Ch.4 : kembalikan hartaku

**"Didi!" Teriak seorang lelaki saat melihat orang yang sedari tadi ingin ditemuinya.

"Kakak pertama? Kenapa kau berteriak seperti itu? Apa kata para pelayan dan Kasim kalau melihat mu seperti itu" Ujar lelaki lainnya dengan nada yang agung namun sopan.

"Aku dengar kau terluka, apakah kau baik-baik saja sekarang? Aku sangat khawatir saat mendengar berita itu." Ujarnya dengan khawatir yang tidak dibuat-buat.

Yang ditanya tersenyum lembut. selain kakak pertama dan adik keempat nya, tidak ada lagi orang di istana ini yang baik padanya.

"Tenanglah gege,aku baik-baik saja sekarang. Kakak tidak perlu cemas" Ujarnya sambil tersenyum.

"Baiklah kalau begitu"

"Wah wah, ini dia putra mahkota kerajaan Dongfeng yang tidak berguna dan anak selir yang sama tidak berguna nya" Ujar seseorang dibelakang mereka.

Mereka berbalik dan mendapati saudara kedua mereka.

Ya, mereka adalah para pangeran kerajaan Dongfeng.

"Wah kakak kedua. Lama tidak bertemu lidahmu semakin tajam saja" Ujar pangeran ketiga, Dong Fang Yu.

"Jangan panggil aku kakak dasar anak laknat" Ujar pangeran kedua,

Dong fang Yan.

"Sudah cukup kalian berdua, dan adik kedua. Kenapa kau tidak menunjukkan hormat sama sekali padaku putra mahkota" Ujar putra mahkota, Dong fang Jin.

"Hahahaha,putra mahkota? Pantaskah aku hormat pada putra mahkota sepertimu? Kau itu tidak berguna dan hanya menjadi aib bagi kerajaan Dongfeng." Ujar pangeran kedua dengan nada yang pedas dan tidak enak didengar.

Pangeran kedua lalu pergi dan sengaja menyenggol pundak pangeran ketiga.

"Uggh!"

"Kakak pertama!" Teriak pangeran ketiga melihat kakaknya kesakitan sambil memegangi dadanya.

"Kakak, perkataan kakak kedua jangan diambil hati. Itu hanya memperparah racun dalam tubuhmu" Ujarnya lagi lalu memapah kakaknya.

"Tidak apa-apa adik ketiga. Aku bisa sendiri. Jika saja aku tidak diracuni, apakah nasibku masih bisa lebih baik?" Ujar putra mahkota sambil tersenyum lemah.

"Kakak pertama, aku akan mencari cara untuk menyembuhkan mu. Ayo kita temui kakak ipar " Ujar pangeran ketiga.

~o0o~

An Xie Tian membuka matanya yang berat.

"Urgh, Sudah jam berapa ini ya?" Ujarnya dan mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan.

"Oh iya, aku kan sudah menyebrang ke kehidupan lain" Ujarnya tersadar.

Dia(AXT) lalu memanggil XiaoMei untuk menyiapkan air untuknya mandi.

Setelah mandi, dia lalu memakai pakaiannya dan berdandan dibantu oleh XiaoMei.

~

"XiaoMei? Apakah ibuku kaya?" Ujar An Xie Tian.

"Furen? Ah,tentu saja Furen kaya. Dia mewariskan nona beberapa toko di ibu kota, dan juga uang dan perhiasan mahal lainnya" Ujar XiaoMei.

"Lalu kenapa disini aku tidak melihat uang dan perhiasan ku? Bukankah itu milikku,kemana semuanya?" Ujar An Xie Tian bingung.

"Itu, harta nona disimpan oleh er'Furen nona. Bahkan penghasilan toko juga masuk kedalam kantongnya" Ujar XiaoMei.

"Apa? Kenapa? Bukankah itu harta warisan milikku? Kenapa dia yang menyimpannya?" Ujar An Xie Tian marah.

"Itu karena er'Furen berdalih bahwa nona masih terlalu kecil untuk menyimpan uang yang banyak, dan jika nona menyimpan perhiasan mahal nanti perhiasannya akan dicuri para pelayan" Terang XiaoMei.

"Huh, dasar wanita licik. XiaoMei ayo ikut aku" Ujar An Xie Tian dengan wajah yang licik.

"Kemana nona?" Tanya XiaoMei.

"Tentu saja mengambil hartaku kembali!" Ujarnya.

~

"Furen, nona pertama datang berkunjung" Ujar pelayan memberi tahu Lu Wu Mei.

"Oh? Anak sampah itu berani datang berkunjung kesini? Hehe, biarkan dia masuk" Ujarnya.

An Xie Tian lalu masuk ke paviliun milik Lu Wu Mei dengan anggun dan tenang.

"Ah, Tian'er, kau datang? Ayo duduk" Ujar Lu Wu Mei sambil tersenyum.

"Ibu selir apa kabarmu?" Tanya An Xie Tian. Dia sengaja menambahkan kata 'selir' disana untuk menekan wanita itu.

"Ah,aku baik" Ujarnya, tangannya kini sudah mengepal dibalik sapu tangannya. 'Berani sekali anak ini memanggilku seperti itu, tunggu saja nanti,akan kubalas kau'

"Nonya, nona kedua datang" Ujar pelayan mengumumkan kedatangan An Yanran.

"Biarkan Yan'er masuk" Ujar Lu Wu Mei tersenyum.

"Ibu-..." Saat An Yanran masuk dia melihat An Xie Tian duduk disebelah ibunya.

"Jiejie? Kau disini" Ujar An Yanran sambil tersenyum.

"Ah,Meimei. Aku hanya datang berkunjung." Ujar An Xie Tian.

"Ngomong-ngomong, ibu selir. Saya ingin mengambil kembali warisan milikku yang dititipkan ke dirimu" Ujar An Xie Tian sengaja menekankan kata 'dititipkan'.

"Hmmm? Kenapa tiba-tiba Tian'er mengungkit soal ini?" Tanya Lu Wu Mei, dia tidak bisa tidak marah. Warisan itu sudah ada ditangannya sejak An Xie Tian masih berumur 10 tahun.Dan ya, dia tentu menikmati kekayaan itu. 'Dulu anak ini bahkan tidak berani meminta sedikit uang, sekarang dia berani meminta kembali warisan!?'

"Tian'er hanya ingin mengambil apa yang sudah menjadi miliknya. Lagipula sekarang umurku sudah 18 tahun, dan saya rasa sudah saatnya saya mengambil alih bisnis milik ibuku" Ujar An Xie Tian.

"Kamu, beraninya!" Ujar An Yanran marah.

"Yan'er! Jangan tidak sopan pada Jiejie mu!" Ujar Lu Wu Mei.

"Tian'er, ibu rasa kamu belum cukup mampu mengatasi hal ini"

"Tidak, saya sudah mampu. Jika ibu selir tidak memberikan warisan ibuku pada saya, maka saya akan memberitahu ayah" Ancam An Xie Tian.

"Apa!" Ujar Lu Wu Mei dan An Yanran bersamaan. Mereka masih tidak percaya bahwa An Xie Tian yang pengecut bisa seberani ini, seperti dia yang sekarang dan dulu adalah orang yang berbeda.

"Baiklah Tian'er, ibu akan memberikan warisan milikmu" Ujar Lu Wu Mei akhirnya.

'Anak sialan ini menjadi sangat berani! Awas saja nanti,akan kuberi kamu pelajaran!'

"Baiklah, terimakasih ibu selir. Sekarang saya lelah, saya akan kembali ke paviliun saya" Setelah berpamitan, An Xie Tian lalu Keluar dari paviliun milik Lu Wu Mei dan kembali ke Paviliun miliknya sendiri.

"Beraninya anak sialan itu!" Ujar Lu Wu Mei marah.

"Ibu, tenanglah" Ujar An Yanran.

"Dia ingin mengambil kekayaan yang selama ini menjadi milikku! Huh, anak sialan itu, darimana keberaniannya datang? Dulu dia bahkan tidak berani meminta uang dariku, sekarang dia bahkan berani meminta kembali warisannya!?" Ujar Lu Wu Mei.

An Yanran juga merasa bingung dengan perubahan An Xie Tian.

"Sudahlah ibu, kita akan mencari cara untuk membalas wanita sialan itu!" Ujar An Yanran penuh emosi.

"Ya, kita harus memberinya pelajaran!" Ujar Lu Wu Mei sambil tersenyum licik dan jahat.

.

.

.

(-Didi: Adik laki-laki

(-Gege: Kakak laki-laki

(-Furen : Nyonya/ Istri sah.

(-er'Furen: Untuk memanggil selir/ wanita kedua/ nyonya kedua.

(- 'er : sama seperti panggilan sayang untuk anak atau orang yang sudah kenal dekat.

(- Jiejie: Kakak perempuan.

(- Meimei: Adik perempuan.**

Terpopuler

Comments

Diah Susanti

Diah Susanti

situ gk ngaca😡😡😡

2024-09-03

0

Dianita Indra

Dianita Indra

lanjut thor

2022-05-03

0

azka aldric Pratama

azka aldric Pratama

biar smgt gw ksh bunga 🌹🌹🌹 Thor

2021-12-25

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Ch.1: bangun dari tempat tidur
3 Ch.2 : Kepulauan sang Marquis Utara
4 Ch. 3: Bertemu pria tampan
5 Ch.4 : kembalikan hartaku
6 Ch.5 : Mencapai tingkat 3
7 Ch.6: Memberi pelajaran pada pelayan hina
8 Ch. 8 : Tiba di istana
9 Ch.9 : menjadi pusat perhatian
10 Ch.10: ketertarikan
11 Ch.11 : Saatnya membuat si brengsek dan si Jalang merengek
12 Ch.12: Kaisar Kang
13 Ch.13: Festival lentera
14 Ch.14: cerita dari sisi lain
15 Ch. 15: Putri dari
16 Ch. 16: Taruhan
17 Ch.17: Istri, aku ingin menikah lagi
18 Ch.18 : Senjata Boomerang
19 Ch.19: Cefei
20 Ch. 20: Memasuki harem
21 Ch.21 : Teman baru
22 Ch.22 : Kontrak roh tanaman (Warning! Crazy Up)
23 Ch.23 : Pertarungan
24 Ch.24 : Masa lalu sang selir
25 Ch.25: Pasukan mawar dan besi
26 Ch.26 : Pulangnya sang tuan muda
27 Ch.27: Young master fiance?
28 Ch.28: Mengulang pertemuan
29 Ch.29: Sang penyelamat
30 Ch.30: Berterimakasih kepadamu
31 Ch.31: Chen Rong
32 Ch.32: Undangan putri mahkota
33 Ch.33: Haruskah aku menikah dengannya?
34 Ch.34: Istri sah Sang Nyonya besar
35 Ch.35: Putra yang patuh
36 Ch.36: Kabar baik
37 Ch.37: Istri dan selir
38 Ch.38: saran pernikahan
39 Ch.39: Master sedang kesal
40 Ch.40: calon suami?
41 Ch.41: Terbongkar
42 Ch.42: Hukuman
43 Ch.43: Kematian Ular licik
44 Tingkat pangkat wanita istana dan semacamnya
45 Penjelasan
46 Ch.44: Pangeran Es batu
47 Ch.45: Hanya butuh uang
48 Ch.46: Resepsi pernikahan
49 Ch. 47: Sapu tangan putih!?
50 Ch.48: Es Serut
51 Ch. 49: Kepastian
52 Ch. 50: Mata-mata
53 Ch. 51: Kesedihan
54 Ch. 52: Takdir Phoenix
55 Ch.53: Menunggumu
56 Ch. 54: Terlambat
57 Ch. 55: Asalkan
58 Ch. 56: Kedatangan yang mengejutkan
59 Ch. 57: Wo ai ni
60 Ch. 58: Setelah itu...
61 Ch.59: Rahasia Xiao Lin
62 Ch. 60: Kunjungan biasa
63 Ch.61: Pertunjukan
64 Ch 62: Kaisar dan Tuan putri
65 Ch.63: Pil naga emas
66 Ch.64: Surat dan salam perpisahan
67 Ch.65: Keajaiban dan bayaran
68 Ch.66: Pernikahan di aula besar
69 Ch.67: Api Phoenix dan bulan darah
70 Ch. 68: Menuntut terlalu banyak
71 Ch. 69: Akhir (bagian 1)
72 Ch.70: Akhir (bagian 2)
73 Epilog
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Prolog
2
Ch.1: bangun dari tempat tidur
3
Ch.2 : Kepulauan sang Marquis Utara
4
Ch. 3: Bertemu pria tampan
5
Ch.4 : kembalikan hartaku
6
Ch.5 : Mencapai tingkat 3
7
Ch.6: Memberi pelajaran pada pelayan hina
8
Ch. 8 : Tiba di istana
9
Ch.9 : menjadi pusat perhatian
10
Ch.10: ketertarikan
11
Ch.11 : Saatnya membuat si brengsek dan si Jalang merengek
12
Ch.12: Kaisar Kang
13
Ch.13: Festival lentera
14
Ch.14: cerita dari sisi lain
15
Ch. 15: Putri dari
16
Ch. 16: Taruhan
17
Ch.17: Istri, aku ingin menikah lagi
18
Ch.18 : Senjata Boomerang
19
Ch.19: Cefei
20
Ch. 20: Memasuki harem
21
Ch.21 : Teman baru
22
Ch.22 : Kontrak roh tanaman (Warning! Crazy Up)
23
Ch.23 : Pertarungan
24
Ch.24 : Masa lalu sang selir
25
Ch.25: Pasukan mawar dan besi
26
Ch.26 : Pulangnya sang tuan muda
27
Ch.27: Young master fiance?
28
Ch.28: Mengulang pertemuan
29
Ch.29: Sang penyelamat
30
Ch.30: Berterimakasih kepadamu
31
Ch.31: Chen Rong
32
Ch.32: Undangan putri mahkota
33
Ch.33: Haruskah aku menikah dengannya?
34
Ch.34: Istri sah Sang Nyonya besar
35
Ch.35: Putra yang patuh
36
Ch.36: Kabar baik
37
Ch.37: Istri dan selir
38
Ch.38: saran pernikahan
39
Ch.39: Master sedang kesal
40
Ch.40: calon suami?
41
Ch.41: Terbongkar
42
Ch.42: Hukuman
43
Ch.43: Kematian Ular licik
44
Tingkat pangkat wanita istana dan semacamnya
45
Penjelasan
46
Ch.44: Pangeran Es batu
47
Ch.45: Hanya butuh uang
48
Ch.46: Resepsi pernikahan
49
Ch. 47: Sapu tangan putih!?
50
Ch.48: Es Serut
51
Ch. 49: Kepastian
52
Ch. 50: Mata-mata
53
Ch. 51: Kesedihan
54
Ch. 52: Takdir Phoenix
55
Ch.53: Menunggumu
56
Ch. 54: Terlambat
57
Ch. 55: Asalkan
58
Ch. 56: Kedatangan yang mengejutkan
59
Ch. 57: Wo ai ni
60
Ch. 58: Setelah itu...
61
Ch.59: Rahasia Xiao Lin
62
Ch. 60: Kunjungan biasa
63
Ch.61: Pertunjukan
64
Ch 62: Kaisar dan Tuan putri
65
Ch.63: Pil naga emas
66
Ch.64: Surat dan salam perpisahan
67
Ch.65: Keajaiban dan bayaran
68
Ch.66: Pernikahan di aula besar
69
Ch.67: Api Phoenix dan bulan darah
70
Ch. 68: Menuntut terlalu banyak
71
Ch. 69: Akhir (bagian 1)
72
Ch.70: Akhir (bagian 2)
73
Epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!