Aluna tersenyum. Lemah seakan miris. Ia membenarkan apa yang baru saja ia beberkan. Lalu pikirannya berlari kemana-mana
Aluna
Aska
Askara
Kenapa?
Askara
Masih di rumah sakit lu?
Aluna
Masih
Aluna
Keberatan gak, kalau gue suruh jemput?
Askara
Lah?
Askara
Bukannya ada hezan disana?
Askara
Minta anter dia aja
Askara
Udah ngerepotin masa gak mau nganterin?
Aluna
Gak bisa Ka
Aluna
Banyak wartawan depan rumah sakit
Aluna
Kasian hezan kalau nanti malah kena rumor dating
Askara
Lah iya
Askara
Gue lupa dia artis sekarang
Askara
yaudah bentar gue otw
Aluna
Makasih aska
Aluna
Tapi ka
Aluna
Hezan beda
Aluna
Dia makin bersinar, tapi hangatnya hilang
Askara
lun?
Benar. Hezannya masih sama, tampan seperti dulu. Tapi hangatnya, Aluna hanya merasa dingin tanpa ujung kala lelaki yang sudah enam tahun tak ia temui itu, kembali berdiri di hadapannya. Ia bersinar, tapi hangatnya hilang
Aluna
Ezan
Hezan
Ya?
Aluna
Aku pulang dulu ya?
Hezan
Ya. Hati-hati
Lihat kan? Bahkan ia tak bertanya dengan atau bagaimana Aluna akan kembali ke rumahnya. Rasanya, Aluna kehilangan sosok mentarinya. Seakan, ia bertemu dengan orang yang jauh berbeda
Askara
Gue di lobby
Aluna
Oke
Aluna pergi dengan sedihnya. Kecewa, yang entah bagaimana terasa familiar di relungnya. Kala tak sengaja, ia tangkap sosok cantik berlari menuju tempat yang tadi ia tempati. Bergegas masuk dan segera di sambut rengkuh dari sosok yang ia sebut mataharinya. Sosok yang kini berbeda jauh dari sosok yang terekam diingatannya.
Comments