Pagi harinya, setiap kelas sudah dipenuhi oleh para siswa dan siswi yang hendak belajar. Mega, tetap masuk untuk mempelajari Biologi, materi kesukaannya.
Sebuah pesan masuk, dari sahabat kecilnya.
Stevan
Sophia bilang, terjadi sesuatu semalam. Kau baik-baik saja?
Mega
Ya, hanya salah paham. Aku pikir orang jahat sedang mengejar ku, ternyata guru kesenian.
Mega
Beliau pikir, aku penyusup.
Stevan
Syukurlah kau baik-baik saja. Lain kali, ajaklah aku bersama mu agar kau tidak sendirian.
Mega
Tentu.
Pelajaran di mulai. Hal mengejutkan membuat satu kelas risuh. Guru biologi diganti, oleh seorang pria yang terlihat muda dengan jaket kulit hitam yang menambah pesona.
Guru Biologi
Saya membuat grup ini agar kita bisa mudah berkomunikasi mengenai pekerjaan rumah dan sebagainya. Jangan gunakan grup ini untuk menyebarkan link ataupun mengobrol satu sama lain.
Natasha
Baik pak
Mega
Baik pak
Maria
Siap pak
Kelas terus berlanjut, hingga bel makan siang berbunyi.
Mega
Kau dimana? Kenapa kelas mu masih saja belajar meski sudah bel istirahat?
Sophia
Pelajaran sejarah sungguh membosankan. Kami disuruh merangkum tiga bab sekaligus. Aku rasa, aku akan terlambat ke kantin.
Mega
Baiklah, aku pergi ke kantin bersama Natasha dan Maria. Datanglah jika sudah selesai.
Mega meminta Natasha dan Maria untuk jalan terlebih dahulu, sedangkan ia pergi ke kamar kecil.
Mega memberi pesan pada grup teman-temannya.
Mega
Seseorang terdengar kesakitan di salah satu toilet
Natasha
Suara siapa?
Maria
Kau mengenalnya?
Mega
Tidak. Ia menggeram seperti menahan sakit. Aku mengetuk pintu, tapi ia tidak membukanya
Natasha
Keluar dari sana, dan laporkan kepada Bu guru
Mega
Bagaimana jika ia memang membutuhkan ku? Aku tidak tega meninggalkannya sendirian
Maria
Kalau begitu, tetaplah disana. Aku akan memanggil seorang guru
Grup hening. Mega, masih mencoba untuk mencaritahu siapa yang ada di dalam. Ia terus mengetuk meminta jawaban, tapi tidak ada satupun suara yang menjawabnya. Hingga tiba-tiba suara itu berhenti.
Geraman itu terdengar begitu jelas dari atas kepala Mega. Ketika ia mendongak, sebuah wajah dengan rambut basah, menatap Mega dengan senyuman lebar, mata melotot, hingga raut wajahnya terlihat menyeramkan.
Comments