02
someone
Orang 2:
[merangkul pundak Galena]
someone
Orang 2:
So, mending kita sekarang pulang, ayo!
Baru juga 3 langkah, Galena Gathbiyya- namanya tiba² berhenti mendadak yang mengharuskan Vanora Jovanka- sahabat Galena ikut berhenti juga. Raut wajah Galena ikut berubah menjadi lesu seketika, hingga beberapa detik kemudian tubuhnya pun merosot ke bawah.
Vanora Jovanka
Len! [berjongkok di hadapan Galena]
Vanora Jovanka
[memegang pundak Galena] lo kenapa?
Galena Gathbiyya
N-nora...Lena lemes
Vanora Jovanka
Kenapa? Lo sakit?
Galena Gathbiyya
[mengangguk pelan]
Galena Gathbiyya
Beliin gula² dulu bisa gak?🙂
Vanora Jovanka
[menghembuskan nafas] astaga!
Vanora Jovanka
Lo bikin gue panik tau gak?!
Galena Gathbiyya
Lena mau gula²!!
Seorang gadis tiba² datang menghampiri Galena dan Vanora
someone
Orang 1:
Len! Ya ampun lo ngapain lesehan disini! Lo kira ini pantai
Dia adalah Ikara Fukaira sahabatnya Galena
Ikara Fukaira
kenapa dia? [tanya Vanora]
Vanora Jovanka
Biasa gula²
Ikara Fukaira
Astaga! Gue kira lo kenapa lesehan disini
Ikara Fukaira
Kek di pantai aja lo lesehan disini
someone
Orang 1:
Lo kenapa, bocil? [mengulurkan tangannya ke Galena]
someone
Orang 1:
Ayo bagun
Galena Gathbiyya
[menggeleng pelan]
Galena Gathbiyya
Gak bisa, Lena lemes, mau gula²
someone
Orang 1:
Iya, ayo, beli! Lebay lo, ah! [menarik paksa tangan Galena]
someone
Orang 1:
Kalian duluan aja ke parkiran
someone
Orang 1:
Gue mau ngasih makan nih anak dulu
someone
Orang 1:
Kasian, kekurang gizi permen
Vanora Jovanka
Jangan lama²
Galena Gathbiyya
Gendong [merentangkan tangannya]
someone
Orang 1:
Beban banget sih lo, Len!
Walaupun Delisa Elvaretta- sahabatnya Galena mengucapkan kata seperti itu, ia tidak menolak apa yang diminta Galena. Gadis itu pun menggendong Galena yag sudah naik ke gendongannya sendiri.
Di sepanjang lorong menuju kantin Delisa bergumam mendengar suara Galena yang seperti mengigau. Beruntungnya suasana sekitar cukup sepi jadi Delisa tidak terlalu malu karena teman bebannya ini. Hingga akhirnya....
Delisa dan Galena yang ada di gendongannya terjatuh karena bertabrakan dengan seorang cowok di pengkolan lorong.
Galena Gathbiyya
Ah bokong Lena kayak remuk...
Galena Gathbiyya
[memegangi bokongnya]
Delisa Elvaretta
Anjir, punggung gue ketimpa tubuh lo pe'@! [mendelik kepada Galena]
Galena Gathbiyya
Lisa, kok ada pangeran ya disini?
Galena Gathbiyya
mata Lena gak bisa ngedip nih?
Galena Gathbiyya
[menatap kagum Arish]
Delisa Elvaretta
Bangun²! [menarik paksa tangan Galena sedikit kasar]
Galena Gathbiyya
Aduh Lis, Lena masih lemes tau!
Galena Gathbiyya
Main narik² aja 😗
Delisa Elvaretta
It's okay
Ya dia adalah Samudra Arish yang bertabrakan dengan Delisa dan Galena yang ada di gendongannya.
Arish melewati mereka berdu begitu saja, tak lupa ia memungut pensel yang ada di lantai terlebih dahulu. Cowok itu mengepal kuat ponsel dalam genggamannya.
Galena Gathbiyya
Lis, itu penselnya rusak? [bisik ke Delisa]
Delisa Elvaretta
Kayaknya deh
Delisa Elvaretta
Ih, parah, ini semua gara² lo, ya! [menatap Galena]
Galena Gathbiyya
Kenapa gara² Lena?
Delisa Elvaretta
Dia kan teman dekat Leon
Delisa Elvaretta
Aaaaa gimana nanti Leon makin ilfeel sama gue gara² udah bikin hp temennya jatuh?
Galena Gathbiyya
Delisa ngomong apa sih?
Galena Gathbiyya
Lena gak mudeng nih
Delisa Elvaretta
Ck, tau ah capek!
Delisa Elvaretta
Sana lo beli gula² sendiri!
Delisa Elvaretta
Gue mau nyusul Nora sama Ikara aja!!!
Galena Gathbiyya
[lari menyusul Delisa]
Galena Gathbiyya
Lena sampai lupa kalo Lena masih lemes
Galena Gathbiyya
HUAAAAA DELISA!!!
Galena Gathbiyya
LENA MASIH LEMES! BELIIN GULA-GULAAAA!
Galena Gathbiyya
DELISAAAAAAA
------------------------------
Arish berjalan cepat menelusuri lorong SMA Bintang Jaya yang sudah sepi. Sepertinya seluruh murid sudah pada pulang ke rumah masing².
Langkah Arish terhenti. Decakan dari mulutnya keluar setelah ia mendengar suara isakan itu. Sudah bisa ditebak, itu pasti akan membuang² waktunya.
Ia sengaja tidak pulang bersama sahabatnya, karena harus mengunjungi seseorang yang sebelumnya sudah buat janji.
Dan beruntungnya gudang itu sudah tidak terpakai, bahkan katanya angker. Area belakang SMA Bintang Jaya cukul menyeramkan tidak ada siswa/siswi yang berani berkunjung di area sana.
Samudra Arish
[membuka pintu]
Samudra Arish
[berjongkok di hadapan perempuan itu]
Samudra Arish
[Terkekeh kecil]
Samudra Arish
Terus urusannya sama gue apa?
Samudra Arish
Lo jauh² datang ke sekolah gue cuman buat omongin hal yang Gak penting doang?!
someone
[tangisan kembali pecah]
someone
Ka-kamu harus tanggung jawab, Rish hiks
someone
ini anak kamu Rish
Samudra Arish
Tanggung jawab? Dan lo mengandung anak gue?
Samudra Arish
Lo gak tau gue siapa?
Samudra Arish
Lo mau main² sama gue?
Samudra Arish
Lo pikir gue gak tau, kalo itu bukan anak gue
someone
Kenapa kamu gak mau mengakui kalo ini anak kamu, Rish?
Samudra Arish
Kenapa lo bilang?
Samudra Arish
Gue aja tidak pernah menyentuh lo!
Samudra Arish
Apalagi ngehamili j4l@n9 kayak lo!
someone
Tapi waktu itu kamu-----
Samudra Arish
Apa? Waktu itu gue sentuh lo dalam keadaan mabuk?
someone
[mengangguk pelan]
someone
Aku gak mau kamu ninggalin aku, Arish
someone
aku mau pertahanin anak kamu
Samudra Arish
Oke kita buktiin kalo lo mau pertahanin tuh anak
Samudra Arish
Setelah lo lahiran kita lakukan tes DNA
Samudra Arish
Kalo memang bener² itu anak gue, gue akan tanggung jawab
Samudra Arish
Dan kalo bukan...[berdiri]
Comments