Family? 'Jaemin-Jeno Ft Jisung'
Family? 3
tanya seorang anak laki-laki yang duduk disamping bangku Andy
tapi itu justru membuat teman temannya tertawa keras dan mengejeknya
"Andy, apa benar laki-laki itu ibumu?"
tanya teman Andy yang biasa bermain dengan Andy
Andy diam, dan dengan polosnya bertanya
Andy
memangnya kenapa jika ibuku laki-laki?
dan ucapan polos itu kembali membuat semua anak anak tertawa
"Andy, maafkan aku, tapi ibu itu perempuan, bukan laki-laki"
"dia tidak mungkin ibumu"
apa benar ia tak memiliki ibu?
Andy menunduk memainkan jarinya
Andy
tapi dia seperti ibuku
Andy
ibu itu yang merawat kita kan?
Andy
walaupun ibuku laki-laki
Andy
jadi kalian jangan banyak bicara
Andy
ibuku lebih baik dari ibu kalian!!
tegas Andy sebelum akhirnya berlari keluar dari kelas
panggilnya langsung berhambur memeluk Jeosy yang dengan sigap memeluknya balik
Andy
Jeo.. mereka mengataiku lagi
cicit Andy didalam pelukan Jeosy
ia meletakkan bukunya diatas tas Julio
tepat setelah bel masuk dan miss pengajar masuk kedalam kelas, Jeosy menggendong Andy dan membawanya masuk kedalam kelas
salam Jeosy yang memiliki tinggi yang melebihi para miss pengajar disekolahan itu
dua miss yang melihat kedatangan Jeosy pun langsung menatap bingung
Jeosy
dimana tempat duduk Andy?
begitupun para orang tua yang mengintip keadaan kelas dari jendela
tunjuk Andy dengan suara merengek kecil di gendongan Jeosy
(Jeosy gendongnya kayak cowok kalo gendong anaknya gitu loh, kel gak ada beban, disangga satu tangan)
dua miss itu tak berani berucap saat melihat Jeosy dengan ketenangannya berjalan ke tempat duduk Andy yang ada di tempat paling belakang
Jeosy mendudukkan Andy di kursinya, lalu ia berdiri di belakang Andy
Jeosy
aku tidak akan marah
Jeosy
tapi kalian melukai hati teman kalian
Jeosy
disekolah bukan tempat untuk berdebat
Jeosy
kalian cukup belajar dan sukses
Jeosy
jadi berhenti membahas sesuatu yang di luar hak kalian sebagi anak anak
tegasnya menatap para anak anak yang hanya diam menunduk tapi tubuhnya menoleh kebelakang
Andy
dia Mama ku, aku punya Mama
marah Andy sembari mengusap air matanya
Jeosy menatap dua miss didepan, seolah memberi isyarat agar segera memulai pelajaran
dan dengan patuhnya, seolah paham maksud Jeosy, dua miss itu segera memulai sesi pembelajaran pagi dengan Jeosy yang setia berdiri dibelakang kursi Andy
kan, Ibu Andy itu lebih baik dari ibu lainnya
mana ada ibu yang tegas, tenang, tanpa bisa dibantah jika menyangkut anaknya
berdiri di dalam kelas berjam-jam itu tidak mudah
tapi seperti seorang pasukan, Jeosy berdiri tegap tanpa banyak bergerak menemani Andy
sampai pulang sekolah, Jeosy dengan lantang dan gagahnya menggendong Andy melewati ibu ibu yang tak bisa berkata kata melihat sosok Jeosy
laki-laki muda yang menjadi ibu bagi Andy
tapi lihatlah tatapan para ibu-ibu yang seperti tengah memuja pada kegagahan seorang Jeosy
Andy
Mama, kita jadi bermain?
Andy memeluk leher Jeosy sayang, ia mengecup pipi dengan rahang tegas itu
tak ada jawaban dari Jeosy, tapi Jeosy memberi kecupan ringan di pelipis Andy yang membuat Andy terdiam kaget
sedangkan Jeosy wajahnya memarah padam hingga ketelinga dan leher
ck ck ck.. sebuah momen langka
bahkan Julio hampir tersedak air liurnya sendiri saat melihatnya
di hari kedua menemani Andy sekolah, kini Jeosy sendiri yang menunggui Andy karena Julio harus meeting keluar kota tadi pagi
panggi Andy dengan semangat saat keluar dari kelas
Andy
tapi aku ingin membeli permen kapas
Andy
teman temanku tadi bercerita jika mereka memakan permen kapas, dan rasanya enak
Jeosy
aku akan pergi jika kau sakit gigi
Andy
aku janji tidak akan sakit gigi
sesuai permintaan Tuan Muda yang tersayang, tergemoy, termanis..
mereka membeli permen kapas
dan Jeosy dengan santai duduk disamping Andy yang sibuk memakan permen kapas yang baru ia coba untuk pertama kalinya
Andy
terimakasih sudah membelikan ku
Andy
akan ku ganti nanti uangnya
masih di taman yang sama, tapi di area yang berbeda
Andy berjongkok diam memegangi kedua pipinya yang memerah bengkak
matanya memerah dan berair
Jeosy yang melihat itu hanya diam bersandar pada tralis pembatas daratan dengan air
ucapnya hendak beranjak meninggalkan Andy
tapi baru beberapa langkah berlalu, Jeosy kembali menoleh menatap Andy yang hanya diam menatapnya dengan tangisan dalam diamnya tanpa berani memanggilnya
Jeosy menatap Andy cukup lama dengan jarak sepuluh meter hingga Andy menangis sesenggukan tanpa suara memegangi kedua pipinya yang membengkak
Andy berlalu pergi, dan Jeosy dengan santainya malah membiarkannya dan mengawasinya dari kejauhan
sampai akhir ia melihat Andy yang memilih jalan kaki untuk pulang
dan Jeosy yang melihat itu tak panik
ia memilih mengeluarkan mobilnya dari parkiran, lalu menyusul Andy yang sudah berjalan keluar dari area taman
di tempat yang agak jauh dari area taman, Andy berhenti
ia berjongkok di bahu jalan dan kembali menangis kencang tanpa mau bersuara
tangannya meremas kuat pipi paunya yang semakin mengembang karena bengkak
lalu tiba-tiba tubuhnya terangkat
dan Andy yang tau siapa pelaku yang mengangkatnya pun segera memeluk pelaku itu erat erat dan kembali menangis sejadi-jadinya di pelukan Jeosy
lirihnya teredam potongan leher Jeosy
Jeosy
dan aku tidak akan bertanggungjawab
ucapan itu kembali membuat Andy menangis dalam diam
hingga sesenggukan berkali-kali
drama sudah terselesaikan, dan kini Andy sudah terlelap setelah dibawa kedokter gigi yang ternyata gigi geraham Andy berlubang dan akan segera terlepas, itu yang membuat Andy sakit gigi
tapi kini anak itu sudah nyenyak tertidur dengan memeluk erat tubuh tegap Jeosy
Julio
tidak ada hal buruk?
Jeosy
aku benci permen kapas
Jeosy
mungkin itu hal buruknya
Julio menyesap teh hijau hangat sembari menikmati suasana mendung sore di balkon kamar utama
Julio
bagaimana kata dokter?
Jeosy
aku tidak selemah itu Julio
Julio
kau sudah meminum susu?
Jeosy
aku malas karena anakmu
Julio mengedikkan bahunya lalu beranjak dari duduknya
Julio
mood ibu hamil memang membingungkan
Jeosy
ini anak mu jika kau lupa
Julio
tapi setidaknya nanti anak anak itu memiliki sikap yang sama sepertimu
Jeosy
seharusnya aku tidak menikah dengan orang tua sepertimu
Julio kembali ke balkon dengan selimut rajut berwarna coklat muda lalu menyelampirkan selimut tersebut ke bahu Jeosy beserta ke tubuh si kecil tampan Andy
lalu Julio memeluk Jeosy dari belakang, membantu Jeosy menggendong Andy dari belakang
Jeosy mendongakkan kepalanya bersandar pada dada bidang si angkuh Julio dengan mata terpejam
Julio
entah kenapa anak selalu manja pada ibunya
Julio
padahal aku yang merawatnya setiap hari
gumam Julio heran dengan wajah yang masih tetap datar
Jeosy
karena kau tidak mengandungnya
sahut Jeosy semakin nyaman di dekapan tubuh tinggi besar menjualng Julio
Julio
mungkin nanti malam akan hujan
Julio
biar besok ku antar kau ke bandara
tak ada sahutan dari Jeosy
dan dengan hati hati Julio mulai menggendong dua sosok yang begitu berharga baginya masuk kedalam kamar
panggil Andy pada Julio yang baru selesai mandi dan tengah berganti pakaian
Andy
apa Jeosy sudah pulang?
tak ada jawaban dari Julio yang membuat Andy menunduk sedih
gumamnya yang tak lama kemudian di susul pintu kamar mandi yang terbuka dengan Jeosy yang keluar dari kamar mandi dengan keadaan sudah berpakaian rumahan rapi
panggil Andy dengan semangat segera turun dari ranjang dan memeluk Jeosy erat
Andy
jangan tinggalkan aku
Jeosy
kau tau kesalahan mu?
Andy
aku tidak akan mengulanginya
Andy
dan terimakasih kamu masih disini
Andy
aku sangat menyayangimu
kini ketiganya tengah makan malam bersama dengan khidmat sampai akhirnya tertutup dengan sepotong dessert rasa coklat buatan Julio
Andy
apa boleh aku tidur di kamar mu?
dan ya, malam itu mereka kembali tidur bertiga dengan Andy yang tidur di tempat tidur khusus anak yang ada disamping tempat tidur utama
sedangkan Jeosy dan Julio serajang
Jeosy tidur menghadap Andy dengan tangan yang menggengam tangan kecil Andy
sedang Julio tidur dibelakang Jeosy dengan tangan yang melingkar di pinggang Jeosy
Jeosy
jangan membuka bajuku
Jeosy
aku tidak ingin sakit
sahut Julio menaikkan selimut sebelum kembali ke aksinya untuk memeluk dada Jeosy
mengusapnya, dan meremasnya pelan seperti mainan
Julio
kau tidak mengidam lagi
Jeosy
aku hanya sedang ingin dirumah dan marah marah sesukaku
Julio mengeratkan pelukannya hingga tubuh Jeosy benar-benar tenggelam didalam tubuh gagahnya
*perbandingan mereka tuh kayak tugu alun alun Jogjakarta sama tugu Monas, beda jauh
gumam Julio mengingat kehamilan Jeosy dulu yang sama sekali tak terlihat hingga Jeosy melahirkan
karena Jeosy cepat merasa lelah saat berjalan sedikit
dan Julio tak pernah bisa membantu Jeosy untuk menyangga anak didalam kandungan Jeosy seperti beberapa suami siaga lainnya
Julio
aku sudah mendapatkan hadiah ku
setelah percakapan terakhir yang membahas ulang tahun Julio itu, kini keduanya mulai terlelap bersama
mereka itu sebenarnya sweet
Comments
pcrmsjm
kebayang bgt loh😌😭
2023-11-17
3
pcrmsjm
nahh kannn pasutri tohh😭😭😭
2023-11-17
7