Chapter 3 Archie

Para occhio kelas G memadati stan kantin yang bertuliskan Occhio G di sebuah hologram di booth-nya. Kantin occhio berada di lantai sembilan belas. Semua anggota occhio mendapatkan jatah makanan dan membeli makanan di sana. Semua kelas memiliki stand khusus dan menunya sesuai dengan yang dimasak oleh penanggungjawab bagian dapur di masing-masing kelas occhio. Kelas occhio berjumlah dua puluh enam, yaitu kelas A sampai Z. Itu bukanlah kelas berdasarkan kemampuan, usia atau lamanya mereka menjadi occhio. Semua diatur acak. Tapi kecuali untuk yang baru bergabung biasanya dimasukkan ke kelas A. Oleh karena itu, kelas A kebanyakan diisi oleh para occhio pemula yang belum pernah melaksanakan misi sebenarnya untuk membasmi strano dan eternal fog. Kelas A bisa dibilang kelas khusus untuk pelatihan pemula. Meskipun ada beberapa anggota occhio lama yang masih di sana, biasanya karena kemampuannya sulit berkembang atau ada yang sudah berkembang tapi cocok untuk membimbing junior-juniornya.

"Soren!" sapa ramah Annora sambil mengambil posisi duduk di dekat Soren yang sedang menyantap sarapannya.

Soren hanya menjawab dengan anggukan. Perutnya masih keroncongan. Sementara ia perlu mengantri panjang untuk mendapatkan makanan karena bangun kesiangan.

Seseorang melintas di depan Soren dan Annora. Seorang gadis yang biasanya satu tim dengan Soren. Archie. Jika Dean kerap kali kesal dengan Cora karena dirasa membebani tim, maka Soren kerap kali kesal karena sikap Archie yang sering membahayakan orang lain dan dirinya sendiri. Kebiasaan Archie adalah pergi tanpa pamit setelah strano dibasmi tanpa menunggu eternal fog dihilangkan terlebih dahulu. Padahal mereka biasa menggunakan furaisafin untuk menuju tempat misi dan pulang ke kota. Beda halnya dengan Archie. Ia selalu datang ke tempat misi dengan furaisafin bersama teman-temannya dan pulang ke kota dengan berlari seorang diri. Padahal, lokasi misi mereka seringkali sangat jauh dari kota dan di tengah-tengah danger mori.

"Musuh bebuyutanmu, Soren!" Annora menyenggol Soren sambil menunjuk Archie dengan dagunya.

Lelaki itu mendengus. Sedikit selera makannya lenyap. Gadis berambut hitam berponi tipis di depan itu memang seringkali menjadi seseorang yang menjengkelkan baginya. Bukan hanya karena membahayakan tim. Tapi juga sebenarnya Soren khawatir dengan Archie karena gadis itu sering pulang sendirian dari Danger Mori. Di antara kelebihan Archie adalah stamina yang kuat, kecepatan dan mampu melacak jejak yang telah dilintasi untuk menemukan tempat pulang. Sehingga, memungkinkan baginya untuk tidak tersesat. Bagian kelebihan Archie dan Soren yang sama adalah dari segi kecepatannya. Walaupun Soren masih sedikit lebih unggul. Tapi Archie juga seorang occhio yang sangat bisa diandalkan. Hanya saja kurang pada sifatnya yang egois dan seperti ingin mengatasi semuanya sendirian.

Jika mereka dalam misi dan berpencar, lalu Archie menemukan strano terbanyak. Maka ia tidak akan memberitahu teman-temannya agar membasminya bersama. Ia akan mengalahkannya seorang diri. Sekalipun ia pernah terluka parah karena hal itu. Sudah berkali-kali Soren memperingati Archie agar mengubah sikapnya. Tapi Soren yang tegas hanya dianggap angin lalu oleh gadis bersuhu dingin itu.

"Soren, sekuat apa Archie ketika misi?" tanya Annora.

Kali ini Soren melepas sendok dan garpunya. Makanannya masih sisa setengah piring.

"Pesan dariku, lebih tepatnya harapan dariku. Semoga kamu tidak pernah ditunjuk untuk satu tim dengannya," ucap Soren.

Annora mengerutkan kening, "Hanya karena dia musuhmu?"

"Musuh kita strano."

Gadis itu segera menutup mulut seraya megnangguk untuk meminta maaf, "Maksudku, seseorang yang sering berantem denganmu."

"Bukan berantem namanya kalau satunya mengomel panjang lebar dan satunya lagi membeku seperti patung di tengah kutub utara."

"Ya, hanya karena itu? Archie sangat kuat. Kamu dan Dean juga. Lalu ditambah kecerdikan Cora. Kalian selalu menjadi occhio andalan di kelas G. Makanya aku sangat senang ketika tiba-tiba ditunjuk untuk menjalankan misi dengamu dan Dean. Ya, walaupun dia sangat menyebalkan. Tapi ternyata, dengan kehadiranku dan tanpa adanya Archie dan Cora membuat misi terlambat." Annora bertutur sedih.

Si lelaki tegas itu lanjut menyantap makanannya hingga tandas menggunakan kecepatan kilatnya. Untungnya, menu sarapan mereka adalah bubur yang tidak perlu dikunyah lama-lama seperti menu siang dan malam.

"Kombo tim itu perlu. Bukannya kamu selalu cepat menyelesaikan misi ketika satu tim dengan Temiz, Peony, Ceilo dan Rigel? Kemarin mereka memang sengaja memasangkanmu denganku dan Dean karena untuk melihat bagaimana kemampuan kita jika disatukan pada misi yang sama. Itu juga sebabnya beberapa occhio paling senior diturunkan juga pada misi kabut hijau. Aku dengar-dengar akan ada rolling kelas lagi." Soren bertutur.

Annora mengangguk tanda mengerti. Akhirnya ia menyantap sarapannya setelah sedari tadi didiamkan hingga mulai dingin.

"Semoga aku tetap di sini. Bersama kalian."

"Tenang saja. Sejauh ini, kelas G aman dan tidak ada laporan berarti yang menyebabkan beberapa orang dari kelas ini dipindah dan digantikan anggota occhio lain."

"Oh iya, Soren."

"Hmmm."

"Apakah kamu mengkhawatirkanku jika benar-benar disatukan dengan Archie dalam misi?" Annora bertanya.

Kantin kelas G mulai lebih sepi dibandingkan beberapa saat lalu. Banyak yang selesai dengan sarapannya. Tersisa beberapa occhio lagi yang terlambat bangun seperti Soren. Beda halnya dengan Annora yang sengaja menunggu sampai Soren datang sebelum mengambil jatah makanannya.

"Kurang lebih begitu. Nyawamu bisa terancam. Aku takut kamu mati jika satu tim dengannya," jawab Soren seadanya.

"Kamu sama saja dengan Dean. Selalu meremehkanku. Kamu kira aku di sini hanya karena belas kasihan. Aku bisa lolos menjadi seorang occhio itu karena kerja keras."

"Bukan begitu, Annora. Tentu saja kamu hebat bisa menjadi salah satu anggota occhio. Tidak sembarang orang bisa menjalankan misi ini karena sangat berbahaya. Ya, menjadi occhio sama saja seperti seorang prajurit perang. Artinya siap mati."

"Baiklah, Soren. Tentu saja aku paham akan hal itu. Sekarang, jawab aku. Kamu sama saja dengan Dean, bukan? Suka sekali meremehkanku."

Tatapan mata indah Soren tertuju pada Annora. Lalu mendorong piring yang isinya telah tandas untuk agak menjauh.

"Apa gunanya tim?" Soren bertanya.

"Hmmm... Saling bekerja sama? Saling melindungi? Berdiskusi?"

"Ya, Archie tidak punya semua itu. Sudah tergambar, bukan? Bukan karena kau lemah, tapi karena ketidakpedulian Archie. Kita harus pandai memahami suasana dan teliti terhadap semuanya. Terutama ketika bersama Archie. Ia memiliki insting luar biasa. Tapi tidak bisa diandalkan dalam tim. Ketika ia mengetahui kau lengah dan ada strano yang hendak menyerang, ia tidak akan membantu. Kecuali kalau ia dalam keadaan tidak menyerang. Artinya, ia bukan hendak membantu. Tapi untuk membasmi strano itu." Soren menjelaskan.

"Kau pernah mengalaminya?"

"Pertanyaan macam apa itu. Sudah jelas, bukan!? luka di leherku tempo hari adalah serangan strano yang melintas di depan Archie. Gadis sialan itu malah diam saja dan membiarkan makhluk aneh itu menyerangku ketika aku sedang lengah."

"Tapi, kurasa itu bagus juga untuk meningkatkan kekuatan insting. Pantas saja kalian adalah tim paling hebat di kelas G."

Soren menepuk dahi. Gadis itu malah semakin bersemangat mendengar fakta tentang Archie yang egois itu.

Episodes
1 Prolog
2 Chapter 1 Occhio
3 Chapter 2 Kabut Hijau
4 Chapter 3 Archie
5 Chapter 4 Kelas A
6 Chapter 5 Shiroi dan Ginela
7 Chapter 6 History
8 Chapter 7 Occhio Elit?
9 Chapter 8 Teman
10 Chapter 9 Kabut Putih
11 Chapter 10 Aksi Kelas A
12 Chapter 11 Lais
13 Chapter 12 Sunniva
14 Chapter 13 Soren VS Dean
15 Chapter 14 Kabut Hitam
16 Chapter 15 Axial Tilt
17 Chapter 16 Ivory
18 Chapter 17 Floryn
19 Chapter 18 Soren
20 Chapter 19 Cora
21 Chapter 20 Dean
22 Chapter 21 Jejak
23 Chapter 22 Kama
24 Chapter 23 Dia Pahlawan
25 Chapter 24 Sky Caprio
26 Chapter 25 Praeses
27 Chapter 26 Gelang Tipis
28 Chapter 27 Si Anak Emas
29 Chapter 28 Pecundang
30 Chapter 29 Stagonidia
31 Chapter 30 Jalan Rahasia
32 Chapter 31 Informasi Gerimis
33 Chapter 32 Naif
34 Chapter 33 Gelap Mata
35 Chapter 34 Kekuatan Sebenarnya
36 Chapter 35 Ilusi
37 Chapter 36 Terpejam
38 Chapter 37 Lemah
39 Chapter 38 Mati Terhormat
40 Chaprter 39 Penggemar
41 Chapter 40 Bunga Anyelir
42 Chapter 41 Ahli Berpura-pura
43 Chapter 42 Alat
44 Chapter 43 Tanpamu
45 Chapter 44 Seafloor Conch
46 Chapter 45 Diri yang Lain
47 Chapter 46 Merah
48 Chapter 47 Niloufar
49 Chapter 48 Cinta Terakhir
50 Chapter 49 Jangka Waktu
51 Chapter 50 Kertas
52 Chapter 51 Astero
53 Chapter 52 Fall
54 Chapter 53 Stven
55 Chapter 54 Rencana
56 Chapter 55 Hemat
57 Chapter 56 Merrivale
58 Chapter 57 Aguna
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 1 Occhio
3
Chapter 2 Kabut Hijau
4
Chapter 3 Archie
5
Chapter 4 Kelas A
6
Chapter 5 Shiroi dan Ginela
7
Chapter 6 History
8
Chapter 7 Occhio Elit?
9
Chapter 8 Teman
10
Chapter 9 Kabut Putih
11
Chapter 10 Aksi Kelas A
12
Chapter 11 Lais
13
Chapter 12 Sunniva
14
Chapter 13 Soren VS Dean
15
Chapter 14 Kabut Hitam
16
Chapter 15 Axial Tilt
17
Chapter 16 Ivory
18
Chapter 17 Floryn
19
Chapter 18 Soren
20
Chapter 19 Cora
21
Chapter 20 Dean
22
Chapter 21 Jejak
23
Chapter 22 Kama
24
Chapter 23 Dia Pahlawan
25
Chapter 24 Sky Caprio
26
Chapter 25 Praeses
27
Chapter 26 Gelang Tipis
28
Chapter 27 Si Anak Emas
29
Chapter 28 Pecundang
30
Chapter 29 Stagonidia
31
Chapter 30 Jalan Rahasia
32
Chapter 31 Informasi Gerimis
33
Chapter 32 Naif
34
Chapter 33 Gelap Mata
35
Chapter 34 Kekuatan Sebenarnya
36
Chapter 35 Ilusi
37
Chapter 36 Terpejam
38
Chapter 37 Lemah
39
Chapter 38 Mati Terhormat
40
Chaprter 39 Penggemar
41
Chapter 40 Bunga Anyelir
42
Chapter 41 Ahli Berpura-pura
43
Chapter 42 Alat
44
Chapter 43 Tanpamu
45
Chapter 44 Seafloor Conch
46
Chapter 45 Diri yang Lain
47
Chapter 46 Merah
48
Chapter 47 Niloufar
49
Chapter 48 Cinta Terakhir
50
Chapter 49 Jangka Waktu
51
Chapter 50 Kertas
52
Chapter 51 Astero
53
Chapter 52 Fall
54
Chapter 53 Stven
55
Chapter 54 Rencana
56
Chapter 55 Hemat
57
Chapter 56 Merrivale
58
Chapter 57 Aguna

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!