epsd 3
deringa telepon menggangu aksi jaemin yang sudah berlansung sekitar 2jam
Na jaemin
"Hmm ya kenapa? " ❄
Na jaemin
"emang kamu ga bisa selesain sendiri " ❄📞ucap jaemin
Na jaemin
iya-iya sejam lagi gue berangkat"📞❄
suara jaemin mengangkat telepon
haechan hanya mendengarkan
dadanya kembang kempis bernafas karena sedari tadi aksi jaemin bahkan tidak memberinya kesempatan untuk bernafas dengan benar
jaemin sangat malas aksinya terganggu. ia menuntaskan satu ronde lagi dengan cepat dan segera bersiap kekantor
usai bersiap dengan setelan rapih nya, jaemin mengecek kondisi haechan yang sedari tadi hanya diam tak berdaya
tangan jaemin menyentuh dahi haechan, haechan menutup matanya
tangan jaemin merasakan suhu panas. kemudian tangannya menyentuh dada haechan cukup lama. ia bernafas dengan lemah. memegang tangan haechan dan menciumnya, ujung tangan haechan yang begitu dingin
jaemin menempelkan kain basah pada dahi haechan berharap panas nya segera turun
Na jaemin
"kamu makan bubur nya, nanti kalau udah badanmu enakan. mandi" jaemin berbicara dan tidak ada respon haechan, haechan hanya menutup mata. ia masih sangat syok dan kelelahan
jaemin tak tega sebetulnya meninggalkan haechan. namun perkerjaan kantor harus ia yang menyelesaikan
sudah tiga minggu haechan ditahan dalam apartemen jaemin. kini laki-laki itu sudah mereda amarah nya. ia mulai bisa berpikir jernih, kini jaemin menyibukkan diri dengan perkerjaan nya, namun masih memperhatikan kondisi haechan
Lee haechan
"pak saya mau pergi" haechan berkata lirih
jaemin cukup kaget mendengar nya
Na jaemin
"kamu serius? tanya jaemin tak percaya, bagaimanapun ia mau bertanggung jawab atas perbuatan nya. tapi ia juga tak memaksa jika haechan tak mau menikah dengan nya
haechan sungguh-sungguh ingin pergi, hatinya tersayat bila terus berada disana
memang apartemen itu sangat luas dan mewah namun ia tak mau lagi berlama-lama tinggal dengan pria asing sekalian ia bos besar di kantor nya
haechan pergi mengenakan pakai sendiri yang sudah selesai di loundry. selama tiga minggu ini jaemin banyak membelikan baju baru. jaemin mengepak baju itu kedalam sebuah tas
Na jaemin
"bawa semua ini, saya sudah transfer sejumlah uang ke rekening mu. kalau kurang bilang aja" ucap jaemin
Lee haechan
"maaf Pak, saya bukan p*****r" kata -kata itu menembus hati jaemin membuat nya semangkin bersalah
haechan pergi meninggalkan pintu apartemen tampa mau membawa satu barang pun. jaemin hanya menantap sendu, ia tak menyangka akan tindakan bodoh yang sudah ia lakukan
sesampainya di kamar kos nya haechan menangis sejadi-jadinya apa yang ia jaga di renggut dengan paksa, namun ia juga menyesali ketidak mampuannya, menyesali diri yang tak berdaya
dering ponsel menyadarkan haechan dari penuhnya pikiran. dia disebrang sana sang adik menceritakan kondisi ayah nya yang memburuk dan harus segera mendapat tindakan
haechan mengecek rekening dan terkejut nya dia melihat nominal yang tak pernah di banyangkan. semua uang itu cukup untuk pengobatan ayahnya, bisa melunasi hutan mereka, bahkan untuk hidup adik dan ayah nya di kampung satu tahun kedepan, tampa pikir panjang haechan mengirim semua uang nya ke kampung
mau tidak mau haechan harus kembali bekerja. karena hidupnya dan dua orang yang di sayanginya harus tetap berjalan
park jimin
"chan, kok baru kelihatan kamu kemana aja" tanya jimin temen akrab haechan
Lee haechan
"gak tau chim aku pusing akhir-akhir ini" Jawab haechan bingung
park jimin
ayah sakit lagi? "
Lee haechan
iya chim"Jawab haechan singkat
ia bingung bagaimana harus menceritakan semua, haechan juga mendapat surat teguran karena 3minggu tidak masuk tampa kabar
jaemin berjalan melewati ruangan kerja tim haechan, namun laki-laki itu tak sadar keberadaan haechan
seketika tangan haechan gemeteran hebat melihat sosok jaemin
park jimin
"chan, kamu kenapa? tanya jimin khawatir
Lee haechan
"Em, gapapa chim, aku lemes belum sarapan" Jawab haechan bingung
park jimin
"astaga chan...., yaudah bentar lagi makan siang, aku traktir kamu makan yang banyak" ucap jimin ia perhatin dengan kondisi haechan namun ia juga tak bisa banyak membantu karena gajinya juga yang pas-pasan untuk hidup dan mengirim uang ke orang tuanya
Huang Renjun
"yang pliss jangan tinggalin aku" renjun kembali merengek pada jaemin
Na jaemin
"gausah ganggu gue lagi" jawab jaemin tak acuh
Huang Renjun
"kalau kamu ninggalin aku gimana caranya aku besarin bayi ini?
Na jaemin
"lu tau cara bikin nya ! kanapa malah tanya gimana nge besarinnya? ya lu tanya aja sama bapaknya. " jaemin sudah malas mendengar suara namja itu
malam hari haechan dapat telepon dari bapaknya di kampung
daddy
bagaimana kabar chenie? "bunyi suara dalam telepon📞
Lee haechan
kabar echan baik dad"jawab haechan singkat. tidak seperti biasa, kini ia tidak semangat menjawab pangilan daddy nya, ada rasa bersalah atas apa yang telah terjadi 📞
meski bukan keinginan nya, tapi haechan merasa telah mengecewakan daddy nya karena tak bisa menjaga kesucian sebelum menikah
daddy
terimakasih atas kirimanny, daddy jadi bisa berobat dengan lancar, sekolah adikmu juga sudah lunas, tapi kalau boleh tahu kamu dapat uang sebanyak itu dari mana? tanya daddy haechan penasaran📞
Lee haechan
"emm...,, " haechan bingung menjawab📞
Lee haechan
"itu dari kerja sampingan echan dan beberapa bantuan dari temen dad" haechan mengigit bibir bawahnya, jarang sekali haechan berbohong. jadi ia sangat ketakutan jika kebohongan nya terbongkar. apalagi masalah ini cukup besar 📞
daddy
sukurlah kalau begitu, kamu semangat kerjannya ya, gausah mikirimin uang ke sini lagi, dan juga kesehatan mu di jaga"pesan daddy nya 📞
haechan menutup teleponnya, haechan tak mampu lagi melanjutkan pembicaraan nya ia menagis tersendu-sendu
Comments
adiknya🐰🐭🐯🐧🐬dll
lanjut
2023-07-09
2
Mila Azizah
Semangat💪💪 kk ditunggu cerita lanjutan nya Semangat💪💪
2023-07-08
0