surat kontrak

Lusi
Lusi
*Menaruh kepalanya bersandar pada sofa karena terlalu pusing
Lusi
Lusi
*Masih menangis
Tn. Ando (Papa Lusi)
Tn. Ando (Papa Lusi)
*Memberi isyarat pada istrinya seraya menyuruhnya untuk menenangkan Lusi
Ny. Kendis (Mama Lusi)
Ny. Kendis (Mama Lusi)
*Pindah duduk ke samping Lusi
Ny. Kendis (Mama Lusi)
Ny. Kendis (Mama Lusi)
Lusi, maafkan kami! *Menyesal
Ny. Kendis (Mama Lusi)
Ny. Kendis (Mama Lusi)
*Membelai lembut kepala Lusi dengan penuh kasih sayang
Lusi
Lusi
Ini bukan salah mama dan papa. *Sambil memejamkan matanya
Lusi
Lusi
Kalau saja aku gak mengalami kecelakaan, pasti gak gini kan ceritanya?
Ny. Kendis (Mama Lusi)
Ny. Kendis (Mama Lusi)
*Memeluk Lusi dan menangis bersama
Beberapa saat kemudian...
Masing-masing sudah terasa tenang.
Tn. Ando (Papa Lusi)
Tn. Ando (Papa Lusi)
*Menaruh sebuah map plastik transparan berisi beberapa helai kertas didalamnya di atas meja untuk diperlihatkan pada Lusi
Lusi
Lusi
*Mata bengkak, habis menangis hebat tadi
Lusi
Lusi
*Menatap map tersebut dengan tatapan kosong
Ny. Kendis (Mama Lusi)
Ny. Kendis (Mama Lusi)
*Membuka map itu dan mengeluarkan isinya
Ny. Kendis (Mama Lusi)
Ny. Kendis (Mama Lusi)
Ini adalah bukti-bukti pengeluaran biaya perawatanmu selama di rumah sakit!
Ny. Kendis (Mama Lusi)
Ny. Kendis (Mama Lusi)
Semuanya kami simpan agar tidak ada salah paham.
Ny. Kendis (Mama Lusi)
Ny. Kendis (Mama Lusi)
Dan... *Menunjukkan sebuah lembar surat kontrak pernikahan yang sudah terlegalisir
Lusi
Lusi
(Surat kontrak pernikahan) *Setelah membaca judul kop suratnya
Lusi
Lusi
(Kirain cuma di Tv aja yang ada seperti ini. Ternyata aku sendiri mengalaminya)
Lusi
Lusi
Hahh!! *Menghela nafas panjang
Ny. Kendis (Mama Lusi)
Ny. Kendis (Mama Lusi)
Kamu mau lihat suratnya? *Menyerahkan kertas kontraknya
Lusi
Lusi
*Mengambilnya
Lusi membacanya sekilas. Yang terlihat hanyalah nama lengkapnya tertera jelas dan nama seorang pria asing tercantum sebagai suaminya.
Lusi
Lusi
Kenneth Nathan Bimantara.
Lusi
Lusi
Apa usianya jauh lebih tua dari aku?
Ny. Kendis (Mama Lusi)
Ny. Kendis (Mama Lusi)
Sepertinya kalian hanya beda beberapa tahun saja. Beda-beda tipis kali.
Lusi
Lusi
Hah? *Nganga tak percaya
Lusi
Lusi
Bukannya dia dokter? Masa umur kami beda tipis? Gak mungkin deh ma. *Geleng-geleng kepala
Lusi
Lusi
Jangan-jangan dia sudah tua. *Asal terka
Lusi
Lusi
(Rambut dia pasti hampir botak. Ada pitak mengkilap di tengah-tengah seperti papa. Penampilannya pasti sangat kolot. Matilah aku!)
Lusi
Lusi
Aaaaaaaaa!!!!! *Tiba-tiba teriak
Ny. Kendis (Mama Lusi)
Ny. Kendis (Mama Lusi)
Kamu kenapa, sayang? *Terkejut
Tn. Ando (Papa Lusi)
Tn. Ando (Papa Lusi)
*Terkejut
Lusi
Lusi
Kenapa papa dan mama menikahkan aku dengan pria tua? *Ucap dengan nada sedih
Lusi
Lusi
Mau taruh dimana mukaku kalau saat jalan dengannya lalu ketemu dengan teman-temanku?
Lusi
Lusi
*Menghentak-hentakkan kakinya seraya tak terima pria modelan seperti bayangannya
Tn. Ando (Papa Lusi)
Tn. Ando (Papa Lusi)
*Memegang kepalanya karena pusing melihat gelagat putrinya
Ny. Kendis (Mama Lusi)
Ny. Kendis (Mama Lusi)
*Pasrah
Lusi
Lusi
Papa mama pasti sudah pernah bertemu dengannya, kan?
Ny. Kendis (Mama Lusi)
Ny. Kendis (Mama Lusi)
*Mengangguk
Lusi
Lusi
Tuh kan... bener!
Lusi
Lusi
Dia pasti sudah tua.
Ny. Kendis (Mama Lusi)
Ny. Kendis (Mama Lusi)
*Diam saja
Tn. Ando (Papa Lusi)
Tn. Ando (Papa Lusi)
Bagaimanapun juga kamu harus menerimanya.
Lusi
Lusi
Aaaaaa..... *Rengek
Lusi
Lusi
Masa depanku masih cerah. Aku belum menjadi seorang cheff ternama. Perjuanganku masih panjang. Kenapa aku harus menemani seorang pria tua?
Lusi
Lusi
Apa ini gak bisa dibatalin? Bukankah aku bisa membantu untuk melunasi hutang-hutang itu?
Lusi
Lusi
Aku akan kerja sungguh-sungguh sambil menabung agar hutang-hutang ini bisa selesai. *Optimis
Ny. Kendis (Mama Lusi)
Ny. Kendis (Mama Lusi)
Bukannya kami ingin menghancurkan impianmu, sayang. Tapi... tiga milyar itu tidak bisa dikumpulkan dalam waktu singkat.
Ny. Kendis (Mama Lusi)
Ny. Kendis (Mama Lusi)
Apalagi kamu hanya lulusan SMA. Kalau diterima kerja pun gajimu sangat kecil.
Lusi
Lusi
*Mengurut-urut keningnya
Lusi
Lusi
*Merasa patah semangat
Lusi
Lusi
Aku gak mau dengar apa-apa lagi. Aku mau ke kamar dulu.
Lusi
Lusi
*Pergi ke kamar dengan raut wajah sedihnya
Dalam kamar..
Lusi menghempaskan badan mungilnya ke atas ranjang empuknya.
Lusi
Lusi
*Menenggelamkan wajahnya ke bantal dan melanjutkan tangisannya
Lusi
Lusi
(Gak adil!)
Lusi
Lusi
*Mencengkeram sprei sekuat tenaga sebagai pelampiasan emosinya
.
.
.
Keesokkan harinya...
Lusi
Lusi
*Sudah siap ke sekolah, tapi matanya masih sembab
Ny. Kendis (Mama Lusi)
Ny. Kendis (Mama Lusi)
Selamat pagi, sayang! *Sibuk menata sarapan
Tn. Ando (Papa Lusi)
Tn. Ando (Papa Lusi)
Apa kamu yakin ke sekolah dengan kondisi seperti itu?
Lusi
Lusi
*Mengangguk pelan, karena malas jawab
Lusi
Lusi
Ma, pa, aku gak sarapan ya.
Lusi
Lusi
Aku mau langsung ke sekolah.
Ny. Kendis (Mama Lusi)
Ny. Kendis (Mama Lusi)
Ya, sudah! Hati-hati di jalan!
Sebelum pergi, tradisi cium tangan selalu Lusi lakukan.
Terpopuler

Comments

Ny. Min Lita 💫

Ny. Min Lita 💫

lanjutt ,, semangat thor 🤗

2023-05-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!