CH 6 : Lembah Hantu

Pagi hari

Sebuah sungai besar mengalir deras di perbatasan Kota Luojin. Ini adalah Sungai Sumbersewu, sungai terpanjang di Prefektur Nanjing, yang berkelok-kelok sejauh ribuan mil.

Long Tian mengenakan pakaian biru, melakukan perjalanan ke utara sepanjang tepian Sungai Sumbersewu. 

Saat dia berjalan, dia merasakan perubahan energi spiritual di sekitarnya. Dia mengamati bentang alam, serta fenomena langit dan bumi. 

Ini adalah pengetahuan dasar Feng Shui melalui angin dan air.

Meskipun Long Tian saat ini belum memiliki kultivasi, dia masih memiliki pengalaman dan pandangan kehidupan masa lalunya. 

Jadi, saat dia berjalan melewati gunung dan sungai sambil merasakan perubahan alam dengan cermat, dia bisa melihat jalur distribusi energi spiritual terpusat.

Dia berjalan lebih dari sepuluh mil di sepanjang sungai. Akhirnya, dia berhenti di tempatnya berdiri, ada sedikit kepuasan yang terlihat di tatapannya.

Di hadapannya berdiri hamparan pegunungan yang sangat luas, puncak-puncaknya padat dan diselimuti kabut. 

Pegunungan Seribu Bukit. 

Wilayahnya membentang sejauh delapan ratus mil di sepanjang tepian Sungai Sumbersewu.

"Jika aku melangkah lebih jauh, aku akan memasuki wilayah 'Lembah Hantu' , tempat penduduk Kota Luojin gemetar setiap kali mereka membicarakannya…" Long Tian berdiri dengan tangan di belakang punggung dan menatap ke kejauhan. 

Lembah Hantu dipandang sebagai wilayah yang misterius dan penuh bahaya selama bertahun-tahun. 

Rumornya dahulu kala, tempat ini pernah menjadi lokasi pertempuran brutal. Energi yin yang jahat begitu pekat sehingga tampaknya, penampakan-penampakan ganas muncul dari sekitar hutannya secara rutin.

Sebagian besar cerita mistis yang beredar di seluruh Kota Luojin melibatkan Lembah Hantu.

Setelah beberapa saat, Long Tian mengalihkan pandangannya dan menghela nafas, "Sayang sekali aku masih belum memiliki kultivasi sedikitpun. Jika tidak, aku bisa masuk dan melihat-lihat kedalamnya, kemudian menangkap beberapa hantu ganas untuk membantuku mencari obat-obatan spiritual di pegunungan ini."

Dunia ini memang punya hantu! 

Di Sembilan Prefektur Wild Orion, "Kaisar Hantu Barat" adalah hantu paling misterius yang pernah ada. Dia memulai sebagai hantu biasa yang lahir di medan perang, kemudian dia menjadi legenda di kalangan kultivator hantu. 

"Meskipun energi spiritual di sini masih sedikit, pada levelku saat ini, jumlahnya sudah cukup banyak." Pada akhirnya, Long Tian memutuskan untuk berkultivasi di sini.

Ini adalah hutan arbei yang berdekatan dengan Sungai Sumbersewu.

Angin bertiup, membawa aliran energi spiritual di udara yang terasa menyenangkan dan menenangkan. 

Haaah~

Long Tian menghirup dan menghembuskan udara keruh dalam waktu lama. Pikiran dan tubuhnya berangsur-angsur menjadi jernih, seperti bulan purnama di langit biru.

Kemudian, dia secara bertahap mengambil posisi berdiri dan mulai berlatih Teknik Penyerapan Bintang dan Semesta.

Ini benar-benar berbeda dengan berkultivasi di kediaman Keluarga Xue… Hanya beberapa detik kemudian, Long Tian menyadari bahwa dalam jarak seratus meter di sekelilingnya, gumpalan demi gumpalan energi spiritual mengalir ke arahnya tanpa henti dan menyatu ke dalam tubuhnya.

Darah dan energinya melunak, namun terasa padat dan bersemangat, membuat dia merasakan vitalitas yang melimpah. 

Long Tian mengesampingkan pikirannya yang tersebar dan membenamkan diri dalam kultivasi, melupakan dunia sepenuhnya.

Tak lama kemudian, matahari sudah tinggi di langit.

Hari sudah siang.

Long Tian telah berkultivasi selama tujuh jam penuh!

Krak!

Tiba-tiba, suara tajam keluar dari tulang dan tendon Long Tian, seolah-olah dia sedang memahat penghalang dalam fisiknya. Darah dan qi mengalir kedalam dirinya seperti sungai yang bergelombang.

Pada saat ini, Long Tian sepenuhnya memahami esensi Teknik Penyerapan Bintang dan Semesta.

Ini juga menandai masuknya dia ke tahap awal Ranah Penempaan Tubuh!

Ini adalah ranah pertama dari Martial Dao, awal dari kultivasi, fondasi menuju Dao Agung.

Sekarang, satu tahun setelah kehilangan segalanya, Long Tian telah mendapatkan kembali kultivasinya!

Dentang!

Senandung pedang bergema di lautan kesadaran Long Tian, seolah mengungkapkan kegembiraan. 

Pedang Jantung Kosmos!

"Apakah kamu bahagia untukku…?" Ekspresi Long Tian sedikit berubah. 

Di kehidupan masa lalunya, Pedang Jantung Kosmos telah menemaninya sejak pertama kali dia mulai berkultivasi.

Tetapi bahkan hingga saat ini, dia tidak dapat melihat kedalaman kekuatan macam apa yang menyegel pedang tersebut, meskipun dia telah mencoba memahami rahasianya berulang kali.

Ada sembilan Rantai Dewa yang membelenggu pedang tersebut, dan masing-masingnya dikelilingi oleh Segel Dao yang rumit dan misterius.

Meskipun dia tidak mengetahuinya, Feng Zun sangat menyadari bahwa gurunya sangat mencintai pedang tersebut. Long Shangdi bisa mengesampingkan ketenaran, atau kekayaan besar yang dia miliki sepanjang hidupnya. Namun, satu-satunya hal yang tidak bisa dia serahkan adalah Pedang Jantung Kosmos!

Karena alasan ini juga, Feng Zun melakukan segala cara agar pedang tersebut bisa kembali pada gurunya. Lagipula, dia yakin bahwa dengan adanya pedang ini, itu akan cukup untuk menemani gurunya hingga ia mencapai Dao Agung.

Tak lama kemudian, Long Tian menggelengkan kepalanya, menenangkan hati, dan memeriksa perubahan di tubuhnya. "Berkultivasi dan menyerap energi spiritual disini, ternyata benar-benar memiliki perbedaan besar."

Setelah membangkitkan kembali ingatannya, dia menghabiskan lima hari berkultivasi dengan pahit di kediaman Keluarga Xue. Namun berkultivasi disini selama tujuh jam, masih jauh lebih baik dibandingkan lima hari berkultivasi di kediamannya.

"Jika aku terus berkultivasi di sini, aku hanya membutuhkan waktu tiga hari untuk mencapai puncak tahap 'Penempaan Tubuh'." 

Begitu pemikiran ini terlintas di benaknya, Long Tian menggelengkan kepalanya. "Jika yang harus kulakukan hanyalah meningkatkan basis kultivasi, itu semudah membalikkan telapak tanganku. Tapi aku bereinkarnasi demi berkultivasi lagi, untuk mengejar dao yang akan melampaui kehidupan masa laluku!

"Dengan setiap langkah yang aku ambil, aku harus memastikan bahwa fondasi kultivasi milikku kokoh dan stabil."

Long Tian memperingatkan dirinya sendiri, "Apapun yang kulakukan, aku tidak boleh gegabah."

Penempaan Tubuh adalah ranah pertama dari Martial Dao.

Ini adalah bidang yang paling mendasar, sekaligus yang paling penting. Fondasi yang dia dirikan disini, akan memengaruhi keseluruhan jalannya di masa depan.

"Sayangnya, aku tidak memiliki uang satu sen pun. Jika aku punya cukup uang, aku bisa membeli obat-obatan herbal. Kemudian, setelah seharian berkultivasi, aku bisa berendam di pemandian obat dan memurnikan inti sari tanaman herbal. Itu akan menempa dan meningkatkan fisikku lebih jauh lagi.

"Ke depannya, aku harus mencari peluang untuk mendapatkan sedikit uang…"

Saat Long Tian sedang memikirkan masa depan kultivasinya, dia mendengar suara batuk yang hebat terbawa angin. 

Long Tian menoleh ke arah Tebing Hantu dan melihat dua sosok di kejauhan berjalan ke arahnya, itu adalah seorang lelaki tua berjubah abu-abu, dan seorang gadis berpakaian merah. 

Langkah lelaki tua berjubah abu-abu itu lemah, dan wajahnya yang keriput tampak pucat. Saat dia berjalan, dia terus terbatuk-batuk begitu keras hingga dia kesulitan bernapas.

Gadis bergaun merah berjalan di sisinya, wajahnya yang berseri-seri penuh kekhawatiran. 

Pakaian merahnya berkibar, ada sabuk giok yang melingkari pinggangnya. Dia tinggi dan ramping, dengan sosok yang mempesona.

Yang lebih luar biasa lagi, dia memiliki aura kebangsawanan yang tidak biasa dan sangat berbeda. Baik lelaki tua maupun gadis yang ada disisinya, jelas sudah lama terbiasa dengan pangkat dan kekuasaan.

Long Tian melirik mereka, lalu membuang muka. Namun, saat dia hendak pergi, dia berhenti, lalu berbalik untuk melihat ke arah lelaki tua itu sekali lagi. 

Dia langsung menemukan sesuatu, dan terlepas dari dirinya sendiri, sedikit kebingungan muncul di matanya. 

Baik lelaki tua maupun gadis itu sudah lama memperhatikan keberadaan Long Tian. Pada awalnya, tak satu pun dari mereka yang peduli.

Tapi ketika Long Tian berbalik untuk memeriksa kembali lelaki tua disampingnya, gadis itu hanya bisa mengerutkan kening. Ekspresi suram muncul di wajah cantiknya. "Sekali lihat, aku tahu dia tidak baik!"

Wajah cantiknya memudar, dan dia menatap Long Tian.

Long Tian tercengang. Gadis ini ternyata baperan!

"Zilin, jangan kasar. Tidak peduli betapa khawatirnya kamu tentang luka kakek, kamu tidak boleh melampiaskan amarahmu pada orang yang tidak bersalah." Suara lelaki tua berjubah abu-abu itu lembut dan ramah. "Saat kamu menjalankan setiap urusan, taklukkan dirimu dan jagalah kesopanan. Jika tidak pantas, jangan katakan itu. Hanya dengan begitu jiwamu bisa tetap tenang, dan hanya dengan begitu kamu bisa terhindar dari jebakan iblis hati."

Gadis yang dipanggilnya Zilin meringis. "Kakek, lukamu sangat parah, tapi kamu masih menceramahi ku? Bagaimana mungkin aku berminat untuk mendengarkan?"

Orang tua itu tidak bisa menahan tawa. Kemudian, dia menoleh ke arah Long Tian dan menangkupkan tinjunya sebentar. "Teman mudaku, jika kami telah menyinggung perasaanmu, aku dengan rendah hati meminta maaf."

Saat dia berbicara, dia tiba-tiba mengalami batuk hebat lagi. Pembuluh darah bahkan menonjol di dahinya, dia sangat tersiksa seolah-olah ingin memotong paru-parunya. 

"Kakek, kamu tidak boleh bicara lagi!" Wajah cantik Zilin terlihat panik dan penuh kekhawatiran.

Dia dengan hati-hati meraih lengan kakeknya dan membantunya berdiri. "Saat kita kembali ke kota, aku akan mencari dokter terbaik untuk mengobati lukamu."

Saat itulah Long Tian menyela, "Dengan luka seperti itu, dokter manapun tidak akan bisa menyelamatkan kakekmu. Jika menunda pengobatannya lebih lama lagi, kakekmu pasti akan berakhir dalam waktu tiga hari."

Zilin sangat marah, matanya melotot, dan dia meraung kesal, "Apakah kau mendoakan kakekku mati?"

Namun, sang kakek hanya meringis. "Zilin, dia benar. Lukaku memang tidak bisa diobati."

"Itu…." Seolah-olah dia tersambar petir. Zilin tenggelam dalam keputusasaan, dan suaranya bergetar, "Kakek, tidak mungkin aku membiarkan apapun terjadi padamu! Aku akan membawamu kembali secepat mungkin!"

"Jangan panik," kata lelaki tua itu sambil tersenyum. "Langit menentukan nasib kita. Aku menghabiskan hidupku di medan perang, dan aku tidak pernah takut lagi akan kematian."

Kemudian, pandangan lelaki tua itu kembali tertuju pada Long Tian, dan dia bertanya dengan sedikit kebingungan, "Teman mudaku, bolehkah aku bertanya bagaimana kamu bisa mengetahui tingkat luka dari orang tua ini?"

Kesan Long Tian terhadapnya cukup baik, jadi dia tidak menyembunyikan apa pun. "Semburat merah di antara alis, kulit pucat namun tidak berdarah. Racun Yin telah menyerang paru-paru Anda. Gabungkan itu dengan aura kematian yang masih tersisa, dan jika aku tidak salah, Anda pernah bertemu dengan 'Pasukan Mayat Yin' di Lembah Hantu." 

Penatua berjubah panjang itu tampak terkejut. "Kamu memiliki penglihatan yang bagus!"

Zilin mau tidak mau ikut menimpali, "Ada yang tidak beres! Kakek, bukankah kamu mengatakan bahwa di Prefektur Nanjing maupun Prefektur Teratai Salju, sangat sedikit orang yang tahu bahwa Lembah Hantu Pegunungan Seribu Bukit dapat melahirkan Pasukan Mayat Yin?"

Dia benar, itulah mengapa kakeknya sangat terkejut.

Jangankan Kota Luojin, di seluruh Prefektur Teratai Salju maupun Prefektur Nanjing, tidak ada satupun yang mengetahui rahasia ini.

Namun sekarang, pemuda itu langsung mengetahuinya hanya dengan sekali melihat!

Long Tian berkata datar, "Memahaminya tidaklah sulit. Aku bahkan dapat mengatakan dengan pasti, bahwa kalian datang ke sini untuk memetik Rumput Yin dan Bunga Yang."

Mata Zilin melebar, dan dia bertanya tanpa berpikir, "Bagaimana kau bisa tahu itu?" 

Ekspresi tetua berjubah panjang itu juga berubah, membuat gelombang keheranan mau tak mau muncul di dalam hatinya.

Seorang pemuda yang dia temui secara kebetulan, hanya dengan melihatnya, telah mengetahui tentang lukanya dan tujuan perjalanannya kesini.

Bukankah itu terlalu menakutkan!?

"Bagaimana aku mengetahui hal itu?" Long Tian menggelengkan kepalanya sambil menyeringai tipis. "Gadis kecil, jangan bilang kamu tidak tahu bahwa dimana pun lokasi munculnya Pasukan Mayat Yin, pasti akan tumbuh Rumput Yin? Ini adalah obat spiritual untuk penyakit yin ekstrim. Dan tentu saja kamu juga tahu, bahwa Yin tidak bisa tanpa adanya Yang, dan Yang tidak bisa tumbuh tanpa Yin. Di mana pun Rumput Yin tumbuh, Bunga Yang pasti akan mengikuti."

Di Sembilan Prefektur Wild Orion, hal semacam ini sudah menjadi rahasia umum!

Namun terlihat jelas bahwa Zilin terlalu terkejut bahkan untuk bisa berkata-kata.

Bahkan ekspresi tetua berjubah abu-abu itu dipenuhi dengan keterkejutan yang tak bisa disembunyikan.

Di mata mereka, pemuda tinggi dan tegak di hadapan mereka ini telah menimbulkan kesan yang benar-benar baru, ada sesuatu yang tidak dapat dipahami tentang dirinya.

Terpopuler

Comments

🍁ꪶꫝFAIZ 𝓐𝔂⃝❥❣️

🍁ꪶꫝFAIZ 𝓐𝔂⃝❥❣️

Long Tian harus berpetualang untuk mendapatkan keberuntungannya

2024-05-31

0

ison carlos

ison carlos

tambah asiiik.. lanjut thor.

2024-05-27

0

Jimmy Avolution

Jimmy Avolution

ayo

2024-05-15

0

lihat semua
Episodes
1 CH 1 : Prolog
2 CH 2 : Xue Weiling
3 CH 3 : Xue Lingyin
4 CH 4 : Panik
5 CH 5 : Berkultivasi
6 CH 6 : Lembah Hantu
7 CH 7 : Qiu Tianxiao
8 CH 8 : Puncak Penempaan Tubuh
9 CH 9 : Restoran Awan Abadi
10 CH 10 Tamu Tak Di Undang
11 CH 11 : Tindakan Long Tian
12 CH 12 : Yuan Tinghe
13 CH 13 : Bukan Masalah
14 CH 14 : Masalah
15 CH 15 : Kepala Keluarga Qin
16 CH 16 : Situasi Berbalik
17 CH 17 : Akhir Konflik
18 CH 18 : Latihan
19 CH 19 : Berkah
20 CH 20 : Hari Perjamuan
21 CH 21 : Kedatangan Qin Chuyong
22 CH 22 : Lao Hutian
23 CH 23 : Kedatangan Raja Kota
24 CH 24 : Panggilan
25 CH 25 : Identitas Long Tian
26 CH 26 : Ketulusan
27 CH 27 : Hadiah Untuk Weiling
28 CH 28 : Menerima Hadiah
29 CH 29 : Rencana Keluarga Lao
30 CH 30 : Tugas Baru
31 CH 31 : Tekad Qin Huang
32 CH 32 : Keterampilan Medis
33 CH 33 : Menuju Lokakarya
34 CH 34 : Ling Yun
35 CH 35 : Menundukkan Kepala
36 CH 36 : Pembuat Onar
37 CH 37 : Brutal
38 CH 38 : Tindakan Mengejutkan
39 CH 39 : Memberi Petunjuk
40 CH 40 : Ying Zhi dan Huo Wang
41 CH 41 : Menjelang Kompetisi
42 CH 42 : Rencana Selanjutnya
43 CH 43 : Rencana Lao Chuyun
44 CH 44 : Pembukaan
45 CH 45 : Qin Huang Vs Xue Yuan
46 CH 46 : Siapa Master Long?
47 CH 47 : Memberikan Petunjuk
48 CH 48 : Hasil Akhir
49 CH 49 : Feng Yuqing
50 CH 50 : Gesekan
51 CH 51 : Lembah Hantu
52 CH 52 : Kedatangan Tamu
53 CH 53 : Turun Tangan
54 CH 54 : Satu Serangan
55 CH 55 : Pahit
56 CH 56 : Apel Api dan Vena Yin
57 CH 57 : Jamuan
58 CH 58 : Kebodohan Xue Yuan
59 CH 59 : Perubahan Sikap
60 CH 60 : Mimpi Buruk
61 CH 61 : Identitasnya Terungkap
62 CH 62 : Tidak Terduga
63 CH 63 : Pencerahan
64 CH 64 : Murid Gu Tianling
65 CH 65 : Tamu VVIP
66 CH 66 : Fengtian
67 CH 67 : Yang Mulia Ketujuh
68 CH 68 : Kekuatan Grandmaster (Revisi)
69 CH 69 : Turun Tangan
70 CH 70 : Gelisah
71 CH 71 : Pangeran Han Fengtian
72 CH 72 : Tiba
73 CH 74 : Geng Luwak Hitam (Revisi)
74 CH 74 : Cahaya Dalam Kegelapan
75 CH 75 : Restoran Senja
76 CH 76 : Kecemburuan
77 CH 77 : Membunuh
78 CH 78 : Kemunculan Pangeran Ketujuh
79 CH 79 : Penyelesaian
80 CH 80 : Serenity Village
81 CH 81 : Tetua Cuan Hao
82 CH 82 : Memberi Pelajaran
83 CH 83 : Ekspresi Cuan Hao
84 CH 84 : Permintaan Maaf
85 CH 85 Menempa Pedang
86 CH 86 : Putra Gubernur Nanjing
87 CH 87 : Pedang Baru
88 CH 88 : Rencana Gubernur Wei Qinluan
89 CH 89 : Sedikit Pencerahan
90 CH 90 : Variabel Tak Terduga
91 CH 91 : Terkejut
92 CH 92 : Terlambat Satu Langkah
93 CH 93 : Intervensi Han Lizi
94 CH 94 : Menunggu Badai
95 CH 95 : Garis Batas
96 CH 96 : Kepala Keluarga Zen
97 CH 97 : Long Tian Tiba
98 CH 98 : Vs Yu Zhong
99 CH 99 : Vs Yu Zhong 2
100 CH 100 : Deklarasi Mengejutkan
101 CH 101 : Kematian Wei Qinluan
102 CH 102 : Akhir Badai
103 CH 103 : Kompensasi
104 CH 104 : Mengunjungi Xue Weiling
105 CH 105 : Villa Pungseon
106 CH 106 : Kedatangan Feng Yuqing
107 CH 107 : Cha Ying
108 CH 108 : Kunjungan Xue Weiling
109 CH 109 : Kunjungan Cha Ying
110 CH 110 : Kematian Paman Jiang
Episodes

Updated 110 Episodes

1
CH 1 : Prolog
2
CH 2 : Xue Weiling
3
CH 3 : Xue Lingyin
4
CH 4 : Panik
5
CH 5 : Berkultivasi
6
CH 6 : Lembah Hantu
7
CH 7 : Qiu Tianxiao
8
CH 8 : Puncak Penempaan Tubuh
9
CH 9 : Restoran Awan Abadi
10
CH 10 Tamu Tak Di Undang
11
CH 11 : Tindakan Long Tian
12
CH 12 : Yuan Tinghe
13
CH 13 : Bukan Masalah
14
CH 14 : Masalah
15
CH 15 : Kepala Keluarga Qin
16
CH 16 : Situasi Berbalik
17
CH 17 : Akhir Konflik
18
CH 18 : Latihan
19
CH 19 : Berkah
20
CH 20 : Hari Perjamuan
21
CH 21 : Kedatangan Qin Chuyong
22
CH 22 : Lao Hutian
23
CH 23 : Kedatangan Raja Kota
24
CH 24 : Panggilan
25
CH 25 : Identitas Long Tian
26
CH 26 : Ketulusan
27
CH 27 : Hadiah Untuk Weiling
28
CH 28 : Menerima Hadiah
29
CH 29 : Rencana Keluarga Lao
30
CH 30 : Tugas Baru
31
CH 31 : Tekad Qin Huang
32
CH 32 : Keterampilan Medis
33
CH 33 : Menuju Lokakarya
34
CH 34 : Ling Yun
35
CH 35 : Menundukkan Kepala
36
CH 36 : Pembuat Onar
37
CH 37 : Brutal
38
CH 38 : Tindakan Mengejutkan
39
CH 39 : Memberi Petunjuk
40
CH 40 : Ying Zhi dan Huo Wang
41
CH 41 : Menjelang Kompetisi
42
CH 42 : Rencana Selanjutnya
43
CH 43 : Rencana Lao Chuyun
44
CH 44 : Pembukaan
45
CH 45 : Qin Huang Vs Xue Yuan
46
CH 46 : Siapa Master Long?
47
CH 47 : Memberikan Petunjuk
48
CH 48 : Hasil Akhir
49
CH 49 : Feng Yuqing
50
CH 50 : Gesekan
51
CH 51 : Lembah Hantu
52
CH 52 : Kedatangan Tamu
53
CH 53 : Turun Tangan
54
CH 54 : Satu Serangan
55
CH 55 : Pahit
56
CH 56 : Apel Api dan Vena Yin
57
CH 57 : Jamuan
58
CH 58 : Kebodohan Xue Yuan
59
CH 59 : Perubahan Sikap
60
CH 60 : Mimpi Buruk
61
CH 61 : Identitasnya Terungkap
62
CH 62 : Tidak Terduga
63
CH 63 : Pencerahan
64
CH 64 : Murid Gu Tianling
65
CH 65 : Tamu VVIP
66
CH 66 : Fengtian
67
CH 67 : Yang Mulia Ketujuh
68
CH 68 : Kekuatan Grandmaster (Revisi)
69
CH 69 : Turun Tangan
70
CH 70 : Gelisah
71
CH 71 : Pangeran Han Fengtian
72
CH 72 : Tiba
73
CH 74 : Geng Luwak Hitam (Revisi)
74
CH 74 : Cahaya Dalam Kegelapan
75
CH 75 : Restoran Senja
76
CH 76 : Kecemburuan
77
CH 77 : Membunuh
78
CH 78 : Kemunculan Pangeran Ketujuh
79
CH 79 : Penyelesaian
80
CH 80 : Serenity Village
81
CH 81 : Tetua Cuan Hao
82
CH 82 : Memberi Pelajaran
83
CH 83 : Ekspresi Cuan Hao
84
CH 84 : Permintaan Maaf
85
CH 85 Menempa Pedang
86
CH 86 : Putra Gubernur Nanjing
87
CH 87 : Pedang Baru
88
CH 88 : Rencana Gubernur Wei Qinluan
89
CH 89 : Sedikit Pencerahan
90
CH 90 : Variabel Tak Terduga
91
CH 91 : Terkejut
92
CH 92 : Terlambat Satu Langkah
93
CH 93 : Intervensi Han Lizi
94
CH 94 : Menunggu Badai
95
CH 95 : Garis Batas
96
CH 96 : Kepala Keluarga Zen
97
CH 97 : Long Tian Tiba
98
CH 98 : Vs Yu Zhong
99
CH 99 : Vs Yu Zhong 2
100
CH 100 : Deklarasi Mengejutkan
101
CH 101 : Kematian Wei Qinluan
102
CH 102 : Akhir Badai
103
CH 103 : Kompensasi
104
CH 104 : Mengunjungi Xue Weiling
105
CH 105 : Villa Pungseon
106
CH 106 : Kedatangan Feng Yuqing
107
CH 107 : Cha Ying
108
CH 108 : Kunjungan Xue Weiling
109
CH 109 : Kunjungan Cha Ying
110
CH 110 : Kematian Paman Jiang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!