Buldozer

Dengan tatapan mematikan Mahendra menatap seorang pelayan wanita yang berusia 23 tahun, yang sudah lama bekerja denganya ini. Beliu sangat mempercayai setiap semua para pekerjanya apa lagi Mira dia selalu bekerja dengan baik tidak menyangka dia tega memfitnah rekan kerjanya sendiri dan hampir membunuh majikanya yang selama ini baik padanya. Hanya karena iri.

"Ma ma maafkan saya tuan" ucap Mira sambil menangis memohon pada tuan besar. Dia ketakutan karena tuan besarnya marah besar.

"Cerdas sekali kamu menghilangkan barang bukti, kamu pikir kamu bisa menghilangkan barang bukti begitu aja, agar kamu tidak ketahuan ha? Kamu tau apa yang kamu lakukan bisa membuat banyak nyawa orang melayang" hardik Mahendra kesal, dia nggak habis pikir sama pembantunya bisa senekat dan seberani itu.

Minuman yang diminum Agata yang ada racunnya waktu itu, ternyata gulanya yang dicampur dengan racun. Dia pura - pura tidak sengaja menumpahkan gula lalu dibuang ketempat pembuangan air agar tidak bisa diselidiki dia juga menyuruh Wiwik untuk mencuci wadah gula tersebut. Untung racun tidak terlalu bahaya, kalau orang yang terkena racun itu segera harus ditangani.

Wiwik juga diintrogasi, karena dia tidak tau apa - apa jadi dia selamat dari amarah sang tuan besar dan yang lainya.

"Sekali lagi maafkan saya tuan, saya tidak akan mengulanginya lagi" mohon Mira.

"Aaaarrgg..."

Brak.

Mira sedikit terlonjat kaget karena geprakan dari Arga kemeja, sebenarnya dia ingin sekali mengajar ini pembantu. Tapi dia bukan laki - laki yang beraniya sama perempuan.

"Untung lu perempuan, kalau nggak, bonyok lu" marah Arga. Dia kesal sekali.

Erlangga berdiri senderan dimeja tangan yang dilipat kedada, menatap pembantu mamanya dengan sangat tajam. Mira tidak berani menatap meraka semua, apa lagi Erlangga seakan mau menelanya hidup - hidup.

"Aku nggak mau tau dia harus mendapatkan hukuman yang setimpal" kata Dirga, dia juga kesal sekali.

Mira terkesiap oleh penuturan Dirga. Nggak nggak dia nggak mau dipenjara. Dia memohon lagi agar tidak dijebloskan kedalam penjara. Dia menangis.

"Siapa yang menyuruhmu?" pertanyaan dari Shaka membuat semua menoleh. Tidak mungkin wanita seperti Mira bisa tau racun seperti itu. Mira hanya menggeleng.

"Katakan!" suruh Shaka dengan tatapan dinginya.

"Ti ti tidak ada tuan" kata Mira.

Lalu Mahendra menyuruh pengawalnya untuk membawa Mira keluar dan diserahkan yang berwajib. Mira menangis memohon agar tidak membawanya kekantor polisi. Dia menyesali perbuatanya tapi nasi sudah menjadi bubur, percuma saja dia menyesal. Seandainya dia bisa berfikir beberapa kali lagi mungkin dia tidak akan seperti ini. Padahal dia lagi butuh uang.

***

Airin lari sekencang mungkin setelah mendapat telfon dari Haris kalau Laras datang akan menghancurkan panti.

Laras membawa beberapa orang dan sebuah buldozer besar untuk menghancurkan panti. Dengan berkacak pinggang dia menyuruh semua yang dipanti pergi dari tempat ini. Bunda Lesti dan yang lainya sudah memohon agar laras tidak setega itu pada anak - anak, tapi kenyataan dia wanita yang tidak berperikemanusiaan.

"Bu Laras aku mohon jangan lakukan ini" mohon Airin setelah sampai, dia melihat Haris dan Rossa, juga meninggalkan pekerjaan mereka demi mencegah Laras sama seperti dirinya.

"Mana janjimu, kalau kamu akan membayar tanah ini" minta Laras tanganya sambil mengadah.

"Bukankah aku sudah janji dalam waktu 6 bulan aku akan melunasi semua" kata Airin.

"Kamu pikir aku nggak tau apa? Kalau kamu sudah tidak bekerja lagi dirumah besar itu. Kamu dapat duwit dari mana ha?" bentak Laras.

"Saya memang sudah tidak bekerja disana lagi bu. Tapi kita akan usahakan agar kita dapat uang sesuai permintaan bu Laras" jelas Airin.

"Halah, aku nggak percaya" Laras berkacak pinggang.

"Tapi bu, kumohon percayalah" mohon Airin, Laras tidak peduli dengan permohonan Airin.

"Kalau kalian nggak pergi, aku akan hancurkan tempat ini" teriak Laras pada semua anak - anak panti.

"Jangan bu" larang Airin.

"BAMBANG" panggil Laras sopir buldozer, sambil mengerakan kepalanya meminta sopir untuk menjalankan buldozernya.

Mobil buldozer mulai bergerak maju, semua panik apa lagi anak - anak yang masih kecil pada ketakutan menangis dan berteriak. Laras tersenyum licik.

Airin tidak tega melihat adek - adeknya. Lalu dia lari didepan buldoxer itu untuk mencegahnya sambil merentangkan tanganya, air matanya jatuh menetes. Mobil buldozer berhenti sejenak karena didepan ada Airin.

"Kenapa berhenti ha?" marah Laras.

"Maaf bu didepan ada orang" jawab sopir itu.

"Ck. Minggir kamu" bentak Laras pada Airin.

"Saya tidak akan minggir" Airin bersekekeh.

"Oo, jadi kamu nantangin. Oke" kesalnya "Cepat jalan" perintah Laras lagi pada sopir.

"Tapi bu..." sopir itu melihat gadis itu tidak mau pergi dari situ.

"CEPAT" teriaknya. Lalu mobil kembali bergerak.

"Airin, sudahlah, minggir anakku" panggil bunda Lesti.

"Tidak bun, aku akan menyelamatkan panti kita" kata Airin masih disitu.

Lalu Haris ikut berdiri disamping Airin dan diikuti yang lainya. Laras kesal sekali. Tapi dia juga tidak peduli, dia meminta sopir terus mengendarai mobil itu. Buldozer terus bergerak sampai mendekati mereka. Airin memejamkan matanya yang sudah didepan matanya.

"BERHENTI"

Episodes
1 Panti Asuhan Cinta Kasih
2 Asisten Rumah Tangga
3 Keluarga Agantara
4 Ditabrak
5 Hantu Cantik
6 "Cantik"
7 Ada Yang Lengkap
8 Rencana Camping
9 Hampir Terungkap
10 Layaknya Ibu dan Anak
11 Kenapa Kamu Belum Tidur?
12 Bodyguard Tampan
13 Selalu Salting
14 Cute Gitu
15 Dikejar Preman
16 Sihir
17 Keracunan
18 Putus Sekolah
19 Kebenaran Akan Terungkap
20 Buldozer
21 Tes DNA
22 Welcome To The Family Agantara, My Sister
23 Bak Bidadari Turun Dari Kayangan
24 HIGH SCHOOL
25 Murid Baru
26 Hati Airin Panas
27 Roti
28 Pura - Pura Cuek
29 My Sweet Bodyguard
30 Dia Pacar Kamu?
31 Kalau Beneran Jadi Pacar
32 Momen Romantis
33 Kecil - Kecil Licik
34 Jadi Mata - Mata
35 Berantem
36 Kau Menodai Mata Suciku
37 Ngambek Lagi
38 Cemburu
39 Hari Pernikahan
40 Ngerjain Istri
41 Es Krim
42 Bim Salabim Aba Gadabra
43 Baju Maksiat
44 Berhasil
45 Tidak Akan Pernah Bosan
46 Apa Sudah Ada Yang Punya?
47 Apakah Aku Sudah Mati?
48 Memang Nona Mau Saya Tembak?
49 Sama - Sama Aneh
50 Salah Tingkah
51 Kecolongan
52 Mafia
53 Setelah Ini Giliranmu
54 Kita Semua Akan Selamat
55 Disidang
56 Bertanggung Jawab
57 Flash Back
58 Terungkap
59 Hari H Pernikahan
60 Bercanda
61 Aku Benci Sama Kamu
62 Rasain Tu!
63 Mendapatkan Lampu Hijau
64 Merasa Kehilangan
65 Hamil Diluar Nikah
66 Merindukan Tingkah Lucunya
67 Kertas Undangan
68 Draft
69 Berduka
70 Rencana Pernikahan
71 Kabur
72 Sah
73 Aku Akan Membuat Nona Tidak Bisa Jauh Dariku
74 Takut Aku Makan?
75 Gagal
76 Gagal Lagi
77 Serangan Dadakan
78 Nonton!
79 Dosen Baru
80 Ada Apa Diantara Mereka?
81 Cemburu
82 Jangan Bergerak!
83 Dia Milikku!!
84 Udang
85 Aku Sudah Menikah
86 Maafkan Aku
87 Hamil
88 Pengen Dimanja
89 Ngidam
90 Mengiklaskan
91 Wanita Satu - Satunya Yang Aku Cinta
92 Camping
93 Berubah
94 Acara Tujuh Bulanan
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Panti Asuhan Cinta Kasih
2
Asisten Rumah Tangga
3
Keluarga Agantara
4
Ditabrak
5
Hantu Cantik
6
"Cantik"
7
Ada Yang Lengkap
8
Rencana Camping
9
Hampir Terungkap
10
Layaknya Ibu dan Anak
11
Kenapa Kamu Belum Tidur?
12
Bodyguard Tampan
13
Selalu Salting
14
Cute Gitu
15
Dikejar Preman
16
Sihir
17
Keracunan
18
Putus Sekolah
19
Kebenaran Akan Terungkap
20
Buldozer
21
Tes DNA
22
Welcome To The Family Agantara, My Sister
23
Bak Bidadari Turun Dari Kayangan
24
HIGH SCHOOL
25
Murid Baru
26
Hati Airin Panas
27
Roti
28
Pura - Pura Cuek
29
My Sweet Bodyguard
30
Dia Pacar Kamu?
31
Kalau Beneran Jadi Pacar
32
Momen Romantis
33
Kecil - Kecil Licik
34
Jadi Mata - Mata
35
Berantem
36
Kau Menodai Mata Suciku
37
Ngambek Lagi
38
Cemburu
39
Hari Pernikahan
40
Ngerjain Istri
41
Es Krim
42
Bim Salabim Aba Gadabra
43
Baju Maksiat
44
Berhasil
45
Tidak Akan Pernah Bosan
46
Apa Sudah Ada Yang Punya?
47
Apakah Aku Sudah Mati?
48
Memang Nona Mau Saya Tembak?
49
Sama - Sama Aneh
50
Salah Tingkah
51
Kecolongan
52
Mafia
53
Setelah Ini Giliranmu
54
Kita Semua Akan Selamat
55
Disidang
56
Bertanggung Jawab
57
Flash Back
58
Terungkap
59
Hari H Pernikahan
60
Bercanda
61
Aku Benci Sama Kamu
62
Rasain Tu!
63
Mendapatkan Lampu Hijau
64
Merasa Kehilangan
65
Hamil Diluar Nikah
66
Merindukan Tingkah Lucunya
67
Kertas Undangan
68
Draft
69
Berduka
70
Rencana Pernikahan
71
Kabur
72
Sah
73
Aku Akan Membuat Nona Tidak Bisa Jauh Dariku
74
Takut Aku Makan?
75
Gagal
76
Gagal Lagi
77
Serangan Dadakan
78
Nonton!
79
Dosen Baru
80
Ada Apa Diantara Mereka?
81
Cemburu
82
Jangan Bergerak!
83
Dia Milikku!!
84
Udang
85
Aku Sudah Menikah
86
Maafkan Aku
87
Hamil
88
Pengen Dimanja
89
Ngidam
90
Mengiklaskan
91
Wanita Satu - Satunya Yang Aku Cinta
92
Camping
93
Berubah
94
Acara Tujuh Bulanan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!