Barak

NovelToon
[Ini adalah Barak. Tempat kami para anggota beristirahat dan belajar. Rata-rata orang yang direkrut menjadi personil Attack adalah anak-anak di bawah 20 tahun]
[Orang-orang terpilih. Yang masih jadi misteri alasannya apa organisasi besar ini menjadikan kami anggotanya]
[Av memandangi negeri yang elok ini dari balkon kamarnya]
[Gemerlap lampu kota dan bangunan. Suara dengungan khas keramaian manusia terdengar sampai sini]
[Pintu terdengar dibuka]
[Mulai muncul derap langkah tak teratur]
Avendra Natahale
Avendra Natahale
(Dua orang)
Mark Genta Enrion
Mark Genta Enrion
*Menghela nafas* Aku bawakan mie seduh dan beberapa makanan ringan. *Diletakkannya plastik putih di atas nakas*
[Av masih berdiri di balkon. Enggan menyambut Mark]
Bandit Kabut
Bandit Kabut
Aku juga dibawanya kesini.
[Av seketika berbalik. Tak menyangka orang keduanya adalah si Bandit kurang ajar]
Avendra Natahale
Avendra Natahale
*Meski ada ledakan besar dalam dada. Av lebih memilih kembali menatap gemerlap lampu kota*
[Membuat Mark dan Bandit berjalan mendekati. Dan ikut memandangi gedung-gedung tinggi bercahaya di luar sana]
Bandit Kabut
Bandit Kabut
Mewah sekali kota ini.
Avendra Natahale
Avendra Natahale
Kamu tidak diundang! pergi sana!
Mark Genta Enrion
Mark Genta Enrion
Ketua Pilar sudah merekrut dia menjadi anggota mulai detik ini.
Bandit Kabut
Bandit Kabut
Ituu benar!
Avendra Natahale
Avendra Natahale
*Av kian geram. Mengeraskan rahangnya kesal. Entah kenapa, bawaannya bertemu si Bandit itu menjengkelkan*
Avendra Natahale
Avendra Natahale
Tapi—
Mark Genta Enrion
Mark Genta Enrion
Dan ... mendapatkan kasur kosong di kamar ini.
Mark Genta Enrion
Mark Genta Enrion
Dia resmi jadi teman sekamar kita.
[Di kamar memang ada 2 Bunk Bed, termasuk bandit. Masih ada 1 slot yang kosong]
[Hanya saja ... Av tidak suka dengan kedatangannya]
[Tiba-tiba datang, tiba-tiba direkrut, tiba-tiba sekamar. Lantas tiba-tiba apalagi yang akan dia buat?]
Avendra Natahale
Avendra Natahale
*Menghela nafas*
Avendra Natahale
Avendra Natahale
Lalu apa lagi?
Mark Genta Enrion
Mark Genta Enrion
Dan ... aku juga minta maaf soal kejadian tadi.
Bandit Kabut
Bandit Kabut
Aku tidak mau minta maaf. Tidak perlu juga.
[Keheningan]
Mark Genta Enrion
Mark Genta Enrion
*Menatap Av yang tak menunjukkan perubahan mimik wajah*
Bandit Kabut
Bandit Kabut
*Menatap keduanya bergantian*
Avendra Natahale
Avendra Natahale
*Menggaruk-garuk lehernya* Sudah? itu saja?
Mark Genta Enrion
Mark Genta Enrion
(Dia tidak pernah membiarkan kesempatan ini lolos. Begitu perhitungan)
Avendra Natahale
Avendra Natahale
*Bersidekap dada, menghadap mereka berdua* Kita buat kesepakatan.
Mark Genta Enrion
Mark Genta Enrion
(Sudah kuduga)
Mark Genta Enrion
Mark Genta Enrion
Katakan.
Avendra Natahale
Avendra Natahale
Sebenarnya aku tidak suka padamu! *Menunjuk bandit*
Bandit Kabut
Bandit Kabut
Aku punya nama, lho. Tidak mau tau?
Avendra Natahale
Avendra Natahale
*Menatap Mark* Tapi karna kita bersahabat sejak lama. Aku akan selalu memaafkanmu.
Mark Genta Enrion
Mark Genta Enrion
Terimakasih, aku tersanjung.
Avendra Natahale
Avendra Natahale
Kasur nomor 2 punyaku. Kamu ... tidak boleh tidur di atasku! *Menunjuk Bandit*
Bandit Kabut
Bandit Kabut
Terserah.
Avendra Natahale
Avendra Natahale
Dan ... berjanjilah, saat aku membutuhkan sesuatu pada kalian berdua. Kalian akan patuh.
Bandit Kabut
Bandit Kabut
Hey, apa maksudnya?!
Mark Genta Enrion
Mark Genta Enrion
(Dia akan menumbalkan kita di saat-saat tertentu)
Avendra Natahale
Avendra Natahale
Halaaah. Tidak usah ribut. Kesepakatan beres.
Avendra Natahale
Avendra Natahale
Kamu diterima disini.
Avendra Natahale
Avendra Natahale
Tapi sikat gigi warna hijau di kamar mandi, punyaku
[Av masuk ke dalam, di susul keduanya]
[Ia melompat ke kasur, mulai meraih plastik putih bawaan Mark]
[Membongkar isi, lalu menyambar segelas mie yang mulai mekar di atas nakas]
Mark Genta Enrion
Mark Genta Enrion
*Menggeleng. Menghela nafas sambil melemparkan tas ke kasur nomor 1. Di atas Av. Kemudian beranjak ke kamar mandi*
Bandit Kabut
Bandit Kabut
*Ia mulai menyesuaikan diri. Mengambil kasur nomor 3, diatas 4.*
[Setelah mulai terdengar suara air dari kamar mandi. Av mulai makan. Namun, ia buru-buru melompat dari kasur]
[Mengetuk-ngetuk pintu kamar mandi heboh. Pergerakannya tak luput dari di bandit. Dia menonton aksinya]
Avendra Natahale
Avendra Natahale
Mark!
Avendra Natahale
Avendra Natahale
Mark!
Mark Genta Enrion
Mark Genta Enrion
Apwa?!
Avendra Natahale
Avendra Natahale
Kamu sudah sikat gigi?
Mark Genta Enrion
Mark Genta Enrion
Akwu swedang memwakainya, ada apwa?
Avendra Natahale
Avendra Natahale
Jangan pakai yang gagang orange, tadi aku pakai buat membersihkan kloset.
[Bandit mematung. Oh, betapa joroknya orang yang telah memakai sikat gigi itu. Ia bergidik]
Bandit Kabut
Bandit Kabut
(Aku harus waspada sepertinya)
Mark Genta Enrion
Mark Genta Enrion
Huuueeeek!
[Suara air kamar mandi berhenti, mulai diisi suara Mark yang muntah-muntah]
Bandit Kabut
Bandit Kabut
(Dia sudah memakainya, astaga!)
[Sementara Av, dengan watadosnya kembali duduk di kasur dan menyantap mie]
Avendra Natahale
Avendra Natahale
Apa?!
[Ia melotot saat mendapati bandit memperhatikannya, mengambil sendal dan mulai menargetkannya]
Avendra Natahale
Avendra Natahale
Mau kulempar sendal? Aku mahir dalam memanah, sedikit.
Bandit Kabut
Bandit Kabut
NovelToon
Bandit Kabut
Bandit Kabut
(Bukan mahir namanya, bodoh)
Bandit Kabut
Bandit Kabut
Bukan apa-apa, makanlah. Anggap saja aku tak ada.
Avendra Natahale
Avendra Natahale
NovelToon
Avendra Natahale
Avendra Natahale
Nah! Memang itu yang kumau!
[Pintu kamar mandi dibuka cepat]
[Mark muncul dengan handuk setengah badan, wajahnya marah, alisnya berkedut]
[Selangkahnya bagai raksasa yang sedang menginjaki sebuah desa]
[Mendekati Av yang tabiatbya usil dan jahil]
Mark Genta Enrion
Mark Genta Enrion
KAMUUU?! SIKAT GIGI UNTUK GIGI! BUKAN UNTUK KLOSET!
Avendra Natahale
Avendra Natahale
*Menyeruput kuah mie* Apwa? aku kan sudah memperingati tadi.
Mark Genta Enrion
Mark Genta Enrion
(Tapi terlambat) GGAAAARGH!!!
Avendra Natahale
Avendra Natahale
NovelToon
Avendra Natahale
Avendra Natahale
Aaaaa ... aduh... sakitnya luka tusuk ini~
[Geram rasanya. Ingin sekali menggaruk-garuk wajahnya itu. Namun apalah daya, Mark cuma bisa meremas tangannya sendiri]
[Sementara Bandit terkekeh tanpa suara di atas kasurnya]
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!