Haechan duduk di kursinya dengan Mark yang membawa satu kresek penuh camilan yang di rasa rasa akan di sukai oleh Haechan.
Namun sepertinya Haechan tak tertarik sama sekali dengan pemberian Mark itu, terlihat jika Haechan terus menatap datar Mark yang kini tersenyum canggung.
Mark
Lo ga bales pesan gue, bahkan telepon gue Lo tolak.
Mark
Lo save nomor gue ga?
Haechan
Ga.
Mark kembali tersenyum setelah mendapatkan jawaban cepat Haechan, hatinya sedikit tergores tapi tidak apa apa yang terpenting Haechan tak memblokirnya.
Mark
kalo makanannya kebanyakan bawa pulang aja, maafin gue soal kemarin.
Haechan
Lain kali jangan maksa, kalo gue bilang ga usah Lo mestinya nurut.
Mark mengangguk mencerna nasihat pertama Haechan kepadanya, lagian kemarin ia juga yang salah kok jadi Mark paham.
Mark
Tapi balik nanti Lo mau kan gue anter?
Haechan
Lo kenapa sih mau nganterin gue?pake acara maksa pula.
Mark
Yakan kita pacaran, jadi ya itu wajar.
keduanya terdiam saling menatap satu sama lain, namun tak lama Mark tersenyum salting melihat bagaimana cantiknya mata Haechan.
Mark
Jangan natap Gue terus, ga sanggup gue nerimanya.
Tak lama bel masuk berbunyi Haechan meraih kreseknya dan menyimpannya di bawa meja.
Mark
Gue balik kelas ya, balik nanti gue anterin.
Mark
Btw, Lo udah maafin gue kan?
Haechan
Menurut Lo aja.
Mark tersenyum cerah, ia mengusap pelan surai Haechan dan merapihkannya sedikit setelahnya ia kembali kekelasnya dengan senyum yang tak kunjung luntur.
ia senang Sekarang.
...
Jam pulang sekolah, Haechan duduk di kursi depan security sambil memainkan ponselnya, tak lama Mark datang dengan motor manic miliknya.
Bahkan terlihat Mark membawa helm tambahan untuk Haechan gunakan, Haechan langsung bangkit dari duduknya dan mengulurkan tangannya agar Mark memberikan helmnya.
Namun Mark tersenyum dan langsung memasangkannya kepada Haechan, bahkan ia merapihkan beberapa helai poni panjang Haechan.
Mark
Nah, ayo naik.
Selama di perjalanan Mark terus mengoceh di mulai bagaimana keadaan kelasnya, bagaimana serunya tadi ia berada di kantin.
Banyak ocehan yang Haechan dengarkan namun tak ada satupun yang Haechan jawab.
tak masalah yang terpenting Mark bisa mengantarkan Haechan pulang, yang berarti uang si manis utuh tanpa terpotong ongkos Gojek.
Mark
Mau mampir beli jajan?
Haechan
Ga usah.
Mark
Biar gue yang beliin.
Haechan
Ga usah, pulang aja.
Mark mengangguk langsung menuruti keinginan Haechan yang ingin cepat cepat pulang itu.
Saat berjalan santai tiba tiba seekor kucing menyebrang kencang dan reflek Mark mengerem motor maticnya itu hingga helm Haechan dan dirinya saling beradu.
Dug!
Suara kencang itu membuat Mark panik, ia langsung menghentikan motornya ketepian dan melihat keadaan Haechan.
Mark
Lo gapapa?
Mark
Coba gue liat jidatnya.
Baru saja Mark ingin membuka Helm Haechan dengan cepat Haechan menahannya.
Comments
𓆩Huang_Fox°𓆪
Anjingg emang..😭 mana bisa dibayangin lagi, jadi salting berat☝🏻
2024-08-22
3