Agar tidak membuat orang tua Yousuke khawatir, Yousuke memutuskan untuk pergi ke tokyo dan menyewa apartemen kecil di sana dengan alasan ingin fokus bekerja. Untuk kerjaannya sendiri ia ingin menjadi seorang konten kreator dengan Chanel yang menampilkan sihir yang diubah menjadi sebuah trik sulap. bahkan jika dia berada di dunia lain dia masih bisa meng-upload video dari dana sekaligus melakukan panggilan antar dunia.
Yang kini dia pikirkan hanyalah bagaimana mencari rekan kerja yang mampu menggunakan sihir.
Ia bertanya ke beberapa gadis seperti elf, beast skin dan bahkan manusia, tidak ada yang mau menerimanya hingga Yousuke terduduk pasrah di kursi taman selagi menatap langit seperti ikan mati.
"Gagal."
"Kau mungkin terlihat mencurigakan jadi para gadis tidak ingin menerima ajakanmu."
"Mana mungkin seperti itu, penampilanku sudah terlihat hebat seperti ini. Dengan mantel hitam panjang kemeja dan celana keren seharusnya para gadis langsung percaya padaku."
"Aku akan langsung curiga padamu."
Yousuke mendesah pelan, dia memiliki ekspetasi tinggi akan penampilannya yang sekarang sayangnya hal itu tidak berhasil sampai seorang gadis secara malu-malu mendekatinya, ia memiliki potongan rambut ungu sebahu dengan mata selaras, posturnya cukup tinggi dengan topi serta jubah penyihir menyelimuti tubuhnya yang berisi.
Jika dia adalah gadis yang percaya diri jelas sekali ia akan menjadi gadis populer dalam sekejap mata.
"A-anu, aku dengar kamu mencari seorang pekerja.. apakah bisa kalau aku bergabung?"
Yousuke berteriak senang karena terlalu bahagia membuat gadis itu sedikit menjerit.
"Sempurna, kulit yang kencang, dada G Cup, kepribadian malu-malu.. kau juga terlihat cantik, kau diterima."
"Jangan membuatnya takut Yousuke kau malah terlihat seperti seorang agen dari perusahaan film dewasa atau semacamnya."
"Aku tidak terlihat seperti itu!"
Gadis itu kebingungan melihat bagaimana sebuah benda yang dipegang oleh Yousuke dapat berbicara.
"Itu?"
"Ah ini alat ajaib bernama ponsel, dengan ini kita bisa merekam apapun lalu mengunduhnya agar bisa mendapatkan penonton dan uang."
"Maaf?"
Gadis itu memiringkan kepalanya karena tidak mengerti apapun yang dikatakan oleh Yousuke.
"Kudengar bayarannya sangat besar."
"Tentu saja tapi pertama siapa namamu?"
"Ah, maafkan aku.. namaku Emilia, salam kenal."
Gadis yang menyebut dirinya Emilia dengan senang mengulurkan tangannya, Yousuke hampir saja luluh namun bisa dengan baik menenangkan dirinya kembali.
"Apa yang kau pikirkan Yousuke?"
"Bukan apa-apa, yang lebih penting apa kau bisa menggunakan sihir tertentu."
"Aku penyihir pemula jadi tidak banyak membantu namun jika untuk sebuah pertunjukan aku rasa aku masih mampu melakukannya, sejujurnya aku memerlukan pekerjaan yang menjanjikan untuk hidup di kota besar, jika aku tidak punya uang aku kemungkinan harus menjual asetku."
Yousuke dan sistemnya saling berbisik.
"Orang ini berbahaya, apa aku akan dipenjara atau sebagainya jika aku tidak memberikan cukup uang padanya hingga dia masuk ke lembah kegelapan."
"Kemungkinan begitu, sebagai orang dewasa sudah tugas kita untuk membimbing yang muda untuk tidak salah jalan, ngomong-ngomong asetnya setara dengan 1000 koin emas kurasa."
"Aku harus membayar pekerjaannya sebanyak itu."
"Anu, aku bisa mendengar percakapan kalian."
Yousuke berbalik untuk berdeham sekali, baginya dunia selalu kejam jika tidak punya uang.
"Untuk saat ini aku tidak memiliki jumlah uang yang cukup tapi ke depannya aku akan membayar gajimu dua kali lipat dari sekarang."
"Tidak apa-apa, aku senang jika bisa mendapatkan uang, lalu apa yang harus aku lakukan sekarang?"
Yousuke memikirkannya sesaat.
"Apa kau bisa menggunakan sihir untuk berjalan di air?"
"Hal itu kecil, serahkan padaku."
Yousuke mengangguk puas, ia mulai merekam sosok Emilia yang berdiri di pinggir danau sebelum akhirnya ia mulai perlahan berjalan ke tengahnya, beberapa saat berikutnya Emilia tenggelam.
"Wuah, Yousuke.. Emilia tenggelam,.cepat bantu dia."
"Kenapa bisa! Apa dadanya terlalu berat."
Yousuke dengan panik melompat ke air, saat dia berada di pertengahan dia berhenti dalam diam.
"Ada apa?"
"Ini aneh, sebenarnya aku juga tidak bisa berenang... sejak kapan aku... glukk...gluuk...glukk."
"Yousuke!"
Yousuke dan Emilia terkapar di pinggir danau selagi terbatuk-batuk, keduanya menatap seorang yang telah menyelamatkan mereka yang merupakan seorang kapten kesatria berambut pirang.
"Kalian benar-benar, apa yang kalian lakukan di tempat seperti ini."
"Kapten," balas Yousuke segera bangkit.
"Panggil saja Layla.. kau pemuda yang waktu itu dan juga nona.."
"Ah, namaku Emilia aku seorang petualang pemula.. sebuah kehormatan bisa bertemu nona Layla yang bahkan dengan kebaikan hatinya malah menyelamatkan orang sepertiku."
"Ayolah kenapa semua orang selalu berbicara seperti itu di depanku, pokoknya kalian cepatlah kembali ke kota, aku masih ada tugas patroli di tempat ini jadi harus segera bergabung dengan yang lainnya."
"Baik, terima kasih banyak."
"Dah."
Setelah kepergian sosok Layla, Emilia tertawa.
"Aku kehilangan fokus hingga akhirnya tenggelam."
"Kau bisa tertawa dengan apa yang terjadi barusan."
Nih orang agak miring kayaknya, apa yang dipikirkan Yousuke saat melihat Emilia tiduran di tanah.
Pakaiannya basah dan itu jelas menunjukkan apa yang ada di baliknya, Yousuke mengalihkan pandangannya ke depan hanya untuk membuat dirinya teralihkan.
"Saat tiba ke sini tidak ada siapapun yang peduli padaku namun aku senang bahwa ada seseorang yang rela menyelamatkan orang sepertiku."
"Kau terlalu memandang rendah dirimu sendiri, aku tidak tahu hidup seperti apa yang telah kau jalani.. hanya saja, cobalah untuk menghargai dirimu sendiri."
Mendengar perkataan itu air mata jatuh melewati pipi Emilia.
"Apa hari ini pekerjaanku gagal."
"Tidak juga, aku bisa mengeditnya nanti... Terima kasih atas kerja kerasnya."
"Hm."
Untuk pertama kalinya Emilia merasa ia telah menemukan tempatnya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments