Part 2

Julian terbangun dari pingsannya, melihat di sekitar tempat terahir dia terjatuh, merasakan sakit dikepala, reflek tangannya meraba dimana bagian kepala yang sakit.. Terasa ada darah yang sudah mengering.. Baru dia ingat sebelumnya dia terpeleset kedalam jurang dan sampai di atas batu besar pinggir sungai..

Tidak tahu sudah berapa lama dia pingsan di tempat itu.

Dengan sisa tenaga yang ada, Julian mencoba berdiri dan memperhatikan daerah sekeliling. Tempat yang asing baginya. Di  sampingnya ada sungai kecill dengan Air yang sangat jernih sehingga isi dalam sungai terlihat ke permukaan.

Julian mencoba meraih air sungai tersebut karna penasaran. Air nya cukup dingin, perasaan haus mulai datang.. Kerna tergiur oleh air yang jernih tersebut, julian lalu meminumnya dengan tangan.

" Hmmm.. Air segar dan ada rasa manis manisnya".

Setelah selesai meminum air sungai tersebut, Julian mulai memperhatikan daerah sekitar untuk mencari beberapa peralatan yang sebelumnya ia bawa,  tapi satupun peralatannya tidak ada di sekitar, tidak tahu hilang ke mana..

Julian terus berjalan menyelusuri sungai.. Baru dia sadar bahwa daerah itu sangat asing baginya, pepohonan yang besar besar dan lurus, hutan yang sejuk, semua tumbuhan hijau dan subur seperti belum terjamah oleh siapapun.

Setau julian selama bertahun tahun memasuki hutan ini, belum pernah dia temukan hutan seperti ini, kalau para tukang kayu lain tau tempat ini pastilah pohon pohon ini udah habis di tebang untuk di jual dan dibuat segala kebutuhan..

Tapi sepertinya warga desa belum pernah ke sini, buktinya tidak ada tanda tanda bekas penebangan kayu ataupun bekas jalan manusia. Seperti belum terjamah.

Sekian lama berjalan, julian belum juga bisa mengenali tempat itu, bahkan untuk mencari jalan keluar dari hutan yang terasa asing baginya. Karna lelah Julian istrahat dibawah pohon yang cukup besar dan tinggi.. Punggungnya disandarkan ke batang pohon, berfikir dalam hati,

"Dimana ini.? Kenapa dia tidak mengenali hutan ini,.? "

Melihat ke atas,langit sudah mulai gelap, julian gelisah sementara jalan keluar dari tempat ini belum juga ditemukan, sedangkan barang barang dan peralatan tidak tau ke mana.. Hanya ada satu parang pendek yang selalu terikat di pinggang nya.

Dengan rasa kawatir setelah ber istirahat sebentar, julian terus melanjutkan perjalanan sambil melihat lihat untuk mengenali sekitar, tapi tetap semua terasa asing baginya.

Pada ahirnya Julian sampai ke atas bukit yang lumayan tinggi. Harusnya dari sini dia bisa melihat desanya.

Tapi setelah melihat di sekitar, pandangan ke jauhan juga tidak terlihat di mana desanya arahnya pun tidak diketahui di mana. Tempat ini benar benar asing baginya.

"Yasudah lah, mungkin aku harus istirahat di sini malam ini.. "

Julian duduk dibawah pohon kecil sambil melepas lelah setelah sekian lama berjalan.

" Semoga malam ini tidak ada Hujan", pikir julian. Karna jika hujan, sedikitpun tidak ada tempat berteduh, karna di atas bukit ini pohonnya kecil kecil, hanya setinggi orang dewasa dan juga cukup jarang. Sementara peralatan tenda dan tas persediaan makanan tak tau entah kemana,

Dengan rasa lapar mulai datang, julian mebaringkan tubuhnya di atas tanah, pandangan menghadap langit penuh bintang.

Sesaat terlintas dipikirannya nasib selama ini, hayalan mulai hadir jauh ke atas langit.

" Sampai kapan saya terus begini, diusia yg sudah mencapai 20 thn, belum juga terlihat masa depan yang menjanjikan. Jagankan untuk berpikiran mencari pasangan, untuk biaya makan sehari hari saja saya harus bekerja banting tulang"

Untung ada rumah peninggalan orang tuanya yang masih layak untuk ditempati. Sekilas muncul wajah Ibu dan ayahnya.. Yang selama ini merawat dan menjaganya sampai seusia ini.

Tapi sekarang mereka tidak ada lagi. Julian harus berjuang sendiri. Sementara sanak family yang ada di kampung tidak ada lagi.

Saudara dari ibu nya sudah pindah ke kota, semenjak ibu meninggal 3 tahun lalu.. Mereka tidak pernah lagi berkunjung ke desa Langkan.

Kabarnya mereka sudah kaya di Kota, biasanya orang kaya akan lupa family nya karna sudah tidak membutuhkan.

Lamunan Julian terhenti karna sayup sayup mendengan sura Gamelan dari kejauhan.

Sontak Julian  berdiri dan melihat di sekitar mungkin suara itu dari desa.

Pandangan Julian tertuju pada cahaya lampu obor tidak terlalu jauh dari tempatnya berdiri.

" Ah mungkin itu cahaya dari desa" Gumam Julian.

Julian mengambil senter kecil yang ada di saku celana nya dan menelusuri hutan mengikuti cahaya obor tersebut.

Tidak lama berjalan dengan mengandalkan senter di tangannya, semakin lama cahaya api obor tadi makin besar. Dan Julian terus mendekat, ternyata api itu bukan dari obor tapi dari api unggun. Julian terus mendekat.

Sebelum sampai di tempat api unggun.  Langkah Julian terhenti karna ada suara orang menyahuti.

" Siapa kamu..?"

" Dari mana kau anak muda..? "

" Eh"

Julian terperanjat.. Karna suara orang tiba tiba itu.

Didepannya berdiri 2 orang laki laki setengah baya dengan tampilan dan pakaian yang cukup aneh.

Dua orang laki laki tersebut mengenakan pakaian dari kulit hewan. Serta senjata tombak dan parang besar di tangannya masing masing. Tampilan mereka cukup seram dan menakutkan, mungki  karna malam dan wajah mereka tidak terlihat dengan jelas.

Dengan kaget reflek senter Julian diarahkan ke wajah mereka. Terlihatlah satu orang laki laki brewok dengan wajah benuh bulu. Dan laki laki satunya juga sedikit brewok tapi kepala botak. Mimik mika mereka beringas.

"Keparat, singkirkan Cahaya itu..!!!! "

Si brewok memaki kearah Julian.

Julian mengalihkan senternya ke arah lain.. Tapi dia masih bisa melihat dua sosok didepannya walau tidak terlalu jelas. Karna ada cahaya bulan samar samar.

Julian masih bingung dan belum menjawab pertanyaan dari dua orang tadi.

"Hey.. Siapa kamu..? "

"Eh i.. Iya.. Saya Julian dari desa Langkan. Saya tersesat di hutan ini.. " Jawab Julian.

" Desa Langkan....? "

Mereka tidak mengnal desa Langkan. Di sini cuma ada 1 Desa Lu yang yang ingin segera mereka Jarah.

Dua Orang laki laki beringas ini adalah perompak yang sering merampok dan menculik wanita wanita yang ada di desa Sekitar. Tindakan mereka sangat ditakuti oleh warga desa. Karna mereka tidak segan segan mengambil harta penduduk,membunuh dan memperkosa istri warga kampung di depan suaminya.

Yang brewok bernama Kaja dan yang botak bernama Kuya. Mereka Duo Perampok yang sangat ditakuti, karna mereka sangat kuat.

Belum ada Tindakan mereka yang bisa menghalangi.. Ilmu mereka cukup tinggi.

Konon mereka bermarkas di sebuah Gua di kaki bukit. Di sana mereka sering membawa gadis gadis desa yang mereka culik dan menyetubuhinya.  Setelah puas, wanita itu akan mereka bunuh ataupun di biarkan saja di makan Hewan Buas di Hutan.

Terpopuler

Comments

Azof Ilyas's

Azof Ilyas's

itu sumber mata air le mineral ..

2024-11-24

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Aura
70 Petir Langit
71 Gadis Rubah Ekor 3
72 Sosok Misterius
73 Penyihir Pedang Salju
74 Dewi Takdir
75 Sang Penyelamat
76 Paladin yang terbuang
77 Serangan Mendadak
78 Racun Penyerap Jiwa
79 Musuh bebuyutan Muncul
80 Black Poison Sword
81 Keluarga Baru
82 Serangan Bajak Laut
83 Kemunculan Hantu Laut
84 Penguasa Samudra Atlantika
85 Bandit Hutan Sunyi
86 Penyelamatan
87 Putri Elara
88 Desa Siklus
89 Tingkatan Kultivasi
90 Perusuh
91 Isu Buruk Tentang Penyihir
92 Sambutan Marquess Julius
93 Pengakuan
94 Tantangan tak Terduga
95 Kekuatan Sang legenda
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Aura
70
Petir Langit
71
Gadis Rubah Ekor 3
72
Sosok Misterius
73
Penyihir Pedang Salju
74
Dewi Takdir
75
Sang Penyelamat
76
Paladin yang terbuang
77
Serangan Mendadak
78
Racun Penyerap Jiwa
79
Musuh bebuyutan Muncul
80
Black Poison Sword
81
Keluarga Baru
82
Serangan Bajak Laut
83
Kemunculan Hantu Laut
84
Penguasa Samudra Atlantika
85
Bandit Hutan Sunyi
86
Penyelamatan
87
Putri Elara
88
Desa Siklus
89
Tingkatan Kultivasi
90
Perusuh
91
Isu Buruk Tentang Penyihir
92
Sambutan Marquess Julius
93
Pengakuan
94
Tantangan tak Terduga
95
Kekuatan Sang legenda

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!