Pedesaan 04

Mobil itu berhenti di depan sebuah gedung pemerintahan, terdapat tiga mobil yang sama seperti yang mereka naiki saat ini. Orang-orang itu berseragam lengkap dengan senapan di tangan mereka
Paman Joan turun untuk berbicara sebentar dengan orang-orang yang berada disana, melainkan kelima pemuda itu tetap tinggal di dalam mobil
Panji Arnawama
Panji Arnawama
Mereka pasti punya senjata lebih dari apa yang mereka pegang, kita bisa memintanya
Abyan Mahesnara
Abyan Mahesnara
Itu ilegal, untuk kita itu ilegal
Panji Arnawama
Panji Arnawama
Di keadaan kayak gini nggak usah mikirin apa yang tidak boleh dilakukan, toh juga demi keselamatan kita sendiri
Di tengah perdebatan itu, Kael memantau dari kaca belakang, memastikan mereka aman dan tidak ada zombie yang siap menyerang mereka yang kini ada di luar
Aldrin Lavionda
Aldrin Lavionda
Ada zombie?
Kael Hanelle
Kael Hanelle
Nggak ada, gue cuman mastiin
Tak butuh banyak waktu untuk paman Joan memasuki mobil kemudian melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh
Joan Guerre
Joan Guerre
Pakai sabuk pengaman
Mobil mereka mengambil lajur yang bukan jalan pasti, melainkan jalan tanpa aspal yang panjang
Dan semakin jauh mereka masuk, maka semakin tinggi dan rindang pepohonan yang ada di kanan kiri mereka. Bahkan sinar matahari sudah tidak terlalu menyilaukan mata
Tiba-tiba mobil berhenti di depan sebuah hutan yang jauh dari kota, paman Joan turun terlebih dahulu kemudian disusul oleh kelimanya
Tepat di hadapan mereka, sepanjang mata memandang hanya terlihat pepohonan yang rindang. Terlihat sangat sunyi dan menakutkan
NovelToon
Paman Joan segera melangkahkan kakinya mendahului kelima pemuda itu, ia yakin mereka pasti akan mengikutinya, tidak mungkin mereka akan berdiam diri disana
Aldrin Lavionda
Aldrin Lavionda
Kita seriusan lewat sini? Mobilnya nggak apa-apa ditinggal?
Tanyanya sembari berlari menyeimbangi langkahnya dengan paman Joan
Crak... Kunci mobil itu sudah ditangan paman Joan
Joan Guerre
Joan Guerre
Nggak apa-apa
Joan Guerre
Joan Guerre
Kalaupun nanti kita sudah sampai di kota, kita bisa pakai mobil mereka
Paman Joan dan Aldrin berada di barisan paling depan, Deehan dan Kael berada di barisan tengah, sedangkan Abyan dan Panji berada di barisan paling belakang.
Panji masih setia membawa alat yang ia buat tadi, tidak terlalu berat karena hanya kertas
Mereka berjalan melalui jalan dimana mobil mereka terletak, mengikuti lajur yang sudah ada
Kini sudah jam 2 sore, sinar matahari sudah mulai tidak terlihat dengan cerah. Membuat rasa was-was mereka muncul
Abyan Mahesnara
Abyan Mahesnara
Ada yang pegang senter?
Kael Hanelle
Kael Hanelle
Hp kan ada
Deehan Zacharias
Deehan Zacharias
Baterai hp gue mau sekarat, sisa 20%
Joan Guerre
Joan Guerre
Saya bawa, tapi kita nyalainnya pas udah malam aja ya
Deehan Zacharias
Deehan Zacharias
Aldrin, leher lo nggak apa-apa?
Aldrin Lavionda
Aldrin Lavionda
Udah mendingan kok, lukanya bentar lagi juga sembuh
Aldrin Lavionda
Aldrin Lavionda
Tapi agak perih kalau kena angin yang kenceng
Joan Guerre
Joan Guerre
Luka?
Aldrin Lavionda
Aldrin Lavionda
Terkena duri, nggak udah khawatir
Panji Arnawama
Panji Arnawama
Udah yakin banget ini nggak ada zombie?
Abyan Mahesnara
Abyan Mahesnara
Disini jauh dari kota, bakal aman sih
Kael Hanelle
Kael Hanelle
Bukan zombie sih, tapi hewan yang ada di hutan ini
Panji Arnawama
Panji Arnawama
Ash, nggak guna dong gue bikin ini
Panji membuang asal alat yang ia buat dari sobekan kertas tadi, namun setelah ia membuangnya, tepat di arah ia melempar ada suara mengerang yang sangat kuat
Aldrin Lavionda
Aldrin Lavionda
Om Joan..
Dari semak-semak muncul dua ekor kucing liar yang tampak agresif terhadap kehadiran mereka
Panji Arnawama
Panji Arnawama
Tembak aja..
Joan Guerre
Joan Guerre
Jangan banyak gerak-
Tiba-tiba Panji mengandeng Deehan untuk kabur dengan berlari, itu malah membuat kucing liar itu semakin tertantang untuk mengejar mereka
Abyan Mahesnara
Abyan Mahesnara
Panji!! Berhanti nggak!!
Deehan Zacharias
Deehan Zacharias
Akh!!
Deehan tersungkur ke tanah dan kucing liar itu menghajar kaki kanannya dengan sangat cepat
Namun Panji segera menghantam kucing liar itu dengan batu besar yang ada di sekitarnya
Panji Arnawama
Panji Arnawama
Minggir lo dasar kucing sìalan! Han, lo nggak papa?!
Deehan masih merebahkan badannya di atas tanah, rasa nyerinya bahkan bisa dirasakan oleh orang-orang yang melihatnya
Paman joan segera menghampirinya untuk memastikan kesadaran Deehan masih bisa dipegang
Deehan di berikan seribu pertanyaan, namun ia sama sekali tidak menjawab satupun dari pertanyaan yang dilontarkan kepadanya. Kepalanya pening, sakit di kaki kanannya menjalar ke kepalanya
Kael Hanelle
Kael Hanelle
Darahnya nembus..
Paman Joan segera menyibakkan celana panjang itu keatas, dan benar saja, luka gigitan serta cakaran panjang yang dalam terlihat disana
Panji Arnawama
Panji Arnawama
Maaf Han, lo jadi begini gara-gara gue
Kael Hanelle
Kael Hanelle
Dari dulu juga begitu
Aldrin Lavionda
Aldrin Lavionda
Udah El..
Panji Arnawama
Panji Arnawama
Gue nggak nyinggung lo deh perasaan
Kael Hanelle
Kael Hanelle
Gue nggak pernah tuh denger kalimat maaf dari mulut lo, lo munafik banget asli
Abyan Mahesnara
Abyan Mahesnara
Jangan diperpanjang, diem kalian berdua
Abyan Mahesnara
Abyan Mahesnara
Kita harus pergi dari tempat ini sebelum matahari tenggelam, sedangkan kondisi Deehan masih buruk
Joan Guerre
Joan Guerre
Kamu bisa duduk?
Deehan Zacharias
Deehan Zacharias
Ssh.. Nggak bisa, rasanya kayak ditusuk pisau
Aldrin Lavionda
Aldrin Lavionda
Itu harus buruan diobati, kalau tidak bisa infeksi
Abyan Mahesnara
Abyan Mahesnara
Maka dari itu, ayo segera pergi dari sini. Cari desa atau apapun untuk tempat istirahat dan ngobati lukanya Deehan
Aldrin Lavionda
Aldrin Lavionda
Di sekitar sini nggak ada pedesaan kah?
Joan Guerre
Joan Guerre
Lumayan jauh, tapi kita sudah hampir sampai
₍˄·͈༝·͈˄₎◞ ̑̑
Hari sudah gelap, hanya bermodalkan senter yang menerangi langkah mereka
Deehan berada di punggung Paman Joan, dan yang lain ada di belakang
Panji Arnawama
Panji Arnawama
Masih sakit?
Deehan Zacharias
Deehan Zacharias
Selalu
Panji Arnawama
Panji Arnawama
Maaf..
Sudah berkali-kali Panji menanyakannya, dan berkali-kali juga Deehan menjawab. Sampai membuat mereka muak dengan suara keduanya
Rasa penyesalan selalu membuat hati Panji sakit, ia terus memikirkan kelakuannya yang ceroboh yang membuat Deehan diserang oleh kucing liar itu
Abyan Mahesnara
Abyan Mahesnara
Han, usahakan tetap buka mata ya. Kita bakal usahain yang terbaik buat kesembuhan lo
Deehan sedari tadi berusaha untuk tidak tertidur, akibat luka cakaran itu membuatnya kian mengantuk
Aldrin Lavionda
Aldrin Lavionda
Om, di depan kayak ada gubuk, bener nggak sih?
Joan Guerre
Joan Guerre
Mungkin itu pedesaan dekat sini
Panji Arnawama
Panji Arnawama
Han, jangan tidur dulu ya
Panji berjalan dengan cepat kearah gubuk tua itu, lagi-lagi bertindak sebelum berpikir, untung saja kali ini tidak terjadi hal yang buruk
Panji Arnawama
Panji Arnawama
Disini ada orang!!
Abyan Mahesnara
Abyan Mahesnara
Yaelah pake segala teriak
Mereka berenam berkumpul di sebuah gubuk, dengan dua orang dewasa yang kelihatannya warga desa ini
Paman Joan berbincang-bincang dengan pria itu, kemudian ia membawa mereka untuk tinggal sementara di rumahnya. Sekaligus menyembuhkan Deehan
Abyan Mahesnara
Abyan Mahesnara
Nama bapak siapa kalu boleh tahu?
Huzair
Huzair
Nama saya Huzair, 32 tahun
Huzair
Huzair
Kalau begitu, mari ke rumah saya
Setelah mereka sampai di kediaman Huzair, salah satu warga desa ini. Deehan lngsung di rebahkan di atas dipan yang ada di ruang keluarga
Huzair
Huzair
Dilihat dari lukanya, ini cakaran kucing liar. Sejak kapan dia di serang?
Panji Arnawama
Panji Arnawama
Siang tadi pak
Huzair segera masuk ke dalam kamarnya untuk mengambil kesuatu.
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!