Meski bukan anak kandung, melainkan hanya seorang keponakan, tapi Samudra Arish begitu di manjakan oleh Ilham. Tak hanya Ilham melainkan istrinya- Sari, serta anak perempuan mereka Cyra juga sangat mengutamakan kebahagian Arish.
FLASHBACK ON
Arish yang masih umur 7 tahun disuruh sembunyi di dalam lemari oleh ibu kandungnya- Stella. Arish yang masih bingung dan dirinya juga tidak tau apa² hanya bisa menuruti ucapan Stella.
Stella
Nak, kamu tetap di dalam sini ya
Stella
Sampai mama dan papa jemput Arish di sini ya?
Suara tembakan serta teriakan² yang menggema di seluruh ruangan. Arish yang mendengar suara itu langsung mencengkram kuat tangan sang mama.
Arish
M-mama itu suara apa?
Tubuhnya gemetar sangking takutnya mendengar suara tembakan dan untuk pertama kalinya Arish mendengar suara tembakan.
Arish
😭😭
Stella
Kamu tetap sembunyi di sini ya, sayang
Arish
[menggeleng kuat]
Arish
Tidak!
Arish
Aku mau ikut mama hiks
Stella
[memeluk Arish dan mencium pucuk kepala Arish]
Stella
Maafin mama sama papa ya nak
Stella
[melepaskan pelukan dan berdiri]
Stella
[menutup pintu lemari]
Arish
MAMAAA HIKS...
Arish
[menggedor² pintu lemari]
Arish
Mama buka pintunya...hiks
Arish
MAMAAAAAAA hiks hiks
Arish
BUKA MAA PINTUNYAAA...MAMAAAA
Stella
Hiks, maafin mama sayang
Stella
Kamu harus tetap disini
Stella
Tunggu mama sama papa ya
SKIP!
Tinggal beberapa orang yang masih hidup, semuanya sudah mati. Beberapa suara langkah kaki memasuki mansion dengan langkah tegas serta sorot mata yang tajam.
Pasangan suami istri- Stella dan Samudra menoleh ke arah orang² yang berbaju hitam memasuki mansionnya.
someone
???
[terkekeh kecil]
someone
???
Menyerahlah, anda tidak akan bisa melawan saya
someone
???
Bahkan seluruh bodyguard anda sudah mati di tangan saya
someone
???
Hanya tinggal beberapa bodyguard saja
someone
???
Itupun kalo bisa mengalahkan anak buah saya, kalo tidak...
someone
???
[smirk serta mengangkat tanggannya mengarahkan ke leher membentuk setengah lingakaran]
someone
???
Bahkan saya tidak akan segan² untuk membunuh kalian berdua
Musik
Not support
someone
???
Anak² kalian, dan keturunan kalian harus di musnahkan
Samudra Dewantara
Alasannya?
someone
???
Gak usah pura² tidak tau
Samudra Dewantara
[terkekeh kecil]
Samudra Dewantara
Itu kesalahanmu sendiri Tuan
Samudra Dewantara
Kesalahan sudah melakukan kecurangan dengan bisnis saya
Samudra Dewantara
Anda sendiri kan yang sudah----
someone
???
Tidak usah banyak bicara
someone
???
Serang mereka!!!
someone
???
jangan lupa Tuan Dewantara kalo mansion ini ada bom waktu [bisik kepada Samudra]
someone
???
mungkin sekatar 10 menit bom itu akan meledak [smirk dan pergi]
Para bawahan pria itu langsung menyerang Samudra sama Stella dan juga beberapa bodyguard.
Samudra Dewantara
[rahang mengeras serta tatapan mata menajam]
DOR!
BRUK!💢
someone
???
Aakh! Sialan!
Samudra Dewantara
Dimana Arish?! [menatap Stella]
DOR!
Stella
Hah hah hah
Stella
Arish ada di-----
Samudra Dewantara
Bawa Arish pergi, Stella!
Stella
Kamu gimana mas?
Stella
Aku tidak akan membiarkan kamu---
TANG!
SRETT!
BRUK!💢
DOR!
DOR!
Samudra Dewantara
Disini ada bom, bawa Arish pergi dari sini!
Stella
[terkejut] apa? Bom?!
Disisi lain Arish tengah berusaha untuk membuka pintu lemari yang tertutup rapat. Entah itu terkuci dari luar atau apa dia sendiri yang tidak bisa membukanya.
Ia mendobrak-dobrak pintu itu alhasil pintu lemari terbuka sampai dirinya tersungkur di lantai. Ia berdiri berjalan ke arah pintu kamar dan....
CEKLEK!
Untung saja pintu kamar tidak di kunci oleh mamanya, kalo tidak.....dia tidak bisa keluar dari kamar ini.
Ia berjalan sedikit dan tak jauh dari pintu kamar tersebut. Ia melihat ke arah bawah, apa yang terjadi di bawah? Kenapa banyak orang di rumah?.
Arish
[mengedarkan pandangannya di seluruh mansion]
Arish
Siapa orang² berbaju hitam itu?
Arish
Dan apa yang mereka bawa?
DOR!
JLEB!
JLEB!
KRAK!
BUGH!
Arish
[melihat kepala orang putus mengeluarkan darah]
Arish
[tubuhnya merosot ke lantai]
Arish
[tubuhnya gemetar kuat]
Ia terus menatap orang yang memenggal kepala orang tadi. Orang yang berbaju hitam mengangkat katananya dan....
JLEB!
JLEB!
DOR!
DOR!
DOR!
Bawahan pria itu terus menerus berdatangan sangking banyaknya bawahan pria itu Samudra sampai kualahan.
Comments