Bertanya
Dimas berjalan mengendap-endap agar tidak ketahuan oleh kakaknya. Dia berusaha berjalan sepelan mungkin agar tidak menimbulkan suara saat sepatunya menyentuh lantai. Namun,belum sampai ujung tangga,seseorang memanggilnya dari arah belakang.
Rivan Auriga Winata
Kenapa jalan kayak maling?
Dimas Baladitya Winata
Aduh. *gumam
Dimas Baladitya Winata
*diam membelakangi Rivan
Rivan Auriga Winata
Dimas,yang sopan!
Rivan Auriga Winata
Kakak sedang mengajakmu bicara.
Dimas Baladitya Winata
*berbalik
Dimas Baladitya Winata
Kak-
Rivan Auriga Winata
Loh!! Wajahmu kenapa? *khawatir
Rivan Auriga Winata
*mendekat lalu menyentuh lebam di pelipis Dimas
Dimas Baladitya Winata
Shhh.. Pelan-pelan kak. *meringis
Rivan Auriga Winata
Apa yang terjadi? Kamu kenapa?
Rivan Auriga Winata
Kenapa bisa seperti ini?
Rivan Auriga Winata
Kamu berantem ya?
Rivan Auriga Winata
Sama siapa?
Rivan Auriga Winata
Sama Dhika? Anak itu lagi?
Dimas Baladitya Winata
Nggak,kak. Apaan sih main nyeroco-nyerocos.
Rivan Auriga Winata
Ya jawab atuh.
Dimas Baladitya Winata
*menatap Rivan
Dimas Baladitya Winata
Aku jawab,kalau kakak juga jawab pertanyaan aku.
Dimas Baladitya Winata
Gimana?
Dimas Baladitya Winata
Kak,ngomong dong.
Rivan Auriga Winata
Aku obati dulu wajahmu. *pergi mengambil kotak p3k
Dimas Baladitya Winata
Huh... Semoga kakak mau jawab.
Dimas Baladitya Winata
Aku harus berjuang.
Dimas Baladitya Winata
Aku harus tahu ada apa di antara kakakku,juga kakaknya Vena.
Dimas Baladitya Winata
Aku harus tahu masa lalu mereka.
Dimas Baladitya Winata
Jika mereka bertengkar,aku harus mencari solusi supaya mereka berbaikan.
Dimas Baladitya Winata
Jika dulunya mereka pacaran,maka sekarang mereka tidak boleh pacaran.
Dimas Baladitya Winata
Karena aku sudah berpacaran dengan Vena.
Dimas Baladitya Winata
Dan aku mau menikah dengan Vena.
Rivan Auriga Winata
*mendengar ucapan Dimas
Rivan Auriga Winata
*menghela nafas pelan
Rivan Auriga Winata
*mendekat lalu duduk di samping Dimas
Rivan Auriga Winata
*membuka kotak p3k
Rivan Auriga Winata
*mulai mengobati lebam-lebam di wajah Dimas
Dimas Baladitya Winata
Apa hubungan kakak dengan kakaknya Vena?
Dimas Baladitya Winata
Apa kalian dulu pacaran?
Dimas Baladitya Winata
Terus berantem sampai sekarang?
Dimas Baladitya Winata
Apa kakak selingkuh dari kak Isha?
Dimas Baladitya Winata
Atau kak Isha yang selingkuhin kakak?
Rivan Auriga Winata
*diam dan fokus mengobati Dimas
Dimas Baladitya Winata
Kak,jawab.. Shhh... *perih kak
Dimas Baladitya Winata
Pelan-pelan dong,tidak berperasaan banget ngobatinnya.
Dimas Baladitya Winata
Kak-
Rivan Auriga Winata
Sudah selesai. Bersih-bersih sana.
Rivan Auriga Winata
Jangan lupa makan,aku sudah siapkan makanan di meja makan.
Rivan Auriga Winata
Aku ke kamar dulu. *berdiri
Rivan Auriga Winata
*diam membelakangi Dimas
Dimas Baladitya Winata
*mendongak dan menatap Rivan dari belakang
Rivan Auriga Winata
Tolong jangan mengabaikanku lagi,aku tidak bisa terus di abaikan olehmu seperti beberapa hari ini.
Rivan Auriga Winata
Aku menyayangimu,Dimas.
Rivan Auriga Winata
Kamu adikku satu-satunya.
Rivan Auriga Winata
*pergi
Dimas Baladitya Winata
Kakak...
Dimas Baladitya Winata
Aku terhura 🥺
Keesokan paginya,matahari sudah berada di atas kepala,sedangkan Dimas masih setia berada dalam mimpinya.
Rivan sendiri sudah sibuk memperbaiki mobil-mobil pelanggannya yang rusak. Rivan memiliki usaha bengkel yang lumayan besar,letaknya pun ada di samping kanan rumahnya. Selain itu ia juga memiliki beberapa ruko yang sudah di sewa oleh orang lain.
Radhika Bagaspati
Selamat siang,kak Rivan! *datang dengan senyum lebar
Rivan Auriga Winata
Siang... Ada apa?
Radhika Bagaspati
Dimana adikmu?
Rivan Auriga Winata
Masih tidur.
Radhika Bagaspati
Hais,bocah itu...
Radhika Bagaspati
Sudah siang bolong seperti ini masih ngebo aja?
Rivan Auriga Winata
Kenapa? *menatap Dhika
Rivan Auriga Winata
Bangunkan saja kalau mau?
Radhika Bagaspati
Dengan senang hati,kakak!! 😁
Rivan Auriga Winata
Kalian tidak kuliah?
Radhika Bagaspati
Tentu saja mau kuliah... Makanya aku kemari.
Rivan Auriga Winata
*mengangguk-anggukan kepala
Radhika Bagaspati
Aku ke kamar Dimas dulu ya?
Rivan Auriga Winata
Hmm...
Rivan kembali fokus pada mobil range rover putih yang tengah ia perbaiki. Beberapa menit kemudian,seseorang menghampirinya.
Rivan Auriga Winata
Kenapa?
Dino Mahardhika
Adikmu,ada mengatakan sesuatu?
Dino Mahardhika
Soal Isha?
Rivan Auriga Winata
Sudah aku katakan kemarin,Dimas selalu bertanya soal aku dan Isha.
Rivan Auriga Winata
Tapi aku tidak akan menjawabnya.
Dino Mahardhika
Semalam,Flora bertanya padaku tentang kau dan juga Isha.
Dino Mahardhika
Flo bertanya,apa kalian dulunya pacaran.
Dino Mahardhika
Aku juga tidak menjawabnya.
Dino Mahardhika
Aku tidak akan mengatakan apapun,selagi kau juga belum mengatakan apapun pada adikmu.
Rivan Auriga Winata
Tolong usahakan agar adikku,adikmu juga teman-temannya tidak ada yang tahu.
Dino Mahardhika
Mau sampai kapan,Van?
Rivan Auriga Winata
Aku tidak tahu... *fokus pada mobil yang tengah di perbaiki
Dimas Baladitya Winata
Kenapa kak?
Rivan Auriga Winata
*menoleh
Rivan Auriga Winata
Dim...
Dimas Baladitya Winata
Kenapa aku tidak boleh tahu?
Dimas Baladitya Winata
Kakak bilang aku itu adikmu satu-satunya,tapi kenapa kakak tidak terbuka padaku?
Dimas Baladitya Winata
Kenapa kakak malah menutupi sesuatu dariku?
Dimas Baladitya Winata
Kakak bilang kakak menyayangiku,jika kakak benar-benar menyayangiku,tolong ceritakan padaku soal kakak dan juga kak Isha.
Dimas Baladitya Winata
Apa yang terjadi di antara kalian? Kenapa kak Isha,juga kakak sama-sama melarang aku dan juga Vena untuk bersama?
Radhika Bagaspati
*diam memperhatikan
Dimas Baladitya Winata
Kak,tolonglah...
Dimas Baladitya Winata
Aku bahagia bersama Vena...
Dimas Baladitya Winata
Aku ingin hidup bersama Vena....
Dimas Baladitya Winata
Aku mencintainya....
Dimas Baladitya Winata
Aku-
Rivan Auriga Winata
Bukannya kalian mau kuliah?
Rivan Auriga Winata
Sudah jam berapa ini?
Rivan Auriga Winata
Telat nanti....
Dimas Baladitya Winata
Kak-
Radhika Bagaspati
Ayo pergi.. *menarik tangan Dimas
Radhika Bagaspati
Sampai jumpa kakak-kakak!!
Rivan Auriga Winata
*menatap Dimas dan Dhika
Comments