Arisya ketakutan, badannya mulai bergetar, matanya juga mulai panas.
Ia bingung, tidak tau harus berbuat apa.
Arisya Raveena
Ma-maaf ...
Dengan terbata Arisya bersuara.
Pak Cahyo dan Bu Dianna menghampiri Risya
Bu Dianna
Kenapa ini?
Dengan tergesa-gesa Bu Dianna bertanya.
Akseleo Ariestya
Anda bertanya?
Akseleo Ariestya
Dengan semua ini harusnya Anda sudah paham dong, dengan apa yang sudah kariawan anda perbuat?
Pak Cahyo
Maaf, sepertinya Risya tidak sengaja, bisa kita bicarakan dengan kepala dingin?
Pa Cahyo bersikap tenang, tidak mau membuat keributan berkepanjangan dengan Aidan.
Akseleo Ariestya
Hmh, oke.
Pak Cahyo
Mari.
Pak Cahyo menuntun Aidan untuk ikut dengannya.
Keributan mulai reda, walau masih segelintir orang yang masih berbisik-bisik.
Pak Cahyo
Sebenernya apa yang terjadi.
Akseleo Ariestya
Kariawan anda ini! Berjalan tidak dengan mata, sampai akhirnya ia menabrak saya dan ini yang terjadi!
Pak Cahyo
Berarti ini sebuah ketidaksengajaan bukan?
Akseleo Ariestya
Bukan dong, jelas-jelas ini sebuah kesalahan, seharusnya dia ini tidak melamun!
Akseleo menatap Risya dengan tajam.
Tidak terima diperlakukan seperti itu Risya angkat bicara setelah sekian lama diam.
Arisya Raveena
Enggak Bu, Risya enggak melamun, beneran. Waktu udah selesai ambil Crema enggak ada sama sekali orang didepan Risya!
Akseleo Ariestya
Melamun sambil berjalan buka. Berarti kamu buta!
Akseleo Ariestya
Saya tidak mau tahu, kamu harus mengganti semua yang sudah kamu lakukan pada semua barang saya!
Arisya Raveena
Tapi—
Bu Dianna
Risya, Maaf kami sungguh minta maaf atas kesalahan kariawan saya, apa barang anda benar-benar rusak?
Akseleo memperlihatkan barang-barang nya yang sebenarnya tidak apa-apa, karena barang-barang semalah itu hanya terkena cream sup sesaat bisa rusak.
Bu Dianna
Barang-barang mu tidak pa-pa, kamu ingin memeras kami?
Bu Dianna
Memang dasar tidak punya malu, untuk apa kamu memakai barang-barang branded kalo tingkat kamu aja seperti ini.
Bu Dianna
Tidak usah berbelit-belit, masalah ini sudah selesai!
Bu Dianna berbicara dengan tegas, terlihat muka Akseleo yang nampak kalah dan kaget.
Bu Dianna
Udah yuk!
Bu Dianna memimpin untuk Risya dan Pa Cahyo untuk keluar dari ruangan itu.
Bu Dianna dan Pak Cahyo keluar duluan, saat Risya ingin keluar dari ruangan tangannya tertarik kebelakang, mulut nya pun dibekap.
Akseleo Ariestya
Ini kartu nama gue, telpon gue setelah Lo keluar dari kerjaan Lo sekarang, kalo dalam waktu tiga bulan Lo enggak keluar, liat apa yang gue bakal lakuin?!
Akseleo memberikan secarik kertas pada Risya dan berbisik ditelinganya.
Comments