Haruskah Aku Membunuh Semuanya Agar Tak Ada Lagi Yang Tersisa?
A NEW NORMAL LIFE
RITO
( uuurgghhh ... Sakit !)
Tanuki memegang kepalanya.
Salah satu efek samping dari penggunaan genjutsu adalah nyeri di bagian kepala, namun ada beberapa Ninja yang kebal atau tidak merasakan efeknya sama sekali. Salah satunya adalah Swan dan Bos dari Ninja Shinigami.
RITO
( Tanuki melihat keadaan sekitar )
RITO
Pertama-tama Aku harus mencari Ibu.
Tanuki meninggalkan kamar tidur.
RITO
Luas sekali rumah ini
Tanuki berkeliling melihat sekitar. Dia memeriksa setiap sudut ruangan, mulai dari dapur, tempat fitnes, kamar-kamar pelayan, ruang santai, dan kamar milik Diaz.
Namun Tanuki melihat sesuatu yang sama di setiap sudut-sudut ruangan atau pojok langit-langit.
Dan juga ada beberapa lukisan klasik terpajang di setiap dinding ruangan.
Ada satu lukisan yang membuat Tanuki tertarik.
RITO
Apakah ini Kota Orion?
RITO
Ack!! ( Tanuki terkejut )
Gia tiba-tiba berada di belakang Tanuki.
RITO
Bagaimana kau bisa berada di belakangku?
Gia
Saya dari tadi mengikutimu Rito.
Tanuki sama sekali tidak merasakan hawa keberadaan Gia.
Padahal Tanuki adalah salah satu ninja muda yang bisa menggunakan Tekhnik Sensor Pendeteksi Panas Tubuh.
Jarak sensornya memiliki radius 3 meter. Cukup jauh untuk menghindari serangan dadakan dari belakang.
Baru kali ini Tanuki kecolongan ..
RITO
( Untuk sementara kesampingkan hal ini )
RITO
Gia? Kamu tahu dimana wanita yang bersamaku? Aku sedang mencarinya.
Gia
Maksudmu wanita yang tadi malam sekarat?
Gia
( Menggelengkan kepala )
Gia
Saya tidak tahu. Dari tadi Saya juga mencarinya. Namun nihil.
Gia
Lalu Saya melihatmu keluar dari kamar.
RITO
Dan karna itu kau mengikutiku?
Gia
Saya tidak bermaksud apa-apa. Biar kamu tidak kesasar saja.
RITO
( Gadis ini berbohong , jelas-jelas kau sedang mengawasiku )
Untuk menutupi kecurigaanya Tanuki kepada Gia, Tanuki mencoba untuk tetap tenang dan menghindari pembicaraan terlalu lama dengan Gia.
RITO
Oke. Kalau begitu di mana toiletnya?
Gia
Toilet? Toilet berada di lantai 2.
Gia
Setelah kamu menaiki tangga, beloklah ke kanan. Lurus saja sampai pojok.
RITO
Kau tidak mengikutiku?
Gia
Saya tidak semesum itu Tanuki, sampai mengantarkanmu ke toilet.
Kemudian Tanuki meninggalkan Gia.
Gia masih memperhatikan Tanuki.
Pandangan Gia mulai teralihkan saat Tanuki menyelesaikan anak tangga terakhir.
RITO
... ( Sepertinya Dia sudah tidak memperhatikanku )
Pergi ke toilet hanyalah pegalihan saja, niat sebenarnya dari Tanuki adalah menjauh dari Gia dan pergi mencari Swan-ibunya.
Perhatian Tanuki tertuju pada sebuah balkon.
Tanuki melihat seseorang di balik balkon itu.
Tanuki mencoba mendekati sosok itu.
Itulah cara pendekatan ninja.
Tanuki melihat sosok wanita berambut putih.
Tanuki menghentikan langkahnya.
Jarak antara Tanuki dengan wanita itu sekitar 10 meter.
Langkah Tanuki sangat hati-hati. Dirinya harus selalu waspada terhadap orang asing, siapa tahu wanita itu diam-diam membawa pisau lalu menusuknya.
Tak ada yang tahu sifat asli manusia sebelum benar-benar mengenalnya. Bahkan setelah kenal pun, masih ada yang tega berkhianat untuk hasrat pribadinya.
Itulah mengapa manusia adalah makhluk paling rapuh dan busuk.
Wanita itu menoleh kebelakang
RITO
Kenapa Kau bisa tahu namaku?
Wanita itu tertawa mendengar pertanyaan Tanuki.
JASMIN
( memperlihatkan senyum manisnya )
Tanuki sedikit merasa takut dengan wanita itu.
JASMIN
Oh Tanuki, ini aku. Swan
JASMIN
Iya Tanuki. Kaget ya?
JASMIN
Aku tidak bercanda Tanuki.
JASMIN
Apakah dengan mengetahui namamu, belum cukup menjadi sebuah petunjuk Nak?
RITO
( Apa Dia sedang mempermainkanku?
RITO
Kau tidak pintar berbohong !
JASMIN
Ibumu ini tidak berbohong Tanuki, percayalah. Ini Aku. Swan.
Tanuki mencoba untuk mempercayai ucapan wanita itu.
Karena terlihat tidak ada pilihan lain dan Tanuki bingung harus berbuat apa, akhirnya Tanuki mencoba untuk mempercayainya. Meski ada bagian dalam diri Tanuki yang masih ragu.
JASMIN
Ohh. Terima kasih Tanuki
RITO
Aku tidak menyangka, ternyata Ibuku berambut putih dan sangat muda.
RITO
Apakah ini salah satu genjutsumu Ibu?
Swan menggelengkan kepalanya
JASMIN
Bukan sayang. Genjutsu-ku sedang tidak bisa di gunakan. Butuh waktu seminggu lagi.
JASMIN
Ini ya Aku. Wajah asliku selama ini.
RITO
Mm.. Iya iya.. ( Pantas saja Gia tidak bisa menemukan Ibu. Antara dia bingung karna melihat sosok Ibu yang seperti ini atau Dia berbohong kepadaku? )
Swan dan Tanuki melihat pemandangan di atas Balkon.
Cuaca hari ini sangat cerah, seakan-akan hujan deras beberapa hari yang lalu hanya sebuah mimpi.
Swan menoleh ke arah Tanuki.
JASMIN
Tanuki ada sesutau yang harus kita diskusikan.
JASMIN
Misi kita kali ini adalah untuk bertahan hidup.
JASMIN
Jangan pernah terlibat dengan ninja.
JASMIN
Jauhi segala sesuatu yang membahayakan nyawa.
JASMIN
Kita tidak boleh membunuh. Sekalipun Kita bisa melawan sebisa mungkin lari saja, tak perlu melawan.
JASMIN
Jika rahasia kita terbongkar, sudah di pastikan kepala kita akan di penggal oleh Pejabat kota ini.
JASMIN
Karena sebenarnya, kita bukan hanya Ninja saja.
JASMIN
Kita adalah bagian dari anggota Kartel Narkoba.
JASMIN
Iya. Dan kita hanyalah eksekutor di lapangan. Markas yang kita tempati berada jauh dari markas pusat. Markas kita adalah cabang No 7, total ada 8 cabang.
Jadi kita tidak pernah melihat seperti apa bentuk Narkoba dan dimana pembuatanya.
Kita hanya membunuh orang-orang yang mengancam keselamatan Kartel diluar markas pusat.
JASMIN
Narkoba adalah pisau bermata dua. Narkoba bisa membuat manusia kaya instan namun bisa juga membuat manusia menderita selamanya.
RITO
Kelihatanya Narkoba adalah sesuatu yang sangat berbahaya.
JASMIN
Iya Tanuki. Narkoba adalah barang terlarang. Kita tidak boleh sampai mengkonsumsinya. Efek samping dari Narkoba adalah candu dan kematian.
RITO
Jadi itu yang membuat manusia menderita?
JASMIN
Iya Tanuki. Salah satunya itu.
JASMIN
Dan untuk lebih detailnya nanti saja, sekarang kita fokus membuat langkah-langkah bertahan hidup.
JASMIN
Dan satu hal lagi, yang perlu Kau ingat dan harus selalu Kau ingat.
JASMIN
Jangan pernah ikut campur urusan orang lain.
Angin berhembus mengibas rambut panjang Swan
Swan memeriksa keadaan sekitar, memastikan tidak ada yang melihat atau bahkan menguping pembicaraan ini
Untuk meningkatkan level keamanan, Tanuki memakai sensor bahaya-nya.
JASMIN
Aku menamakan rencana ini A Normal Life.
JASMIN
Kebetulan pemilik dari rumah ini adalah orang paling berpengaruh di Kota Orion. Dia adalah pengusaha kaya sekaligus Tokoh Politik.
RITO
Maksud Ibu Paman Diaz?
JASMIN
Iya. Benar Tanuki. Diaz Purnama
JASMIN
Kita pasti aman di sini.
RITO
Mantan? Apa! Aku .. Aku tidak mengerti???
JASMIN
Ceritanya panjang, intinya Aku dan Diaz adalah partner seperjuangan. Diaz lalu memutuskan untuk kabur dari Shinigami. Entah apa yang dilakukanya sampai bisa menjadi tokoh politik.
JASMIN
Diaz juga mendapatkan perlindungan dari aparat dan orang-orang di pemerintahan. Dia ini Ketua dari Partai yang memiliki banyak pendukung fanatik.
JASMIN
Diaz ini orang baik Tanuki.
RITO
Entah kenapa Aku merasa lega
Swan lali memegang kedua bahu Tanuki.
JASMIN
Oh Tanuki. Hanya ini yang bisa lakukan mulai sekarang. Bersembunyi di balik orang besar. Kita harus berbaur dengan lingkungan baru dan hal-hal lainnya.
JASMIN
Aku yakin, Kita pasti bisa Tanuki.
JASMIN
Percayalah dengan orang ini Tanuki.
JASMIN
Karena Kita harus terus hidup.
JASMIN
Untuk menghargai pengorbanan Ayahmu.
RITO
Apa tidak ada jalan lain lagi Ibu?
JASMIN
Untuk saat ini Ibu belum menemukan jalan yang lebih baik dari ini.
JASMIN
Jika Tanuki mendapatkan jalan baru, Ibu pasti akan mendengarkan. Ibu terbuka buat Tanuki.
Sorot cahaya matahari menyinari Tanuki.
RITO
( Melihat ke langit )
Tanuki menganggukkan kepala.
RITO
Iya Ibu. Kita pasti bisa bertahan hidup. Aku akan selalu menjagamu Ibu.
JASMIN
Sebagai langkah awal Kita harus mengganti nama Kita.
RITO
Aku sudah berganti nama Ibu.
JASMIN
Ha? Sejak kapan Tanuki?
RITO
Sesaat setelah Paman Diaz menanyakan siapa Aku.
JASMIN
Jadi Anakku ini sudah mendahului Ibunya ya?
RITO
Kebetulan Ibu.
Mau bagaimana lagi? Memberi tahu kode nama kita kepada orang lain adalah hal terlarang. Selain teringat dengan peraturan, untuk jaga-jaga juga.
JASMIN
Waw. Bagus sekali Tanuki.
JASMIN
Jadi? Siapa nama barumu?
JASMIN
Hmmm.. Terdengar biasa.
RITO
( Namanya juga asal ucap )
JASMIN
Tapi cukup keren sih.
RITO
( Apa Ibu sedang mengejekku ?)
JASMIN
Sekarang giliran Ibu.
JASMIN
Mulai sekarang panggil Ibumu ini ...
JASMIN
Bukan. Ayo tebak lagi.
JASMIN
Bahkan itu bukan sebuah nama. Rito.
RITO
Siluman berambut putih?
RITO
( cekikikan menahan tawa )
JASMIN
Panggil Ibumu ini Jasmin.
RITO
( uhh.. Jasmin ? Seperti nama teh yang pernah Aku minum. )
JASMIN
Apa Kau memikirkan sesuatu Rito?
RITO
Oh tidak tidak. Aku sedikit terkejut. Nama yang benar-benar Indah Ibu.
JASMIN
Salam kenal Jasmin.
Comments