Ayah mengajaknya sarapan bersama kita . Ia juga berfikir bahwa setidaknya kita harus bersikap baik pada Arsenio karena dia baru pindah kesini
Viora mengambil roti panggang di atas meja dan berlalu pergi
Viora Wijaya
Aku berangkat dulu-
Ibu Viora
Sarapan, dulu Viora! Tidak sopan meninggalkan sarapan! Apalagi ada Arsenio begitu!
Viora Wijaya
Ibu.....
Ayah Viora berdehem ketika melihat istrinya melotot pada putrinya
Ayah Viora
Kau tahu, Viora, ibumu ada benarnya . Sekarang kau duduk mari kita sarapan
Viora duduk dengan suara keras di samping Arsenio
Arsenio Andhara
Maaf, Viora . Tapi aku juga tidak tahu dimana alamat sekolah kita
Gadis itu hanya menjawab dengan suara gigitan pada biscuit di hadapannya
_______________________________
Break
_______________________________
Arsenio Andhara
Kenapa kau berdiam begitu, Viora? Apa aku berbuat salah?
Viora Wijaya
Tidak sama sekali
Arsenio Andhara
Aku....... kau marah karena aku banyak merepotkan mu, ya?
Viora Wijaya
Tidak, kok . Aku marah karena tadi pagi dilarang ibuku untuk berangkat duluan saja
Viora menoleh cepat ke arah Arsenio
Viora Wijaya
Dengar, Arsenio. Aku memang tidak percaya soal hantu , tapi aku tidak marah padamu karena soal itu,oke? Aku hanya kesal karena sikap ibuku ,kok
Arsenio Andhara
Ta-
Arsenio berhenti melangkah ketika ia melihat Viora berhenti melangkah di hadapannya
Kenzie Pratama
Brayen , jangan menangis terus. jangan buat mama susah, oke?
Lisa Pratama
Kenzie, jangan berlama-lama . Kau harus berangkat
Kenzie Pratama
Kau tidak apa-apa, Lisa? Sudah beberapa minggu kau tidak tidur dengan benar . Jika kau tidak kuat , telpon ibuku saja
Lisa Pratama
Aku baik-baik saja . Berangkatlah
Lisa: wanita cantik berambut gelap panjang itu mencium pria di hadapannya
Lisa Pratama
Hati-hati
Kenzie nama pria itu , melambaikan tangan pada istrinya dan berjalan pergi. Ia menatap Viora sekilas ketika gadis itu lewat di hadapannya
Kenzie Pratama
Viora
Viora Wijaya
Kak Kenzie! Hai
Kenzie Pratama
Hallo , Viora
Kenzie melihat Arsenio
Kenzie Pratama
Siapa bocah ini?
Viora hendak menjawab ketika Arsenio menjawab Kenzie kesal
Arsenio Andhara
Arsenio Andhara. Aku baru pindah ke rumah di sebelah sana. Maaf saja tapi aku ini buka bo-oww!
Viora mencubit lengan Arsenio keras-keras
Viora Wijaya
Maafkan dia, kak Kenzie. Dia memang begitu . Arsenio, dia ini Kenzie Pratama , guru lesku ketika SMP . Sopanlah sedikit padanya!
Kenzie Pratama
.....tidak apa-apa . Sepertinya bocah ini menyukaimu
Arsenio Andhara
Hey!
Viora Wijaya
kakak! Tidak seperti itu,kok! Kami kan baru berkenalan! Umm.....Kaka mau berangkat kerja?
Kenzie Pratama
Hai,err, Viora
Kenzie nampak ragu sesaat
Kenzie Pratama
Maukah kau menolong istriku , menjaga Brayen? Beberapa hari ini ia tidak bisa tidur dengan benar karena menjaga Brayen
Kenzie Pratama
Brayen terus menangis beberapa Minggu ini . Untungnya karena rumah kami agak jauh dari tetangga jadi tidak ada tetangga yang komplain , tapi tetap saja Lisa jadi kena akibatnya
Viora Wijaya
Memangnya Brayen kenapa,kakak?
Kenzie Pratama
Entahlah , mungkin ia sedang tumbuh gigi. Dan akhir-akhir ini aku mengkhawatirkan keadaan Lisa
Kenzie Pratama
Ia mengaku sering mendengar suara misterius dan seorang wanita di kamar Brayen
Kenzie Pratama
Mungkin karena kelelahan . Ah ,aku jalan duluan, Viora dan.....emm Arsenio bocil
Viora Wijaya
Bocil?
Viora menarik bahu Arsenio agar cowok itu tidak lari mengejar Kenzie
Arsenio Andhara
Viora,dia itu siapa,sih? Kenapa dia tidak sopan sekali padaku? dan aku tidak suka sifatnya!
Arsenio Andhara
Berani-beraninya dia menggodamu , padahal dia sudah berkeluarga!
Viora Wijaya
Dia tidak menggodaku , bodoh!
Arsenio Andhara
Jadi kau menyukai nya?
Raut wajah Viora berubah sedih
Viora Wijaya
Bukan urusanmu
Viora berjalan meninggalkan Arsenio dan berjalan menuju Lisa
Viora Wijaya
Kak, Lisa
Lisa Pratama
Oh, Viora
Lisa Pratama
Mau berangkat sekolah, ya? Yang di sampingmu itu siapa?
Viora Wijaya
Dia ini warga baru disini dan akan bersekolah di tempat yang sama denganku
Arsenio Andhara
Arsenio Andhara,senang berkenalan denganmu, Lisa
Viora Wijaya
Yang sopan sedikit! Maafkan dia kak Lisa
Lisa tertawa
Lisa Pratama
Tidak apa-apa,kok . Dia lucu sekali. kalau aku seumuran dengan kalian , mungkin aku langsung menyukaimu, Arsenio
Arsenio Andhara
Wah, benarkah? Kalau begitu sayang sekali kak Lisa lebih tua daripada kami! Tapi wajah kak Lisa terlihat seperti baru seusia kami
Viora menggembung kan pipinya tidak senang
Viora Wijaya
Kakak nampak pucat, apa kakak sudah tidur dengan pulas beberapa hari ini?
Lisa Pratama
Aku berterimakasih, kepada Viora. Mungkin aku membutuhkan nya
Lisa Pratama
Aku masuk kedalam ya , Viora. Sepertinya Brayen butuh sarapan
Arsenio Andhara
Bukan sarapan , tapi karena anaknya melihat seorang wanita di balkon
Comments