Revolver
[Di ruangan tertutup itu. Mark berdiri sambil menunggu jawaban. Bandit senantiasa berdiri di sisi]
[Dihadapan duduk seseorang. Tanpa ekspresi, mungkin. Dibalik topeng besinya yang tebal]
[Jemarinya membentuk segitiga di depan mulut. Nampak menimang-nimang keputusan]
Mark Genta Enrion
*Mark gugup, jemarinya dingin, jantungnya berdegup cepat*
Maaf atas kesalahan saya, Jenderal.
Allby Dickson
Ini sebuah kesalahan fatal, Kapten Mark. Melukai anggota demi melindungi seorang bandit.
Bandit Kabut
Tapi dia punya maksud—
Allby Dickson
Jangan suka menyela ucapan orang dewasa, Rey!
Bandit Kabut
*Tanpa sadar membulatkan mata. Sesaat ia menatap lelaki bertopeng ini. Mengernyit, tak mengerti bagaimana bisa dia tahu sesuatu tentang dirinya*
Maaf.
Allby Dickson
Itu kesalahan pertama. Yang kedua adalah ... memberikan senjata pada orang tak dikenal.
Allby Dickson
Oh ... bagaimana bisa seorang yang sudah kulantik sebagai Kapten, sampai jadi seceroboh ini?!
[Jenderal Allby menggebrak meja sambil berdiri. Menatap geram pada Mark, membuatnya ciut nyali dan mental]
Allby Dickson
Ketahui tempatmu, Mark. Iblis tetaplah iblis.
Mark Genta Enrion
Sekali lagi. Saya minta maaf Jenderal!
Mark Genta Enrion
Saat itu, saya cuma berpikir untuk memperkecil masalah yang akan terjadi.
Allby Dickson
Dengan membungkam Avendra?
Mark Genta Enrion
Yaaa. Sebab dia tanpa pikir panjang mencap saya sebagai pengkhianat.
Mark Genta Enrion
Menciptakan kesalahpahaman dan masalah baru
Mark Genta Enrion
tanpa memberi saya waktu menjelaskan dahulu.
Allby Dickson
Siapa yang tak geram? Melihat kawan berjalan bersama musuh, dengan musuhnya membawa satu senjata api dengan logo ATTACK?!
Bandit Kabut
Itu cuma senjata kecil, kenapa perlu diributkan?
Bandit Kabut
Disini aku yang bersalah, kenapa malah senjata yang dijadikan bahan rebutan?
[Allby menatap Bandit kini]
Allby Dickson
Reyon Dracorex, benar kan?
Allby Dickson
diamlah dulu.
Bandit Kabut
*Terjengit kecil. Lagi-lagi ia rasakan merinding di sekujur badan*
[Allby Kembali menatap Mark]
Allby Dickson
Dengar, Mark. Senjata kecil itu, memang tak begitu berharga. Malah tak berguna di tangan yang salah.
Allby Dickson
Ahh ... Revolver itu hadiah dariku kan?
Allby Dickson
Itu adalah hadiah pertama saat kamu dilantik.
Allby Dickson
logo sayap silver itu. Dibuat khusus untukmu.
Allby Dickson
itu sperti lambang kepercayaan.
Allby Dickson
Dia yang beberapa kali menjalankan misi bersamamu dan berhasil saja tak pernah dapat kesempatan untuk menggunakan senjata sakral itu.
Mark Genta Enrion
*Terhenyak. Ia melotot seketika* Av..
Allby Dickson
Dibandingkan dengan pencuri ini. Artinya dia lebih susah mendapatkan kepercayaanmu. Yang dia bilang benar kan? Kamu memang mengkhianati pertemanan yang sudah lama terjalin.
[Mark dan Bandit saling menatap. Kemudian sama-sama menunduk]
Allby Dickson
Masalah Av dan revolver urus sendiri. Selanjutnya masalah bandit ini.
Allby Dickson
Jadi ... apa alasannya?
Allby Dickson
Sehingga membuat Kapten kita ini mudah percaya padanya? Aku rasa kamu bukan bocah naif.
Mark Genta Enrion
Saya ... ingin dia di bebaskan.
Allby Dickson
*Tertawa remeh*
Sepertinya telingaku salah dengar.
Mark Genta Enrion
Dibalik kejahatannya, mencuri. Ada maksud lain di baliknya.
Allby Dickson
Aah ... apa itu?
Mark Genta Enrion
Jauh dari sini. Ada sebuah desa yang terisolasi dari peradaban.
Mark Genta Enrion
kehidupan yang memprihatinkan.
Mark Genta Enrion
menuntut mereka melakukan segala cara untuk bertahan hidup.
Mark Genta Enrion
termasuk dia. Yang memperjuangkan hal tersebut tanpa pamrih.
Allby Dickson
Dimana desa itu?
Mark Genta Enrion
Lokasinya tak masuk ke dalam peta. Aku sudah mencari, tapi data tentang desa itu. Tak ada.
Allby Dickson
Kota Venzor. Itu bukan desa kecil.
Allby Dickson
Kota itu sengaja dihilangkan dari peta.
Bandit Kabut
*Batuk, tersedak ludah sendiri*
Bandit Kabut
Yang benar saja?
Allby Dickson
Tingginya tingkat kriminalitas disana. Karna enggan dicap sebagai negara yang jelek. Kami sepakat menghilangkan tempat itu dari peta.
Bandit Kabut
(Kalau begitu, aku salah menginginkan setiap kepala keluarga di desa punya satu senjata)
Mark Genta Enrion
Tapi, itu tidak adil!
Mark Genta Enrion
anak-anak, wanita dan lansia disana—
Mark Genta Enrion
*Tak kalah terkejut*
Allby Dickson
Jika mereka mau mengubah nasib. Sudah kami sediakan tempat dan fasilitasnya. Dengan syarat, mereka berlaku baik.
Allby Dickson
menciptakan kedamaian dan ketenangan.
Allby Dickson
sebab semua kekacauan disini. kebanyakan dibuat oleh mereka.
Allby Dickson
tapi apa? mereka lebih memilih diam di kubangan lumpur itu, sampai menghitam. Enggan berubah ke yang lebih baik.
Allby Dickson
kalau begitu, apa yang bisa kita lakukan?
Allby Dickson
aku atau siapapun dari kami. Tak mau membantu orang yang enggan berubah.
Allby Dickson
sekalipun kamu merengek, atau mati bunuh diri di depanku. Aku tetap pada prinsip itu.
[Lama Mark tak menjawab. Kenyataan ini sulit di tebak. Ia benar-benar tak menduga. Orang-orang yang sempat ia kasihani]
[Setelah tau jawabannya, masihkah boleh ia mengkasihaninya?]
[Orang-orang itu. Bukannya menderita karna tertinggal peradaban. Melainkan mereka sendiri yang enggan berubah]
Bandit Kabut
Tapi ... aku...
Allby Dickson
Nah? kamu. Bukan sepenuhnya juga salahmu. Sama seperti Mark, kamu juga pasti tak tahu.
Allby Dickson
Bergerak dengan hati.
Allby Dickson
itu bagus. Tapi itu akan jadi kelemahan kalian satu saat nanti.
Allby Dickson
Kalian ... tetap di jatuhi hukuman.
Allby Dickson
Keduanya kubilang.
Comments
Mari🧝♀️16
Thor, aku rindu banget sama ceritamu, please update secepatnya!
2024-06-21
1