"SIAPA KAMU KENAPA KAMU MEMBUNUH HEWAN HEWAN ITU?!" kata fell marah dengan nada membentak
alexander Damian
Memegang pundak fel "sayang tenanglah" kata Damian menenangkan
orang asing
"aku hanya mencari kekuatan disekitar disini" menyeringai "dan sepertinya kalian memiliki kekuatan yang kucari" kata orang asing tersebut
Mefelin Lius
"sialan" mundur sedikit
orang asing
Orang asing tersebut mengeluarkan sabit dan mulai menyerang mereka "RASAKAN INI" sabit tersebut hampir mengenai fel untung saja Damian sadar dan lansung menarik fel menjauh
orang asing
"sialan, aku tidak akan membunuh kalian kok~" kata orang asing tersebut berusaha menyerang kembali tetapi kali ini orang asing tersebut melemparkan sabitnya dan hampir mengenai fel untung saja fel sadar dan akhirnya menggunakan kekuatan airnya dan akhirnya sabit tersebut berhasil dilemparkan ke arah lain.
Mefelin Lius
Fel menyeka keringat "apa yang dimaui dia?!" kata fel berhati hati
alexander Damian
"kita harus menyerangnya" kata Damian berbisik
Mereka berdua mengangguk dan akhirnya mereka bertempur
orang asing
"Rasakan ini bodoh" mulai menggunakan sabit kembali dan melemparkan sabit tersebut kearah fell tetapi dengan cepat fell menggunakan kekuatan airnya dan menyemprot orang asing tersebut dengan air
orang asing
"siall bajuku basah" saat pria tersebut sibuk dengan pakaiannya tiba tiba
kira kira kek gini sabit yang digunakan orang asing tersebut
Oke lanjut
alexander Damian
"Rasakan ini" Damian menggunakan kekuatan apinya dan mulai membakar baju orang asing tersebut
orang asing
terkejut "TUNGGU APA YANG KALIAN LAKUKAN" cepat cepat melepas jubah
Mefelin Lius
"RASAKAN INI" fel menyerang orang asing tersebut lagi dengan kekuatan airnya
orang asing
"arghhhh" terjatuh
alexander Damian
Damian mendekat mengambil jubah tersebut melihat muka pria tersebut "siapa dia?"
Mefelin Lius
Fel menatap pria tersebut "aku tidak tau tapi sepertinya dia berbahaya"
alexander Damian
"ayo kita bawa kesungai" kata Damian menggendong pria tersebut
Mefelin Lius
fel mengangguk
Mereka berdua pun kesungai
Disisi Marco dan eugine
Mereka sudah tiba dipohon kehidupan
Eugine Antonio
eugine menatap pohon tersebut "sudah mati pohonnya" kata eugine
Marco Lius
Marco menganalisis
Tiba tiba terdengar suara disemak semak sekitar dan ternyata
Comments