Untuk kesekian kalinya. Ayah dan Nafisah datang ke rumah Alwi, mereka lebih sering datang berdua. Sebab Nafisah sangat dekat dengan Ayahnya
Naf-Naf Kecil
Kak Awi, mana?
Om Ibra
Alwinya masih sekolah Naf. Tunggu bentar ya, nanti om jemput.
Sudah menjadi kebiasaan Nafisah bermain bersama Alwi. Bahkan beberapa waktu terakhir, hampir setiap pekan, Ayah membawanya untuk menjenguk Sang Nenek
Orangtua Ayah sudah wafat beberapa tahun yang lalu. Jadi Ayah sekarang hanya punya Nenek, adik Kakek. Makanya Ayah rutin mengunjunginya
Ibu
Kak beberapa hari terakhir, keadaan Ibu mulai memburuk. Tidak mau makan
Naf-Naf Kecil
Naf boleh masuk ke kamar Nenek?
Ibu
Boleh Naf, sini sama Ibu.
Nafisah terbiasa memanggil Ibunya Alwi dengan panggilan Ibu.
Setelah mengantar Nafisah kecil ke kamar, Neneknya yang kadang suka mulai lupa itu menyambutnya dengan baik
Nafisah bercerita tentang keseruannya bermain bersama Alwi. Anehnya, nenek mendengarkannya sambil memakan Nasi yang memang sudah diletakkan Ibu dengan peralatan lengkap di samping ranjang
Awi Kecil
Naf ayo main!
Awi Kecil
Ajak Alwi yang masih memakai baju sekolah.
Ibu
Ganti bajumu dulu Wi. Bentar lagi ya mainnya, itu nenekmu mau makan! Biarkan nenek main sama Naf dulu.
Awi Kecil
Nanti Naf pulang Bu, kita mau main.
Melihat Awi yang bersikeras di depan kamar, membuat Nafisah ingin menghampirinya. Tapi Nenek, masih ingin mendengarkannya berbicara
Ibu
Naf, main sama Nenek dulu. Kalau Nenek udah selesai makan, mau tidur, baru Naf boleh keluar.
Ibu menutup pintu kamar nenek dan membiarkan Nafisah kecil di sana. Nafisah menangis, hingga dihampiri Kak Raida
Raida Remaja
Naf. Bentar aja kok, jangan nangis ya. Nanti kita main lagi, tapi sampai nenek tidur dulu.
Setelah nenek tidur. Nafisah keluar, baru sebentar dia bermain dengan Alwi dan Raida, tiba-tiba Ayahnya mendapat telpon mendesak, yang mengharuskan mereka pulang sekarang
Comments