PROLOG 2 : AWAL MULA

Sore Hari Jam 16.34
NovelToon
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Ngos²an) AKHIRNYA!
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
TERKUMPUL BANYAK JUGA!
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Menghitung ikan yang ada di ember) Satu, dua, tiga..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Mengelap keringat yang ada dikening) Ayo kita pulang
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Ayoo ^^
NovelToon
Diperjalanan menuju rumahnya, Rion berjalan membawa ember berisi banyaknya ikan dan Riley berjalan membawa alat-alat pancingan.
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Senyum kecil) Aku tidak sabar melihat ekspresi ayah dan ibu, ekspresi seperti apa yang mereka tampilkan kalau aku dapat banyak ikan? (Batin)
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Hehehe..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Kau kenapa ketawa sendiri?
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Gapapa hehehe
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Dasar aneh
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Senyum senang)
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Tengok Rion)
Sore Hari Jam 17.20
Dirumah Rion
Saat mereka kembali datang ke rumah Rion, ekspresi yang ditampilkan Rion dan Riley bukan ekspresi merindukan ekspresi ayah dan ibunya..
Melainkan merindukan suasana bagaimana kehangatan itu datang dari kedua orang tua yang Rion sayangi, seketika perlahan menghilang dari bayangannya dan menampilkan kejadian yang membuatnya trauma seumur hidup.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Terkejut + Menutup mulut)
Dirumah Rion, tersisa hanyalah badan dari anggota tubuh orangtua nya yang sudah dipotong-potong lalu dikumpulkan menjadi satu diruang tamu.
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
...
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Ayah..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Ibu..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Kenapa kalian tidak menyambutku..?
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Ahh, kalian pasti kesakitan ya..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Meneteskan air mata)
Pandangan Rion kepada mayat ibu dan ayahnya tidak dilewatkan.
Dia terus memandang dengan kedua matanya bersama dengan Riley.
Tiba-tiba saja Riley langsung menutupi mata Rion dengan tangannya.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Ja-jangan dilihat terus..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Memejamkan mata + gemetar) Karena kau akan mengalami mimpi buruk setiap hari..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Nangis) Tolong..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Nangis) Jangan dilihat terus, Rion..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Meneteskan air mata) Kenapa kau menutupi mataku..?
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Hah? Kenapa memangnya?
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
AKU KAN PENASARAN DENGAN ORANGTUAKU, JADI LEPASKAN-!
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
AKU TAU RION!!
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
AKU TAU KAU TERLUKA!!
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
SEKARANG KITA HARUS CARI TEMPAT AMAN, DARI KEJADIAN INI KITA JADI TAU KALAU ADA YANG MENGINCARMU SELAMA INI!!
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Nangis) KARENA ITU AKU AKAN MENOLONGMU, JADI AYO KITA KELUAR!!
Diluar Rumah Rion
Riley berusaha menenangkan Rion yang sedaritadi terdiam.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Mengelus² punggung Rion) Tetap tenang ya, Rion..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
A-aku tau pasti itu akan menjadi luka terberat bagi hidupmu, aku merasakannya juga..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Kau tidak perlu memikirkan bagaimana nasibmu, sekarang ayo kita-
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Kau sedaritadi banyak omong..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Tengok emosi) MEMANGNYA KAU ITU SIAPA DIDALAM HIDUPKU?!
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Nangis) AKU TIDAK ADA SIAPA-SIAPA LAGI SEKARANG, AKU TIDAK TAU AKAN TERJADI SEPERTI INI, AKU TIDAK BISA MENJADI PENOLONG ORANGTUAKU, AKU HANYA BEBAN, AKU HANYA BEBANN!!!
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
HENTIKAN!!
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
APA MAKSUDMU MENGATAKAN HAL ITU HAH?!
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
DENGAR, KAU ITU TIDAK BEBAN TAU GA? ORANGTUAMU MUNGKIN SUDAH MENYADARI HAL ITU JADI MEREKA MENYURUH MU KELUAR RUMAH SEBENTAR!!
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
MEREKA ADALAH ORANGTUAMU YANG BERUSAHA MELINDUNGIMU, KAU JUGA SAMA. KAU JUGA BERUSAHA MELINDUNGI MEREKA DAN MEMBANTU MEREKA DENGAN SEGALA CARA, KAU ADALAH HARTA MEREKA, KAU ADALAH MANUSIA PALING BERHARGA BUAT MEREKA!!
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
GAADA KATA BEBAN UNTUKMU, KAU ADALAH MANUSIA YANG PALING BERGUNA BAGI MEREKA YAITU ORANGTUAMU!! KAU MENGERTI GA?!
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Nangis) SEKALI LAGI AKU KATAKAN KALAU KAU ADALAH HARTA MEREKA, KAU ADALAH ANAK MEREKA YANG PALING BERHARGA, KAU ADALAH SOSOK CAHAYA BAGI MEREKA, DAN KAU ADALAH LELAKI PERTAMA DARI KELUARGA MEREKA!!!
Rion pun menangis sesegukan tidak ada hentinya, begitupula dengan Riley.
Hati Rion yang masih kecil, tumbuh menjadi hati yang rusak oleh luka yang hebat.
Ingatan tentang hal itu akan terus terbayangkan dipikirannya. Membuat ia membenci semua orang yang berusaha mengincar keluarganya, hingga tekad balas dendamnya sudah lahir dari sejak ia kecil.
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Aku akan membunuh siapapun yang sudah menghancurkan keluargaku..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Tatap dingin) Tidak peduli bagaimana caranya, yang penting orang itu mati
Riley sedikit khawatir dengan perkataan Rion yang tiba-tiba jadi seperti itu
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Aku akan membantumu..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Memangnya kau bisa apa?
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
A-aku bisa melakukan apa saja!
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Walau aku tau hal itu akan berbahaya..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Senyum kecil) Tapi karena itu demi kau..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Senyum) Aku akan melakukannya segenap hatiku
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
...
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Kau tidak mengkhawatirkan orangtuamu?
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Ahh, mengkhawatirkan mereka? Memangnya mereka kenapa?
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Nunduk) Ternyata kau hanya peduli kepada orang lain tapi tidak peduli dengan orangtuamu..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Tengok tajam) Secara tidak langsung, kau telah membuatku membencimu karena kau mengasingkan posisi orangtuamu
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
!!
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
EH BUKAN SEPERTI ITU MAKSUDKU!
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
A-aku hanya berusaha berpikir positif, karena kalau kita berpikir positif bisa membawa dampak baik bagi kehidupan kita..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Nunduk) Karena menurutku kalau kita berpikir orangtua kita dapat masalah, maka pikiran itu akan menjadikan hal itu menjadi kenyataan dan menambah sugesti dalam pikiran kita. Sehingga membuat kita jadi sering berpikir negatif kepada banyak hal..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Tidak ada salahnya berpikir negatif terhadap masalah tadi..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Itu sudah jelas kalau mereka bisa mengancam lebih dari satu pihak
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Dan bisa saja..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Orangtuamu terlib-
PLAKK!!
Tamparan yang dilemparkan dari tangan Riley ke pipi Rion. Membuat Rion terdiam dan membeku.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Aku tau..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
..Makanya aku sedang berusaha berpikir positif agar mereka tidak apa-apa..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Dan lagi, jangan kau mengatakan hal yang tidak-tidak kepada orangtuaku..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Memangnya masalah yang kau hadapi akan dihadapi juga olehku? Hahaha..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Itu tidak akan terjadi..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Tidak akan..
Dirumah Riley
??
??
Sialan, dimana barang itu?
??
??
(Meregangkan tangan) Padahal baru saja selesai beraksi, kenapa harus mengalami kebodohan seperti ini?
??
??
Pokoknya harus ditemukan..
Rumah Riley bukan lagi rumah biasa, sekarang rumah itu sama seperti rumah yang lainnya, orang-orangnya sudah dibantai habis-habisan dan diacak-acak.
Ksatria 1
Ksatria 1
(Membungkuk kepada orang itu) Lapor tuan, ada informasi dari bagian timur kalau barang itu ada disatu rumah yang terletak terpencil dari daerah ini
??
??
Hoo, lokasinya terpencil ya..
??
??
(Seringai) Cepat beritahu daerah timur untuk segera melaksanakan tugasnya
??
??
Karena kalau ditunda, akan lebih sulit lagi lawannya
Ksatria 1
Ksatria 1
(Membungkuk) Baik, tuan
Didaerah Timur
NovelToon
Disebuah rumah terpencil yang jauh dari desa tadi, mereka hidup dengan nyaman dan aman karena pemilik rumah itu memiliki satu barang berharga yang selalu diincar oleh keluarga bangsawan.
Namun, sang kakek yaitu leluhur dari pemilik rumah itu selalu memberi peringatan kepada istrinya sang nenek dan cucunya.
Bahwa akan ada bencana yang terjadi pada mereka. Dan itu tinggal menghitung jam saja.
Cucu
Cucu
(Menyelimuti kakek yang sedang tidur)
Cucu
Cucu
Sepertinya kakek berhalusinasi lagi..
Cucu
Cucu
Semoga kakek cepat sembuh ya (Mencium kening kepala kakek)
Si cucu baru saja keluar dari kamar kakek. Neneknya pun menghampiri nya dan menanyakan keadaan suaminya itu kepada cucunya.
Cucu
Cucu
Sepertinya kakek kurang enak badan lagi, akhir-akhir ini kakek kebanyakan halusinasi
Nenek
Nenek
Ya Ampun, kasian sekali suamiku..
Nenek
Nenek
Dan apa maksud dari halusinasi yang kau katakan, cucuku?
Cucu
Cucu
Entahlah, kakek selalu bilang akan ada bencana yang mengenaskan dirumah ini
Cucu
Cucu
Nenek tidak usah pikirkan soal itu, kakek hanya kurang-
Nenek
Nenek
Tidak, cucuku..
Nenek
Nenek
Kata-kata kakekmu itu benar.. Beberapa jam lagi akan datang bencana yang akan terjadi dirumah ini..
Nenek
Nenek
Ketahuilah cucuku, jika kau tidak percaya perkataan kakekmu, kau akan menyesal seumur hidupmu
Cucu
Cucu
Apa-apaan sih maksud nenek? Kok nenek jadi percaya apa kata kakek?
Cucu
Cucu
Ahh terserah kalian deh..
Cucunya itu melewati neneknya dengan perasaan santai tanpa memikirkan bencana yang akan terjadi. Padahal perkataan dari sang kakek itu benar-benar akan terjadi.
Malam Hari Jam 19.20
Cucu
Cucu
(Melihat langit dijendela)
Cucu
Cucu
(Senyum senang) Ga sabar deh buat makan-makan besok, kira kira aku pake baju apa ya?
Cucu
Cucu
Hehehehe semoga aja dia suka ^^
Si Ksatria
Si Ksatria
Ternyata kamu sesantai itu yaa
Cucu
Cucu
Ehh..
Si cucu pun mengecek sekitar nya, tidak ada orang didalam kamarnya.
Namun, orang itu ada di atas atap kamarnya.
Si cucu pun membuka jendelanya lalu mengecek diluar.
Dengan sigap, si Ksatria langsung turun dari atap lalu mendarat didepan jendela.
Cucu
Cucu
ASTAGA!
Cucu
Cucu
SIAPA KAU?!
Si Ksatria
Si Ksatria
(Tertawa kecil)
Si Ksatria
Si Ksatria
Hallo~
Si Ksatria
Si Ksatria
Apa kamu siap untuk mati?
Cucu
Cucu
!!
Cucu
Cucu
JA-JADI MAKSUD KAKEK ADALAH BENCANA YANG INI..?!
Cucu
Cucu
TIIDAK! AKU BELUM MAU MATI!
Cucu
Cucu
TOLONG, AKU BELUM SIAP UNTUK MATI!!
Cucu
Cucu
KUMOHON JANGAN BUNUH AKU DULU!!
Si Ksatria
Si Ksatria
Ohh, kau sudah tau bencana yang akan terjadi ya?
Si Ksatria
Si Ksatria
Bagus dong, itu akan menambah rasa adrenalinmu terhadap sekitar
Cucu
Cucu
(Gemetar) Ja-jadi bencana yang kakek maksud adalah kau..?
Si Ksatria
Si Ksatria
HAHAHAHAHAHAHA
Si Ksatria
Si Ksatria
HAAHAHAHAHAAHA
Cucu
Cucu
(Takut + Mundur)
Si Ksatria
Si Ksatria
Aku tidak akan kasih tau tentang semuanya..
Si Ksatria
Si Ksatria
Tapi kau harus pergi dari sini mulai sekarang
Cucu
Cucu
Eh, pergi dari sini?
Si Ksatria
Si Ksatria
(Mengetuk jam tangan) Iya, dan itu tinggal menghitung detiknya saja
Cucu
Cucu
MAKSUDMU AKAN ADA BOM DIRUMAH INI?!
Si Ksatria
Si Ksatria
Tidak, kali ini aku serius mengatakannya, tolong untuk tidak menolak perkataanku..
Si Ksatria
Si Ksatria
(Tatap dingin) Karena nyawa anda dan sekeluarga anda sedang berada dalam ancaman
Beberapa menit kemudian..
Akhirnya sang nenek, sang kakek dan si cucu berhasil keluar dari rumah itu sambil membawa barang yang sedang diincar. Mereka keluar lewat pintu belakang.
Mereka menaiki kereta kuda yang didesain tertutup dan tidak terlihat dari luar. Dan mereka dibawa ke desa yang lebih aman dari tempat terpencil itu.
Dan beberapa detik kemudian, para ksatria dari pasukan bangsawan pun mendatangi rumah itu. Mereka tidak membawa tuan mereka karena tuan mereka sedang berada di desa tadi.
si Ksatria yang sehabis menolong kakek dan nenek serta cucunya itu..
Berdiam diri diatas atap rumah kakek.
Si Ksatria
Si Ksatria
(Tatap tajam)
Di Depan Rumah Rion
Setelah menenangkan diri, akhirnya Rion dan Riley menguburkan tubuh ayah dan ibunya Rion didepan rumah.
Mereka juga membuat api unggun yang besar untuk penerangan, karena disana lumayan gelap dan kurangnya lampu.
Didalam rumah Rion, Riley menemukan foto keluarga Rion.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Menatap foto itu cukup lama)
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Rion ga boleh liat foto ini.. (Batin + Menggenggam erat fotonya)
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Tapi.. (Batin)
Beberapa menit kemudian..
Riley pun mengambil barang dari rumah Rion lalu mengeluarkannya secara bergilir.
24 menit kemudian...
Riley pun beristirahat didepan rumah Rion. Ia melihat Rion duduk bengong didepan api unggun.
Tiba-tiba Riley punya ide yang menarik.
Ia terpikirkan satu barang yang ia simpan dirumahnya, dan barang itu hanya bisa dipakai oleh orang yang mengalami luka terberat.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Benar juga, barang itu sudah lama sekali aku simpan dan itu peninggalan kakek (Batin)
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Kebetulan Rion mengalami nasib yang sama seperti fungsinya barang itu, jadi semoga saja bermanfaat untuknya.. (Batin)
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Hei, Rion..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Aku ke rumah dulu ya, sebentar saja..
Rion tidak mendengarkan perkataannya.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Hm dia masih saja seperti itu.. (Batin)
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Kalau begitu, aku langsung saja ke rumah deh, biar nanti langsung aku berikan ke dia (Batin + senyum senang)
Riley pun pergi meninggalkan Rion tanpa sepengetahuan Rion.
Dirumah Riley
Riley pun masuk ke dalam, namun yang benar saja...
Keadaan rumahnya benar-benar berantakan.
Saat ia berusaha berjalan perlahan-lahan ke dalam..
Ksatria 2
Ksatria 2
Siapa itu?
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Terkejut)
Ksatria itu pun keluar dari kamar rumahnya Riley. Ia mengecek daerah ruang tamu namun tidak ada orang.
Ksatria itu pun kembali berjalan ke dapur.
Ternyata Riley bersembunyi dibalik kursi ruang tamu.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Berusaha nahan nafas + Gemetar)
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Kumohon, semoga mereka gapapa.. (Batin)
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
KUMOHON!! (Batin)
BRAKK!! Suara pintu yang terbuka dengan kasar dari Ksatria.
Ksatria 1
Ksatria 1
Ada laporan dari daerah timur kalau pemilik rumah terpencil itu sudah kabur!
Ksatria 2
Ksatria 2
(Menghampiri) Apa? Mereka kabur? Mungkin mereka belum jauh dari jarak itu, coba telusuri kembali jalannya dan jangan biarkan mereka hidup
Ksatria 1
Ksatria 1
Siap, laksanakan. Dimana tuan Harvist?
Ksatria 2
Ksatria 2
Beliau sedang sibuk mengecek situasi sekitar bersama pasukan ksatria tengah
Ksatria 2
Ksatria 2
Untuk sekarang komandan diposisi utara saya yang akan memimpin, itu yang diperintahkan tuan Harvist
Ksatria 1
Ksatria 1
Baik komandan
Ksatria 2
Ksatria 2
Oke, sekarang kembali ke posisi masing-masing
Mereka pun berjalan keluar dari rumah Riley.
Sedaritadi Riley yang mendengar perbincangan mereka..
Terdiam sekaligus membeku setengah mati. Karena ia menyadari fakta bahwa semua orang yang ada didesa ini sudah mati dan tak bersisa.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Gemetar)
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
A-aku harus mengambil barang itu.. (Batin)
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Sebelum kembali ke tempat Rion, sekaligus.. (Batin + Nunduk)
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Tatap tajam kepada Ksatria yang tadi)
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Mencari informasi tentang mereka siapa sebenarnya (Batin)
Dikereta kuda
Sebuah kereta kuda berjalan jarak jauh dari desa tadi. Dan juga si Ksatria itu tidak mengikuti mereka, namun anak buahnya mengawal mereka ke tempat aman.
Cucu
Cucu
(Takut + Gemetar) A-apa kita akan aman?
Nenek
Nenek
(Senyum kecil) Tenang saja cucuku, semua akan baik-baik saja
Nenek
Nenek
Percayalah pada nenek kali ini
Cucu
Cucu
(Tengok Nenek) Baiklah
Dirumah Terpencil "Rumah Kakek & Nenek"
Para Ksatria yang mengecek rumah itu sambil diacak-acak..
Ternyata sudah terbunuh dan mati dilokasi secara langsung.
Dan itu adalah tugas dari seorang Ksatria juga.
Si Ksatria
Si Ksatria
(Mengelap darah dipipi)
Si Ksatria
Si Ksatria
Tugas ketiga selesai
Didepan rumah Rion
Jam 20.30
Ternyata Rion ketiduran selama bengong itu..
Ia pun terbangun karena langsung menyadari kalau Riley tidak ada disekitarnya.
Ia sedikit panik. Karena kejadian tadi, membuat dia takut kehilangan orang terdekat.
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Bangkit dari duduk)
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Riley!?
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
RILEY!!!
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Kau dimana?!
Ia pun mencari Riley didalam rumahnya, namun tidak menemukan Riley.
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Sial..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
SIAL!!
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Panik) Aku harus bagaimana? Riley gapapa kan? Kenapa tadi aku membiarkannya? Kenapa aku begini? Kenapa? KENAPA?! KENAPA?!?!
Tiba-tiba sebuah sekilas kejadian terlewat dipikirannya..
Sebelum ia tertidur dan Rion sedang bengong, Riley sudah izin kepadanya untuk ke rumahnya terlebih dahulu.
Ia pun langsung berlari meninggalkan rumahnya dan pergi menuju rumah Riley.
Dirumah Riley
Sesampainya dirumah Riley, Rion sedikit panik karena ada banyak pasukan Ksatria yang berkumpul di dekat rumah Riley.
Rion pun mengendap-endap masuk ke rumah Riley.
Ia pun berhasil ke dalam, saat didalam ia bingung dimana Riley.
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
A-aku gatau dia dimana.. (Batin)
Disebuah kamar, seseorang baru saja keluar.
Rion panik, ia mengira itu adalah sebagian dari pasukan Ksatria tadi..
Tapi ternyata dugaannya salah, orang itu adalah Riley.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Ehh, RION?!
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
NGAPAIN KAMU KESINI?!
Riley pun berlari menghampiri Rion lalu mengecek keadaan Rion.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Bahaya banget tau kalau kesini, kenapa nekat banget sih?!
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
A-aku cuman takut kehilangan kamu aja...
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Terkejut)
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Ahahaha apa-apaan sih, aku cuman mau ngambil sesuatu doang kok
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Sesuatu?
Riley pun mengeluarkan barang itu dari kantongnya.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Ini barang peninggalan kakekku..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Sebelum beliau meninggal, beliau memberikan ini kepadaku lalu menyampaikan satu kalimat yang awalnya susah aku pahami..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Senyum kecil) Tapi saat kamu mengalami hal itu, aku akhirnya paham apa maksud dari kalimat kakekku
Barang itu adalah sebuah kalung yang dinamakan "A necklace of Good Fortune" yang dimana kalung itu berisi nasib baik kepada pemiliknya. Namun nasib baik itu hanya datang kepada orang yang nasibnya sedang mengalami luka berat, seperti yang dialami Rion.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Memberikan kalung itu) Pakailah kalung ini, anggap saja sebagai hadiah karena sudah menganggapku sahabat
Rion pun menerima pemberian Riley.
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Ini beneran buatku?
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Pake nanya -_-
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Tatap dingin kalung itu)
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Akan aku pakai sekarang juga
Saat Rion mau memakainya, ada suara pasukan Ksatria yang sedang berjalan menuju rumah Riley.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
RION, SEMBUNYI!
Riley menarik Rion ke kamar nya lalu bersembunyi dikamarnya.
Ksatria 2
Ksatria 2
(Berjalan ke rumah Riley) Jadi maksudmu Ksatria yang ada di lokasi timur tidak bisa dihubungi?
Ksatria 1
Ksatria 1
(Mengikuti + Membungkuk) Benar komandan. Mereka tidak bisa dihubungi sekitar 2 jam lebih
Ksatria 2
Ksatria 2
Sial, jangan-jangan ada sesuatu disana?
Ksatria 2
Ksatria 2
Ayo kita lapor ke tuan Harvist
Mereka pun pergi meninggalkan rumah Riley.
Riley dan Rion pun keluar dari kamar.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Huft, hampir saja..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Kau gapapa kan, Rion?
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Melihat keluar rumah Riley) Iya..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Kau kenapa?
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Gapapa..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Berpikir) Aku lupa memberitahumu satu hal..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Nanti akan kuberitahu setelah kau pakai kalung pemberianku
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
...
Beberapa jam kemudian... Akhirnya kalung itu dipakai oleh Rion.
Jam 22.45
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Apa kau berani menguntit mereka?
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Berani..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Tengok Rion)
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Memejamkan mata) Ada satu komandan dan juga satu pimpinan dari sebuah pasukan bangsawan..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Membuka mata) Satu komandan itu yang tadi ngobrol dirumahku bersama dengan Ksatria lain. Sedangkan satu pemimpin dari mereka itu adalah orang yang mengarahkan mereka ke sini..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Yaitu dalang dari semua kejadian ini
Tiba-tiba aura emosional Rion meningkat.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Kau tidak penasaran dengan namanya?
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Mengepalkan kedua tangan + Gemetar)
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Tidak
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Biar aku yang cari tau sendiri
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Terkejut)
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Ke-kenapa..?
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Karena dialah yang mengawali traumaku..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Karena dialah yang mengawali sikap emosionalku..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
KARENA DIALAH YANG TELAH MENGHANCURKAN MIMPIKU
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
KARENA DIALAH YANG TELAH MENGAMBIL HIDUP ORANG SEENAKNYA!!
Riley pun mengelus² punggung Rion.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Tenanglah..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Aku juga akan melakukan itu
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Menahan emosi + Senyum) Karena dialah yang telah merusak kehidupan orang lain, bahkan orangtuaku jadi mati
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Aku turut prihatin mendengarnya
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Itu tidak seberapa dengan yang kau alami
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
JUJUR SAJA, AKU MUAK!
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Aku ingin membunuhnya, tapi aku menahannya karena aku tau kalau aku belum se-dewasa itu
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Tunggu saja suatu saat nanti..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
SAAT DEWASA NANTI, AKU AKAN MEMBALASKAN DENDAMKU
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Seharusnya kalimat itu aku yang mengatakannya ._.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
^_^
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Kita kan sama-sama mengalami hal itu, jadi gapapa kan kalau aku mengatakan kalimat itu?
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Iya gapapa..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Cuman kurang srek untuk mengatakan kalau kau ingin balas dendam..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
KURANG SREK KATAMU?!
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
^_^
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Tapi seperti yang kau katakan..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Aku juga akan membalaskan dendamku kepada orang yang telah menghancurkan hidupku..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Lihat saja..
Dilokasi depan gerbang desa
Ksatria 2
Ksatria 2
Lapor tuan Harvist, kami mendapat laporan kalau Ksatria yang ada dilokasi timur tidak bisa dihubungi, serta barang yang ada dilokasi tersebut juga tidak ada bersamaan dengan pemiliknya
Ksatria 2
Ksatria 2
Sepertinya mereka bawa kabur barang itu, tuan
??
??
...
??
??
Bagaimana kalian bisa se-ceroboh itu?
??
??
Kalian ini kan Ksatria ternama sekaligus Ksatria yang sudah memiliki sertifikat..
??
??
LALU KENAPA HANYA MENCARI SATU BARANG SAJA TIDAK BISA MENEMUKANNYA?!! INI TUH YANG BODOH SAYA ATAU KALIAN SIH?!
??
??
AHH SIAL, SAYA GAMAU TAU BESOK ATAU NANTI SUDAH HARUS ADA BARANG ITU!
Ksatria 2
Ksatria 2
Baik, tuan Harvist
Sebuah kereta kuda menjemput mereka.
Para Ksatria membimbing tuan Harvist lalu tuan Harvist pun berjalan ke kereta kuda.
Saat Riley dan Rion keluar rumah secara bersamaan, mereka melihat tuan Harvist namun dari belakang saja..
??
??
(Memakai kacamata hitam) Ohh iya...
??
??
Jangan lupa bakar seluruh isi desa ini, karena sudah tidak ada barang bukti ditempat. Dan juga desa ini sudah tidak ada manusia sama sekali, jadi kalau bisa bakar sampai ke inti dalam rumahnya
Semua para Ksatria pun membungkuk lalu mengatakan secara bersamaan..
SIAP TUAN!!
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Dia mengatakan apa? Aku tidak mendengar apa yang dia katakan..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Aku juga tidak tau, sebaiknya kita tetap waspada
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Ayo kita pergi dari sini
Mereka berdua pun pergi berlari mengendap-endap meninggalkan lokasi
Beberapa jam kemudian...
Jam 23.43
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Aku lapar..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Teringat sesuatu)
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
AHH IYA KAN ADA IKAN!
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Mau aku bu-
Tiba-tiba mereka mendengar suara banyak langkah kaki dari arah desa..
Riley dan Rion pun sedikit terkejut, mereka bersiap siap pergi dari situ dan membawa tas yang berisi barang penting, dan juga ember yang berisi ikan.
Api unggun yang mereka buat juga Riley matikan, setelah melakukan semua itu mereka pun pergi berlari ke hutan dan bersembunyi.
Saat mereka bersembunyi, mereka melihat Para Ksatria membawa obor. Dan itu membuat Rion membeku.
Para Ksatria itu mulai membakar rumah Rion.
Dengan melemparkan obor setelah disiram minyak tanah, membuat rumah Rion terbakar habis.
Perasaan berkecamuk dalam hati Rion, ia terus membayangkan kenangan yang ada dirumah itu bersama orangtuanya. Sekaligus melihat rumahnya dibakar oleh para Ksatria yang membuat dia membenci para Ksatria.
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Meneteskan air mata)
Riley pun menarik Rion agar tidak melihat itu, namun Rion menahan.
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Hei, jangan dilihat terus!
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Gapapa..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Aku.. hanya berusaha melupakan rumahku dengan melihat kejadian ini..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Nangis) Aku hanya sedih melihat semuanya begitu menyakitkan untukku..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Meneteskan air mata)
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Nangis) A-aku juga sedih karena melihat kondisi orang yang aku sayangi mati dengan cara mengenaskan seperti ini..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
(Mengepalkan kedua tangan) Sekarang kita harus pergi
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Kumpulkan niat dalam diri kita..
Rion (Kecil)
Rion (Kecil)
Lalu balas dendam atas semuanya
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
(Mengangguk + Tatap emosi juga) Aku akan ikut balas dendam juga karena mereka sudah menghancurkan semuanya..
Riley (Kecil)
Riley (Kecil)
Mereka pantas dapat hukumannya nanti..
Rion dan Riley mulai ada rasa tekad untuk membalaskan dendam mereka berdua kepada mereka yang telah menghancurkan kehidupan Rion dan Riley.
Rion dan Riley pun pergi dari sana dan mempersiapkan diri untuk kehidupan selanjutnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!