Bab 3

POV Author.

"Bagaimana situasinya?" tanya Dewa yang baru saja memasuki ruangan karyawannya.

Helena langsung menjawabnya sambil menghampiri Dewa dan menunjukkan iPad, yang menampilkan keinginan pelanggan yang mendesak "Ibu Hanih ingin serum dna salmon yang baru saja launching 500pcs di pukul 7 malam ini Pak".

"Ibu Hanih yang itu? Dia--" sahut Stefan. Stefan adalah staff di Tim Manajemen.

"Itu di jadwalkan untuk tiba di Jakarta besok, jadi saya rasa ngga cukup dengan stok yang ada disini" sahut Raisa menimpali.

"Helena dan Raisa periksa ada berapa stok, yang belum terjual sisa launching tadi" ucap Dewa ke Helena dan juga Raisa. "Lala siapkan serum yang manfaatnya mirip dengan serum dna salmon, seandainya stok serum dna salmon saat ini tidak mencukupi" lanjut Dewa ke Lala.

"Baik pak" jawab Lala.

"Seharunya Lala yang harus mengabari bu Hanih" lanjut Dewa ke tim.

"Bukannya saya harus melakukannya karena saya yang ditelepon olehnya Pak?" sahut Helena ke Dewa. Lala langsung menatap ke Helena dan Dewa.

"Aku yang akan menghubunginya, lalu Lala selanjutnya yang menemuinya langsung" sahut Dewa menanggapi pertanyaan Helena. "Seseorang dengan posisi lebih tinggi akan memberi kesan, bahwa kita memperhatikannya" ucap Dewa lagi langsung menatap Lala dengan tegas.

Helena hanya menarik nafas perlahan melihat situasi ini, Raisa dan Stefan hanya diam kebingungan. "Baik pak" sahut Lala merasa canggung dengan sifat Dewa sang suami sekaligus atasannya dikantor.

Iya di kantor PT. Future Bright ini, Dewa alias suami Lala menjawab sebagai Manajer Tim Manajemen, sedangkan Lala sang istri Dewa, menjabat sebagai Wakil Manajer Manajemen. Mereka bekerja di satu perusahaan, satu tim, tetapi berbeda ruangan. Ruangan Lala bergabung dengan 3 teman timnya yang lain, yaitu Raisa, Helena dan juga Stefan. Sedangkan ruangan Dewa masih berada di lantai yang sama dengan para staff Tim Manajemen, hanya dibatasi dengan ruangan kaca tersendiri.

"Stefan, hubungi tim pajak dan periksa dokumen yang diperlukan nantinya" perintah Dewa ke Stefan.

"Tapi ini sudah diluar jam kerja pak, bagaimana saya harus--" tanya Stefan ke Dewa, yang sudah berlalu ingin pergi meninggalkan ruangan kerja staffnya. Dewa pun menatap kesal ke Stefan.

"Aku akan membantunya pak" sahut Lala sambil mengangguk ke Dewa, Dewa hanya menatap Lala dan juga Stefan, lalu berkata kembali ke tim. "Ini customer penting kita, jadi jangan membuat kesalahan" kata Dewa ke tim.

"Baik pak" sahut Raisa, Stefan, Helena dan juga Lala.

Dewa pun memasuki ruangan yang terbuat dari kaca khusus untuk dirinya sendiri.

"Stefan, kita bisa mengubungi tim lain di luar jam kerja, jadi ada kontak darurat di setiap departemen" kata Lala menjelaskan ke Stefan, dan Stefan langsung menghampiri Lala sambil mengambil beberapa lembar kertas, berisi kontak yang bisa Stefan hubungi, untuk membantunya menyelesaikan tugas yang diberikan Dewa tadi.

"Baik bu" jawab Stefan sungkan. "Bu, apa saat ini kita sedang menghandle pesanan bu Hanih istri dari Presir PT Baja?" tanya Stefan, dan Lala hanya mengangguk mengiyakan pertanyaan Stefan.

"Kalau begitu, apa ini-- ahh orang-orang kaya itu memang sangat berbeda". Ucap Stefan kembali.

"Yang di inginkan customer kita, adalah mendapatkan produk yang dia inginkan, tugas kita adalah memenuhi kebutuhan setiap customer" ucap Lala ke Stefan.

"Baik bu" jawab Stefan kembali sungkan atas ucapannya barusan.

Di ruangan direktur.

"Kalau begitu, mari kita kirim pilihan serum ini ke bu Hanih, bisa kamu melakukannya sendiri La?" tanya Dewa ke Lala, saat ini Lala sedang memberikan beberapa pilihan serum yang fungsinya menyerupai serum dna salmon.

"Baik pak" jawab Lala dan ia langsung bergegas ke meja kerjanya kembali.

Dewa keluar dari ruangan. "Apa ada jawaban dari pihak pengiriman ke Jakarta" tanyanya ke tim.

"Belum pak, saat ini saya terus mencari cara agar terhubung dengan mereka" jawab Raisa cepat.

"Lalu tim pajak?" tanya Dewa ke Stefan.

"Itu--" jawab Stefan gugup. "Mereka menanyakan dokumen apa yang saya butuhkan, tapi belum ada yang memberitahuku" ucap Stefan.

Raisa, Lala dan Helena hanya bisa diam sambil sesekali melihat Stefan yang sedang di cecar pertanyaan oleh Dewa. "Kenapa kamu hanya diam menunggu seseorang mengajarimu?" tanya Dewa ke Stefan "Kalau tidak tahu, kamu harus bertanya dan segera bertindak" lanjutnya.

"Maaf pak" ucap Stefan.

"Aku akan memeriksanya" sahut Lala dari meja kerjanya.

Semua menatap Lala.

"Kamu bukan pengasuhnya kan? Kamu akan selalu menjaganya?" tanya Dewa dengan nada sinis ke Lala "Kamu punya pekerjaan sendiri sekarang, biarkan dia melakukan pekerjaannya sendiri" lanjut Dewa ke Lala yang hanya menunduk.

"Maaf pak, akan kujelaskan padanya agar dia bisa bekerja sendiri" jawab Lala ke Dewa.

Dewa pun kembali berlalu pergi memasuki ruangannya kembali. Stefan menganggukkan kepala tanda hormat ke Lala yang dibalas Lala dengan senyuman.

POV Lala

Aku berjalan mengikuti petugas sipir perempuan yang bertugas menjaga lapas dan mengarahkannya ke ruangan besuk yang ingin ku kunjungi.

"Kami berusaha keras agar media ngga menyebarkan berita, kami sudah menyerahkan diagnosis tertulis tentang ibu dan surat dokter untuk jaminannya." Aku mendengar suara seseorang pada saat langkah kakiku semakin dekat dengan ruangan besuk tahanan. Terlihat seorang wanita yang berumur kisaran 40 tahunan yang memakai baju tahanan sedang memegang rokok di tangan kanannya. Dan juga seorang perempuan muda yang berpakaian dengan rapih, duduk di depan tahanan itu. Aku pun menghampiri mereka.

"Saya Lala, wakil direktur tim manajemen PT. Future Bright" ucap Lala memperkenalkan diri.

"Petugas pengadilan mengawasi kontroversi dengan syarat khusus, mungkin tidak mudah membebaskan ibu hari ini, karena polisi menemukan narkoba di lokasi, dan ada banyak saksi" kata pengacara ke tahanan tersebut. Ya, wanita muda itu adalah seorang pengacara dari tahanan yang duduk di depannya itu.

Sang tahanan terdengar marah, "Pengacara Putri" kata tahanan perempuan itu ke pengacara tersebut, yang bernama Putri "Itu sebabnya aku membayar mahal untuk firma hukummu. Kenapa aku membayar sebanyak itu, jika kamu akan mengatakan itu?" tanya si tahanan ke pengacara Putri "Bukankah begitu? Kalau aku masih di sini sampai pukul 7 malam lebih, cari pekerjaan lain ya" lanjutnya lagi.

"Baik bu" jawab pengacara Putri sambil menunduk takut.

Aku yang di lirik oleh si tahanan pun hanya bisa tersenyum, lalu sambil memberi isyarat ke pengacara Putri untuk bergeser dari tempat duduknya saat ini "Pengacara Putri" sapaku ramah sambil tersenyum.

Aku langsung duduk, di ikuti pengacara Putri dan juga 2 asisten pengacara Putri yang sejak tadi ikut mendampinginya menemui tahanan perempuan yang tidak lain adalah ibu Hanih.

"Apa ini?" tanya ibu Hanih kepada ku.

"Ibu bisa memperhatikan satu persatu wajah kami, sebelumnya sudah dioleskan dengan beberapa serum yang berbeda, dengan hasil yang ibu bisa lihat sendiri, hasilnya di kulit wajah ini, karna kami tidak di perbolehkan untuk membawa apapun kesini, jadi saya berinisiatif untuk bekerjasama dengan pengacara Putri, dan ini mirip dengan hasil pemakaian Serum DNA Salmon" ucapku menjelaskan.

"Mirip?" tanya ibu Hanih meremehkan. Aku dan tim pengacara tadi hanya diam saja sambil tetap tersenyum.

"Baiklah tolong pilihkan satu serum yang menurut kalian terbaik agar teman-teman saya dan keluarganya puas menerima hadiah dari saya" lanjut bu Hanih memerintah ku.

"Siap bu kami akan siapkan semua, sebelum ibu keluar dari sini jam 7 malam" jawab ku senang. Aku dan tim pengacara Putri pun melangkah keluar, meninggalkan bu Hanih yang masih berada di tahanan.

"Terimakasih ya Pengacara putri" ucapku ke pengacara Putri sesampainya kami di luar menuju parkiran mobil.

"Mencari nafkah itu menyebalkan, ya gak?" respon pengacara Putri menanggapi ucapan terimakasihku tadi.

Terpopuler

Comments

YuWie

YuWie

sampe bab ini malah semakin bingung aku untuk para pemeran nya

2024-09-07

1

Kotodeva

Kotodeva

pelakor liciik

2023-11-11

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 BAB 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 Bab 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 Draft
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Rumitnya Sebuah Hubungan Bab 1
90 Rumitnya Sebuah Hubungan Bab 2
91 Rumitnya Sebuah Hubungan Bab 3
92 Rumitnya Sebuah Hubungan Bab 4
93 Rumitnya Sebuah Hubungan Bab 5
94 Rumitnya Sebuah Hubungan Bab 6
95 Rumitnya Sebuah Hubungan Bab 7
96 Rumitnya Sebuah Hubungan Bab 8
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
BAB 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
Bab 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
Draft
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Rumitnya Sebuah Hubungan Bab 1
90
Rumitnya Sebuah Hubungan Bab 2
91
Rumitnya Sebuah Hubungan Bab 3
92
Rumitnya Sebuah Hubungan Bab 4
93
Rumitnya Sebuah Hubungan Bab 5
94
Rumitnya Sebuah Hubungan Bab 6
95
Rumitnya Sebuah Hubungan Bab 7
96
Rumitnya Sebuah Hubungan Bab 8

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!