Harapan yang Tersembunyi

Keesokan harinya, Heri memulai hari dengan lebih semangat meski kegelisahan masih tersimpan di hatinya. Kata-kata ayahnya semalam terus terngiang di pikirannya, memberinya sedikit keberanian untuk menghadapi keraguan yang melanda. Namun, ia tahu bahwa perjalanan untuk mendekati Rina tidak akan mudah.
NovelToon
Di desa, kabar tentang kedekatan Heri dan Rina mulai beredar. Beberapa warga mulai memperhatikan, dan bisik-bisik kecil terdengar di pasar maupun sawah. Heri mencoba mengabaikan omongan itu, tetapi setiap kali ia berjalan melewati pasar, ia merasa ada tatapan yang tertuju padanya.
NovelToon
Di sisi lain, Rina menghadapi tekanan yang berbeda. Ibunya, Bu Retno, mulai mendesaknya untuk mempertimbangkan perjodohan dengan Dedi, anak saudagar kaya yang sering mengunjungi keluarganya. Rina yang pendiam hanya mengangguk, tidak ingin memulai konflik dengan keluarganya.
NovelToon
Bu Retno
Bu Retno
"Rina, Ibu hanya ingin yang terbaik untukmu. Dedi adalah pria yang baik. Kamu tahu keluarganya terpandang di desa ini."
Rinna
Rinna
Tersenyum kecil "Iya, Bu. Tapi... aku belum memikirkan hal itu sekarang."
Bu Retno
Bu Retno
"Kamu tidak bisa terus seperti ini. Ibu melihat kamu semakin sering melamun. Jangan sampai kamu menyesali keputusanmu nanti."
Sore itu, Rina duduk di bawah pohon besar di dekat rumahnya, mencoba mencari ketenangan. Ia memandang langit yang mulai memerah, pikirannya melayang pada pertemuannya dengan Heri di pasar. Hatinya gelisah, tetapi juga dipenuhi rasa hangat setiap kali mengingat senyum Heri.
NovelToon
Di tempat lain, Dedi semakin berusaha mendekati Rina. Ia datang ke rumah Rina dengan membawa hadiah untuk keluarganya, mencoba mencuri perhatian orang tua Rina. Namun, di balik sikap manisnya, ia menyimpan niat untuk memastikan Heri tidak menjadi ancaman.
NovelToon
Dedy
Dedy
"Tante, saya dengar Rina semakin sering terlihat di pasar. Apa dia baik-baik saja?"
Bu Retno
Bu Retno
"Iya, Dedi. Dia memang suka berjalan-jalan ke sana. Kamu tahu sendiri, dia gadis yang sederhana."
Dedy
Dedy
Tersenyum "Kalau begitu, izinkan saya lebih sering menemani dia, Tante. Saya tidak ingin dia merasa sendirian."
Sikap Dedi membuat Bu Retno merasa yakin bahwa Dedi adalah calon yang tepat untuk putrinya, meskipun Rina belum menunjukkan tanda-tanda ketertarikan. Di tengah ini, Rina semakin merasa terpojok, tetapi ia masih belum tahu bagaimana mengungkapkan perasaannya yang sesungguhnya.
Di Sawah Bersama Heri Sore itu, Heri memutuskan untuk bekerja lebih keras di sawah, mencoba melupakan sejenak perasaannya pada Rina. Namun, saat ia mencangkul tanah, seorang tetangganya, Pak Tarman, mendekatinya dengan senyum penuh makna.
NovelToon
Pak Tarman
Pak Tarman
"Heri, dengar-dengar kamu sering bertemu dengan Rina di pasar. Benarkah?"
Herry
Herry
Tersenyum kikuk "Ah, itu kebetulan saja, Pak. Saya hanya membantu dia waktu itu."
Pak Tarman
Pak Tarman
"Hati-hati, Nak. Kamu tahu sendiri, keluarga Rina itu terpandang. Jangan sampai kamu melangkah terlalu jauh."
Perkataan Pak Tarman membuat Heri kembali diingatkan akan batasan status sosialnya. Namun, di dalam hatinya, ia tahu bahwa perasaannya pada Rina bukan sesuatu yang bisa ia abaikan.
Herry
Herry
Berbicara dalam hati "Aku harus mencoba. Meskipun sulit, aku tidak ingin menyerah tanpa berusaha."
Episode ini memperlihatkan semakin kuatnya tekanan sosial yang dihadapi Heri dan Rina. Heri mulai menyadari bahwa cintanya membutuhkan perjuangan besar, sementara Rina mulai terjepit di antara harapan keluarganya dan perasaannya terhadap Heri. Di sisi lain, Dedi semakin menunjukkan niatnya untuk menyingkirkan Heri,
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!