Younger sister (I)
Aziel
*Membuka pintu rumah*
Celina
Selamat datang kakak~
Celina
Mau makan dulu? Mandi dulu? Atau mungkin A-K-U? ❤❤❤
Aziel
Ibu dan ayah dimana?
Celina
Seperti biasa~ Mereka ada di Luar kota untuk pekerjaan~
Aziel
Yang benar saja, Katanya mereka pulang tadi pagi... dan sekarang sudah kembali kerja lagi? Orang tua macam apa mereka... Kita bahkan sudah di tinggal kan selama 3 Tahun dan mereka kembali baru 4 Kali... dan aku sendiri tak pernah bertemu mereka saat mereka kembali.
Celina
Benar~ Tapi asalkan aku bisa bersama kakak~ Aku tak peduli, Karena aku mencintaimu kakak~
Aziel
Aku tak tau itu bercandaan atau keseriusan.
Celina
Aku tidak bercanda~ Baiklah, Kapan kakak akan menjadikan ku sebagai Wanita dewasa?
Celina
Adikmu ini siap kapan pun kakak mau~
Celina
Hmm~ Masa kakak ngak tau?
Celina
Katanya wibu memiliki keinginan untuk melepaskan keperjakaan mereka bersama adik perempuan mereka~
Celina
Jadi, aku siap kapan pun untuk kamu ambil keperawanan ku, Kakak~
Aziel
Itu Berlebihan! Dan walaupun aku Wibu, Aku tidak memiliki keinginan seperti itu!
Celina
Ehh? Padahal aku berharap.
Celina
Di saat kakak sudah Sma, Aku selalu menunggu kakak menyelinap ke kamar ku dan Melakukan hal tak senonoh kepada ku~
Aziel
Aku benar-benar khawatir dengan kepribadian mu... Kau tak takut akan di apa-apa kan oleh seseorang?
Celina
Tentu aku masalah akan hal itu.
Celina
Tapi kalau kakak, aku tak masalah.
Aziel
Ugh... Kita ini saudara kandung loh... Bercandaan mu selalu berlebihan seperti ini.
Celina
Apakah aku akan di santap setelah makan malam?
Celina
Kenapa kamu se frustasi itu?
Aziel
Karena lelucon kotor mu.
Celina
Ihh~ Baiklah~ Aku akan berhenti untuk sekarang~
Celina
Mari kita makan, Aku sudah menyiapkan makan malam.
Celina
Ingin kuberi pelayanan celemek bugil?
Aziel
Kumohon berhenti... Kita sedang makan....
Aziel
(Adik ku sendiri bisa menyadari keberadaan ku walaupun aku menggunakan Perban ini... sungguh? Apakah aku tak terlihat seperti yang di katakan oleh Luciel?)
Aziel
(Tidak, sudah pasti aku tak terlihat... Mengabaikan seseorang juga memiliki tingkatan... tak mungkin semua orang bisa tidak menyadari ku)
Aziel
(Itu sudah pasti bahwa aku memiliki kekuatan itu, Tapi kenapa Celina bisa melihat ku?)
Celina
Ya, kakak ku tersayang?
Aziel
Kau menbuat ku geli, jadi hentikan.
Celina
Ada apa, Kakak handa yang paling tampan sedunia?
Celina
Baiklah, Baiklah, Ada apa kakak?
Aziel
Bagaimana sekolah mu?
Celina
Seperti biasa, Lancar tak ada yang baru.
Celina
Tumben kakak bertanya tentang kehidupan sekolah ku.
Aziel
Tidak apa, aku hanya ingin saja.
Celina
Apakah kakak merindukan ku?
Celina
Ihh~ Padahal hanya sebatas tak bertemu selama sekolah saja, kakak sudah merindukan ku.
Celina
cocwet banghet Dweh, Kyakyak~ Emmuachh!
Celina
Aku juga punya hati!
Celina
Syukurlah, Kakak sekarang lebih baikan.
Celina
Kakak terlihat resah dan kebingungan tadi saat pulang, dan sekarang aku senang karena kakak telah baikan.
Aziel
(Aku... Merasa resah? Seperti nya itu benar... Aku menjadi seperti itu karena masalah tadi...)
Aziel
(Dan dia memikirkan perasaan ku dengan cara membuat ku lupa masalah ku?...)
Aziel
(Dia sangat baik, bahkan bertingkah konyol seperti itu...)
Celina
Mau menyantap ku sebagai hidangan penutup?
Aziel
Aku tarik kembali pikiran ku...
Aziel
Kau hanya adik perempuan mesum yang mengincar kesucian ku!
Aziel
Kenapa kau malah mengakui itu!
Aziel
(Aku sangat lelah...)
Aziel
Baiklah... Aku sudah selesai makan... jadi... Aku pergi mandi dulu...
Celina
Ingin mandi dengan ku?
Celina
Baiklah... Aku tak akan menggangu.
Celina
Nikmati waktu mu, Kakak~
Aziel
*Berjalan dengan lesu ke kamar mandi*
Celina
*Menatap kepergian Aziel dengan tatapan gelap*
Celina
(Aroma Wangi kakak berbeda dari biasanya, Aroma Manis yang menyengat seperti ini... Aroma wanita?)
Celina
(Aku penasaran, Gadis mana yang mendekati kakak~)
Aziel
Kenapa aku merinding seperti ini???
Aziel
*Melepaskan pakaian dan membasuh tubuh dengan air*
Aziel
*Berendam Ke Bak mandi air hangat*
Aziel
*Melihat perban di tangan ku*
Aziel
Baiklah... Sepertinya sekarang aku bisa melepas ini...
Aziel
*Melepaskan perban di tangan ku*
Di tangan Aziel, terdapat bekas luka bakar.
Aziel
Aku masih ragu untuk memperlihatkan luka ini...
Aziel
Aku jadi tak mood lagi karena ini...
Aziel
*Menggunakan kembali Perban itu*
Aziel
(Walaupun ini bekas luka lama, tetap saja Luka ini memberikan trauma kepada ku akan kejadian itu...)
Aziel
*Beranjak dari Bak mandi*
Celina
*Mengendus Bau seragam Aziel*
Celina
Sudah kuduga, aroma nya berbeda.
Aziel
Apa yang kau lakukan.
Celina
Ah? Kakak? Aku hanya...
*Melihat seragam di tangan ku*
Celina
Tidak! Ini tidak seperti yang terlihat! Aku tidak mencium aroma tubuh mu dari seragam ini atau apalah, Hmph!
Celina
Bagaimana akting tsundere ku?
Aziel
Kumohon... Aku sekarang jadi merasa tak aman...
Celina
Tenang saja kakak, Aku akan melindungi kakak kalau kakak merasa tak aman~
Aziel
Justru kau lah yang membuat ku takut.
Aziel
*Berjalan keluar kamar mandi*
Celina
Kakak mandi menggunakan perban itu lagi?
Celina
Aku tak akan berkomentar banyak, Jadi tak masalah.
Celina
Selamat malam, Kakak.
Aziel
Selamat malam... Celina.
Aziel
*Berganti ke baju kasual dan berbaring di kasur*
Aziel
Sungguh hari yang melelahkan...
Aziel
Aku bertemu mahluk halus, Mengetahui fakta bahwa teman sekelas ku adalah perempuan... Dan mengetahui fakta bahwa aku memiliki kekuatan mistis...
Aziel
(Sebenarnya ini masalah simpel... seharusnya aku bisa melepaskan perban ini dan memilih untuk menggunakan Sarung tangan atau apapun itu...)
Aziel
Aku tak tau kenapa...
Aziel
Seakan-akan, Benda ini melekat kepada ku...
Aziel
Apakah karena benda ini merupakan Reinheit?
Aziel
Aku akan menanyakan tentang hal ini besok kepada Luciel.
Aziel
Dan untuk sekarang... Mari tidur...
Comments