Family? 'Jaemin-Jeno Ft Jisung'
Family (1)
didalam sebuah rumah mewah
seorang anak kecil tengah bermain beberapa mainan robot yang baru saja di dapat dari seorang laki-laki muda berusia sekitar 20 tahunan yang kini tengah duduk sembari menatapnya
tak ada senyuman ataupun raut pasti yang di berikan laki-laki itu
hanya berekspresi datar, sangat datar
tapi beberapa saat berselang, laki-laki itu pergi menghampiri seorang laki-laki tinggi dengan tampang yang sama-sama datar yang tengah duduk di sofa ruang tengah sembari menatap iPadnya
laki-laki muda itu duduk disamping laki laki berwajah angkuh yang juga tampan dengan setelan kaus pendek berwarna putih tulang dan celana panjang berwarna coklat susu
jangan lupakan kacamata dengan ring berwarna silver yang membuat kadar ketampanannya bertambah seribu kali lipat
tanya laki-laki muda dengan raut tegasnya dan mata sipitnya yang setajam mata pisau
laki-laki itu bersandar tanpa memiliki rasa takut di samping laki-laki angkuh itu
tangan si muda terlipat didada dengan mata masih fokus pada si kecil yang asik bermain di ruang bermain
jawab si angkuh meletakkan pekerjaannya di meja lalu duduk tegap ikut menatap si kecil yang tertawa riang bersama imajinasinya
si angkuh menunduk kesamping menatap si muda yang juga mendongak menatapnya
"perlu berapa tahun lagi?"
lalu keduanya kembali saling menatap si kecil Andy yang ternyata sudah duduk di sofa sebrang menatap keduanya dengan boneka singa kecil berwarna coklat di tangannya
tanya si angkuh dengan tatapan flatnya tanpa memberi tatapan membenci
Andy
apa aku boleh tidur sebelum makan siang?
dua manusia berwajah flat itu tak menjawab
keduanya justru saling menatap sebelum si muda beranjak menghampiri Andy
Andy diam menatap laki-laki yang tak terlalu asing baginya itu menghampirinya
Andy jelas tak takut karena selama ini dua orang itu tak pernah berlaku kasar padanya
hanya selalu berwajah flat
dan itu sudah menjadi konsumsi si gemas Andy sejak lahir hingga sekarang
ucap si muda dangan tangan terulur dihadapan Andy
dan dengan pemikiran anak anaknya, Andi berdiri diatas sofa lalu merentangkan tangannya meminta agar Jeosy menggendongnya
Andy
aku ingi digendong, apakah boleh?
tak ada jawaban, tapi Jeosy tetap menggendong Andy yang langsung memeluk lehernya lalu memberi kecupan di pipinya
Andy
terimakasih sudah membelikan ku mainan yang aku mau
ucapnya senang pada laki-laki muda yang kini membawanya menaiki tangga rumah
Andy
Julio kemarin memarahiku
Andy
aku tidak sengaja membuat teman perempuan ku menangis
Andy
dan Julio langsung memarahiku
Andy
tapi anak perempuan itu yang menggangguku lebih dulu
Andy
dia menumpahkan minumannya dibuku ku dengan sengaja
Jeosy
laki-laki tidak kasar dengan perempuan
Andy
baik lah, tidak akan aku ulangi
Andy
seminggu yang lalu aku sakit Jeosy
Andy
kenapa kamu tidak menjengukku?
Andy
Julio membuatkan pasta udang
Andy
dia membuat kulitku sakit
Andy
kamu harus memarahi Julio, Jeo!
Jeosy mendudukkan dirinya di tepi ranjang Andy lalu mendudukkan Andi di tengah tengah ranjang
Andy
apa kamu disini sampai nanti malam saja?
Andy
bisa besok antarkan aku sekolah?
Andy
aku ingin jalan jalan setelah pulang sekolah bersama mu
Andy
jika bisa, aku akan meminta izin pada Julio
Andy
kau memang yang terbaik
Andy
di tidak pernah mau mengatakan dimana ibuku saat aku bertanya
Andy
apa kamu tau dimana ibuku?
Jeosy
kenapa kamu mencari ibumu?
Andy
aku ingin diantarkan sekolah ibuku
Andy
seperti teman teman ku
Andy
mereka ke sekolah bersama ibu mereka
Andy
tapi aku tidak pernah
Andy
tapi saat ada Julio, mereka diam
Andy
aku pernah mengadu pada Julio
Andy
tapi Julio hanya diam
Andy
tapi aku menyayanginya
Andy
Jeo, terimakasih sudah mau mendengar ceritaku
Andy
jangan bilang pada Julio jika aku mengatainya buruk
Jeosy
tapi kau menyayanginya
Jeosy
dia tidak akan marah
si kecil Andy segera merebahkan tubuhnya di ranjang
dan Jeosy dengan perhatiannya menyelimuti tubuh kecil Andy
Jeosy tak menjawab, tangannya menepuk-nepuk pelan punggung Andy agar segera tertidur dengan nyenyak
beberapa menit kemudian setelah Andy benar benar lelap tanpa embel-embel dongeng tidur, Jeosy keluar dari kamar
turun menuju dapur dimana terdengar suara seseorang tengah bergelut dengan alat-alat dapur
Jeosy
apa kau meracuni Andy?
tanyanya pada seseorang yang tengah sibuk dalam masakannya
Julio
apa dia mengatakannya?
Jeosy
tapi dia menyayangimu
Julio
dan aku tidak sengaja memasak pasta udang untuk makan malam kami
Jeosy duduk di kursi yang tersedia didepan meja dapur
dan beberapa saat kemudian Julio memberinya segelas susu dingin
Julio
dia selalu mengadu pada mu
Julio
(sabtu) minggu lalu dia menangis
Julio
sepertinya kamu tau jawabannya Jeo
Jeosy beranjak dari duduknya setelah meneguk segelas susu yang di hidangkan oleh Julio
Jeosy
dia juga mengatakan pada ku
Jeosy
tidur siang tidak buruk
sahut Jeosy yang hampir sampai tangga
Julio
akan ku bangunkan nanti
ya begitu lah, dua orang itu jika berada di tempat yang sama
jika tidak membahas sesuatu yang berhubungan dengan pulang perginya Jeosy, maka mereka akan membahas soal pertumbuhan Andy yang sejak lima tahun yang lalu Jeosy tinggal keluar negeri dan jarang ia jenguk
jam satu siang Andy, Julio beserta Jeosy sudah duduk diruang makan untuk memulai acara makan dengan khidmat
panggil Andy dengan suara lirih tak yakin karena takut akan dimarahi Julio jika berbicara saat makan
Julio menoleh menatap tepat pada mata sipit Andy yang terlihat tak yakin
sahutnya lalu meminum segelas air untuk menghilangkan sisa makanan yang ia kunyah
Andy
Julio, apa Jeosy Ayahku?
mendengar itu Julio langsung menatap Jeosy yang menghentikan acara makannya
Andy pun ikut menatap Jeosy
Jeosy yang ditatap langsung meminum beberapa teguk air putih sebelum mengutarakan suaranya
Jeosy
kamu terlalu banyak berfikir
Jeosy
dan aku bukan ayahmu
mendengar itu, bahu Andy tiba-tiba turun
ia segera melanjutkan acara makannya tanpa mau bersuara lagi
sesekali mengusap matanya yang mengeluarkan bulir-bulir air mata
selesai makan Jeosy mencuci semua bekas makan
sedangkan Julio masih duduk di kursi meja makan sembari menatap Andy yang menangis sesenggukan di sisi kanannya
Julio
tenggorokan mu akan sakit
peringatnya dengan raut yang masih sama seperti biasanya
ia turun dari kursi meja makan
Andy
hiks a.aku hiks marah dengan kalian hiks
isaknya lalu berlari pergi kembali ke kamarnya dilantai dua
Julio tak mengejar ataupun marah, begitupun Jeosy yang datang dengan santainya membawa segelas susu berwarna coklat
Jeosy
apa kantor lebih penting?
tanya Jeosy sesaat setelah Julio berdiri dari duduknya
Julio diam menatap Jeosy yang tengah meminum segelas susu hingga tandas tak tersisa
Julio
mengurus jadwal penerbangan mu itu tidak mudah asal kau tau
Jeosy
setidaknya diamkan anak itu
Julio
dia bisa berhenti sendiri
Julio
dia tidak secengeng anak-anak seusianya
sahut Jeosy pergi kembali ke dapur untuk mencuci gelasnya
Julio
aku akan pulang sore
lalu Julio pergi masih dengan penampilannya tadi
hanya saja kini ia memakai sepatu casual berwarna putih tulang yang membuatnya terlihat lebih tampan
Andy tak menjawab dan terus saja sesenggukan didalam selimut diatas ranjang
Jeosy
aku akan pulang malam ini
Jeosy akan berbalik, tapi dengan cepat suara kaki bersentuhan dengan lantai kayu terarah padanya
Andy
Jeosy jangan pergi hiks
tangis Andy memeluk pinggang Jeosy dari belakang
Jeosy diam menunggu kelanjutan kata yang mungkin akan Andy ucapkan
Andy
a.aku hanya mau punya ayah dan ibu
Andy
tolong jangan marah Jeo..
Jeosy
kau tau kesalahanmu?
Andy
tidak baik marah dengan orang yang merawat kita
Andy
aku tidak punya ayah dan ibu
Jeosy
kau punya ayah dan ibu
Jeosy
dia selalu di sampingmu
Jeosy
dan berhenti berfikir yang tidak penting
Andy
aku tidak akan mengulanginya hiks
lalu Jeosy berbalik dan mengangkat Andy ke gendongannya
membawa Andy kembali keatas ranjangnya
Comments