Part 3

"Kaja,, sepertnya Pemuda ini bukan asal sini..  Dari auranya seperti bangsa Manusia"

     "Kau benar.. Siapapun dia tidak masalah, sikat aja.. Mana tau ada yg berharga.. ! "

" Serahkan semua yang kau punya cepat.. Sebelum nyawamu kami bereskan..!!! " Dengan Suara berat Kuya datang kehadapan Julian.

"Siapa kalian..?? Dan di mana ini..? "

Dengan sedikit takut Julian mundur beberapa langkah..

Tanpa banyak tanya Kaja yang berdiri dibelakang Kuya langsung berlari kearah Julian dan hantamkan sebuah tendangan.

Julian masih dalam keadaan bingung tidak bisa menghindari serangan mendadak dari Kaja. Sebuah tendangan sangat keras menghantam dadanya, julian terbang beberapa meter ke belakang dan membentur sebatang pohon  dibelakangnya.

" Uh.... !!!" Rintih Julian.

Seluruh tulang punggung Julian terasa hancur akibat hantaman itu..

Nafasnya tersengal, rasa sakit luar biasa di sekujur tubuhnya.

"Kuya cepat Ambil semua barang barangnya.. "

Kuya menghampiri Julian yang kesadarannya mulai hilang akibat hantaman dari Kaja.

Tanpa perlawanan Kuya melucuti semua pakaiannya dan memasukkan kedalam buntalan di pundaknya..

Tidak banyak barang yang berharga pada Julian.. Cuma karna Pakaian yang dipakai Julian cukup bagus menurut Kuya. Ada parang pendek yang terikat di pinggang Julian.. Kuya mengambilnya dan memperhatikan.. Tidak ada yang menarik pada parang itu.  Hanya besi biasa yang ditajamkan. Kuya melemparkan Parang pendek Julian ketanah dan mereka langsung pergi ke arah desa yang ingin mereka Rampok malam ini..

Kebetulan penduduk desa sedang melakukan ritual malam pergantian tahun.. Hampir seluruh warga desa berkumpul di depan Api unggun yang melahap kayu bakar di tengahnya.. Kecuali para anak muda yang berdiam diri dirumah mereka masing masing..

Acara ini hanya sekedar bekumpul sambil berdo'a dan menyampaikan rasa syukur atas kehidupan di desa mereka ke pencipta sambil melahap beberapa hidangan hasil buruan hari ini..

Setiap diawal tahun Ritual ini mereka lakukan..

Setelah siangnya semua warga Laki laki yang sudah bekeluarga dan dewasa bekumpul dan melakukan pemburuan Binatang hutan secara bersama.. Dan malamnya mereka membakar api unggun dan bekumpul di suatu tempat pinggiran desa, mebakar dan memasak hasil buruan kemudian makan bersama.. Sisanya nanti akan diberikan ke setiap warga yang tidak ikut melakukan Ritual.

Diatas Pohon jauh dalam hutan, ada sebuah gubuk yang cukup tua tapi kuat. Buktinya ada beberapa pohon sebesar tiang listrik tumbuh di atas Gubuk. Akar beberapa pohon itu menyelimuti hampir seluruh dinding rumah.

Seperti tidak nyata karna sekeliling Diding gubuk itu hanya dilapisi kulit kayu yang sudah berlumut dan juga ditumbuhi beberapa rumput liar, ada juga anggrek dan bunga. Tapi semua tanaman itu tumbuh subur di didinding gubuk.. Seperti gubuk itu mempunya nutrisi tanah.

Gubuk itu berada di atas pohon yang sangat tinggi tanpa ada tangga.. Orang awam akan heran bagai mana penghuni gubuk itu pergi ke sana.

Di dalam gubuk duduk seorang Pria tua, pakaian nya lusuh tapi bersih. Kepalanya ditumbuhi rambut panjang dan seluruh rambutnya telah berwarna putih, penampilan orang tua ini sudah sangat sepuh.

Dia duduk di lantai yang hanya dilapisi tikar tipis dari pandan. Tubuhnya tak bergerak sedikitpun, mata terpejam sepertinya dia lagi melakukan semedi.

Sesekali alis orang tua itu bergerak gerak. Seperti ada sesuatu yang mengganggu semedinya.

Tiba tiba matanya terbuka dan bergumam.

"Celaka,, mereka datang dan menganggu penduduk desa.. "

"Aku harus segera memberi pelajaran ke mereka agar tidak lagi berani datang ke desa ini... "

Seketika dia berdiri dan bejalan pelan kearah pintu gubuk..

Dia melompat dari gubuk yang tidak ada tangganya.. Tubuhnya melayang ke tanah dengan cakap dan kakinya menginjak tanah tanpa ada suara seperti kapas jatuh.

Dengan sedikit gerakan dia berjalan menuju utara tepatnya ke arah desa Lu yang. Dia berjalan pelan tapi kecepatannya seperti bayangan, tidak bisa dilihat dengan mata awam.

Orang tua ini adalah sesepuh dari desa Lu yang.  Sudah hampir 500 tahun dia ditugaskan oleh tetuanya terdahulu untuk menjaga desa Lu yang dari gangguan orang luar. Selama ini dia hanya tinggal di gubuk tuanya diatas pohon, dan orang orang desa mengetahui itu, tapi tidak ada yang berani menganggu dan menyapanya.. Dia jarang sekali muncul di desa Lu yang kalau tidak ada sesuatu yang sangat penting dilakukan.

Seperti sekarang ada acara malam satu suro di desa Lu yang dia tidak hadir. Karna menurutnya tidak terlalu penting.

Bayangan itu terhenti sebelum sampai ke desa Lu yang.. Pandangannya tertuju pada sesosok pemuda tanpa pakaian tergeletak di tanah. Tubuh pria itu hanya ditutupi celana dalam yang menutupi pusaka lelakinya.

Orang tua itu berhenti dan memeriksa keadaan pemuda itu..

"Anak ini masih hidup, ada bekas biru di dadanya. Sepertinya ada sesuatu yang sudah menyerangnya sehingga Mengalami luka dalam.. aku harus segera menyelamatkannya sebelum dimakan binatang buas.. Sepertinya Anak ini bukan dari daerah sini.."

Orang tua itu mengangkat Pria yang tidak sadarkan diri itu dan membawa kembali ke gubuknya.

Dia memegang dada Pria itu dan mengalirkan hawa hangat ke tubuhnya. Setelah itu meninggal kan gubuk dan kembali menuju desa dengan kecepatan yang tak terlihat mata biasa.

Di desa Lu yang banyak sudah orang orang berkumpul dan menikmati hasil buruan mereka.

Ada yang memanggang rusa diatas perapian dalam keadaan utuh, ada yang membuat sate dan lain sebagainya.. Mereka. Menikmati daging panggang sambil meminum tuak putih sebagai pelengkap hidangan tersebut.

"Hmmm.... Ahh... Nikmat sekali Tuak ini.. Badan ku terasa hangat.. " Kata seorang pria paruh baya kepada rekan rekannya.

" Iya.. Daging rusa ini juga sangat lezat.. Ditambah tuak manis makin sempurna rasanya" Kata pria lainnya.

" Sudah lah.. Kau jangan terlalu banyak minum.. Jangan lupa sebagian daging panggang ini kita bagikan ke warga" Kata seorang pria jangkung yang duduk tidak jauh dari perapian.

" Tenang saja,, aku tidak akan mabuk.. Cuma sekali setahun kita nikmati kesempatan ini "

" Lagian hasil panen dan buruan kita tahun ini cukup melimpah, kapan lagi. Kita bisa menikmati sepuas ini.. "

"Apa kita tidak memebagikan sebagian makanan ini ke Mbah Luesang..? " Tanya seorang pak tua yang juga warga yang ikut dalam kegiatan itu.

"Ahh.. Orang tua itu...! siapa yang berani ke sana.. Kita tidak tau apa orang tua itu ada di tempatnya.. Sudah 3 tahun aku tidak melihatnya muncul di desa maupun dalam hutan.. "

" Iya.. Dia sangat misterius.. Dia cuma muncul di desa ini kalau ada sesuatu terjadi pada desa.. Kalau kita masih aman aman saja, dia tak akan muncul.. Tukas pria jangkung.

" Dua hari yang lalu aku lewat di dekat pohon bawah gubuk nya.. Aku sempat memanggil Mbah lu sang, tapi tidak ada sahutan.. Mungkin dia tidak ada di dalam gubuk nya atau pergi ke tempat lain.. " Kata Pria yang duduk disebelah pria jangkung..

Terpopuler

Comments

Ratna Winanti

Ratna Winanti

kasian gak pake baju...

2024-11-22

0

Doni Gunawan

Doni Gunawan

selanjutnya lagi

2024-12-13

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Aura
70 Petir Langit
71 Gadis Rubah Ekor 3
72 Sosok Misterius
73 Penyihir Pedang Salju
74 Dewi Takdir
75 Sang Penyelamat
76 Paladin yang terbuang
77 Serangan Mendadak
78 Racun Penyerap Jiwa
79 Musuh bebuyutan Muncul
80 Black Poison Sword
81 Keluarga Baru
82 Serangan Bajak Laut
83 Kemunculan Hantu Laut
84 Penguasa Samudra Atlantika
85 Bandit Hutan Sunyi
86 Penyelamatan
87 Putri Elara
88 Desa Siklus
89 Tingkatan Kultivasi
90 Perusuh
91 Isu Buruk Tentang Penyihir
92 Sambutan Marquess Julius
93 Pengakuan
94 Tantangan tak Terduga
95 Kekuatan Sang legenda
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Aura
70
Petir Langit
71
Gadis Rubah Ekor 3
72
Sosok Misterius
73
Penyihir Pedang Salju
74
Dewi Takdir
75
Sang Penyelamat
76
Paladin yang terbuang
77
Serangan Mendadak
78
Racun Penyerap Jiwa
79
Musuh bebuyutan Muncul
80
Black Poison Sword
81
Keluarga Baru
82
Serangan Bajak Laut
83
Kemunculan Hantu Laut
84
Penguasa Samudra Atlantika
85
Bandit Hutan Sunyi
86
Penyelamatan
87
Putri Elara
88
Desa Siklus
89
Tingkatan Kultivasi
90
Perusuh
91
Isu Buruk Tentang Penyihir
92
Sambutan Marquess Julius
93
Pengakuan
94
Tantangan tak Terduga
95
Kekuatan Sang legenda

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!