Chapter 4 Kelas A

Soren, Cora, Dean dan Archie ditunjuk untuk melatih beberapa occhio pemula dari kelas A. Raut kecewa dari wajah Annora terlihat sangat jelas tak terpungkiri. Sebab kecewa ia tak dipilih. Walaupun ia menyadari betapa buruk aksinya sewaktu misi tempo hari bersama Soren dan Dean. Ia sudah berpikir bahwa tidak akan terpilih. Namun ia juga tetap berharap untuk ditunjuk. Ia masih bisa percaya pada kemampuannya. Padahal, ia satu angkatan dengan Soren, Cora, Dean dan Archie. Mereke menjadi bagian dari anggota occhio sejak setahun yang lalu. Masih tergolong baru dan keempat occhio itu merupakan occhio terbaik di kelas G. Mereka yang paling sering menjalankan misi dan paling sering menjalani misi bersama. Sedangkan yang lainnya tidak tetap dan sering berubah-ubah anggota timnya. Walaupun sebenarnya sistem tim occhio tidaklah tetap. Semua tergantung kebutuhan dan kesiapan.

Di belakang gedung pusat markas occhio terdapat lapangan hijau yang sangat luas. Di sanalah tempat occhio berlatih dan berkegiatan sehari-hari sebagai para occhio. Jadi, tidak ada yang tanpa kegiatan bagi mereka yang tidak ditunjuk untuk menjalani misi ke Danger Mori.

Para occhio kelas A sudah memijaki hamparan rumput di belakang bangunan utama markas. Jika semua kelas masing-masing berjumlah tiga puluh, maka kelas A beda sendiri. Tergantung berapa orang yang diterima maka langsung dimasukkan ke kelas A. Sehingga jumlah anggota kelas A sekarang adalah lima puluh delapan orang. Ada lima belas orang yang diterima pada seleksi pemilihan occhio beberapa bulan lalu.

Para occhio kelas A berbaris rapi di tengah lapangan. Di depan mereka ada sepuluh occhio termasuk empat occhio dari kelas G. Merekalah yang akan melatih para occhio dari kelas A.

"Selamat siang dan selamat bergabung menjadi salah satu anggota occhio. Kalian sangat hebat dan beruntung bisa terpilih menjadi salah satu dari kami. Tapi, jangan berpuas hati hanya karena kalian bisa melewati seleksi ketat itu. Terutama kalian, lima belas occhio baru. Menjadi occhio itu bukan seperti profesi besar lainnya yang sudah puas ketika sudah meraih kelulusan. Kita berbeda. Occhio, anggap saja kita adalah senjata. Kita adalah senjata yang siapa melayani siapa pun yang mengendalikannya tanpa bisa menolak mundur. Kita adalah alat perang yang siap mati!" seru salah satu occhio paling senior di antara semua yang di lapangan itu. Namanya Eliot, usianya tiga puluh tiga tahun. Batas usia menjadi occhio adalah empat puluh tahun. Setelah itu, maka occhio diharuskan untuk pensiun.

Terik semakin mencekam. Peluh mengalir deras. Namun, mengingat sulitnya masuk ke dalam keanggotaan occhio, tentu saja dengan hanya berdiri di tengah terik bukanlah apa-apa. Bukanlah sesuatu yang lebih sulit dibanding mencari dan mengalahkan para strano.

"Kalian tidak boleh memiliki niat yang salah di sini. Apalagi jika niat kalian konyol dan memalukan. Seperti untuk mencari jodoh. Atau mencari ketenaran. Kita di sini bertujuan untuk mati dengan cara terhormat. Demi melindungi negeri kita. Kota kita. Keluarga kita. Tidak sembarang orang bisa menjadi bagian dari occhio. Maka saya dengan percaya diri mengatakan bahwa kalian tidak ada yang berniat bodoh untuk menjadi anggota occhio." Eliot menambahkan.

Pria itu berusia paling jauh di antara sembilan pelatih lainnya yang berusia hanya sekitar delapan belas sampai dua puluh tiga saja. Para pekerja occhio sengaja menunjuk para angkatan Soren karena mereka sedang bagus-bagusnya sebagai anggota yang baru satu tahun menjadi anggota.

"Kita membutuhkan lebih banyak occhio. Sebab untuk mencegah sejarah mengerikan itu kembali lagi. Satu lagi, berdirinya saya di sini sebagai occhio paling senior di antara kalian yang di lapangan ini untuk mengumumkan sesuatu. Tahun ini saya akan pensiun," ujar Eliot kaku.

Seketika semua mata membulat. Termasuk sembilan orang di samping Eliot. Bahkan orang seperti Archie pun turut menampakkan ekspresi. Sebab yang membuat Archie tertarik menjadi anggota occhio adalah karena aksi keren dari Eliot dulu.

Salah satu anggota occhio kelas A mengangkat tangan. Eliot mempersilakannya untuk berbicara.

"Kenapa, Eliot? Bukannya masih ada tujuh tahun lagi? Anda juga menjadi salah satu occhio yang paling dibutuhkan masyarakat kota."

Eliot tersenyum tipis. Kemudian menoleh ke samping kanan. Di mana sembilan occhio angkatan Soren termasuk Soren berada. Pria itu berdiri di paling pinggir.

Sebagai jawaban, pria itu mengangkat bajunya dan memperlihatkan dadanya yang terdapat bekas jahitan yang besar. Semua langsung menampakkan wajah kesakitan seolah mereka yang mendapatkan luka itu.

"Mati terhormat itu bukan karena terbunuh dalam keadaan lemah dan tidak memungkinkan untuk bertarung sejak awal. Tapi mereka yang dalam keadaan prima dan mengerahkan seluruh kemampuan hingga terbunuh. Awalnya, aku terlalu naif untuk bertahan hingga usiaku empat puluh tahun. Tapi, dokter bilang aku tidak akan selamat jika luka bekas jahitan besar ini sobek lagi. Pada saat itu saja, aku selamat dan semua orang nyaris tidak percaya. Oleh karena itu, kalian harus bertahan. Kalian harus bekerja sama sebagai tim. Saling melindungi dan kompak itu sangatlah penting," ucap Eliot.

Setelah Eliot selesai berbicara, para occhio kelas A langsung mengambil posisi masing-masing. Eliot tidak ikut melatih. Ia hanya akan mengawasi. Soren dan teman-teman seangkatannya yang akan melatih.

Satu orang masing-masing memegang enam hingga tujuh orang anggota kelas A. Eliot mengawasi dari bangku panjang di tepi lapangan di bawah pohon besar yang teduh. Sembari menyantap makanan ringan yang dibawakan pelayanan occhio.

Archie tampak menjadi occhio yang paling baik dalam mengajar. Bukan tanpa sebab, ia ingin terlihat hebat di mata Eliot. Namun, perhatian Eliot memang sudah tertuju pada Archie dan sudah bisa menebak bahwa gadis itu benar-benar terobsesi dengan gaya bertarung Eliot. Walaupun begitu, sebenarnya Archie memiliki ciri khasnya sendiri. Tidak benar-benar meniru Eliot.

"Apa yang kau lakukan, bodoh! Jangan hanya fokus dengan serangan depan. Kau kira strano hanya menyerang lewat yang terjangkau pandanganmu!" tegas Dean kepada salah satu occhio perempuan. Beberapa di antara yang dilatih Dean terlihat jengkel. Sebab bagaimana pun gadis tetaplah gadis. Sedangkan cara Dean terlalu berlebihan dalam bersikap kasar.

Kelompok Dean memulai dengan berlatih mengayunkan pedang. Bagi yang salah sedikit saja sudah diomeli oleh lelaki kasar itu.

Plak!!!

Dean memukul perut occhio lainnya, "Kita butuh celah untuk mengindari serangan. Perutmu terlalu buncit. Lengan tajam strano bisa menusuk perutmu. Kau harus diet, buncit!" ketus Dean terhadap gadis yang dibilang buncit itu.

Gadis itu manyun. Menahan rasa jengkel. Siapa pun perempuan, tidak akan sudi disebut buncit, gendut dan sejenisnya. Ia langsung terpikirkan untuk mengurangi porsinya.

"Senior Dean! Kenapa hanya kelompok kita yang langsung menggunakan pedang. Yang lain masih melatih kuda-kuda, diajarkan teori, pemanasan dan latihan ringan lainnya. Bagaimana jika tangan kami kaku tanpa melakukan semua itu terlebih dahulu?"

"Jangan lihat orang lain! Jangan tiru orang lain! Atau aku akan memaksamu mengayunkan empat pedang sekaligus!" ancam Dean dengan mata melotot.

Seketika membuat occhio yang bertanya tadi tertunduk.

Terpopuler

Comments

anggita

anggita

like👍+ iklan☝☝. semoga novelnya lancar thor.

2024-07-12

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Chapter 1 Occhio
3 Chapter 2 Kabut Hijau
4 Chapter 3 Archie
5 Chapter 4 Kelas A
6 Chapter 5 Shiroi dan Ginela
7 Chapter 6 History
8 Chapter 7 Occhio Elit?
9 Chapter 8 Teman
10 Chapter 9 Kabut Putih
11 Chapter 10 Aksi Kelas A
12 Chapter 11 Lais
13 Chapter 12 Sunniva
14 Chapter 13 Soren VS Dean
15 Chapter 14 Kabut Hitam
16 Chapter 15 Axial Tilt
17 Chapter 16 Ivory
18 Chapter 17 Floryn
19 Chapter 18 Soren
20 Chapter 19 Cora
21 Chapter 20 Dean
22 Chapter 21 Jejak
23 Chapter 22 Kama
24 Chapter 23 Dia Pahlawan
25 Chapter 24 Sky Caprio
26 Chapter 25 Praeses
27 Chapter 26 Gelang Tipis
28 Chapter 27 Si Anak Emas
29 Chapter 28 Pecundang
30 Chapter 29 Stagonidia
31 Chapter 30 Jalan Rahasia
32 Chapter 31 Informasi Gerimis
33 Chapter 32 Naif
34 Chapter 33 Gelap Mata
35 Chapter 34 Kekuatan Sebenarnya
36 Chapter 35 Ilusi
37 Chapter 36 Terpejam
38 Chapter 37 Lemah
39 Chapter 38 Mati Terhormat
40 Chaprter 39 Penggemar
41 Chapter 40 Bunga Anyelir
42 Chapter 41 Ahli Berpura-pura
43 Chapter 42 Alat
44 Chapter 43 Tanpamu
45 Chapter 44 Seafloor Conch
46 Chapter 45 Diri yang Lain
47 Chapter 46 Merah
48 Chapter 47 Niloufar
49 Chapter 48 Cinta Terakhir
50 Chapter 49 Jangka Waktu
51 Chapter 50 Kertas
52 Chapter 51 Astero
53 Chapter 52 Fall
54 Chapter 53 Stven
55 Chapter 54 Rencana
56 Chapter 55 Hemat
57 Chapter 56 Merrivale
58 Chapter 57 Aguna
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 1 Occhio
3
Chapter 2 Kabut Hijau
4
Chapter 3 Archie
5
Chapter 4 Kelas A
6
Chapter 5 Shiroi dan Ginela
7
Chapter 6 History
8
Chapter 7 Occhio Elit?
9
Chapter 8 Teman
10
Chapter 9 Kabut Putih
11
Chapter 10 Aksi Kelas A
12
Chapter 11 Lais
13
Chapter 12 Sunniva
14
Chapter 13 Soren VS Dean
15
Chapter 14 Kabut Hitam
16
Chapter 15 Axial Tilt
17
Chapter 16 Ivory
18
Chapter 17 Floryn
19
Chapter 18 Soren
20
Chapter 19 Cora
21
Chapter 20 Dean
22
Chapter 21 Jejak
23
Chapter 22 Kama
24
Chapter 23 Dia Pahlawan
25
Chapter 24 Sky Caprio
26
Chapter 25 Praeses
27
Chapter 26 Gelang Tipis
28
Chapter 27 Si Anak Emas
29
Chapter 28 Pecundang
30
Chapter 29 Stagonidia
31
Chapter 30 Jalan Rahasia
32
Chapter 31 Informasi Gerimis
33
Chapter 32 Naif
34
Chapter 33 Gelap Mata
35
Chapter 34 Kekuatan Sebenarnya
36
Chapter 35 Ilusi
37
Chapter 36 Terpejam
38
Chapter 37 Lemah
39
Chapter 38 Mati Terhormat
40
Chaprter 39 Penggemar
41
Chapter 40 Bunga Anyelir
42
Chapter 41 Ahli Berpura-pura
43
Chapter 42 Alat
44
Chapter 43 Tanpamu
45
Chapter 44 Seafloor Conch
46
Chapter 45 Diri yang Lain
47
Chapter 46 Merah
48
Chapter 47 Niloufar
49
Chapter 48 Cinta Terakhir
50
Chapter 49 Jangka Waktu
51
Chapter 50 Kertas
52
Chapter 51 Astero
53
Chapter 52 Fall
54
Chapter 53 Stven
55
Chapter 54 Rencana
56
Chapter 55 Hemat
57
Chapter 56 Merrivale
58
Chapter 57 Aguna

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!