Kekasih Impian, Kekasih Bukan Mantan
Episode 2
Edward Lim
"Aku sudah menunggu kalian..."
Lina Fara
"Aku kira kamu masih di kantor."
Mira Henna Pann
"Kami membeli coffee buat kamu..."
Edward Lim
"Aku bergegas menuju kemari karena Mira tidak mengangkat telponku."
Lina menoleh kepada Mira. Mira tersenyum
Mira Henna Pann
"Aku tidak tau kamu meneleponku..."
Mira memeluk Edward. Edward balas memeluknya.
Lina Fara
"Mereka benar-benar pasangan serasi..."
Mira dan Edward tersenyum. Mereka melepas pelukan. Edward memegang pinggang Mira. Mereka mengikuti Lina masuk ke dalam rumah.
Edward duduk di sofa, ditemani Mira disampingnya.
Lina Fara
"Kalian ngobrol dulu... Aku mau ganti pakaian..."
Lina meninggalkan Mira dan Edward berduaan. Lina cuma tersipu melihat tingkah kedua sahabatnya itu.
Lina Fara
Yang satu romantis, yang satu penuh cinta
Mira Henna Pann
"Lina, kami nunggu kamu diruang makan."
Lina keluar kamar menuju ruang makan. Edward terpesona, sedangkan Mira takjub dengan Lina. Mereka menatap Lina secara bersamaan.
Mira Henna Pann
"Temanku ini benar-benar cantik."
Edward Lim
"Pacarku juga cantik."
Edward menggoda Mira. Mira tersenyum.
Lina Fara
"Kalian bikin iri aja..."
Edward menyusun meja dengan teratur. Makanan di atur dan di saji secara cekatan.
Mira Henna Pann
"Untung aku tadi tidak makan."
Lina Fara
"Tapi kita tadi nyantap kue... hahaha..."
Mira Henna Pann
"Thanks..."
Mira tersenyum kepada Edward yang membantunya menarik kursi duduk.
Lina memperhatikan layar HP nya terdapat pesan WA.
Lina Fara
"Nomor tidak di kenal."
Mira Henna Pann
"Buka... coba lihat fotonya... "
Lina membuka WA. Ada dua chat masuk. Ia buka nomor itu.
Lina Fara
"Tidak ada fotonya."
Mira Henna Pann
"Save... pasti nanti terlihat fotonya."
Mira Henna Pann
"Apa isi chatnya?"
Mira mendekatkan tubuhnya kesamping tubuh Lina. Ia membaca chat yang ada di HP Lina.
Mira Henna Pann
"Pria yang ingin pedekate dengan Lina."
Edward Lim
"Wow, hebat kamu Lina... pacari aja langsung."
Lina memberikan mimik kesal pada Edward. Edward hanya tersenyum.
Lina Fara
"Mungkin dia hanya penasaran saja padaku."
Edward Lim
"Biarkan saja mereka penasaran..."
Mira Henna Pann
"Kamu coba aja bertemu dengannya..."
Lina menatap chat di layar HP nya. Ia kemudian membalas chat tersebut.
Lina Fara
"Aku kira dia..."
Mira Henna Pann
"Dia apa?"
Lina menatap layar HP nya lagi, dan membuka isi chat.
Lina Fara
"Dia mau mengajakku pergi ke pesta."
Mira Henna Pann
"Bagus, balas terima aja."
_____________________________
Sabtu malam. Jam 20.00. Lina mempersiapkan diri untuk pergi ke pesta. Mira yang berada disampingnya memberikan saran tentang penampilan Lina.
Lina Fara
"Bagaimana penampilanku?"
Mira Henna Pann
"Hmm... cantik... baju apapun tetap cantik."
Lina Fara
"Kamu benar tidak mau ikut?"
Lina bertanya lagi kepada?Mira.
Lina Fara
"Kamu beneran tidak mau pergi?"
Lina Fara
"Jack mengajak kamu juga."
Mira Henna Pann
"Aku pengen, tapi aku tidak ingin membuat Edward cemburu."
Mira Henna Pann
"Dia akan menjemput kamu kan?"
Bunyi mobil terdengar di halaman rumah Lina.
Mira Henna Pann
"Sepertinya udah datang..."
Lina dan Mira keluar menemui Jack di depan pintu. Saat membuka pintu. Lina dan Mira kaget.
Ferid datang dengan gagah. Setelan jas yang dikenakan membuatnya menawan, tampan, dan gagah.
Mira Henna Pann
"Bukankah...?"
Ferid Dann
"Aku yang menchat Lina."
Lina terpesona dan kagum.
Lina Fara
Deg... Deg... Sialan hatiku seperti ini....
Ferid menatap Lena begitu lama.
Mira tidak bisa menahan senyumannya sendiri. Melihat Lina tidak bisa bergerak.
Mira Henna Pann
OMG, ini sepertinya pertama kalinya Lina seperti ini....
Ferid Dann
"Kamu sudah siap?"
Lina mengikuti Ferid berjalan menuju mobilnya. Sebelum pergi, ia sempat melihat temannya tersenyum mencurigakan.
Lina masuk kedalam mobil setelah Ferid membukakan pintu mobil.
Lina melambaikan tangannya pada Mira. Mira membalas lambaian tangan Lina.
Mobil pun melaju menuju keluar halaman rumah.
Lina menatap wajah Ferid yang tampan.
Lina Fara
Sialan... mengapa aku gelisah?
Ferid Dann
"Apa yang kamu pikirkan?"
Comments