Lexsa celingukan. Matanya menatap setiap penjuru restoran miliknya yang hari ini sangat ramai. Namun dia tetap tidak menemukan apa yang dicarinya.
Alexandra Vallerine
[mendekati Revan]
Alexandra Vallerine
Rev, anak gue mana?
Revanno Fernando
[menggeleng]
Nggak tau. Tadi gue lihat dia main sama Dizza.
Mungkin didalam
Alexandra Vallerine
[manggut-manggut]
Alexandra Vallerine
[duduk di samping Revan]
Mata coklat Lexsa meneliti seisi restoran. Pelanggannya kebanyakan berpasangan. Restoran milik Lexsa ini memang bernuansa romantis. Tidak heran jika hanya 1 atau 2 orang yang datang dalam keadaan jones alias jomblo ngenes.
Revanno Fernando
Sa, gue boleh nanya nggak
Alexandra Vallerine
[menoleh]
Alexandra Vallerine
[Sebelah alis terangkat]
Nanya apa?
Revan merogoh sakunya dan mengeluarkan selembar foto. Lexsa terbelalak lebar melihat foto itu. Matanya menatap Revan yang masih mengulas senyuman tipis. Lexsa menghela nafas. Dia menatap foto itu dan tersenyum simpul.
Revanno Fernando
Kemarin waktu lo mindahin barang bekas ke gudang. Foto itu jatuh
Alexandra Vallerine
Apa yang lo pikirin waktu ngeliat foto ini?
Revanno Fernando
[menghela napas]
Revanno Fernando
Dia mempunyai wajah yang mirip Jackson terutama mata bulatnya
Revanno Fernando
*Bergumam
Alexandra Vallerine
Lo benar. Dia memang ayah kandung Jackson
Revanno Fernando
*Kaget
Alexandra Vallerine
*tersenyum tipis
Gue yakin lo pengen tau. Gue bakal cerita asal lo bisa jaga rahasia ini?
Revanno Fernando
Gue nggak maksa, Sa
Alexandra Vallerine
Dia pria yang dijodohin sama kakak angkat gue. Tapi gue dengan bodohnya mencintai calon kakak ipar gue
Alexandra Vallerine
Sampai akhirnya gue frustasi saat mereka bertunangan, gue dengan gilanya merayu dia dan nyerahin mahkota gue dengan suka rela
Alexandra Vallerine
Lo bayangin seberapa gilanya gue waktu itu. Sampai akhirnya gue berjanji nggak akan menganggunya lagi.
Alexandra Vallerine
Sebulan kemudian gue hamil, gue nggak minta tanggung jawab ataupun memberi taunya. Gue kabur dari rumah yang bagi gue seperti neraka itu
Alexandra Vallerine
Lo tau kenapa gue nyuruh dia ngeluarin didalam?
Revanno Fernando
[menggeleng]
Alexandra Vallerine
Karena gue pengen punya sesuatu yang berharga dari dia. Setidaknya gue punya Jackson biarpun nggak bisa bersama dia. Jackson malaikat kecil gue
Revanno Fernando
Lalu? Sekarang dia bagaimana?
Alexandra Vallerine
Mungkin udah bahagia sama kakak angkat gue. Loe.tau Rev? Gue anak yang nggak pernah di inginkan orang tua gue
[tersenyum miris]
Revanno Fernando
[mengusap punggung Lexsa]
Alexandra Vallerine
Dari kecil gue nggak pernah mendapat kasih sayang.mereka. Dari kecil cuma Kak Kiran yang menjadi.prioritas mereka
Alexandra Vallerine
Bahkan gue merasa kalo yang anak pungut mereka itu gue. Lo tau Rev? Saat gue minta diceritain dongeng waktu mau tidur
Alexandra Vallerine
Nyokab gue bahkan nggak pernah mau. Saat Kak Kiran memintanditemani, dengan senang hati nyokab gue menuruti. Apa gue salah, Rev?
Revanno Fernando
Nggak, Sa. Sudah nggak usah dilanjutin kalo itu membuka luka lama lo
Alexandra Vallerine
[menggeleng]
Nggak Rev, sampai akhirnya kemarin nyokab gue berkata menyesal udah ngelahirin gue
Revanno Fernando
Kemarin?
Alexandra Vallerine
lya. Waktu ditaman bermain gue ketemu mereka dan dia. Gue bahkan berpura-pura nggak mengenal mereka.
Alexandra Vallerine
Beruntung Bunda datang tepat waktu, jadi
mereka mungkin nggak bakalan percaya kalo itu gue
Revanno Fernando
Dia? Namanya siapa?
Alexandra Vallerine
Arkan. Arkana Keenandra
Revanno Fernando
*mata membulat
Alexandra Vallerine
*menatap heran
Kenapa lo? Kesurupan?"
Revanno Fernando
Lexsa
Alexandra Vallerine
What?
Revanno Fernando
Meja nomer 15
Andra melirik kemeja yang dimaksud Revan. Hanya sekilas sebelum kembali memandang Revan yang menatapnya panik. Lexsa menggeleng.
Alexandra Vallerine
Itu nyokab gue, Katrina. Bokap gue, Charlie, kakak
kandung gue yang cowok, Lintar, kakak angkat gue
Kirana dan Arkan
Revan memeluk Andra tiba-tiba. Andra tersentak kaget. Perlahan tapi pasti air matanya mengalir deras. Lexsa menyembunyikan wajahnya pada lekukan leher Revan.
Alexandra Vallerine
Sakit, Rev
Revanno Fernando
Sstt tenang, Sa. Kami disini sayang sama kamu. Lupakan masa lalu.!
Alexandra Vallerine
Kenapa? 6 tahun waktu yang lama bukan? Tapi
kenapa perasaan gue nggak bisa berubah?
Revan terdiam. Dia hanya mengusap punggung Andra lembut. Membiarkan sahabatnya itu menumpahkan semua kesedihannya.
Cukup lama Andra menangis. Setelah tenang dia melepas pelukannya. Revan tergelak geli membuat Andra menjitak kepala cowok itu.
Revanno Fernando
Sakit b***
Alexandra Vallerine
Siapa suruh ngetawain. Btw, thanks ya, lo emang sahabat gue paling kayak Upin
Revanno Fernando
Bengek lo!
Alexandra Vallerine
*tertawa
Lexsa menuju kamar mandi dan membasuh wajahnya. Dia menatap wajahnya dari pantulan cermin. Andra mengedikan bahunya cuek saat melihat matanya yang sedikit merah. Lexsa keluar dari kamar mandi dan mencari keberadaan Jackson
Comments