Orang tua Taran tersenyum, menatap sang anak. Tak lama, pintu di buka oleh seorang pelayan dan menampakan pasangan seusia orang tua Taran.
Husyen Johnson
Maaf menunggu lama.
Adam Adalyn
Tidak apa, kita baru saja tiba.
Mereka berjabat tangan, begitu pun para istri mereka. Sementara Tara, dia seperti mengenal wanita yang tengah memeluk sang ibu.
Harumi
Ini Taran?
Tanyanya pada Rosa, di jawab anggukan oleh ibu dari Taran tersebut.
Harumi
Ternyata kamu sudah besar ya.
Ujar Harumi memeluk Taran, Taran pun hanya tersenyum kaku. Dan menatap Rosaline, yang hanya tersenyum tipis.
Harumi
Kamu masih kuliah? atau sudah lulus?
Taran Adalyn
Aku masih kuliah, tante!
Harumi
Tapi seperti anak SMA saja yah.
Harumi tertawa di menatap sang suami, mereka pun kembali duduk setelah bersalaman.
Canggung itulah yang di rasakan oleh Taran, dia hanya mendengarkan ayahnya berbicara dengan Husyen. Yang dia dengar adalah, teman dari sang ayah sejak zaman putih abu. Begitupun dengan Harumi dan Rosa.
Obrolan di dominasi oleh orang tua, Taran hanya meminum minuman yang di pesankan oleh orang tuanya. Sampai di tersedak karena penuturan sang ayah, yang setuju untuk menikahkan Taran dengan Kaivan.
Taran Adalyn
Kaivan.
Harumi
Iya, kamu lupa sama dia?
Taran hanya mengangguk sebagai jawaban, sumpah demi apa pun. Dia tak ingat siapa Kaivan? tapi, dia sangat familiar dengan Harumi.
Husyen Johnson
Sudahlah sayang, dulu mereka bertemu saat masih balita.
Semua orang hanya tertawa, dan Taran hanya tersenyum tipis.
Husyen Johnson
Baiklah, sesuai kesepakatan. Aku setuju untuk menikahkan anak ku dengan anak mu.
Adam Adalyn
Iya, Taran pasti mengikuti apa kata ku. Dia anak yang patuh pada ku dan istri ku.
Taran langsung cemberut menatap sang ayah, lalu Adam mempersilahkan semua orang untuk makan. Termasuk Taran, yang memang sedang lapar.
Di sisi lain, seorang pemuda blasteran Eropa dan Turki. Namun dia lebih dominan, wajah Eropa di bandingkan wajah Turki dari sang ayah. Sedang serius menatap laporan di depannya, bahkan saat orang tuanya mengajak untuk makan siang dia abaikan.
Samudera
Ayok makan siang.
Ajak Sam, sekretaris sekaligus asisten pribadi Kaivan.
Kaivan Johnson
Nanti saja, lo duluan aja.
Sam menghela napasnya dengan pelan, Kaivan dan Sam masih saudara. Namun saudara jauh, dia pun di berikan amanah oleh Harumi untuk selalu mengingatkan putra semata wayangnya, untuk makan. Karena jika sedang sibuk, Kaivan akan melupakan makan siangnya.
Samudera
Lo mau banget ya, kalo gue di marahi sama tante Harumi!
Nampak Kaivan, menghela napasnya dengan pelan.
Kaivan Johnson
Sejak kapan, lo jadi pengasuh gue?
Samudera
Sejak gue kerja di sini.
Kaivan memutar bola mata malas, dengan terpaksa dia menutup laptop dan menunda pekerjaan nya. Dia memang belum makan siang, jadi dia akan makan siang lebih dulu. Sebelum sang ibu ceramah lebih panjang.
Kaivan Johnson
Ya sudah ayok, kita makan.
Ajak Kaivan, membuat Sam antusias. Dia pasti akan di traktir, begitu pikirnya.
Comments
fransisca brahara
smngttttt
2023-07-21
0
ᄂ⃟ᙚ🍁રᵤyzz𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ☘𝓡𝓳🥑⃟❣️
hahahahaah nyuruh makan aja lor hahahah
2023-06-12
0
ᄂ⃟ᙚ🍁રᵤyzz𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ☘𝓡𝓳🥑⃟❣️
makan pun payah... makan dong... biar kuat... kerja itu Kan kemudian nya
2023-06-12
0