"Mas?" Panggil Haura yang baru saja keluar dari kamar mandi setelah selesai membersihkan dirinya dan juga berwudhu.
"Mas Ghaffar udah bangun? Mau sholat berjamaah gak, mas?" Ajak nya sembari mengusap wajahnya yang basah karena air wudhu tadi.
Ghaffar melirik sejenak kearahnya dengan ekspresi datar. Dirinya kemudian bangkit dari sofa itu lalu berjalan menuju kearah kamar mandi"Duluan, tidak perlu menunggu saya" balas nya lalu melewati Haura begitu saja seperti kemarin malam.
'lagi-lagi mas Ghaffar nolak' batin Haura sembari menatap sendu kearah pintu kamar mandi itu
Dirinya yang hendak menuju ke tempat solat nya, tanpa sengaja melihat kearah ponsel Ghaffar yang berdering karena ada notifikasi pesan masuk. Haura kemudian berjalan mendekat kearah ponsel itu lalu mengambil nya.
Tanpa sengaja dirinya melihat pesan masuk dari seseorang yang dinamai Celin dengan emot love di akhir nama nya. Haura kemudian membaca singkat pesan dari notifikasi itu tanpa membuka pesan nya langsung.
[Kalau begitu temui aku di cafe siang nanti]
Begitulah isi pesan yang tertera dari notifikasi itu.
Haura kemudian menaikan sebelah alisnya "Apa dia pacar nya mas Ghaffar?" Teka nya. Namun saat dirinya ingin mencari tahu lebih banyak suara gemericik air dari kamar mandi berhenti. Itu artinya Ghaffar sudah selesai dan hendak keluar dari kamar mandi.
Dengan cepat Haura mengembalikan ponsel itu ketempat semula lalu segera pergi ketempat solat dan memakai mukena serta sajadah nya agar tidak terlihat mencurigakan.
🖤🖤🖤
Beberapa saat kemudian Ghaffar keluar dari kamar mandi dengan wajah dan rambut yang basah setelah selesai berwudhu tadi. Dirinya kemudian melirik kearah Haura yang masih melaksanakan sholat. Bukannya menyusul istrinya untuk ikut sholat Ghaffar malah kembali duduk disofa sembari menunggu Haura selesai.
Selagi menunggu istri nya, Ghaffar kembali membuka ponsel nya. Seketika kedua matanya langsung membulat sempurna saat melihat pesan balasan dari kekasihnya, Celin.
Dengan cepat dirinya langsung membalas pesan itu
[Iya, tunggu disana aku akan jelaskan semuanya sama kamu] balas nya dengan senyum mengambang diwajahnya.
Dirinya benar-benar senang saat Celin kembali menghubungi nya setelah hampir beberapa hari mereka lost kontak saat Ghaffar bilang dirinya akan menikah dengan wanita lain. Celine saat itu benar-benar sangat marah pada Ghaffar sampai dirinya menghilang beberapa hari dan tak menghubungi pria itu.
Ghaffar pun merasa bersalah pada kekasih nya itu karena terlambat memberitahu pada Celin kalau dirinya menikah karena dijodohkan oleh orang tuanya dengan wanita yang tak dicintainya. Kerena itu dirinya terus menerus menghubungi Celin dan berusaha agar wanita itu mendengarkan terlebih dahulu penjelasan nya agar tak salah paham lagi dengan nya.
Dirinya yang begitu fokus dengan ponsel nya sampai-sampai tak sadar tidak sadar kalau Haura sudah selesai melaksanakan sholat subuh nya.
"Mas" panggil Haura yang langsung menyadarkan Ghaffar
"Saya sudah sholat nya" sambung nya. Ghaffar hanya mengangguk pelan sembari meletakkan ponsel kembali diatas nakas
Haura yang sudah merapikan mukena dan sajadah milik nya, ia kemudian menyiapkan sajadah serta sarung untuk Ghaffar beribadah.
"Saya bisa melakukan nya sendiri, kamu tidak perlu melakukan nya sampai seperti itu" ucap Ghaffar tak nyaman dengan hal yang dilakukan istri nya itu untuk nya.
"Tidak apa-apa, saya tulus melakukan nya" ucap Haura jujur
Ghaffar tak membalas, dirinya kemudian segera meraih sarung yang sudah disediakan Haura diatas sajadah nya
"Mas, nanti mas mau menemui kekasih mas bukan?" Tanya Haura to the point
Seketika Ghaffar terkejut mendengar pertanyaan Haura. Dirinya kemudian menatap wajah istrinya itu dengan tatapan mengintrogasi
"Kamu melihat ponsel saya tadi?"
To be continue~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments