sampai sebutir pasir kayak gitu?
Reya
Kamu ya yang menghancurkannya?
Azrael
Tidak ada gunanya kau menuduh satu-satu..
Reya & Caily & Anahera & Israfil: *melihat lilin yang terletak di meja kepala sekolah
Azrael
Apinya menyala sendiri..
Terima kasih sudah membaca, maaf lama update..
Sampai jumpa di Episode berikutnya..
Anime: Delico's Nursery
Genre: Fantasy, Mystery
Comments