EPS 1 : NASIB
Rion dan Riley bermalam dihutan untuk beristirahat.
Riley (Kecil)
(Tatap api unggun) Seandainya kita tidak memancing..
Riley (Kecil)
Mungkin kita sudah mati
Rion pun bangkit dari duduknya.
Ia pergi mengambil tas lalu mengambil kapak yang ada di tas. Kapak itu ia temukan dirumahnya beberapa jam yang lalu.
Rion (Kecil)
(Memegang kapak) Riley, apa kau mau diam aja setelah apa yang menimpa pada kita?
Riley (Kecil)
A-aku tidak bilang kalau aku mau diam saja, tapi aku benar-benar ingin bangkit dari semua ini!
Rion (Kecil)
Ohh begitu ya
Rion pun pergi meninggalkan Riley, disitu Riley sedikit bingung dengan Rion.
Tetapi karena ia tidak bisa menghampiri Rion, ia hanya diam.
Riley (Kecil)
(Mengepalkan kedua tangan)
Riley (Kecil)
Maaf, Rion..
Riley (Kecil)
Aku ingin beristirahat sebentar..
Riley (Kecil)
(Meneteskan air mata)
Seperti yang kita lihat, Riley tidak menampilkan lukanya didepan Rion.
Waktu orangtua nya sudah dalam keadaan dibunuh oleh para Ksatria yang disana, Riley sebenarnya kepikiran bagaimana nasib orangtuanya.
Ia hanya berusaha berpikir positif semoga orangtuanya baik-baik saja..
Riley adalah karakter perempuan yang pandai menyembunyikan suasana mencekam menjadi suasana menenangkan.
Ia juga pintar dalam menyembunyikan kekhawatirannya kepada orangtuanya, sampai dikira tidak peduli oleh Rion padahal situasi itu membuat Riley menjadi hancur bersamaan dengan Rion.
Ia bisa menyesuaikan kesedihannya dengan Rion. Saat Rion merasakan kesedihan, disitulah ia ikut merasakannya. Namun saat ia merasakan kesedihan, ia hanya bisa menyampaikannya lewat air mata yang tidak terlihat saja.
Orangtua Riley banyak mengajarkan hal kepada Riley sampai-sampai ekspresi pedulinya tidak terlihat sama sekali, bahkan ia pernah dituduh oleh teman perempuannya kalau ia tidak peduli kepada orangtuanya saat bermain jauh dengan teman perempuannya.
Riley (Kecil)
(Nangis) Hahaha, kenapa aku nangis?
Riley (Kecil)
(Gemetar) Seharusnya aku bisa melewati semuanya tanpa seperti ini kan?
Riley (Kecil)
Tenanglah, Riley..
Rion sedang memotong pohon kecil disekitar situ.
Semenjak orangtuanya selalu melakukan kegiatan berat seperti berburu dan memotong kayu, Rion yang saat kecil itu penasaran dan mencoba membantu orangtuanya.
Ia berusaha membantu orangtuanya dengan usahanya. Dengan belajar memotong kayu, membawa kayu yang sangat berat, dan memasang api unggun.
Rion melakukan itu semua karena demi membantu dan memenuhi orangtuanya.
Ia ingin melihat ibunya selalu tersenyum dan bahagia padanya, ingin melihat ayahnya memasang ekspresi senyuman kecil yang bisa membuat dia ingin memeluk ayahnya.
Karena itulah ia jadi berusaha sekeras ini.
Rion (Kecil)
(Ngos²an + Memotong kayu)
Riley pun terbangun dari tidurnya.
Riley (Kecil)
(Mengucek mata) Uhm..
Saat ia berusaha mengucek matanya..
Ia melihat sosok jubah hitam yang berdiam diri dekat api unggun.
Riley (Kecil)
Si-siapa kau?!
Orang yang memakai jubah itu menengok Riley.
Saat Riley menyadari bahwa tinggi badan orang itu persis dengan tinggi badannya, ia langsung bangkit dari tidurnya.
Riley (Kecil)
Sekali lagi aku tanya, kau itu siapa?
Riley (Kecil)
Sedang apa kau disini?
Rion pun berjalan menghampiri mereka sehabis dari kegiatannya.
Riley menengok Rion dengan perasaan terkejut karena saat semalam ia tidur, Rion tidak tidur.
Riley (Kecil)
RION, KAMU GA TIDUR?!
Rion (Kecil)
(Menaruh kapak + Menaruh kayu)
Rion (Kecil)
Aku ga bisa tidur
Rion pun menengok orang itu.
Si Ksatria
(Tengok Rion) Kau Rion ya?
Rion (Kecil)
I-iya, ada apa?
Si Ksatria
Apa kalian tidak tau kalau disini tidak boleh menyalakan api unggun?
Riley (Kecil)
Ehh, kami gatau soal itu
Riley (Kecil)
Maaf ya, kami hanya bermalam sementara disini. Nanti kami pergi kok
Rion (Kecil)
(Menatap orang itu)
Rion (Kecil)
Apa kau seorang Ksatria?
Orang itu tidak menjawab pertanyaan Rion.
Si Ksatria
Kalian harus bisa bertahan hidup selama dihutan
Si Ksatria
(Tengok tajam Rion) Karena tidak ada manusia dihutan yang bisa membantu kalian
Orang itu pun berjalan pergi meninggalkan Rion dan Riley.
Riley (Kecil)
Aneh banget, dia sebenarnya siapa sih? Bikin penasaran aja
Rion (Kecil)
(Menatap punggung orang itu dari jauh)
Rion pun berlari menghampiri orang itu.
Riley (Kecil)
MAU KEMANA KAU?!
Riley (Kecil)
(Menatap Rion dari jauh)
Saat mengejar orang itu, tepat dibelakang orang itu..
Rion (Kecil)
Aku butuh bantuanmu!
Orang itu berhenti berjalan.
Si Ksatria
(Tengok tajam Rion)
Rion (Kecil)
Sepertinya kau adalah seorang Ksatria kan?
Rion (Kecil)
Maukah kau membantuku?! Ma-maksudku..
Rion (Kecil)
MAUKAH KAU BEKERJA SAMA DENGANKU?!
Si Ksatria
Anak kecil yang bodoh, sejak kapan manusia sepertimu sudah meminta hal itu kepada orang yang tidak dikenal?
Rion (Kecil)
(Mengepalkan kedua tangan)
Rion (Kecil)
AKU TAU KITA TIDAK KENAL
Rion (Kecil)
TAPI BUKANKAH KAU SENDIRI YANG MENAWARKAN DIRI UNTUK MENGHAMPIRIKU?!
Si Ksatria
Jangan kegeeran, sebagai seorang Ksatria aku hanya mengawasi isi hutan ini
Rion (Kecil)
Tidak, tugas seorang Ksatria bukan seperti itu kan?
Rion (Kecil)
(Tatap serius orang itu) Aku tau karena aku pernah melihat kalian melakukan tugas masing-masing. Dan itu-
Si Ksatria
Ngomong apa sih anak kecil ini
Si Ksatria
(Mengeluarkan pedang) Kau benar-benar ingin mati ya..
Rion (Kecil)
Hanya kau satu-satunya harapanku..
Rion (Kecil)
(Terjatuh sungkur)
Rion (Kecil)
Butuh bantuanmu..
Rion (Kecil)
(Mengepalkan erat kedua tangannya) Karena itulah..
Rion (Kecil)
Tolong terima bantuan dariku!
Rion (Kecil)
Ksatria merah!
Si Ksatria
Kau menarik juga ya..
Si Ksatria
(Menghadap Rion + Menodongkan pedang)
Si Ksatria
Apa ada alasan kenapa aku harus menerima bantuanmu, wahai anak kecil yang tidak dikenal?
Rion (Kecil)
Tidak ada, tapi..
Rion (Kecil)
Setidaknya saat kau bekerja sama denganku, kau akan mendapatkan keuntungan lebih besar dari yang kau harapkan
Rion (Kecil)
Seharusnya dia tau maksud dari kata-kataku (Batin)
Saat Rion memotong kayu, ia juga berlatih menonjok tangannya ke pohon besar hingga tangannya berdarah.
Dengan memakai jaket yang ia pakai untuk menutupi lukanya ditangannya, hal itu tidak akan terlihat dimata Riley. Karena Rion tidak mau Riley mengkhawatirkannya.
Saat berlatih pun ia juga sempat memandang lama kalung pemberian dari Riley.
Rion disitu mengingat perkataan Riley yang pernah mengatakan padanya kalau kalung itu akan membawanya pada nasib yang baik.
Hal itu akan dia manfaatkan kalung itu dengan situasi saat ini.
Yaitu dengan suatu kehormatan ada seorang Ksatria bertemu dengannya.
Kembali pada kejadian utama
Si Ksatria
Jadi, ceritanya kau ingin melakukan transaksi denganku?
Si Ksatria
Apa ada yang bisa kau berikan padaku?
Rion (Kecil)
Keuntungan yang lebih besar..
Rion (Kecil)
Kau akan mendapatkan keuntungan karena bekerja sama denganku
Si Ksatria
Kau pikir aku tertarik?
Si Ksatria
Mau kau punya sesuatu yang tidak orang lain miliki atau punya banyak harta sekalipun..
Si Ksatria
(Mata memancarkan warna perak) Aku tidak akan tergoyah oleh kalimatmu
Rion (Kecil)
Kalau begitu..
Rion (Kecil)
Apa kau butuh anak buah?
Rion (Kecil)
(Tatap serius) Jika tidak keberatan, aku akan menawarkan diriku untuk menjadi anak buahmu
Si Ksatria
Anak buahku? Memangnya kau bisa apa?
Rion (Kecil)
Kau tanya aku bisa apa?
Rion (Kecil)
Aku bisa melewati semua rintangan dengan usahaku dan balas dendamku
Angin pun berhembus kencang.
Orang itu pun menaruh pedangnya kembali ke tempat pedangnya.
Si Ksatria
Balas dendam ya.. (Batin)
Orang itu pun membalikkan badannya.
Si Ksatria
(Tengok Rion) Kalau tidak mau, yasudah
Rion (Kecil)
Ta-tapi sebelum itu..
Riley (Kecil)
(Berlari menghampiri Rion) HEI!!
Riley pun berhenti berlari disebelah Rion, lalu memukul Rion.
Riley (Kecil)
KAU BODOH YA?! KENAPA KAU MENINGGALKANKU?!
Rion (Kecil)
Ti-tidak bermaksud, aku hanya..
Si Ksatria
Temanmu mau ikut juga?
Rion (Kecil)
Iya, dia juga bisa membantumu
Rion (Kecil)
Termasuk dalam hal balas dendam, dia sangat dendam kepada-
Riley (Kecil)
(Menutup mulut Rion + Senyum) HAHAHA AKU TIDAK MEMILIKI DENDAM APAPUN KEPADA ORANG LAIN. HANYA SAJA SEPERTINYA RION LAGI KENA PENYAKIT INSOMNIA, JADI DIA SEPERTI ITU AHAHA
Rion (Kecil)
(Menepis tangan Riley) BERHENTI GA?! AKU SEDANG ADA PERLU DENGANNYA
Riley (Kecil)
Hei, katakan padaku dasar bodoh..
Riley (Kecil)
Ada perlu apa kau dengannya hah? Cepat beritahu padaku
Si Ksatria
Dia menawarkan diri menjadi anak buahku
Si Ksatria
(Tengok Riley + Seringai) Apa kau juga mau?
Riley (Kecil)
(Terkejut) MENJADI ANAK BUAH?!
Riley (Kecil)
RION, KAU GILA YA?!
Rion (Kecil)
(Memejamkan mata) Tidak, aku masih waras
Rion (Kecil)
Kau tidak mengerti kenapa aku menawarkan diri jadi anak buahnya, jadi tidak usah ngata-ngatain aku
Riley (Kecil)
(Tatap serius Rion)
Riley (Kecil)
(Tengok orang itu)
Riley (Kecil)
Hah, dasar kau ini ya..
Riley (Kecil)
Aku ikut saja denganmu, Rion
Beberapa menit kemudian orang itu pun mulai berjalan, diikuti oleh Riley dan Rion.
Riley (Kecil)
(Disamping Rion + Berjalan) Kenapa kau mendadak banget minta bantuan seperti itu kepada orang lain?
Rion (Kecil)
(Disamping Riley + Berjalan) Karena dia bisa merubahku
Rion (Kecil)
(Tatap punggung orang itu)
Rion (Kecil)
Dan aku merasakan kalau orang ini memiliki aura Ksatria yang kuat, kau mengerti kan apa maksudku?
Riley (Kecil)
Ahh, ternyata kau benar-benar bisa memiliki pemikiran seperti itu..
Riley (Kecil)
(Tengok Rion) Aku ngerti mulai sekarang
Riley (Kecil)
Iya, dia adalah orang yang bisa membawa kita kepada para Ksatria yang sudah membunuh orangtua kita.. (Batin)
Riley (Kecil)
Ternyata kau pintar juga ya, Rion (Batin)
Saat diperjalanan mengikuti orang itu, mereka bertiga berjalan sekitar satu setengah jam.
Akhirnya mereka pun sampai pada tujuan.
Riley (Kecil)
(Terkejut) Ini..
Riley (Kecil)
A-ada desa didaerah sini?!
Comments