Lembayung senja memancarkan warna jingganya dengan sangat indah,di sertai cahaya temaram yang mulai malu.
Dari bukit bernama Puncak Tombak,seorang pemuda matang 27 tahun berdiri gagah di samping seorang wanita 19 tahun yang sedang mengandung,duduk tenang bagai sebuah patung di atas kursi roda yang terbuat dari kayu,tanpa dapat menikmati indahnya saat-saat jingga itu menghampar di langit barat.
"Yu En,itu adalah namamu bukan?" kata Qiu Lan membuka suara,setelah ia diam untuk waktu lama sejak keduanya datang ke bukit Puncak Tombak.
Sementara yang di ajak berbicara tetap saja diam."Maafkan aku karena telah lancang mengambil cincin ruang yang kamu kenakan tanpa izin! Tetapi kau juga harus memaklumi itu,karena kau tentu tahu jika aku ini adalah seorang perampok,hehee!"selorohnya melontarkan candaan,berharap reaksi dari Yu En.
Namun sayangnya tidak ada reaksi apapun dari Yu En,dan itu membuat Qiu Lan sedikit kecewa.
Lalu untuk melenyapkan kebosanan, Qiu Lan mengambil sikap duduk di samping Yu En,sementara matanya menatap kecantikan itu,yang menurutnya tiada tara.
Visual Yu En sungguh membius. Lihatlah sebuah senyuman cerah yang terbit di wajah Qiu Lan kala menatap wajah Yu En! Namun ketika pandangan mata tegas itu merayap pada kaki kiri si pemilik kecantikan ini,Qiu Lan sama sekali tidak dapat membantu,selain meremat tangan penuh amarah,dan kemudian ia kembali teringat dengan semua catatan yang Yu En tulis.
Melalui cincin ruang milik Yu En. Qiu Lan akhirnya mengetahui apa yang terjadi pada nasib Yu En hingga berakhir di buang ke dasar jurang. Dan dari dalam cincin ruang itu,Qiu Lan setidaknya menemukan puluhan lembar kertas berisi tulisan tangan Yu En yang menceritakan tentang dirinya. Dengan penasaran,Qiu Lan membaca semuanya lembar demi lembar hingga di akhir dirinya dapat memberi kesimpulan.
"Dunia ini kadang memang begitu kejam untuk gadis seperti mu Yu En! Kau terlepas dari kekangan iblis berwajah malaikat,namun kau harus kembali jatuh di tangan perampok seperti ku. Aisshhh,,,mungkin akan lebih baik jika kau berakhir di tangan pedagang bakpao." celotehnya mencoba menghibur sekali lagi,tapi tetap saja tidak ada reaksi dari Yu En.
"Aku masih bingung bagaimana harus memperlakukan mu? Aku tidak terbiasa berbuat baik,karena itu akan membuat ku nampak seperti orang bodoh,dan terutama karena aku tidak tahu cara melakukan nya. Apa kau percaya itu?"
"Haihh,,, sudahlah! Percuma saja berbicara dengan patung bernyawa.Namun walau bagaimanapun,ku harap kamu tetap bertahan dan bernafas! Karena kamu adalah satu-satunya manusia yang mau mendengarkan apapun perkataanku tanpa membantah.Jadi tetap lah hidup untuk mendengarkan ku!" tandasnya.Lalu tidak lama ia menyudahi waktu bersama Yu En dan membawanya kembali ke kediaman utama.
Berkata sampai disini,kediaman utama yang di maksud adalah tempat tinggal bagi kedua orang tua Qiu Lan,yaitu Qiu Qiu dan Shu Mei.
Dan orang harus tahu bahwa sosok yang merawat Yu En atas permintaan Qiu Lan selama ini adalah Shu Mei,sebab baik Shu Mei maupun Qiu Qiu,mereka tak dapat menolak permintaan putra semata wayang nya itu,lagi pula Yu En adalah gadis pendiam! Dan memanglah pendiam,dan YU En sudah di kenal sebagai patung bernyawa oleh semua orang di markas Harimau.
Sampai di kediaman,kini giliran Qiu Qiu yang mengajak Qiu Lan berbincang."Kau apakan Yu En di atas bukit puncak tombak sana!" tanya Qiu Qiu menyelidik dengan pandangan penuh curiga.
Sementara Qiu Lan menyeringai,menampilkan raut wajah jahat yang di buat buat. "Tidak ada.Aku hanya sedikit meremas dadanya saja dan mencumbunya sebentar.Kenapa? Apakah ayah akan langsung menikahkan ku dengan Yu En?"
"Cih,,jangan harap! Kau tidak akan layak bersanding dengan gadis pendiam seperti Yu En,bocah sialan! Kau hanya pantas dengan wanita dari rumah bordil di luar sana yang tanpa perlu dan harus kau urus setiap harinya!" cibir sang ayah dengan suara lantang,membalas omong kosong Qiu Lan.
Namun dari ucapan Qiu Qiu,sepertinya ia tidak menyadari jika justru Yu En lah yang harus di katakan sebagai orang yang paling merepotkan.Sebab siapapun bisa membayangkan bagaimana susahnya mengurusi sekaligus merawat patung bernyawa?Dan heran saja jika seorang Qiu Qiu yang memiliki watak sangat keras,justru mengizinkan Yu En masuk menjadi bagian dari keluarga Qiu.
"Hehee,,, ayah tak perlu mengingatkan ku,karena itu adalah kesenangan ku!"
"Aisshh,,, setidaknya kau harus memiliki satu dari wanita manapun untuk meneruskan keturunanmu,anak sialan! Apa kau lupa bahwa seorang perampok bisa mati kapan saja?" Qiu Qiu sedikit mendesak dan mengingatkan Qiu Lan.
"Itu aku tau,tapi sementara ini dan untuk 100 tahun berikutnya,aku tidak memiliki cita-cita untuk mati! Jadi ayah tak perlu khawatir soal itu!"jelas Qiu Lan,lalu berbalik badan melangkah pergi meninggalkan sang ayah.
Qiu Qiu tidak menganggap lancang sikap putranya tersebut,sebab memang seperti itulah semua orang kampung Harimau bersikap,terlihat acuh dan tak perduli namun memiliki solidaritas sangat tinggi.Sikap seperti itu juga yang membawa nama kelompok Harimau ini menjadi besar dan di takuti hingga sekarang.
*****
Kota Harum,Sekte Tirai Langit.
Sejak perkataan tentang cincin ruang milik Yu En yang di pakai oleh seorang perampok terucap dari mulut Zhu Yin,itu membuat perasaan Tuan Yu tidak pernah tenang dalam beberapa hari ini.Dirinya yang masih berharap akan kehidupan putrinya, lantas mengambil inisiatif untuk meminta bantuan pada salah satu kerabatnya yang merupakan seorang tetua di sekte Tirai Langit.
"Saudara Mao,setidaknya tugaskan beberapa murid untuk menyelidiki hal ini,yakinlah aku tidak sedang menyeret mu pada kubangan lumpur.Sebagai ayah Yu En,aku hanya ingin sebuah informasi yang pasti!" Tuan Yu mencoba membujuk kerabatnya.
"Haihhh,,, baiklah saudara Bao! Aku akan mengirim beberapa murid pelataran dalam untuk misi ini dan aku anggap misi ini adalah misi rahasia,sebab tugas ini tidak melalu kesepakatan pihak sekte."
Mendengar itu,senyuman Tun Yu mengembang dan beberapa kali mengucapkan terima kasih pada Yu Mao karena usahanya datang menemui seorang kerabatnya ini tidaklah sia-sia.
"Saudara Mao,untuk tugas kali ini apapun hasilnya aku akan memberikan kompensasi dan kau jangan pernah berfikir untuk menolak seperti sebelumnya!" jelas Tuan Yu tegas,sementara Yu Mao menggelengkan kepala tak membalas.
"Tunggulah kabar selanjutnya, dan tolong sampaikan salamku pada saudari Yin!" pinta Yu Mao dan mengakhiri pertemuannya dengan Yu Bao yang kini sedikit lega karena menurutnya kali ini ia sangat yakin akan mendapat sedikit kabar tentang putrinya yang hilang tanpa jejak.
Namun tanpa di ketahui oleh keduanya,Patriak Zhao Luang ternyata menguping pembicaraan mereka dari jarak jauh.Dimana hal yang terjadi saat ini hampir sama persis dengan apa yang terjadi pada awal dari sebuah malapetaka bagi seorang Yu En.
Ketika itu Tuan Yu datang berkunjung ke Sekte Tirai Langit untuk menemui Yu Mao dengan membawa serta Yu En,dan dari jauh patriak Zhao Luang yang tanpa sengaja lewat,terbius oleh paras Yu En yang memiliki kecantikan luar biasa.
Saat itu,Patriak Zhao Luang benar-benar di buat terlena oleh gadis muda yang bernama Yu En ini dan tidak dapat melupakannya sejak saat itu. Dan sampai puncaknya,Zhao Luang bertindak nekad dengan menculik Yu En demi memuaskan hasratnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
4wied
patriaknya sangean
2025-04-07
0
Zoelf 212 🛡⚡🔱
hmm
2024-05-22
1
Ayahnya Putra Fajar
bapaknya ternyata qiu qiu
2024-04-04
1