Masih di hari yang sama namun di tempat yang berbeda. Seorang wanita paruh baya yang masih terlihat begitu cantik itu tengah mondar mandir tidak jelas di sana.
Begitu sangat ketara bahwa sore ini seorang Dokter yang biasa di sapa Mommy Alea itu sangat cemas. Bahkan Wanita berusia empat puluh lima tahun itu sampai mengabaikan sang suami yang baru pulang kerja.
"Kenapa? Kok kayak khawatir gitu.."Suara itu membuat Wanita cantik berhijab tersebut menoleh ke arah sumber suara. Dimana disana sang suami tengah duduk di sofa sembari membuka jas kerjanya.
"Mas, Kamu kapan pulang?" Tanya Mommy Alea mendekat. Wanita itu langsung meraih tangan suaminya dan seperti biasa Mommy Alea mencium tangan Daddy Al sebagai tanda baktinya sebagai istri.
"Mas udah pulang dari tadi, Cuma kamu aja yang tidak sadar.."Kata pria itu. Mommy Alea menarik nafas, Wanita itu menatap sang suami yang dimana langsung di mengerti oleh Pria paruh baya yang masih sangat tampan dan gagah serta bugar tersebut.
"Nalendra belum pulang?" Wanita itu menggeleng.
"Aku udah hubungi Lendra berulang kali mas.. Tapi gak di angkat. Katanya hari ini dia pulang, Jadi aku nyuruh Rizal buat jemput di bandara. Tapi sampai sekarang Rizal gak pulang, Gak ada kabar juga .."Mommy Alea memijit pelipisnya. Sungguh Wanita itu sangat khawatir, Kemungkinan putranya pulang ke apartemen tapi rasa rindunya terhadap Nalendra sudah tidak terbendung lagi.
Justru itu Mommy Alea meminta Supir pribadinya Rizal, Menjemput sang putra Agar Nalendra pulang ke rumahnya.
"Mas.. coba kamu telfon deh.. Siapa tau di angkat.."Tak ingin membuat sang istri semakin sedih. Daddy Al pun langsung menuruti keinginan wanita yang selalu pria itu cintai.
"Gak di angkat sayang.. Udahlah.. Nanti juga Nalendra bakalan hubungi kita kok.."Ucap pria itu seraya mengusap pundak sang istri.
"Assalamualaikum...
"Waalaikum salam...",Mommy Alea beranjak saat sang keponakannya Datang.
"Sore Uncle..Sore Mommy..
"Brian...
Mommy..Brian laper.."Mommy Alea mengangguk tersenyum,,Wanita itu berjalan beriringan menuju ke dapur bersama ke keponakannya yang seumuran dengan putranya itu.
Layaknya di rumah sendiri, Brian duduk di ruang makan dengan di layani oleh Tantenya yang biasa pria itu panggil Mommy.
Daddy Al dan Mommy Alea pun tidak mempermasalahkan Sama sekali. Sepasang suami dan istri itu selalu menganggap para ponakannya seperti anak kandung sendiri. Pintu rumah besar bak istana itu di buka 24 jam untuk para keluarganya.
Mommy Alea ikut duduk dan menatap Brian yang sangat lahap disana. Hingga sadar ketika di perhatikan, Brian bertanya ada apa?
"Nalendra katanya pulang hari ini,,Tapi Mommy hubungi dari tadi ponselnya tidak di angkat..."Brian meraih gelas dan menegak air putih itu hingga menyisakan setengah.
"Emang udah selesai pemotretannya Mom.."Mommy Alea mengangguk lesu.
"Tenang.. Kan ada Brian, Ntar malem deh.. Brian ampiri..Bria suruh pulang ya.. "Ucap pria yang memiliki profesi sama seperti Sepupunya itu. Brian juga tersenyum manis membuat Mommy Alea gemas juga.
"Ya udah.. Beneran loh ya..
"Lagian kenapa sih Mom.. Orang Enda udah gede bukan bocah lagi.."Kata Brian kepada tantenya itu. Ya, Heran saja Maminya tidak seperti itu kalau Dirinya tidak pulang...
"Mungkin di mata orang dan di mata kalian Nalendra itu udah gede.. Udah dewasa.. Tapi tidak untuk Mommy.. Bagi Mommy anak-anak Mommy tetap kecil termasuk Nalendra..."Brian mengerjab pelan. Sungguh Mommy dan Maminya sangat jauh berbeda.
"Yaudah, Mommy mau ke kamar dulu ya.. Jangan lupa nanti mampir ke apartemen. Kalo putra Mommy beneran ada disana atau gak ada, kamu tetep hubungi Mommy ya..
"Iya Mommy..."Mommy Alea pun beranjak dan pergi meninggalkan putra tunggal dari pasangan Tuan Leonard Sean Abraham Dan Nyonya Irene Anastasya itu. Brian menatap kepergian Sang tante hingga punggung wanita itu tidak terlihat lagi.
"Kayaknya gue salah tempat deh pas di kandungan.. Harusnya gue yang lahir dari rahim Mommy.. bukan Nalendra... "Gumam pria itu seakan kurang bersyukur. Dimana Brian mengingat kelakuan maminya yang terkadang di luar kendali dan suka ngomel-ngomel tidak jelas. Bahkan saat dirinya pulang malam Maminya selalu mengatakan biarin aja toh bukan anak kecil lagi..
.
.
.
Jika di rumah utama Nalendra di khawatirkan oleh sang Mommy tercinta. Orang yang sedang di khawatirkan tengah santai-santai saja. Benar apa kata Daddy Al, Bahwa putranya pasti pulang ke apartemen pribadinya.
Semenjak kehilangan Kirana untuk selama-lamanya. Nalendra sudah sangat jarang berada di rumah melainkan lebih suka tinggal di apartemen. Bagi pria itu Di apartemen lebih nyaman dan tidak mengganggu pikiran.
"Sssst.. Aw.."Ringis Nalendra tatkala pria itu tengah mengobati luka bekas cakaran di tangan dan di lengan akibat para penggemarnya yang tiba-tiba menyerbu tadi bandara. Ia kira hari ini dirinya akan aman karena Nalendra sampai di bandara tidak terlalu siang. Justru itu ia menolak jasa bodyguard yang hendak Daddy dan Opanya kirim untuk menjaganya.
Tapi masih beruntunglah, Ketika ia mengejar gadis itu belum ada penggemar yang mendekat. Jika tidak, Mungkin Sekarang beritanya sudah viral kemana-mana.
Ting...
Nalendra meraih benda pipih miliknya yang sejak tadi terletak di atas meja. Pria itu menghela nafas, Begitu banyak pesan serta panggilan dari kedua orang tuanya. Tapi Nalendra mengabaikan semua itu, Yang menjadi fokusnya saat ini adalah Sebuah pesan dari Rizal, Supir pribadi rumah utama.
" Saya sudah tau alamat gadis itu Tuan.. Dia tinggal di sebuah kost-an X...
Nalendra terdiam membaca pesan tersebut. Entah mengapa tiba-tiba ia langsung mengingat gadis yang mengaku bernama Ayra tersebut.
"Tidak mungkin orang mati bisa hidup lagi kan?" Batin Nalendra menatap nanar foto Kirana yang menjadi Wallpaper di ponsel mahalnya. Mata pria itu mulai berkaca-kaca mengingat tragedi itu.
Dimana ia menyaksikan sendiri sebuah Insiden yang langsung menewaskan sang kekasih. Kirana tiada sehari setelah gadis itu ikut merayakan kejutan ulang tahun untuknya.
Nalendra yang ketika itu punya tugas pemotretan membuat janji dengan Sang kekasih hati. Keduanya sempat ingin makan siang berdua di salah satu Cafe dikota itu.
"Beby...!!!
Nalendra tersenyum menatap Gadis cantik berambut panjang yang baru turun dari taksi itu. Entah ada apa, Tapi yang pasti Kirana turun di seberang jalan mengharuskan gadis itu menyebrang terlebih dahulu.
Begitu santai Kirana berjalan sambil melambaikan tangan kepada Nalendra hari itu. Hingga sebuah mobil berwarna hitam tiba-tiba menghantam tubuh tersebut.
Braaak...
Tubuh Kirana terpental sampai di beberapa meter membuat gadis yang penuh dengan keceriaan itu langsung tewas tanpa meninggalkan pesan apapun..
Ting tong..
Suara bel di pintu utama mengagetkan Nalendra yang sedang melamun disana..
Ting..tong..
Ting..tong..
Ting..ting...
Ting tong..
Mendengar dari cara memencet bel saja Nalendra sudah tau siapa yang datang. Dengan sebal pria itu bangkit dan berjalan ke arah pintu.
Ceklek..
"Hay...
"Kau!!
.
.
.
TBC
..... Yuk Kenalan juga sama mas Brian.. Sepupu Nalendra yang rada"....🙈
👇 Brian Sean Abraham 👇
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Maria Ulfa
Brian yang ngasih boneka monyet ya waktu Nalendra kecil
2025-04-15
0
Ciebungsu Bungadesa Ygtrsendir
lah yg jadi Brian malah ayang nya aku😁😁😁
2025-04-08
0
ꌦꄲꄲꋊꋊ꒤ꋊꋊꋬ
kookie😍
2024-07-08
0