Chapter 03 : Para Budak Dan Dungeon

Di sudut kota ada sebuah bangunan megah dengan banyak barang-barang antik dijual di depan tokonya yang mana memberikan nuansa dari penjualan yang ramai. Tempat ini juga digunakan sebagai penjualan budak yang legal.

Ketika Adi sampai, dia diarahkan ke pemilik tempat ini yaitu seorang pria gemuk dengan kumis melingkar

Penampilannya terlihat seperti penjahat pada umumnya walaupun sebenarnya dia tidak seperti itu

"Selamat datang tuan, apa yang bisa saya bantu di hari cerah ini? Sepertinya Anda memiliki keinginan untuk membeli budak bukan."

"Begitulah, aku ingin membeli budak yang murah, pastikan mereka semua gadis dengan dada besar."

"Sesuai yang diinginkan tuan."

Tidak ada niat buruk dari apa yang dikatakan Adi, bukan karena ia ingin membuat Harem atau semacamnya hanya saja jika dia memilih seorang gadis, mereka akan dengan cepat diajari dalam hal apapun, terlebih mereka akan sangat pandai dalam penyamaran.

Untuk syarat kedua, ia hanya mengatakannya secara iseng, bagaimanapun pria lemah akan hal itu.

Walau demikian.

(Sudah aku duga, akhirnya kamu hanya ingin bersenang-senang dengannya)

Reaksi Mesna terlalu berlebihan.

(Padahal kamu sudah punya aku, apa dadaku tidak cukup untukmu, dasar fetish dada gede)

Mengabaikan perkataan Mesna di belakang, kini sekitar 5 budak telah berdiri menghadap Adi. Masing-masing dari mereka mengenakan kain seadanya dan terlihat sedikit gelisah.

Pada dasarnya mereka dibeli hanya akan digunakan di atas ranjang, seperti itulah derita dari menjadi seorang budak. Di situasi buruk mereka mungkin akan diperlakukan kasar.

Si penjual mulai memberitahukan harga mereka dari 40 perak, 50 perak, 70 perak, 90 perak dan juga satu koin emas.

"Apa Anda sudah memutuskannya, mereka sangat baru dan semuanya seperti yang anda ingin berada di G cup."

"Aku bisa melihatnya."

Kelima gadis tersebut mulai semakin gelisah, masing-masing dari mereka hanya memikirkan bagaimana mereka akan kelelahan setiap malamnya dengan nafsu orang di depan mereka.

Setelah memberikan waktu pada Adi untuk memikirkannya dia akhirnya memutuskan.

"Sulit untuk memilih mereka, jadi aku akan membeli mereka semua."

Semua orang serempak berkata "Apa?" dari sudut mereka Adi dituduh sebagai maniak **** yang tidak ada ampun.

"Anda serius?"

"Tentu saja aku serius, untuk membuktikannya ambilah uang ini."

Adi menarik uang dari tempat yang tidak bisa mereka duga, sihir penyimpanan bukan hal yanga asing namun tetap saja kemampuan seperti itu sangatlah jarang.

"Aku akan mempersiapkan kontraknya tolong tunggu sebentar."

Para budak hanya berfikir mungkin sudah waktunya bagi mereka kehilangan keperawanan mereka. Jika dipikirkan mungkin itu lebih baik menghabiskan malam dengan pria muda dibandingkan pria tua yang serakah.

Ritual kontrak kini telah dimulai. Adi perlu memberi mereka nama untuk menjadikan ritual ini sempurna. Dia memikirkan semuanya dengan keras dan akhirnya satu persatu dari mereka mulai mendapatkan nama mereka.

Seorang elf dengan rambut perak yang memiliki harga paling tinggi bernama Mebel.

Seorang demi-human rubah dengan rambut pirang bernama Elsa.

Seorang gadis biasa berambut biru sebahu Yorin.

Gadis dengan rambut coklat ekor kuda, Kamui.

Dan terakhir seorang gadis dari ras kucing berambut ungu, Misa.

Tidak ada alasan khusus dari nama tersebut, Adi hanya mengatakan apa yang dia pikirkan pertama kali saat melihat mereka.

Sebuah lambang budak mulai muncul di bagian samping leher mereka, dengan itu apa yang diinginkan Adi tidak akan bisa mereka tolak bahkan jika semua perintah itu merupakan hal-hal cabul.

"Kalau begitu Anda bisa membawa mereka."

"Aku benar-benar mendapatkan hal bagus di sini hahaha."

Dia tertawa seperti orang jahat sementara semua orang hanya bisa tersenyum masam.

Adi berbalik untuk melihat kelima gadis yang dibelinya.

"Kenapa kalian terlihat tidak senang, oh mungkinkah kalian tidak suka namanya."

Elf berambut perak melangkah maju.

"Apa kami akan melayani Anda sebagai budak ****?" Elsa datang sebagai perwakilan.

"Bukannya kalian terlalu pesimis, aku tidak akan menjadikan kalian semacam itu, walaupun aku rasa kalian tetap harus bekerja keras."

Kelimanya hanya memiringkan kepalanya, bahkan saat mereka dibelikan pakaian dan makanan mereka jadi semakin bingung.

Elsa melangkah maju, dia yang terlihat seperti wanita dewasa pada umumnya.

"Mungkinkan kami hanya diberi makanan agar lebih memanjakanmu nanti di atas ranjang."

"Pikiran kalian terlalu ekstrim, aku serius."

Tidak ingin membuat semuanya jadi salah paham, Adi menjelaskan apa yang diinginkannya. Itu membuat mereka terbelalak bahkan sulit untuk diterima oleh akal sehat mereka.

"Aku ingin menyelamatkan dunia, dan aku rasa aku perlu tangan kanan yang bisa dilatih untuk mencapai tujuan tersebut."

"Menyelamatkan dunia? Maksudmu seperti Pahlawan."

"Mungkin seperti itu, aku tidak ada alasan untuk menyembunyikannya, tapi aku adalah orang yang berasal dari dunia lain."

Itu membuat semua keinginannya masuk akal, semua orang yang berasal dari dunia lain akan berakhir jadi seorang pahlawan namun Adi tidak ingin mengumbarnya walaupun pada dasarnya setiap pahlawan akan diberikan fasiltas apapun dari kerajaan.

Meski begitu.

Singkatnya yang Adi inginkan adalah membuat sebuah organisasi bawah tanah yang melindungi dunia ini.

Dia belum tahu siapa saja lawan yang harus dia hadapi, yang jelas di dunia ini bukan hanya satu raja iblis melainkan itu cukup banyak.

"Lalu apa jawaban kalian?"

"Kami hanyalah budak, apa yang diinginkan tuan kami maka itu menjadi perintah mutlak."

"Aku memberikan kalian kebebasan untuk memilih, bukan berarti aku akan membuang kalian jika tidak mau melakukannya."

Kelima gadis tersebut saling memandang satu sama lain, dan pada akhirnya memutuskan untuk ikut.

(Benar-benar, kamu membuat sesuatu yang berbeda dengan pahlawan yang aku kirim sebelumnya?)

(Bukannya itu membuatku orang yang kreatif)

(Awalnya aku bingung kenapa kamu tiba-tiba membeli salah toko di pinggir jalan, jika membeli mereka aku yakin kamu berniat mempekerjakan mereka di sana sebagai penyamaran)

(Tepat sekali, semuanya akan dilakukan secara bertahap)

Adi hanya menatap matahari yang bersinar menerpa dirinya. Dia sudah menghabiskan seluruh tabungannya paling tidak dia harus kembali menabung lagi.

Adi memasukkan mereka ke sebuah pelatihan untuk para petualang agar mereka bisa bertarung, selama mereka melakukannya Adi telah menyelam ke sebuah dungeon seorang diri.

Ini adalah dungeon lantai 5 gua goblin, seperti namanya semuanya hanya diisi oleh goblin. Untuk kedalaman sendiri mencapai 10 lantai dengan banyak cabang di setiap jalannya, tidak aneh jika beberapa goblin menyelinap untuk memberikan serangan kejutan.

Walau goblin disebut makhluk lemah yang bisa diatasi pemula namun mereka memiliki kepintaran dalam bertarung, mereka bisa membuat siasat serta menghabisi semuanya tanpa belas kasih.

Mesna tampak meringis.

"Dari yang aku tahu, goblin suka bermain-main dengan wanita sebelum mereka memakannya."

"Itu hanya ada di novel, sesungguhnya mereka tidak memiliki nafsu apapun kecuali makan dan minum."

"Benarkah begitu?"

"Begitulah adanya, dungeon masih merupakan hal misterius namun cara kerjanya mudah dimengerti. Bukannya kamu dewi pasti sudah tahu bukan?"

"Tidak juga, aku hanya bertugas untuk mengawasi dunia, menuntun jiwa-jiwa yang tersesat selain itu aku tidak akan tahu sebelum mencari tahu sendiri."

"Begitu."

Adi turun ke lantai enam dan di sana para goblin telah mengepungnya. Dia mengarahkan ujung revolver dan secara bergantian menjatuhkan selongsong peluru.

Bagi dirinya sekarang mungkin mirip seperti sebuah game tembak-tembakan yang sederhana.

"Lalu seperti apa dungeon itu?"

"Dungeon bekerja karena mereka memiliki inti core, inti core itu menyerap mana dari luar yang kemudian menciptakan mereka secara terus menerus."

"Dengan kata lain dungeon memiliki kesadarannya sendiri."

"Benar, di guild sendiri dilarang untuk menghancurkan inti core, bagaimana pun monster memang ancaman tapi di sisi lain mereka juga merupakan mata pencarian untuk mendapatkan uang."

"Bagaimana kalau mereka keluar? Bukannya itu jauh lebih berbahaya."

"Setiap monster yang dibuat dari dungeon akan hancur sebelum mereka mencapai kota, tubuh mereka tidak bisa bebas jika tidak memiliki asupan dari dungeon itu sendiri, jika pun ada monster di luar sana mereka dipastikan berada di sana sejak awal."

"Itu jadi masuk akal kenapa inti core dungeon tidak perlu dihancurkan."

Adi menembakan satu timah panasnya pada goblin terakhir hingga ia tersungkur dan jatuh dengan wajah lebih dulu. Sejauh ini dia telah menghabiskan seribu butir peluru untuk sampai kemari.

Terpopuler

Comments

wesdy sked

wesdy sked

hiperbola banget dah

2024-12-23

1

wesdy sked

wesdy sked

kejadiannya begitu cepat

2024-12-23

0

Gabutdramon

Gabutdramon

sepertinya adi ingin jadi dic kageno

2023-12-23

3

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01 : Sistem Belanja Online
2 Chapter 02 : Rencana Masa Depan
3 Chapter 03 : Para Budak Dan Dungeon
4 Chapter 04 : Kekuatan Tersembunyi
5 Chapter 05 : Misi Khusus
6 Chapter 06 : Perjalanan
7 Chapter 07 : Dunia Lain
8 Chapter 08 : Petualang Dari Istana
9 Chapter 09 : Menjalankan Bisnis
10 Chapter 10 : Perjalanan Bersama
11 Chapter 11 : Penyelamatan Di Malam Hari
12 Chapter 12 : Fenomena Alam Di Kota Pelabuhan
13 Chapter 13 : Wilayah Naga
14 Chapter 14 : Elf Berambut Perak
15 Chapter 15 : Keputusan Dari Seorang Putri
16 Chapter 16 : Organisasi Dalam Kegelapan
17 Chapter 17 : Masuk Ke Akademi Ibukota
18 Chapter 18 : Berkeliling Istana
19 Chapter 19 : Dalang Dan Kebenaran
20 Chapter 20 : Demonic
21 Chapter 21 : Kekuatan
22 Chapter 22 : Langkah Awal
23 Chapter 23 : Wilayah Khusus
24 Chapter 24 : Wajah Sesungguhnya
25 Chapter 25 : Elf Pembawa Peti Mati
26 Chapter 26 : Pelarian
27 Chapter 27 : Undangan
28 Chapter 28 : Pertarungan Satu Babak
29 Chapter 29 : Kota Pusat Para Elf
30 Chapter 30 : Pertarungan Satu Lawan Satu
31 Chapter 31 : Necromancer
32 Chapter 32 : Pertemuan
33 Chapter 33 : Petir Yang Menghancurkan
34 Chapter 34 : Pertarungan Elf
35 Chapter 35 : Tembakan Akhir
36 Chapter 36 : Setelahnya
37 Chapter 37 : Kembali Ke Wilayah Khusus
38 Chapter 38 : Pengembangan Desa Tahap Kedua
39 Chapter 39 : Kunjungan Ke Wilayah Viscount
40 Chapter 40 : Duel
41 Chapter 41 : Penyelesaian
42 Chapter 42 : Pengembangan Desa Tahap Tiga
43 Chapter 43 : Sang Pahlawan Hoshimiya Rinko
44 Chapter 44 : Memulai Bisnis
45 Chapter 45 : Pekerjaan Utama (Volume 1 End)
46 Extra Chapter : Semua Orang Bekerja
47 Chapter 46 : Hari Biasanya
48 Chapter 47 : Latihan Pertama
49 Chapter 48 : Menjadi Seorang Pedagang Sesungguhnya
50 Chapter 49 : Guild Pedagang Pusat
51 Chapter 50 : Negosiasi
52 Chapter 51 : Putaran
53 Chapter 52 : Jamuan Mewah
54 Chapter 53 : Mulai Bergerak
55 Chapter 54 : Pahlawan Dengan Enam Pedang
56 Chapter 55 : Dua Pahlawan Dua Dewi
57 Chapter 56 : Saling Memahami
58 Chapter 57 : Persaingan
59 Chapter 58 : Putri Demi-human Dan Utusan Dari Negara Timur
60 Chapter 59 : Tiba Di Kekaisaran
61 Chapter 60 : Mesin Pembunuh
62 Chapter 61 : Pedang Sihir
63 Chapter 62 : Melawan Kaisar
64 Chapter 63 : Kekuatan Cheat
65 Chapter 64 : Kekuatan Terlemah
66 Chapter 65 : Kematian
67 Chapter 66 : Rahasia Keabadian
68 Chapter 67 : Serangan Akhir
69 Chapter 68 : Setelahnya
70 Chapter 69 : Kembali Ke Wilayah Khusus
71 Chapter 70 : Persiapan Musim Dingin
72 Chapter 71 : Memanen Tomat
73 Chapter 72 : Pesta Teh
74 Chapter 73 : Rapat Bersama Para Elf
75 Chapter 74 : Kerajinan
76 Chapter 75 : Pergi Berburu
77 Chapter 76 : Badai Dan Pulau
78 Chapter 77 : Pasukan Raja Iblis
79 Chapter 78 : Seorang Pahlawan
80 Chapter 79 : Pekerjaan Selesai ( Volume 1.5 End)
81 Extra Chapter : Pewaris Kekaisaran
82 Chapter 80 : Kembali Berpetualang
83 Chapter 81 : Perjalanan
84 Chapter 82 : Kota Petualang Signe
85 Chapter 83 : Toko Kelontong
86 Chapter 84 : Gadis Misterius
87 Chapter 85 : Takdir
88 Chapter 86 : Tujuan Berpetualang
89 Chapter 87 : Pengunjung Istimewa
90 Chapter 88 : Serangan Monster
91 Chapter 89 : Minotaurus
92 Chapter 90 : Dungeon Tersegel
93 Chapter 91 : Bekerja Sama
94 Chapter 92 : Dua Dewi Yang Saling Bertemu
95 Chapter 93 : Sihir Pemanggilan
96 Chapter 94 : Menjelajah
97 Chapter 95 : Para Golem
98 Chapter 96 : Keinginan Dari Sage Lumina
99 Chapter 97 : Melawan Lizardman
100 Chapter 98 : Tempat Teraman Di Dungeon Ini
101 Chapter 99 : Inti Core Homunculus
102 Chapter 100 : No.11
103 Chapter 101 : Melawan Hydra
104 Chapter 102 : Yang Ada Di Lantai Terakhir
105 Chapter 103 : Yuela Amnesta
106 Chapter 104 : Dua Pahlawan Wanita Saling Bertemu
107 Chapter 105 : Para Demonic
108 Chapter 106 : Raja Iblis Shion
109 Chapter 107 : Rapat Penting Tiga Pahlawan
110 Chapter 108 : Pulang Ke Rumah
111 Chapter 109 : Latihan Berikutnya
112 Chapter 110 : Menara Iblis
113 Chapter 111 : Latih Tanding
114 Chapter 112 : Perjalanan Bersama
115 Chapter 113 : Penyerangan Wilayah Luar Menara Surga
116 Chapter 114 : Pertemuan Tiga Pahlawan
117 Chapter 115 : Gerbang Pertama Menara Iblis
118 Chapter 116 : Zirah Angin
119 Chapter 117 : Iblis Putih
120 Chapter 118 : Pedang Emas
121 Chapter 119 : Masa Lalu Yuela
122 Chapter 120 : Pelatihan
123 Chapter 121 : Meninggalkan Kota Suci
124 Chapter 122 : Jebakan Sesungguhnya
125 Chapter 123 : Sihir Penyegel
126 Chapter 124 : Perpisahan (Vol 2 End)
127 Chapter 125 : Desa Misterius
128 Chapter 126 : Putaran Lumina
129 Chapter 127 : Lokasi Tambang
130 Chapter 128 : Perubahan Wolf Blast
131 Chapter 129 : Monster Dengan Sebuah Kecerdasan
132 Chapter 130 : Memulai Perpindahan Desa
133 Chapter 131 : Kembali Pulang
134 Chapter 132 : Acara Pernikahan
135 Chapter 133 : Pembangunan Wilayah Khusus Berikutnya
136 Chapter 134 : Meningkatkan Pertahanan
137 Chapter 135 : Sebuah Konser
138 Chapter 136 : Kunjungan Arc Priest
139 Chapter 137 : Sebuah Perencanaan
140 Chapter 138 : Penyerangan Yang Lain
141 Chapter 139 : Tujuh Sage Dalam Sihir Terlarang
142 Chapter 140 : Benua Iblis Bagian Barat
143 Chapter 141 : Kastil Raja Iblis Nafsu
144 Chapter 142 : Empat Jenderal Terkuat
145 Chapter 143 : Sihir Cahaya Dan Sihir Kegelapan Bertarung Bersama
146 Chapter 144 : Sebelumnya
147 Chapter 145 : Alex Vs Esper
148 Chapter 146 : Kengerian Dari Iblis Tombak
149 Chapter 147 : Kurungan
150 Chapter 148 : Api Kehidupan
151 Chapter 149 : Raja Iblis Nafsu
152 Chapter 150 : Raja Iblis Kemarahan Ciel
153 Chapter 151 : Pertarungan
154 Chapter 152 : Kebenaran Yang Tersembunyi (Volume 3 End)
155 Final Arc, Chapter 01 : Bukan Reuni Mengharukan
156 Final Arc, Chapter 02 : Para Sage
157 Final Arc, Chapter 03 : Akhir Necromancer
158 Final Arc, Chapter 04 : Kolam Penyucian
159 Final Arc : Chapter 05 : Kultus Mesna
160 Final Arc, Chapter 06 : Menuju Altar Bawah Tanah
161 Final Arc Chapter 07 : Rintangan
162 Final Arc, Chapter 08 : Menara Surga
163 Final Arc, Chapter 09 : Bagian Puncak
164 Final Arc, Chapter 10 : Persiapan Perang
165 Final Arc, Chapter 11 : Hari Yang Ditentukan
166 Final Arc, Chapter 12 : Dewa Iblis
167 Final Arc, Chapter 13 : Tujuan Akhir
168 Final Arc, Chapter 14 : Serangan Ke Kota Suci Bagian Satu
169 Final Arc, Chapter 15 : Serangan Ke Kota Suci Bagian Dua
170 Final Arc, Chapter 16 : Serangan Ke Kota Suci Bagian Tiga
171 Final Arc, Chapter 17 : Serangan Ke Kota Suci Bagian Empat
172 Final Arc, Chapter 18 : Serangan Ke Kota Suci Bagian Lima
173 Final Arc, Chapter 19 : Serangan Ke Kota Suci Bagian Enam
174 Final Arc, Chapter 20 : Akhir Dari Semuanya (End)
Episodes

Updated 174 Episodes

1
Chapter 01 : Sistem Belanja Online
2
Chapter 02 : Rencana Masa Depan
3
Chapter 03 : Para Budak Dan Dungeon
4
Chapter 04 : Kekuatan Tersembunyi
5
Chapter 05 : Misi Khusus
6
Chapter 06 : Perjalanan
7
Chapter 07 : Dunia Lain
8
Chapter 08 : Petualang Dari Istana
9
Chapter 09 : Menjalankan Bisnis
10
Chapter 10 : Perjalanan Bersama
11
Chapter 11 : Penyelamatan Di Malam Hari
12
Chapter 12 : Fenomena Alam Di Kota Pelabuhan
13
Chapter 13 : Wilayah Naga
14
Chapter 14 : Elf Berambut Perak
15
Chapter 15 : Keputusan Dari Seorang Putri
16
Chapter 16 : Organisasi Dalam Kegelapan
17
Chapter 17 : Masuk Ke Akademi Ibukota
18
Chapter 18 : Berkeliling Istana
19
Chapter 19 : Dalang Dan Kebenaran
20
Chapter 20 : Demonic
21
Chapter 21 : Kekuatan
22
Chapter 22 : Langkah Awal
23
Chapter 23 : Wilayah Khusus
24
Chapter 24 : Wajah Sesungguhnya
25
Chapter 25 : Elf Pembawa Peti Mati
26
Chapter 26 : Pelarian
27
Chapter 27 : Undangan
28
Chapter 28 : Pertarungan Satu Babak
29
Chapter 29 : Kota Pusat Para Elf
30
Chapter 30 : Pertarungan Satu Lawan Satu
31
Chapter 31 : Necromancer
32
Chapter 32 : Pertemuan
33
Chapter 33 : Petir Yang Menghancurkan
34
Chapter 34 : Pertarungan Elf
35
Chapter 35 : Tembakan Akhir
36
Chapter 36 : Setelahnya
37
Chapter 37 : Kembali Ke Wilayah Khusus
38
Chapter 38 : Pengembangan Desa Tahap Kedua
39
Chapter 39 : Kunjungan Ke Wilayah Viscount
40
Chapter 40 : Duel
41
Chapter 41 : Penyelesaian
42
Chapter 42 : Pengembangan Desa Tahap Tiga
43
Chapter 43 : Sang Pahlawan Hoshimiya Rinko
44
Chapter 44 : Memulai Bisnis
45
Chapter 45 : Pekerjaan Utama (Volume 1 End)
46
Extra Chapter : Semua Orang Bekerja
47
Chapter 46 : Hari Biasanya
48
Chapter 47 : Latihan Pertama
49
Chapter 48 : Menjadi Seorang Pedagang Sesungguhnya
50
Chapter 49 : Guild Pedagang Pusat
51
Chapter 50 : Negosiasi
52
Chapter 51 : Putaran
53
Chapter 52 : Jamuan Mewah
54
Chapter 53 : Mulai Bergerak
55
Chapter 54 : Pahlawan Dengan Enam Pedang
56
Chapter 55 : Dua Pahlawan Dua Dewi
57
Chapter 56 : Saling Memahami
58
Chapter 57 : Persaingan
59
Chapter 58 : Putri Demi-human Dan Utusan Dari Negara Timur
60
Chapter 59 : Tiba Di Kekaisaran
61
Chapter 60 : Mesin Pembunuh
62
Chapter 61 : Pedang Sihir
63
Chapter 62 : Melawan Kaisar
64
Chapter 63 : Kekuatan Cheat
65
Chapter 64 : Kekuatan Terlemah
66
Chapter 65 : Kematian
67
Chapter 66 : Rahasia Keabadian
68
Chapter 67 : Serangan Akhir
69
Chapter 68 : Setelahnya
70
Chapter 69 : Kembali Ke Wilayah Khusus
71
Chapter 70 : Persiapan Musim Dingin
72
Chapter 71 : Memanen Tomat
73
Chapter 72 : Pesta Teh
74
Chapter 73 : Rapat Bersama Para Elf
75
Chapter 74 : Kerajinan
76
Chapter 75 : Pergi Berburu
77
Chapter 76 : Badai Dan Pulau
78
Chapter 77 : Pasukan Raja Iblis
79
Chapter 78 : Seorang Pahlawan
80
Chapter 79 : Pekerjaan Selesai ( Volume 1.5 End)
81
Extra Chapter : Pewaris Kekaisaran
82
Chapter 80 : Kembali Berpetualang
83
Chapter 81 : Perjalanan
84
Chapter 82 : Kota Petualang Signe
85
Chapter 83 : Toko Kelontong
86
Chapter 84 : Gadis Misterius
87
Chapter 85 : Takdir
88
Chapter 86 : Tujuan Berpetualang
89
Chapter 87 : Pengunjung Istimewa
90
Chapter 88 : Serangan Monster
91
Chapter 89 : Minotaurus
92
Chapter 90 : Dungeon Tersegel
93
Chapter 91 : Bekerja Sama
94
Chapter 92 : Dua Dewi Yang Saling Bertemu
95
Chapter 93 : Sihir Pemanggilan
96
Chapter 94 : Menjelajah
97
Chapter 95 : Para Golem
98
Chapter 96 : Keinginan Dari Sage Lumina
99
Chapter 97 : Melawan Lizardman
100
Chapter 98 : Tempat Teraman Di Dungeon Ini
101
Chapter 99 : Inti Core Homunculus
102
Chapter 100 : No.11
103
Chapter 101 : Melawan Hydra
104
Chapter 102 : Yang Ada Di Lantai Terakhir
105
Chapter 103 : Yuela Amnesta
106
Chapter 104 : Dua Pahlawan Wanita Saling Bertemu
107
Chapter 105 : Para Demonic
108
Chapter 106 : Raja Iblis Shion
109
Chapter 107 : Rapat Penting Tiga Pahlawan
110
Chapter 108 : Pulang Ke Rumah
111
Chapter 109 : Latihan Berikutnya
112
Chapter 110 : Menara Iblis
113
Chapter 111 : Latih Tanding
114
Chapter 112 : Perjalanan Bersama
115
Chapter 113 : Penyerangan Wilayah Luar Menara Surga
116
Chapter 114 : Pertemuan Tiga Pahlawan
117
Chapter 115 : Gerbang Pertama Menara Iblis
118
Chapter 116 : Zirah Angin
119
Chapter 117 : Iblis Putih
120
Chapter 118 : Pedang Emas
121
Chapter 119 : Masa Lalu Yuela
122
Chapter 120 : Pelatihan
123
Chapter 121 : Meninggalkan Kota Suci
124
Chapter 122 : Jebakan Sesungguhnya
125
Chapter 123 : Sihir Penyegel
126
Chapter 124 : Perpisahan (Vol 2 End)
127
Chapter 125 : Desa Misterius
128
Chapter 126 : Putaran Lumina
129
Chapter 127 : Lokasi Tambang
130
Chapter 128 : Perubahan Wolf Blast
131
Chapter 129 : Monster Dengan Sebuah Kecerdasan
132
Chapter 130 : Memulai Perpindahan Desa
133
Chapter 131 : Kembali Pulang
134
Chapter 132 : Acara Pernikahan
135
Chapter 133 : Pembangunan Wilayah Khusus Berikutnya
136
Chapter 134 : Meningkatkan Pertahanan
137
Chapter 135 : Sebuah Konser
138
Chapter 136 : Kunjungan Arc Priest
139
Chapter 137 : Sebuah Perencanaan
140
Chapter 138 : Penyerangan Yang Lain
141
Chapter 139 : Tujuh Sage Dalam Sihir Terlarang
142
Chapter 140 : Benua Iblis Bagian Barat
143
Chapter 141 : Kastil Raja Iblis Nafsu
144
Chapter 142 : Empat Jenderal Terkuat
145
Chapter 143 : Sihir Cahaya Dan Sihir Kegelapan Bertarung Bersama
146
Chapter 144 : Sebelumnya
147
Chapter 145 : Alex Vs Esper
148
Chapter 146 : Kengerian Dari Iblis Tombak
149
Chapter 147 : Kurungan
150
Chapter 148 : Api Kehidupan
151
Chapter 149 : Raja Iblis Nafsu
152
Chapter 150 : Raja Iblis Kemarahan Ciel
153
Chapter 151 : Pertarungan
154
Chapter 152 : Kebenaran Yang Tersembunyi (Volume 3 End)
155
Final Arc, Chapter 01 : Bukan Reuni Mengharukan
156
Final Arc, Chapter 02 : Para Sage
157
Final Arc, Chapter 03 : Akhir Necromancer
158
Final Arc, Chapter 04 : Kolam Penyucian
159
Final Arc : Chapter 05 : Kultus Mesna
160
Final Arc, Chapter 06 : Menuju Altar Bawah Tanah
161
Final Arc Chapter 07 : Rintangan
162
Final Arc, Chapter 08 : Menara Surga
163
Final Arc, Chapter 09 : Bagian Puncak
164
Final Arc, Chapter 10 : Persiapan Perang
165
Final Arc, Chapter 11 : Hari Yang Ditentukan
166
Final Arc, Chapter 12 : Dewa Iblis
167
Final Arc, Chapter 13 : Tujuan Akhir
168
Final Arc, Chapter 14 : Serangan Ke Kota Suci Bagian Satu
169
Final Arc, Chapter 15 : Serangan Ke Kota Suci Bagian Dua
170
Final Arc, Chapter 16 : Serangan Ke Kota Suci Bagian Tiga
171
Final Arc, Chapter 17 : Serangan Ke Kota Suci Bagian Empat
172
Final Arc, Chapter 18 : Serangan Ke Kota Suci Bagian Lima
173
Final Arc, Chapter 19 : Serangan Ke Kota Suci Bagian Enam
174
Final Arc, Chapter 20 : Akhir Dari Semuanya (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!