Kekasih Impian, Kekasih Bukan Mantan
Episode 4
Mobil sampai di halaman rumah Lina. Ia menatap Lina yang tertidur.
Ferid bicara dalam hatinya. Ia berusaha perlahan mencari kunci di dalam tas kecil milik Lina.
Ferid menggendong Lina keluar mobil menuju rumah Lina.
Mira Henna Pann
"Kalian sudah pulang?"
Ferid terkejut saat masuk kedalam rumah. Ia menemukan teman Lina di dalam rumah.
Ferid Dann
"Iya baru saja. Dimana kamarnya?"
Mira Henna Pann
"Disana..."
Mira menunjuk kamar Lina. Lalu ia menatap Ferid yang sedang menggendong Lina ke dalam kamar.
Beberapa menit kemudian Ferid keluar kamar.
Mira Henna Pann
"Kamu haus?"
Mira menawarkan minuman kepada Ferid.
Ferid Dann
"Aku kira tidak ada orang dirumah."
Mira menatap Ferid dengan curiga. Matanya menyipit.
Mira Henna Pann
"Hmmm... Apakah kamu ingin berduaan dengan Lina? Hehehe... Aku hanya cuma mampir."
Ferid Dann
"Kamu berpikir terlalu jauh."
Mira Henna Pann
"Aku bisa datang kapanpun mau."
Mira memperlihatkan kunci rumah Lina pada Ferid.
Paginya, Lina terbangun, matanya menatap cahaya matahari yang masuk ke dalam kamarnya.
Mira Henna Pann
"Apakah sudah bangun?"
Lina menoleh kearah suara. Mira tersenyum padanya. Dia mendekat dan duduk di kursi meja rias. Mira menatapnya dengan senyuman tanda tanya.
Mira Henna Pann
"Apa yang kamu lakukan di pesta malam tadi?"
Lina Fara
"Cuma menemui beberapa orang... dan makan."
Mira Henna Pann
"Apakah hanya itu?"
Lina mengangguk. Ia bingung dengan perkataan Lina.
Lina Fara
"Apakah ada hal lain?"
Mira Henna Pann
"Kamu lupa dia menggendongmu ke kamar?"
Lina berusaha mengingat. Tetapi ia benar-benar tidak ingat.
Mira Henna Pann
"Dia begitu kuattt memgendongmu..."
Mira menggoda Lina, dan membuat Lina penasaran apa yang terjadi pada dirinya.
Mira Henna Pann
"Kamu beneran tidak ingat?"
Lina Fara
"Aku benar-benar tidak ingat."
Mira Henna Pann
"Kalau begitu kamu harus mengingatnya... Ayo mandi, nanti kita terlambat pergi kerja."
------------------------------------------
Ferid memandang foto Lina di layar HP nya. Ia menerima foto itu dari seseorang.
Jack Rath
"Aku tak menyangka kamu sudah tersenyum di pagi hari..."
Ferid melihat Jack ada di depannya. Pria itu duduk di sofa tamu ruangannya.
Ferid Dann
"Sejak kapan kamu datang?"
Jack Rath
"Daritadi... Kamu terlalu sibuk dengan dirimu sendiri."
Ferid Dann
"Aku tidak menyadarinya."
Jack Rath
"Baiklah... kita bahas dulu tentang masalah proyek..."
Ferid Dann
"Ok, kita mulai..."
_____________________________
Beberapa hari kemudian...
Lina Fara
Apakah disini aku harus menemui klien?
Lina berjalan menuju ke tempat yang dijanjikan.
Lina Fara
Mengapa harus ada dia disini?
Mata Lina menoleh kembali ke atas.
Lina Fara
Aku memang tidak salah lihat. Itu benar-benar Ferid.
Ferid mengangkat tangannya.
Lina bergegas berjalan, ia pura-pura tidak melihat Ferid yang lagi memandangnya dari atas.
Lina Fara
"Aku tidak menyangka klien aku adalah kamu."
Ferid Dann
"Apakah aku harus bilang Wow?"
Lina Fara
"Tidak perlu..."
Tiba-tiba terdengar suara seseorang yang pernah di lihat Lina. Lina menoleh kearah suara.
Wadd Rick
"Seperti kamu tidak merasakan kehadiranku sejak tadi."
Lina Fara
Mengapa dia ada disini?
Batin Lina bergejolak emosi. Ia menatap Ferid disampingnya.
Lina Fara
"Kamu mengenalnya?"
Comments